FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI
UNMAS DENPASAR
KELOMPOK 2
UNMAS DENPASAR
UNMAS DENPASAR
Jeroan ikan (lambung,usus,limfa) banyak
PENDAHULUAN dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk dengan media
bakteri yaitu pepton dan recovery enzim, dimana
ALAT & BAHAN lambung ikan tuna merupakan sumber peptida dan
asam amino yang baik, namun pemanfaatannya
PROSEDUR KERJA belum maksimal. Lambung ikan merupakan salah satu
sumber protease yaitu enzim pepsin. Pepsin berperan
HASIL & PEMBAHASAN sebagai biokatalisator yaitu meningkatkan kecepatan
reaksi kimia. Jurnal ini mengkaji lebih dalam terkait
KESIMPULAN penelitian mengenai pemurnian dan karakteristk
enzim yang berasal dari ikan.
UNMAS DENPASAR
PENDAHULUAN
Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan data dari
ALAT & BAHAN hasil ekstraksi enzim pepsin dari lambung ikan tuna dan
memaparkan karakterisasi hasil dialisis enzim pepsin
PROSEDUR KERJA yang dilakukan dan dilaporkan oleh mahasiswa Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
HASIL & PEMBAHASAN
KESIMPULAN
UNMAS DENPASAR
PENDAHULUAN
Alat-alat yang digunakan adalah sebagai berikut :
ALAT & BAHAN 1. Spektrofotometer ( Spectro UV-VIS 2500, Jerman)
2. Sentrifuse (J2-21 BECKMAN, Jerman)
PROSEDUR KERJA 3. Ph meter (Thermo Electron, Finlandia)
KESIMPULAN
TAHAP PERTAMA
UNMAS DENPASAR
PROSEDUR KERJA Hasil dari perhitungan unit aktivitas enzim mulai dihitung mulai dari
hasil perkalian jumlah kenaikan enszim tiap 1,0 pada absorbansi
HASIL & PEMBAHASAN dengan panjang gelombang 280 nm per menit pada kondisi pengujian,
dengan rumus :
(1 x (absorbansi sampel-absorbansi blanko) x faktor pengenceran)
KESIMPULAN
Waktu Inkubasi
PENDAHULUAN
KESIMPULAN
UNMAS DENPASAR
PENDAHULUAN
Setelah dimasukan sampel ke
ALAT & BAHAN Pada proses ini dilakukan dengan
dalam kantung dialysis,
tujuan untuk pemekatan,
kemudian dicelupkan ke dalam
pembuangan, garam serta
PROSEDUR KERJA buffer Tris-HCl Ph 7,5 dengan
pemurnian bahan- bahan
pengenceran 1000 kali
misalnya protein, hormon, dan
kemudian distirer selama 6-12
HASIL & PEMBAHASAN enzim.
dan 24 jam.
KESIMPULAN
UNMAS DENPASAR
Diencerkan sampel enzim 50μL Ditambahkan 350μL buffer yang
PENDAHULUAN dengan tepat kemudian mengandung 100mM glisin HCl
dicampur dengan 100μL larutan dengan pH 2, lalu Diinkusbasi
yang terdiri dari 2% asam- selama 15 menit pada suhu
ALAT & BAHAN
denaturasi bovine hemoglobin. 37ºC.
PROSEDUR KERJA
Ditambahkan 500μL asam
HASIL & PEMBAHASAN trikloroasetat (TCA) 8,0%
Diukur absorbansi supernatan
pada panjang gelombang 280 kemudian Disentrifugasi
KESIMPULAN nm. campuran (10.000)g selama 15
menit pada suhu 4ºC.
UNMAS DENPASAR
PENDAHULUAN
Penentuan Onsentrasi Protein menggunakan Metode Bradford
ALAT & BAHAN Melarutkan 10 mg coomasie brilliant blue dalam 5 ml etanol 95%
kemudian ditambahkan 10ml asam fosfat 85% (b/v), ditambahkan
PROSEDUR KERJA aquadest sebanyak 250 ml hingga larutan tercampur sempurna lalu
disaring dengan kertas saring Whatman nomor 1 sesaat sebelum
digunakan
HASIL & PEMBAHASAN
KESIMPULAN
KESIMPULAN
UNMAS DENPASAR
UNMAS DENPASAR
Dicampurkan substrat
UNMAS DENPASAR hemoglobin 2% pH 2 sebanyak Ditambahkan dengan 0,1 ml
0,2 ml ke dalam 0,7 ml larutan larutan logam (NaCl, ZnCl2,
PENDAHULUAN CaCl2.2H2O, MgCl2,
gliserin –HCl pH 2.
MnCl2.4H2O, Cu2SO4,.5H2O,
ALAT & BAHAN Disentrifugasi campuran pada FeCl3) dan larutan inhibitor
suhu 4ºC dengan kecepatan (EDTA dan molybdate).
PROSEDUR KERJA 10.000g. Dan Diukur absorbansi
dari supernatant pada panjang
HASIL & PEMBAHASAN
gelombang 280 nm. Kemudian Ditambahkan 0,1 ml larutan
Dilakukan pengukuran enzim . Lalu Diinkubasi selama
absorbansi pada larutan blanko 15 menit pada suhu 37ºC.
KESIMPULAN dengan prosedur yang sama Setelah reaksi dihentikan,
dengan sampel namun enzim ditambahkan 1 ml TCA 8% (b/v).
digantikan dengan aquadest.
BIOKIMIA KELOMPOK 2 PRODI D-III FARMASI
FAKULTAS FARMASI
EKSTRAKSI ENZIM PEPSIN DARI LAMBUNG UNIVERSITAS MAHASARASWATI
IKAN TUNA
UNMAS DENPASAR
Hasil ekstraksi kasar yang didapat dari hasil
PENDAHULUAN sentrifugasi larutan homogen lambung ikan dan burfer
Tris-HCI pH 7,5 dengan rasio 1:2 berupa supernatant
ALAT & BAHAN dengan nilai rendemen 64,5% berwarna kecoklatan.
Jurado at al. (2012) menyatakan bahwa pepsinogen
PROSEDUR KERJA pada ekstrak kasar mempunyai aktifitas enzim yang
tinggi dibandingkan dengan ekstrak kasar yang
HASIL & PEMBAHASAN terkoagulasi maupun ekstrak kasar terliofilisasi.
Konsentrasi protein pada ekstraksi kasar didapatkan
KESIMPULAN enzim 0,506 mg/mL, dengan aktifitas enzim 0,127 U/mL.
UNMAS DENPASAR
Presipitasi yang digunakan dalam penelitian ini
PENDAHULUAN adalah metode saltimg out. Klomklao et al. (2007)
menggunakan fraksi 30-70% untuk memurnikan
ALAT & BAHAN
pepsinogen pada ikan pectoral rattail sedangkan
Wu et al. (2009) dan Bougatef et al. (2008)
PROSEDUR KERJA
menggunakan farksi 20-60% untuk mendapatkan
HASIL & PEMBAHASAN
tingkat kemurnian yang tinggi pada belut eropa dan
hiu gergaji. Peningkatan kadar protein selama
KESIMPULAN prepipitasi berlangsung tidak mengakibatkan
peningkatan aktifitas enzim spesifik.
TUNA
UNMAS DENPASAR
Endapan yang diperoleh dari hasil presitipasi
PENDAHULUAN dengan garam ammonium sulfat (NH4)2SO4.
Tujuan penggunaan dialisis adalah untuk
ALAT & BAHAN
pemekatan, pembuangan garam, dan memurnikan
protein seperti enzim atau hormon. Penurunan nilai
PROSEDUR KERJA
aktifitas spesifik tersebut disebabkan karena protein
HASIL & PEMBAHASAN
yang telah dipisahkan berdasarkan ukuran sudah
berkurang, dengan berkurangnya jumlah protein
KESIMPULAN sehingga mempengaruhi nilai aktivitas spesifik
enzim.
UNMAS DENPASAR
PENDAHULUAN
Faktor suhu memberikan pengaruh terhadap
laju katalis reaksi enzimatis. Aktifitas unit enzim
ALAT & BAHAN stabil pada kisaran suhu 20-60°C. Habitat hiduo
ikan yang berbeda beda dapat mempengaruhi
PROSEDUR KERJA karakteristik sehu enzim pepsin, hal tersebut
menyebabkan pepsin pada lambung ikan
HASIL & PEMBAHASAN menyesuaikan suhu lingkungan habitatnya.
Penelitian menyebutkan pepsin dari ikan sidat laut
KESIMPULAN dengan suhu optimum berkisar antara 30-50°C.
UNMAS DENPASAR
PENDAHULUAN
Aktivitas enzim dipengaruhi oleh ion logam
melalui dua cara yaitu sebagai activator dan
ALAT & BAHAN sebagai inhibitor. Sebagai aktivitor, ion dapat
berikatan dengan enzim sehingga mempengaruhi
PROSEDUR KERJA kecepatan reaksi enzim, sedangkan sebagai
inhibitor interaksi yang terjadi akan menyebabkan
HASIL & PEMBAHASAN penurunan kecepatan reaksi. Pengujian pengaruh
ion logam terhadap aktifitas enzim menunjukan
KESIMPULAN adamya pengaruh yang menyebabkan naik dan
menurunnya aktifitas enzim
UNMAS DENPASAR
Enzim pepsin dapat diekstraksi dengan
PENDAHULUAN
buffer TrisCI. Proses presitipasi bertingkat
ALAT & BAHAN
dengan ammonium sulfat dan dialisis dapat
meningkatkan aktifitas enzim pepsin. Enzim
PROSEDUR KERJA pepsin lambung tuna hasil dialisis memiliki
suhu kerja pada kisaran 20-60°C dan pH kerja
HASIL & PEMBAHASAN pada kisaran pH 2-3,5. Ion logam FeCI3 dan
ZnCI2, meningkatkan aktifitas enzim pepsin
KESIMPULAN
yaitu 2,97 kali dan 1,92 kali.
DAFTAR PUSTAKA
UNMAS DENPASAR