Anda di halaman 1dari 31

8 MARET 2013

STIKES HANGTUAH

MATERI
alloy

OLEH: drg.HUDZAIFAH
1. Metal
2. Metalloid
3. Alloy
4. Solidifikasi
5. Fusion temperatur
6. Laten heat of fusion (panas laten
7. Super colling
8. Grain boundaris
9. Space lattice
 Semakin banyak elemen yang terkandung di
dalam alloy maka semakin komplek struktur
alloy tersebut.
 Alloy yang simple ( binary alloy) mempunyai
atom atom ke dua elemen metal yang
bercampur secara teratur (random) didalam
space latticenya sehingga di bawah
mikroskop grain grain dari alloy tersebut
akan menyerupai logam murninya dengan
struktur yang lebih homogen .logam logam
tersebut dikatakan soluble satu sama
lain,dan alloy-alloy seperti ini disebut dngn
‘solid solution’
 Kebanyakan Gold alloy yang dipergunakan di
kedokteran gigi adalah type ini.
Macam –macam alloy dilihat dari
struktur atomnya:

 Alloy Solid solution : tercampur teratur,


homogen dan soluble
 Alloy autektik : tercampur teratur,homogen,
ada yang soluble dan ada yang tidak
 Intermetallic compound : alloy yang
membentuk formula kimia baru (sangat keras
dan kuat)
 Mixed alloy : campuran dari ke tiga type ini.
Alloy solid solution
Alloy yang paling banyak di gunakan dalam
kedokteran gigi.
Alloy yg simple(binary alloy) yang mempunyai
atom-atom dari kedua metal yang bercampur
secara teratur di dalam space latticenya
sehingga grain grain dari alloy tersebut akan
menyerupai logam murninya dengan struktur
yang lebih homogen (Campuran antara dua zat atau lebih yang partikel-
partikel penyusun tidak dapat dibedakan lagi disebut campuran homogen).

Logam logam tersebut soluble satu sama lain.


contoh : -air dan gula (bukan logam)
-sulfur di campur dengan paladium
dicampur →larutan cair sulfur dalam
paladium→solidifikasi →atom-atom sulfur
menyebar secara merata (homogen)dlm
space lattice paladium →menggantikan
atom atom paladium dan mengikuti struktur
molekuler paladium
 Solute dan solvent
pada larutan gula, air biasa disebut dengan
solvent sedangkan gula adalah solute. Dalam
hal solid solution solvent adalah metal yang
memiliki space lattice yang tetap seperti
semula dan solute adalah logam lainnya.

Jika kedua logam memiliki space lattice yang


sama maka solvent adalah metal yang
mempunyai atom lebih dari setengah dari
jumlah keseluruhan atom dalam space lattice
 Faktor –faktor yang menentukan kelarutan
solid solution :

1.Ukuran atom → tidak lebih dari 15%


(jika lebih immediate fhase / alloy eutektik)
2. Valensi metal → ( valensi sama lebih baik )
tinggi larut ke dalam renah
3. Chemical affinity → jika tinggi →terbentuk
immediate fhase
4. Type lattice (kisi kristal )→jika sama /kisi
kristal serupa mk membentuk solid solution
yang complete terutama jika ukuran atom
berbeda kurang dari 8%
 Solid Solution didapati dalam 2 tipe:
1. Substitutional solid solution

2. Interstitional solid solution

Solid solution umumnya lebih keras,


lebih kuat dan memiliki batas
keelastisan yang lebih tinggi
dibandingkan logam murni
penyusunnya.
Substitutional solid solution

Substitional Tidak beraturan Substitional beraturan


 Gold copper alloy adalah substitionl solid
solution dengan tipe face center pd
temperatur yg tinggi.
 Tetapi bila alloy dengan komposisi 50,2% gold
dan 49,8 copper (menurut berat) dibiarkan
mendingin secara perlahan2 sampai dibawah
400°C, atom atom gold akan terletak pada
sudut2 lattice dan copper pada
permukaannya. Maka yg paling penting
diperhatikan adalah komposisi dan
pemanasannya
 Emas adalah unsur kimia dlm tabel periodik
yang memiliki simbol Au dan nomor atom 79.
Sebuah logam transisi yang lembek,
mengkilap, kuning, berat, "malleable", dan
"ductile".
 Simbol: Au
 Titik lebur: 1.064 °C
 Konfigurasi elektron: [Xe] 4f14 5d10 6s1
 Nomor atom: 79
 Nomor CAS: 7440-57-5
 Massa atom: 196,96657 ± 0,000004 u
 Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam
tabel periodik yang memiliki lambang Cu dan
nomor atom 29. Lambangnya berasal dari
bahasa Latin Cuprum.Tembaga merupakan
konduktor panas dan listrik yang baik.
 Simbol: Cu
 Titik lebur: 1.085 °C
 Konfigurasi elektron: [Ar] 3d10 4s1
 Rumus: Cu
 Massa molar: 63,546 g/mol
 Nomor atom: 29
 Massa atom: 63,546 ± 0,003 u
 GARIS ATAS:
Diperoleh dari menghubungkan
titik nilai TL untuk berbagai
komposisi.
Disebut LIQUIDUS
Di atas garis ini alloy mencair
sempurna
GARIS BAWAH
Diperoleh dari menghubungkan
titik nilai Ts untuk berbagai
komposisi.
Disebut SOLIDUS
Di bawah garis ini alloy dlm
keadaan padat sempurna
Diantara garis liquidus dan
solidus, alloy dlm keadaan
padat sebagian
 Pembentukan inti dr proses solidifikasi alloy
dimulai bila temperatur turun ke titik TL mk
terbentuk nukleus pertama yg terdiri dr inti2
logam A, ttp setelah temperetur turun maka
pembentukan inti2 logam A berkurang dan
digantikan dengan pembentukan inti2 logam
B sampai keseluruhan alloy menjadi padat
pada titik TS.
 Pembentukan core atau inti dimulai dr
logam yg memiliki titik cair yg lebih tinggi.
 Sifat fisis alloy
logam logam pada umumnya dijadikan alloy
untuk mendapatkan sifat sifat yang
menguntungkan dalam pemakaiannya.
 Sifat yang perlu dimiliki oleh alloy dalam
kedokteran gigi:
1. Derajat resistensi yg baik terhadap tarnish
dan corrosion di dalam mulut
2. Resistensi terhadap bermacam stress tanpa
menimbulkan deformasi fermanen atau
fraktur
3. Biokompatibilitas, khususnya yang tidak
menyebabkan alergi
4. Kemudahan dalam penuangan
 Kontrol terhadap sifat-sifat fisis:
1. Strain Hardening
2. Alloying
3. Heat treatmend
1.Dental amalgam
Biasanya digunakan untuk tambal gigi
Merupakan campuran perak (Ag) dan timah (Sn),
sedikit tembaga (Cu) dan seng (Zn)
Sewaktu dicampur dengan merkuri (Hg) memadat
dg cepat menghasilkan suatu benda yang keras
dan kuat
2. Alloy emas
 Digunakan untuk inlay, mahkota dan
jembatan
 Landasan gigi tiruan sebagai tuangan
 Digunakan dlm bentuk kawat
3. Alloy cobalt -cromium, alloy silver –
palladium, alloy almunium –bronz.
 Digunakan untuk landasan gigi tiruan sebagai
tuangan

4. Stainless steel
 Digunakan sebagai landasan gigi tiruan
 Digunakan dlm bentuk kawat

5. Alloy nickel-chromium, alloy nickel-


titanium
 Digunakan dlm bentuk kawat
Crown bridge paladium silver alloy Stainless steel
 Merupakan alloy besi dan karbon
ditambah chromium dan nikel.

 PengaruhChromium, dalam jumlah yang


cukup akan menyebabkan alloy lebih
tahan terhadap serangan korosi.

 Pengaruhnikel, membantu memperbaiki


daya tahan terhadap korosi dan
memperbaiki kekuatan alloy
 Emas murni adalah emas yang bersifat
sangat lunak sehingga tidak dapat
dipergunakan dalam bidang kedokteran
gigi. Pengalloyan emas murni dilakukan
dengan beberapa logam lain seperti
tembaga, palladium, seng, platina dan
perak untuk mendapatkan sifat mekanis
yang baik.
 Menurut American Dental Association (ADA)
specification No. 5 logam emas
diklasifikasikan berdasarkan kekuatan dan
kandungan emasnya ke dalam 4 tipe yaitu:
1. Tipe I (lunak)
2.Tipe II (Sedang)
3.Tipe III (keras)
4.Tipe IV (sangat keras).
 Logam emas mempunyai sifat-sifat yang
baik sehingga mendapat hasil yang baik
apabila digunakan dalam bidang
kedokteran gigi seperti, mempunyai
biokompatibilitas yang baik dimana hanya
menunjukkan sedikit atau tidak ada sama
sekali efek yang membahayakan pada
rongga mulut, selain itu mempunyai
malleability dan ductility yang baik
dibanding logam logam lain.
 Dalam penggunaannya logam emas
mempunyai kebaikan dan keburukan.
Kebaikan logam emas yaitu :
1.mempunyai kekerasan dan kekuatan
yang baik
2. mudah dimanipulasi
3.mudah di burnis
4.mempunyai daya tahan terhadap tarnis
dan korosi
5.memiliki adaptasi klinis yang baik
terhadap gigi dan dapat ditoleransi
dengan baik oleh gusi dan jaringan intra
oral
6.tidak memberikan efek beracun terhadap
rongga mulut.
 Keburukan logam emas yaitu:
1. warna yang kurang menguntungkan
bagi pasien
2. memerlukan banyak preparasi gigi
sehingga dapat membahayakan pulpa
3. biaya yang sangat mahal.
 Pengaruh emas terhadap logam campur
emas adalah malleability dan ductility.
 Ductility adalah kesanggupan suatu bahan
untuk mempertahankan suatu deformasi
permanen oleh tensile stress atau load
tanpa putus
 malleability adalah kesanggupan suatu
bahan untuk mempertahankan suatu
deformasi permanen oleh suatu
compressive stress.
 Palladium silver alloy
 High palladium alloy
 Nickel chromium contoh...kawat ortho

Anda mungkin juga menyukai