Disusun oleh:
Dosen Pembimbing:
Dr. Apt. Rini Madyastuti P, S.Si, M.Si
Latar Belakang
Glaukoma merupakan penyebab kebutaan pertama yang irreversible.
Kelainan mata glaukoma ditandai dengan meningkatnya tekanan bola mata, atrofi
papil saraf optik, dan menciutnya lapang pandang (Ilyas 2010). Glaukoma adalah
kelainan dimana kondisi tekanan intraocular/intraocular pressure (IOP)
mengalami peningkatan karena adanya obstruksi sirkulasi aqueous humor yang
menyebabkan kerusakan permanen pada saraf optik dan retina (Dubielzig et al.
2010). Glaukoma secara umum memiliki ciri-ciri kerusakan saraf optik disertai
dengan penurunan fungsi penglihatan. Meskipun tekanan intraokuler (IOP)
merupakan salah satu faktor risiko utama, ada atau tidaknya tidak berpengaruh
dalam penyakit tersebut (Skuta et al. 2011).
Glaukoma terbagi menjadi tiga jenis, yaitu glaukoma primer, glaukoma
sekunder, dan glaukoma kongenital (Sandmeyer et al. 2012). Glaukoma primer
relatif umum dan memiliki kecenderungan sering ditemukan pada anjing tetapi
jarang didiagnosis pada kucing. Glaukoma sekunder sama seringnya dengan
glaukoma primer dan merupakan 95% hingga 98% penyebab kasus glaukoma
pada kucing (Gillian dan Leandro 2015). Glaukoma sekunder biasanya
disebabkan oleh gangguan okular atau sistemik yang mengganggu aliran keluar
humor akuos (uveitis, neoplasia, luksasi lensa, trauma). Glaukoma sering
ditemukan pada kucing usia tua, meskipun dapat terjadi pada anak kucing
(Gillian dan Leandro 2015). Glaukoma kongenital sangat jarang ditemukan pada
kucing. Dalam kasus ini, merupakan glaukoma sekunder yang berasal dari
trauma.
Signalement
Nama : NN
Jenis Hewan : Kucing
Ras : DSH
Warna bulu : Coklat putih
Jenis Kelamin : Jantan
Umur : 1 Tahun
Berat badan : 4 kg
Tanda khusus :-
Anamnesis
Kucing brown datang ke klinik hewan dengan keluhan tidak mau makan
selama 3 hari serta memiliki gerak yang tidak teratur .
Pemeriksaan Fisik
Berdasarkan hasil pemeriksaan, suhu tubuh 38,4oC, , frekuensi denyut
jantung 90 kali/menit frekuensi nafas 20 kali/menit. Pada pemeriksaan klinis
didapatkan adanya Uveitis progesif pada kedua mata dengan mata kanan yang
membesar dan dilatasi pupil , kekeruhan, dan kebutaan yang dikonfirmasi
dengan meletakkan tangan di depan mata. Selanjutnya kasus tersebut didiagnosis
sebagai glaukoma pada mata kanan.
Tata Laksana Terapi
Frekue
Obat Dosis Rute Sediaan nsi Perhitungan
pember
ian
Mannitol 1g/kg IV 0,2g/ml S24j selama 3 DOSIS 1 X PEMAKAIAN
= (BB X dosis ) / sediaan
hari
= (4kgx 1g/kg)/ 0,2g/ml = 20 ml
S24j selama 1
Triamcinolo DOSIS 1 X PEMAKAIAN
hari
ne acetonide SC 10mg/ml = (BB X dosis ) / sediaan
= (4kgx0,25g/kg)/ 10mg/ml = 0,1
ml
Dorzolami 1 Tetes
S12j selama
de -
Topik 14 hari -
al
Penulisan Resep
R/ Mannitol 20% sol No. I vial R/ Mannitol 20% sol No. I vial
s.i.m.vm. pro inj. 20 ml. IV s.i.m.vm. pro inj. 20 ml. IV
-------------------------------------------------- ---------------------------------------------------
R/ Triamcinolone acetonide inj No.1 vial
syringe 1ml No.1 R/ Kenalog-10 inj No.1 vial
s.pro.inj 0.1 ml SC syringe 1ml No.1
s.pro.inj 0.1 ml SC
---------------------------------------------------
R/ Prednisolon tab 4mg ---------------------------------------------------
M.f. pulv.da.in.caps.d.t.d No.XIV R/ Prednis tab 56 mg
s.I.d.d I caps.pc M.f. pulv.da.in.caps. No.XIV
s.I.d.d I caps.pc
---------------------------------------------------
R/ Dorzolamide Hcl Opthalmic gutt 2% 10ml No. ---------------------------------------------------
1 fls R/ Dorzolamide Hcl Opthalmic gutt 2% 10ml No. 1 fls
s.2.d.d.gutt.1.o.d.s s.2.d.d.gutt.1.o.d.s
--------------------------------------------------- ---------------------------------------------------
Nama :- Nama :-
Jenis/Ras : kucing / DSH Jenis/Ras : Kucing/ DSH
Berat Badan : 4 kg Berat Badan : 4 kg
Nama pemilik : NN Nama pemilik :NN
Alamat :- Alamat :-
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
Glaukoma tidak selalu merespon obat; obat-obatan harus diberikan secara
pertaruhkan. Prognosis untuk glaukoma sekunder bervariasi, tergantung pada
penyebabnya. Kasus ini merespon dengan baik terhadap obat-obatan, dan kucing itu
pulih dalam waktu sepuluh hari setelah perawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Gillian J M, Leandro BCT. 2015. Feline glaucoma. Vet Clin North Am Small
Anim Pract. 45(6):1307-1333.
Ilyas, Sidarta. 2010. Anatomi dan Fisiologi Mata, Pemeriksaan Mata, Glaukoma.
Mata. Edisi: 3.
Maslanka T. 2014. Autonomic drugs in the treatment of canine and feline
glaucoma. Polish Journal of Veterinary Sciences . 17(4) : 741-752.
Plumb, Donald C. 2008. Plumb’s Veterinary Drugs Handbook Sixth Edition.
South State Avenue Ames, Iowa: Blackwell Publishing Professional.
Skuta, Gregory L. C, Louis B. W, Jayne S. 2011. Introduction to Glaucoma :
Terminology, Epidemiology, and Heredity, Angle-Closure Glaucoma,
Medical Management of Glaucoma. Basic and Clinical Science Course
Glaucoma. . Basic and Clinical Science Course Glaucoma. Section 10.
.