Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Davitra

Nim : B04170044
SEDATIVA
Sedativa adalah golongan obat yang termasuk ke dalam kelompok
depresansia. Ada dua golongan yaitu transquilizer sedative dan sedative hipnotik atau
sedative anestetik . Keduanya menunjukkan kesamaan sifat yaitu dapat menyebabkan
hewan menjadi tenang, diam, menurangi aktivitas lokomotor dan tidak peduli pada
lingkungannya. Namun efek yang ditimbulkan pada sedative hipnotik atau sedative
anestetik lebih kuat dibandingkan dengan sedative anestetik. Beragam metoda yang
digunakan untuk mengevaluasi apakah obat tersebut mempunyai efek sebagai
sedativa. Metoda tersebut diantaranya adalah hole cross, open field, hole-board, rota-
rod, dan thiopental sodium-induced sleeping time. Selain sebagai penenang obat
golongan sedative hipnotik juga digunakan sebagai antianxiety atau anti kecemasan.
Metoda untuk menguji apakah obat tesebut juga mempunyai efek sebagai antianxiety
juga beragam.

TUGAS PRAKTIKUM FARMAKOLOGI 2


1.Jelaskan protocol uji sedative tersebut diatas ; yaitu uji untuk sedative transquilizer
dan antianxiety (browsing)
2. Bagaimana menarik kesimpulan dari hasil uji uji yang dilakukan tersebut apakah
ada perbedaan
3. Apa yang dimaksud dengan tail suspention test. Apakah metoda ini bisa digunakan
untuk melakukan uji sedative ?

JAWABAN
1. Metode Open Field Test (OFT) adalah pengukuran atau perekaman dari
perilaku eksplorasi dan aktivitas umum pada tikus dan mencit, di mana baik
kualitas dan kuantitas kegiatan dapat diukur. OFT juga sering digunakan
sebagai mekanisme untuk menilai efek sedatif, toxic, atau senyawa stimulant
(Gould 2009)
Metode roda berputar (Rotarod). Rotarod adalah salah satu metode yang
digunakan untuk mengukur efek suatu obat antidepresan pada hewan uji
menggunakan roda berputar yang diukur menggunakan aktivitas motorik.
Prinsip metode ini adalah hewan uji yang mengalami depresi diletakkan pada
balok silinder berdiameter 3 cm dengan memutar roda pada kecepatan 10-20
rpm. Rotarod digunakan untuk mengevaluasi koordinasi motorik atau efek relaksasi
otot pada mencit (Moniruzzaman et al 2015).

Metode Hole Cross Eksperimen ini digunakan kandang dengan ukuran 30 x


20 x 14 cm dengan sekat di tengah yang berlubang dengan diameter 3 cm.
Hewan yang di perlakukan dengan obat dan dibiarkan melewati lubang dari
chamber satu ke chamber lainnya. Mencit diamati selama 3 menit dan jumlah
lintasan dihitung pada menit ke-30, 60, 90, dan 120 ( Ferdous et al. 2015 ).

Metode thiopetal sodium induced sleeping time. Metode ini dilakukan dengan
cara memberikan natrium thiopental kepada hewan dengan secara
intraperitoneal sebanyak 20 mg/ml stelah 30 menit ESSD dan 15 menit
setelah pengobatan diazepam. Lalu hewan diamati selama kehilangan reflex
yang tepat , segera setelah injeksi TS dan durasi tidur (waktu antara
hilangnya dan pemulihan refleks) ya g disebabkan oleh TS.

Metode papan berlubang (Hole board). Hole board adalah salah satu metode
yang digunakan untuk mengukur efek suatu obat antidepresan pada hewan uji
menggunakan papan berlubang. Prinsip metode ini adalah membuat hewan uji
mengalami depresi sebab alat yang digunakan merupakan media asing yang
dapat menstimulasi depresi. Alat untuk menguji hewan uji menggunakan
suatu area yang terdapat lubang-lubang dengan diameter 10-20 cm. Jarak
antar lubang diatur sedemikian rupa, sehingga hewan dapat berlalu-lalang
dengan leluasa. Alat diberi pembatas kaca, sehingga perilaku hewan mudah
diamati. Lubang-lubang yang terdapat pada alat merupakan stimulasi terhadap
rasa ingin tahu hewan dengan demikian akan merangsang terjadinya aktivitas
motorik (Ozturk et al 1996).
Automatic Hole Board Apparatus adalah suatu metode pemeriksaan efek
pengobatan dengan agen anxyogenic atau anxyolitik dan paparan penahanan
stress akut pada prilaku emosional tikus yang diperiksa. Perubahan prilaku
emosional yang dieksplorasi meliputi total aktivitas lokomotor, jumlah dan
durasi rearing and head-dipping, dan juga latency to the first head-dipping
(Takeda et al. 2003

2. Terdapat perbedaan pada masing-masing uji tersebut yaitu terletak pada cara
kerja yang dilakukan (metode) pada masing-masing uji. . Kesimpulan untuk
setiap test berbeda-beda namun umumnya apabila test digunakan untuk
melihat pengaruh obat-obatan yang termasuk kedalam golongan depresansia
akan menyebabkan aktivitas hewan menurun dan hewan menjadi lebih tenang.
Namun untuk penarikan kesimpulanakan berbeda-beda caranya tergantung
bagaimana mekanisme kerja obat tersebut terhadap reseptor yang ada pada
tubuh hewan uji tersebut.

3. Tail suspention test (TST) adalah eksperimen penggunaan rodensia sebagai


hewan uji coba terhadap pengunaan obat antidepressan. Hal ini didasarkan
asumsi bahwa hewan akan secara aktif mecoba untuk melepaskan diri dari
rangsangan yang membuatnya stress. Hewan akan menyerah dengan berhenti
bergerak jika melepaskan diri jika tidak mungkin untuk dilakukan (Bergner et
al.2010).uji ini dilakukan dengan cara menggantung ekor rodensia sehingga
tubuhnya menggantung di udara dan meghadap kebawah. Tes ini berlangsung
selama 6 menit / lebih dan dapat diulang berulang kali. Hewan awalnya
berjuang untuk menghadap ke atas dan naik ke permukaan. Ketika hewan
berhenti berjuang dan tidak bergerak makan hewan dianggap telah menyerah.
Hewan yang mengalami depresi biasanya memiliki keaktifan yang tinggi
sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk hewan menyerah dan
immobilitas akan semkin lama (Bergner et al.2010). metode ini bisa
digunakan untuk uji sedative. Karean uji sedative prinsipnya adalah apakah
golongan obat tersebut memiliki efek antidepressant atau antianxiety yang
membuat hewan menjadi lebih tenang , aktivitas nya berkurang(immobilitas)
dan efek ini bisa terlihat juga dengan metode Tail Suspension Test.
DAFTAR PUSTAKA
Bergner CL, Smolinsky AN, Hart PC, Dofour BD, Egan RJ, Laporte JL, Kaleuff AV.
2010. Mouse Models for Studying Depression Like States and
Antidepressant Drugs.In Mouse Models for Drugs Discovery, Metods in
Molecular Biology 602 : 267-282. 
Ferdous A, Rahman MA, Monirruzzaman M.2015. Evaluation of Sedative and
Hypnotic Activity of Ethanolic Extract of Scoparia dulcis Linn.
Evidence Based Complementary and Alternative Medicine. Volume
2015, Article ID 873954, 6 pages
Gould TD. 2009. Mood and Anxiety Related Phenotypes in Mice. Humana Press.
Takeda H, Tsuji M, Matsumiya T. 2003. Changes in head-dipping behavior in the
hole-board test reflect the anxiogenic and/or anxiolytic state in mice.
European Journal of Pharmcology. 350(1) : 21-29.
Moniruzzaman MD, Rahman AMD, Ferdous A. 2015. Evaluation of sedative and
hypnotic activity of etahonic extract of scoparia dulcis linn.
Ozturk Y, Aydine S, Baser K. H. C, Berberoglu H. 1996. Effects of Hypericum
perforatum L. and Hypericum calycinum L. extracts on the central
nervous system in mice. Phytomedicine. 3(2):139–146.

Anda mungkin juga menyukai