Anda di halaman 1dari 21

Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan

Di Surabaya
PENDAFTARAN PANGAN

PP NO. 28 TH 2004 TTG KEAMANAN, MUTU DAN GIZI PANGAN

 Setiap pangan olahan baik yg diprod. di dlm negeri atau


yg dimasukkan ke dlm wilayah Ind utk diperdagangkan
dlm kemasan eceran seb. diedarkan wajib memiliki surat
persetujuan pendaftaran.

PERMENKES NO. 328/MENKES/PER/VI/1989


TTG PENDAFTARAN MAKANAN
 Produsen / importir wajib mendaftarkan makanan yg
diproduksi/diimpor
 Makanan yg wajib didaftarkan adalah makanan terolah
baik produksi dlm negeri maupun yg berasal dr impor yg
diedarkan dlm kemasan eceran dan berlabel
PENDAFTARAN PANGAN

Pangan olahan yg dibebaskan wajib daftar :

Memp. masa simpan kurang dr 7 hari pd suhu kamar


Dimasukkan ke dlm wilayah Ind dlm jml kecil utk
keperluan :
 Permohonan surat persetujuan pendaftaran
 Penelitian / ilmu pengetahuan
 Konsumsi sendiri
PENDAFTARAN PANGAN

ML MD SPP – IRT

A. ML (Makanan Luar Negeri)


 Utk produk pangan luar negeri/impor
 Berlaku selama 5 th selama msh memenuhi ketentuan yg
berlaku pendaftaran ulang
 Ditetapkan oleh Kepala Badan POM
 Permohonan ditujukan ke Badan POM (utk produk risiko
rendah tertentu ditujukan ke Balai Besar POM Sby)

B. MD (Makanan Dalam Negeri)


 Utk produk pangan dalam negeri
 Berlaku selama 5 th selama msh memenuhi ketentuan yg
berlaku pendaftaran ulang
 Ditetapkan oleh Kepala Badan POM
 Permohonan ditujukan ke Badan POM (utk produk ridiko
rendah tertentu ditujukan ke Balai Besar POM Sby)
DAFTAR PRODUK PANGAN BERISIKO RENDAH
YANG PENDAFTARANNYA DPT DIAJUKAN
KE BALAI BESAR POM SBY

1. Biskuit
2. Kue
3. Roti
4. Pasta (makaroni, lasagna, spaghetti, dll)
5. Makanan ringan (kerupuk, makanan ekstrudat, keripik, dll)
6. Mie instan
7. Mie instan dan bihun
8. Mie instan dan sohun
9. Bihun
10. Sohun
11. Kacang-kacangan
DAFTAR PRODUK PANGAN BERISIKO RENDAH
YANG PENDAFTARANNYA DPT DIAJUKAN
KE BALAI BESAR POM SBY

12. Tepung (tepung beras, beras ketan, hunkue, bumbu utk


menggoreng, teoung utk membuat roti, dll)
13. Macam-macam gula
14. Gula
15. Fruktosa
16. Kembang gula
17. Madu
18. Sirup
19. Teh
20. Kopi
21. Garam
22. Bumbu/rempah (kering)
C. SPP – IRT (Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah
tangga)

 Utk produk pangan dlm negeri yg memiliki


tempat usaha di tempat tinggal dng peralatan
manual hingga semi otomatis
 Diajukan ke Dinkes Kab./Kota setempat
 Diterbitkan oleh Bupati/Walikota setempat cq
Dinkes setempat
 Pedoman pemberian SPP-IRT ditetapkan oleh
Ka Badan POM
 Utk Jenis Pangan tertentu
yg tdk boleh PIRT : susu & hsl olahannya ; daging, ikan,
unggas & hsl olahannya yg memerlukan proses
&/penyimpanan beku ; pangan kaleng ; pangan bayi ;
minol ; AMDK ; pangan lain yg wajib SNI ; Pangan lain yg
ditetapkan oleh Ka Badan POM (pangan fungsional & yg
mencantumkan klaim)
 Kemasan yg tdk diperbolehkan : kaleng, tetrapack &
komposit

SNI Produk garam, AMDK, tepung terigu, bubuk


kakao
PEMOHON

BERKAS
PERMOHONAN

Pemeriksaan thp
sarana prodr

PENYULUHAN DINKES SARANA


KAB./KOTA

SP SPP - IRT
PENGAJUAN PERMOHONAN
 Ditujukan kpd Pemerintah Kepala Daerah c.q.
Kepala Dinkes Kab./Kota

PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN


 Diselenggarakan oleh Dinkes Kab./Kota
 Diikuti oleh pemilik / penanggung jawab

SERTIFIKAT PENYULUHAN
 Diberikan kpd peserta yg lulus penyuluhan
dng nilai minimal cukup ( 60 )

PEMERIKSAAN SARANA PRODUKSI


 Dilakukan thd sarana yg pemilik/penanggung jawabnya
telah memiliki Sertifikat Penyuluhan Keamanan Pangan
 Dilaksanakan oleh petugas Dinkes Kab./Kota yg
bersertifikat inspektur pangan IRT
 Hasil pemeriksaan minimal cukup SPP - IRT
Penomoran Sertifikat
Sertifikat Produksi
Sertifikat PKP Pangan IRT
123/4567/89 P-IRT No. 12345678910111213
Angka ke-1 = jenis kemasan

Tahun
Penerbitan
Angka ke-2,3 = jenis produk
sertifikat
Angka ke-4,5,6,7 = provinsi
dan Kab/Kota
Kode provinsi dan Angka ke-8,9 = nomor urut
Kab./kota produk
Angka ke-10,11,12 = nomor urut
Nomor urut tenaga perusahaan IRT di Kab/Kota
Yg memperoleh Sertifikat
Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan
PERATURAN KA BADAN POM RI NO. HK.03.1.23.06.10.5166 TTG
PENCANTUMAN INFORMASI ASAL BAHAN TTT, KANDUNGAN
ALKOHOL & BATAS KEDALUWARSA PD PENANDAAN/LABEL
OBAT, OB TRAD, SUPLEMEN MAKANAN DAN PANGAN
TGL30 JUNI 2010

PANGAN HARUS MENCANTUMKANBATAS KADALUWARSA PADA


PENANDAAN/LABELNYA KECUALI :

 Minuman beralkohol jenis anggur


 Minuman yg mengandung alkohol > 10 %
 cuka
 Gula (sukrosa)
 Roti & kue yg mempunyai masa simpan kurang/sama dng 24
jam
PERATURAN KA BADAN POM RI NO. HK.00.06.1.6635
TENTANG
LARANGAN PENCANTUMAN INFORMASI BEBAS BAHAN TAMBAHAN
PANGAN PADA LABEL DAN IKLAN PANGAN TGL 27 AGUSTUS 2007

 Melarang pencantuman informasi bebas BTP pd label &


iklan pangan
 BTP yg dimaksud spt yg tercantum pd Permenkes RI No.
722/Menkes/Per/IX/88
 Informasi bebas BTP meliputi pernyataan/tulisan dng
menggunakan kata “bebas” , “tanpa”, “tidak
mengandung” atau kata semakna lainnya
 Penggunaan BTP wajib memenuhi ketentuan pd
Permenkes RI No. 722/Menkes/Per/IX/88 baik peruntukan
maupun jumlah maksimum harus dihitung
 Untuk BTP gol antioksidant dan pengawet yang
digunakan lebih dr 1 dlm 1 jenis pangan, harus dihitung
ratio nya (tdk boleh lbh dr angka 1)
 Dlm pemberian ijin PIRT perlu memperhatikan produk
pangan yg diperbolehkan PIRT dan yg tdk, produk yg
sebenarnya tdk masuk dlm pangan baik ditinjau dr bahan
baku maupun tujuan dibuatnya produk tsb
 Dilakukan uji lab kuantitatif utk pemanis buatan,
pengawet dan antioksidan serta kualitatif utk pewarna
Surveilan Piagam Bintang Satu Keamanan Pangan
Th 2010
 Hasil surveilan th 2009 : 32 IRTP di 17 Kab./Kota yg tetap
mendapatkan piagam bint 1
 Hasil surveilan th 2010 terhdp 32 IRTP yg mendpt piagam
bint 1 th 2009 :
- 27 IRTP tetap mendptkan piagam bint 1
- 5 IRTP tdk dpt mempertahankan / dicabut krn :
* nilai < 80 : 4 IRTP
* renovasi : 1 IRTP
 Hasil surveilan setiap tahun menunjukkan semakin
berkurangnya jumlah IRTP yg tetap dpt mempertahankan
piagam bint 1 pembinaan Dinkes Kab./Kota
Program Piagam Bintang Satu Keamanan Pangan
Th 2010
 Bimtek Piagam BIntang 1
18 Kab/Kota, 48 IRTP dng hasil :
 45 IRTP memenuhi syarat (nilai post test > 60)
 3 IRTP tdk memenuhi syarat (nilai post test < 60)

 Penilaian Piagam BIntang 1


18 Kab/Kota, 45 IRTP dng hasil :
 16 IRTP memenuhi persyaratan piagam bintang 1
(nilai > 80)
 30 IRTP tdk memenuhi syarat (nilai < 80)
Dari hasil Bimtek & penilaian Piagam Bint 1, terdpt 16 IRTP di 12
Kab./kota yg memenuhi persyaratan :
 Kota Surabaya : 3
 Kota Blitar : 3
 Kab. Pasuruan : 1
 Kota Probolinggo : 1
 Kab. Tuban : 1
 Kab. Lumajang : 1
 Kab. Malang : 1
 Kab. Lamongan : 1
 Kab. Jombang : 1
 Kab. Mojokerto : 1
 Kota Kediri : 1
 Kab. Sidoarjo : 1
Jumlah IRTP yg mendptkan Piagam Bint 1 th 2010 : 43 IRTP
(20 Kab./Kota)

No. Kab./Kota Jumlah IRTP

1 Kota Surabaya 5

2 Kota Blitar 5

3 Kab. Tuban 3

4 Kab. Malang 3

5 Kab. Blitar 3
6 Kota Malang 3
7 Kab. Pasuruan 2

8 Kab. Lumajang 2
9 Kab. Jombang 2
No. Kab./Kota Jumlah IRTP

10 Kab. Sidoarjo 2

11 Kota Batu 2

12 Kota Pasuruan 2

13 Kab. Mojokerto 1

14 Kab. Kediri 1
15 Kota Madiun 1
16 Kab. Magetan 1
17 Kota Kediri 1
18 Kota Probolinggo 1
19 Kab. Lamongan 1
20 Kab. Ponorogo 1
PENDAFTARAN OBAT TRADISIONAL
RISIKO RINGAN

Pendaftaran obat trad risiko ringan yg dpt


dilakukan di BBPOM Sby :

Jenis sediaan COL, rajangan, parem, pilis,


dodol, serbuk
Menggunakan simplisia tertentu sesuai dengan
daftar (46 jenis simplisia) dng komposisi
tunggal atau campuran maks sebanyak 5
simplisia
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai