Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
Salah satu penyakit yang melintasi segala usia di seluruh dunia adalah insomnia.
Insomnia adalah ketidakmampuan untuk tertidur atau mempertahankan tidur. Ini adalah kondisi
umum dan berpotensi serius yang mempengaruhi kesehatan manusia. Ada bukti yang cukup
bahwa insomnia kurang diperhatikan dan jarang untuk diobati. Insomnia dapat dipicu oleh faktor
psikologi (seperti stres, kecemasan dan depresi), lingkungan (terlalu dingin, panas, dll),
makanan, medis (seperti batuk, sakit kronis,gangguan irama sirkadian, penyakit saraf, dll) dan
efek samping beberapa obat. Insomnia dapat diatasi secara farmakologi dan non-farmakologi
atau kombinasi keduanya. Relaksasi, pembatasan tidur, dan tidur yang sehat dikenal terapi
perilaku untuk Insomnia.
Orang yang menderita insomnia membutuhkan obat-obat yang berefek sedatif-hipnotik
resep seperti benzodiazepin, zolpidem, zopiclone, zaleplon untuk tidur. Obat ini membantu untuk
menenangkan saraf, mengurangi kecemasan danmenurunkan kesadaran seseorang dan efek
relaksasi (sedatif) dan pada dosis tinggi, dapat menyebabkan tidur (hipnotik). Perbedaan dari
obat sedatif dan hipnotik adalah obat sedatif dengan dosis rendah dapat menghasilkan efek
menenangkan, sedangkan obat hipnotik Dengan dosis yang tinggi dapat menyebabkan tidur
(Alnamer et al., 2012). Obat yang mengandung H1 antagonis diphenhydramine juga digunakan
untuk pengobatan insomnia sesekali. Obat-obat ini dapat dengan mudah menyebabkan
ketergantungan dan kecanduan. Terlepas dari faktor-faktor negatif, ada juga yang mempunyai
efek samping seperti mengantuk,pusing, depresi, mual, dll (Ibibia, 2013).
Dalam rangka untuk menghilangkan faktor-faktor negatif dan efek samping dari beberapa
obat modern, peneliti menggunakan bahan alam sebagai cara-cara alternatif mengurangi
insomnia. Penggunaan obat herbal di seluruh dunia semakin meluas karena semakin banyak
penelitian yang telah dilakukan menunjukkan efek farmakologi sebagai sedatif-hipnotik dari
tanaman. Oleh karena itu, akan dibahas beberapa tanaman yang dapat digunakan sebagai sedatif-
hipnotik, alat untuk mendeteksi efek sedatif dan spesifikasinya, golongan senyawa/senyawa
tunggal yang berperan untuk menghasilkan efek sedatif-hipnotik pada suatu tanaman.
1. Lavandula officinalis L.
Tanaman

Bagian : Batang dan bunga dari Lavandula officinalis L.


Kelompok uji
Ekstrak methanol 200,400,600 mg/kg per oral
Ekstrak air 200,400,600 mg/kg per oral
Hewan Coba
Mencit jantan galur swiss berat 20-25 gram
Kontrol positif
Diazepam 3 mg/kg secara intraperitonial
Thiopental 60 mg/kg secara intraperitonial
Kontrol negatif
Aquadest 10 ml/kg secara oral
Test sedatif
A. Traction test

Mencit membentang disebuah kawat horizontal, jika mencit dapat bertahan berarti
mencit tidak memiliki efek sedatif. Jika mencit menggantung, berarti mencit memiliki
efek sedatif.
B. Fire place test
Hewan uji diletakkan pada gelas silinder vertikal dengan panjang 30 cm.
Pengamatan dilakukan dengan melihat waktu yang diperlukan hewan uji untuk meloncat
keluar dari tabung kaca. Hewan uji normal akan segera kabur dan memanjat gelas silinder
setelah 30 detik,sedangkan hewan uji yang dipengaruhi oleh efek sedatif akan memanjat
gelas terebut dalam waktu yang lebih lama yaitu lebih dari 30 detik.
C. Hole-board test

Mencit dimasukkan kedalam papan berlubang dengan ukuran 40 cm x 40 cm x 25


cm. mencit diamati selama 5 menit, jika frekuensi mencit memasukkan kepalanya
kedalam lubang semakin banyak berarti ada efek sedasi atau cemas.
D. Induksi tidur dengan thiopental pada mencit
Thiopental merupakan zat yang memiliki aktivitas sub-hipnotik. Diberikan 60
mg/kg secara intraperitonial 30 menit setelah pemberian ekstrak, kontrol negatif (air), dan
kontrol positif (diazepam). Efek sedasi dilihat dari waktu latency dan refleks meluruskan.
Waktu tidur dilihat dari interval waktu antara hilang dan munculnya kembali refleks
meluruskan.
2. Vetiveria Zizanioides
Tanaman
Bagian : akar dari tanaman Vetiveria Zizanioides
Kelompok uji
Ekstrak etanol 70% 150 dan 200 mg/kgBB disuspensi dengan 2% gum acacia
Hewan coba
Mencit jantan galur swiss berat 25-33 gram
Kontrol positif
Phenobarbital 50 mg/kg secara intraperitonial
Diazepam 3 mg/kg disuspensi dalam 2% gum acacia
Kontrol negatif
Larutan gum acacia 2%
Tes sedatif
A. Phenobarbital-induced hypnotic test
Setelah 1 jam diberi ekstrak, essential oil, dan kontrol negative disetiap kelompok,
di injeksi peritoneal dengan Phenobarbital 50 mg/kg. interval antara penurunan
aktivitas (tertidur) dan kembali tegak akan menentukan efek sedasi-hipnotik. Jika ada
hasil yang bias, bisa diulang ke dua kalinya untuk konfirmasi kebenaran data. Waktu
interval antara pemberian injeksi Phenobarbital dan saat mulai tidur disebut waktu
latency.
B. Rota rod

Rota-rod merupakan alat untuk mendeterminasi koordinasi motorik dari semua


mencit pada semua kelompok kontrol positif, negatif, dan uji. Alat ini merupakan
batang yang berputar. Mencit akan mencerkam batang tersebut dan dilihat kekuatan
ototnya. Obat sedasi-hipnotik dapat menurunkan kekuatan otot dan jika mencit
terjatuh atau kehilangan keseimbangan dari batang berputar tersebut maka efek
ekstrak, obat, dan essential oil terhadap mencit memilki efek sedasi-hipnotik. Setelah
1 jam diberi perlakuan, mencit ditempatkan di batang berputar dengan kecepatan
berputar 13-15 rpm selama 1 menit. Jika waktu jatuh mencit dari batang berputar 1
menit berarti efek perlakuan menyebabkan sedasi-hipnotik. Untuk penentuan aktivitas
muscle relaxant bisa dilakukan dengan rota-rod juga dengan kecepatan berputar 13-15
rpm selama 1 menit 3 putaran lalu dibandingkan antara kelompok kontrol negatif,
positif, dan kelompok uji.
3. Echium italicum
Tanaman

Bagian aerial Echium italicum


Kelompok uji
Ekstrak etanol Echium italicum 300,600,1200, dan 2100 mg/kg
Ekstrak air Echium italicum 300,600,1200, dan 2100 mg/kg
Hewan coba
Mencit jantan galur balb/c
Kontrol positif
Diazepam 3 mg/kg, pentobarbital 30 mg/kg.
Kontrol negatif
untuk ekstrak air, menggunakan normal saline 10 ml/kg
untuk ekstrak etanol, menggunakan normal saline dan tween 80 10 ml/kg
Tes sedatif
A. Rota-rod
Mencit dijalankan pada batang berputar setelah 30 dan 60 menit setelah pemberian
ekstrak, kontrol negatif, dan kontrol positif. Mencit sudah dilatih dengan rota-rod di
pagi hari dan sore hari satu hari sebelum pemberian. Mencit di uji dengan rota-rod
dengan kecepatan putaran 10-20 rpm dengan accelerate mode dan berputar dengan
arah yang berlawanan. Dilihat waktu jatuh mencit 300 detik atau sejatuhnya dari
mencit tersebut.
B. Open-field test

Uji ini untuk mengetahui aktivitas lokomotor dan mengamati sikap hiperaktif . tes ini
dilakukan untuk melihat mobilitas dari mencit seperti bergerak dan melompat. Mencit
diletakkan di lapangan terbuka dan diamati selama 5 menit untuk melihat mobilitas
dari mencit. Parameter yang di amati adalah cakaran mencit pada dinding, mencit
berdiri dengan 2 kaki tanpa menyentuh dinding, grooming (menjilat kaki, menjilat
bulu, menggaruk kepala, dan frekuensi buang air besar. Setelah tes dibersihkan
dengan spons basah dan handuk kering.
C. Elevated plus maze
D. Prolongation Effect on Pentobarbital-Induced Sleeping Time
sampel di suspensi dengan normal saline. Hewan dipuasakan selama 24 jam sebelum
eksperimen.

Anda mungkin juga menyukai