Anda di halaman 1dari 44

BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN DI SURABAYA

Jl. Karangmenjangan 20 Surabaya


No. Telp/Fax : (031) 5048833
Sertifikasi
dan Labelisasi Halal

Sub Direktorat Inspeksi Produk Berlabel Halal, Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan
Suatu pernyataan
HALAL DAN THAYIB yang terintegrasi.
Tidak boleh
dipisah-pisahkan.

KAIDAH-KAIDAH AGAMA ISLAM


KAIDAH-KAIDAH
GOOD MANUFACTURING PRACTICES (GMP)

SERTIFIKASI HALAL
DILAKUKAN OLEH LEMBAGA
YANG MEMPUNYAI OTORITAS MUTU DAN KEAMANAN PANGAN
MEMBERIKAN FATWA HALAL TUGAS UTAMA BADAN POM

 UNDANG UNDANG TENTANG PANGAN


 UNDANG UNDANG TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN
 PP TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN
 PP TENTANG KEAMANAN, MUTU dan GIZI PANGAN
VOLUNTARY MANDATORY
Jika akan mencantumkan Jika suatu produk pangan secara jelas
logo halal pada label mengandung babi, maka pernyataan
kemasan “Sertifikat Halal” mengandung babi harus dicantumkan
harus diperoleh setelah pada label kemasan.
dilakukan audit dan
pembahasan dalam
Komisi Fatwa MUI.

Logo halal hanya dapat


dicantumkan pada label
kemasan setelah Mengandung Babi
produsen memenuhi
persyaratan GMP dan
memperoleh persetujuan
dari Badan POM.
VOLUNTARY MANDATORY

PRODUK PANGAN YANG


PRODUK PANGAN
YANG VERSUS MENGANDUNG BABI
BERLABEL HALAL

1. Audit Halal di produsen pangan


(LP-POM MUI, Depag, Badan
POM)
2. Pembahasan laporan audit oleh
Komisi Fatwa MUI
3. Pemberian sertifikat Halal dari
MUI.
4. Pemberian ijin pencantuman logo Dimonitor oleh Badan POM
halal dari Badan POM setelah pada saat produk pangan
produsen memenuhi syarat GMP. didaftarkan di Badan POM.
5. Badan POM berwenang
mengawasi produk berlogo halal Contoh :
apakah sudah bersertifikat halal •Gelatin (Babi)
atau tidak.
•Gelatin (Sapi)
• Obat, Obat Tradisional, Suplemen
Makanandan Pangan Yang
Mengandung Bahan Tertentuatau PENANDAAAN ALKOHOL
Mengandung Alkohol Selain Harus
Memenuhi Ketentuan Peraturan
Perundang –Undangan Yang Berlaku • Obat, Obat Tradisional,
Harus Memenuhi Ketentuan Tentang Suplemen Makanan Dan Pangan
Penandaan / Label Yang Mengandung Alkohol
Harus
Mencantumkan Kadar Alkohol
Tersebut Pada Komposisi
• OBAT, OT, SUPLEMEN MAKANAN Penandaan / Label
BERSUMBER BABI

UNTUK PANGAN, MENCANTUMKAN • Kadar Alkohol Dicantumkan


TULISAN Dalam Persentase
DAN GAMBAR BABI Volume/Volume (V/V)
MENGANDUNG BABI + GAMBAR BABI

Tertuang Dalam Keputusan Kepala Badan POM RI No. HK.00.05.23.0131


Tanggal 13 Januari 2003 tentang
PENCATUMAN ASAL BAHAN TERTENTU, KANDUNGAN ALKOHOL
DAN TANGGAL KADALUWARSA PADA PENANDAAN LABEL OBAT,
OBAT TRADISIONAL, SUPLEMEN MAKANAN DAN PANGAN
Dasar Hukum
Dasar Hukum
PIAGAM KERJASAMA
Departemen Kesehatan(Ditjen POM), Departemen
Agama dan Majelis Ulama Indonesia
tentang
Pelaksanaan Pencantuman Label Halal pada Makanan

Tanggal 21 Juni 1996

* Pangan yang telah dilakukan pemeriksaan dinyatakan halal atas


dasar fatwa dari Majelis Ulama Indonesia.

* Pelaksanaan pencantuman label halal didasarkan atas hasil


pembahasan Departemen Kesehatan (Ditjen POM),
Departemen Agama dan Majelis Ulama Indonesia.

* Untuk meningkakan koordinasi dan kerjasama dalam


pelaksanaan tersebut dibentuk Tim Koordinasi yang beranggota
kan wakil-wakil dari Departemen Kesehatan (Ditjen POM),
Departemen Agama dan Majelis Ulama Indonesia
Sub Direktorat Inspeksi Produk Berlabel Halal, Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan
Pemohon

l
Pemohon

a
Badan
BadanPOM
POM

l
Pemeriksaan
Pemeriksaan Data
DataTidak
TidakLengkap
Lengkap

a
Kelengkapan
Kelengkapandata
data

Data
DataLengkap
Lengkap

H
Dept.
Dept.Agama
Agama
Pelaksanaan
Pelaksanaanaudit
audit
Tidak
TidakMemenuhi
Memenuhi oleh Tim Auditor
oleh Tim Auditor
Syarat
SyaratCPPB
CPPB (Dept.
(Dept.Agama,
Agama,MUI
MUI
dan Badan POM)
dan Badan POM)
LPPOM
LPPOMMUI
MUI

Memenuhi
MemenuhiSyarat
Syarat
CPPB
CPPB Sertifikat
SertifikatHalal
Halal

Skema
Sertifikasi dan Labelisasi Halal
Persetujuan
PersetujuanPencantuman
PencantumanTulisan
pada Label
TulisanHalal
Makanan
pada Label Makanan
Halal

Pemohon
Pemohon

Sub Direktorat Inspeksi Produk Berlabel Halal, Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan
PEDOMAN CARA PRODUKSI PANGAN
YANG BAIK
( CPPB )

 Adalah suatu pedoman yang menjelaskan


bagaimana memproduksi pangan agar bermutu,
aman dan layak untuk dikonsumsi

 Adalah prinsip – prinsip dasar yang penting


dalam memproduksi pangan, untuk menjamin
bahan pangan yang diproduksi aman dan layak
untuk dikonsumsi

Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan


PRINSIP - PRINSIP DASAR YANG PENTING

1. Produksi Primer / Hulu 11. Peralatan Produksi


2. Lingkungan Produksi 12. Proses Pengolahan
3. Fasilitas Umum Karyawan 13. Pemeliharaan dan Program
4. Higiene Dan Kesehatan Sanitasi
Karyawan 14. Penyediaan Air
5. Bahan Pangan 15. Transportasi
6. Bahan Pengemas 16. Laboratorium Pengujian Mutu
7. Produk Akhir 17. Manajemen dan Pengawasan
8. Keterangan Produk 18. Dokumentasi Produksi
9. Penyimpanan 19. Penarikan Produk
10. Bangunan dan Fasilitasnya 20. Pelatihan dan Pembinaan

Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan


PENERAPAN CPPB
Berarti :

1. Menerapkan Jaminan Keamanan dan Mutu Pangan

2. Menuju ke Penerapan HACCP ( Persyaratan Dasar )

3. Meningkatkan Daya Saing ( Persaingan Bebas )

4. Keamanan Pangan & Tupoksi Badan POM


PRODUKSI PRIMER / HULU

 Perlu Perhatian Khusus Bila Termasuk Dalam


Rangkaian Produksi
 Langkah Awal Untuk Memproduksi Bahan Baku
Pangan Yang Aman & Bermutu
 Perhatian Khusus Kepada :
 Higiene Lingkungan
 Higiene Produksi Primer
 Penanganan Penyimpanan dan Transportasi
 Pengawasan dan Perilaku Higienis Karyawan

Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan


LINGKUNGAN PRODUKSI

 Pengertian
 Peluang Pencemaran
 Yang Perlu Diperhatikan
 Saluran Pembuangan Limbah Cair
 Jalan Lingkungan
 Halaman Dan Tanah Kosong
 Tempat Sampah

Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan


FASILITAS UMUM KARYAWAN

 Toilet / Kamar Mandi


 Poliklinik
 Fasilitas Sanitasi Karyawan
 Fasilitas Cuci Tangan
 Fasilitas Cuci Kaki / Alas Kaki
 Fasilitas Hembusan Udara Bersih
 Pakaian Kerja
 Ruang Ganti Pakaian / Loker
 Kantin
 Tempat Istirahat

Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan


HIGIENE DAN KESEHATAN
KARYAWAN

 Fokus Peluang Pencemaran Dari Karyawan


 Pencemaran Disengaja dan Tidak Disengaja ( Cross
Contamination )
 Fokus Perhatian
 Kesehatan Karyawan
 Kebersihan Karyawan
 Perilaku Karyawan
 Pelatihan dan Pembinaan Karyawan
 Pengawasan Perilaku Karyawan

Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan


BAHAN PANGAN

 Persyaratan Mutu Bahan Pangan

 Pengawasan Mutu Bahan Pangan

 Penanganan Bahan Pangan

Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan


BAHAN PENGEMAS

 Maksud Pengemasan

 Syarat Bahan Pengemas

Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan


PRODUK AKHIR

 Persyaratan Produk Akhir

 Penanganan Produk akhir

Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan


KETERANGAN PRODUK

 Maksud Tujuan Pencantuman Keterangan Produk

 Pada Umumnya Adalah Identitas Produk

 Kegunaan Pencantuman Nomor Batch / No. LOT

 Kesalahan Keterangan Produk dan Tindak Pidana

Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan


PENYIMPANAN
 Maksud Utama Proses Penyimpanan
 Jenis Barang Yang Disimpan dan Tanggung Jawab
 Bahan Baku / Mentah, Bahan Tambahan, Bahan Pembantu
 Produk BS ( Recycling; Bawah Mutu )
 Bahan Pengemas
 Produk Akhir
 Barang Lainya
 Cara Penyimpanan Yang Baik
( Penanggung Jawab, FIFO, Identitas; Padat / Cair; Pengawasan;
Pintu Masuk/Keluar; Kerapihan/Kebersihan; Kapasitas;
Penempatan, Perlindungan )

Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan


BANGUNAN DAN FASILITASNYA
 Fokus Pencegahan Pencemaran Langsung Atau Tidak Langsung
 Terdiri Ruang Pokok dan Ruang Pelengkap
 Persyaratan Umum :
 Desain dan Tata Letak
 Bahan Bagunan
 Fasilitas Khusus
 Perlindungan Terhadap Hama
 Bagian Bangunan dan Persyaratannya
 Lantai
 Dinding / Pemisah Ruang
 Atap/ langit-langit/plavon  Jendela / Ventilasi
 Pintu
 Penerangan
Ruangan
 Pengatur Kondisi
Ruang
Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan
PERALATAN PRODUKSI

 Fokus Peralatan Berfungsi Dengan Baik dan Tidak Mencemari

 Persyaratan Peralatan

 Tata Letak Peralatan dan Perawatannya

 Pengawasan dan Pemantauan Peralatan

Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan


PROSES PENGOLAHAN

 Bagian Terpenting Dalam Produksi

 Yang Perlu Diperhatikan :


 Prosedur Tertulis
 Pengawasan dan Pemantauan
 Penanganan Bila Terjadi Penyimpangan

Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan


PEMELIHARAAN DAN PROGRAM SANITASI
 Fokus Menghindari Pencemaran dan Penurunan Mutu
Produk
 Pemeliharaan, Pembersihan dan Sanitasi
 Program Pengendalian Hama
( Mencegah, Sarang Hama, Pembasmian )
 Penanganan Limbah
( Padat, Cair, Gas )

Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan


PENYEDIAAN AIR

 Tujuan Penggunaan Air dan Kualitasnya

 Yang Perlu Diperhatikan Dalam Penyediaan Air :


 Sumber Air
 Perpipaan Pembawa
 Tempat Penampungan Air
 Peralatan Pengelolaan Air ( Treatment )
 Perpipaan Pembagi

Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan


TRANSPORTASI

 Fokus Tidak Terjadinya Pencemaran dan


Penurunan Mutu Selama Dalam Transportasi

 Persyaratan Peralatan

 Pemeliharaan Peralatan

Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan


LABORATORIUM PENGUJIAN MUTU

 Perlu Untuk Mempertahankan Dan Meningkatkan


Mutu Pangan

 Jenis Pemeriksaan ( Fisik, Kimia, Mikrobiologi )

 Perlunya “ Retain Sample “

 Perlunya Format Pencatatan Hasil Pemeriksaan

 Perlunya Pemeriksaan Banding


Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan
MANAJEMEN DAN PENGAWASAN

 Tujuan Agar Memenuhi Ketentuan Yang Dipersyaratkan

 Dilakukan Oleh Petugas Profesional

 Diperlukan Pada :
 Kondisi Sarana Produksi
 Proses Produksi
 Operator Produksi

Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan


DOKUMENTASI PRODUKSI

 Dilakukan Untuk mempertahankan, Meningkatkan


dan Menjamin Keamanan dan Mutu Pangan

 Dapat Dimanfaatkan Dalam Proses Penelusuran

 Dokumentasi Produksi Meliputi :


 Kondisi
 Kegiatan / Aktifitas

Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan


PENARIKAN PRODUK

 Fokus Mencegah Timbulnya Masalah Produk Ditingkat


Peredaran dan Konsumsi

 Merupakan Prosedur Tetap Yang Sebaiknya Dimiliki


Oleh Setiap Industri Pangan

 Masalah Produk Dapat Mengancam Kredibilitas


Perusahaan

 Proses dan Tindak Lanjutnya Memerlukan Kelengkapan


Dokumentasi Produksi

Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan


PELATIHAN DAN PEMBINAAN

 Tujuan Pelatihan dan Pembinaan

 Program Pelatihan dan Pembinaan

Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan


Sertifikasi
dan Labelisasi Halal

Dasar Pelaksanaan :
Di Daerah
( a) SK LPPOM MUI nomor DN 32/Dir/LPPOM MUI/II/03
tanggal 24 Februari 2003
( b ) SK LPPOM MUI nomor DN 08/Dir/LPPOM MUI/I/04
tanggal 8 Januari 2004

Menyatakan bahwa proses sertifikasi untuk produk industri


rumah tangga dan produk air minum dalam kemasan yang
hanya di produksi di daerah tersebut dapat disertifikasi oleh
LPPOM MUI Daerah

Sub Direktorat Inspeksi Produk Berlabel Halal, Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan
Sebagai tindak lanjut dari pelimpahan proses
sertifikasi dan labelisasi ke daerah

….. maka dilakukan …..

Koordinasi Lintas Sektor Sertifikasi


dan Labelisasi Halal
Sosialisasi Proses Sertifikasi
dan Labelisasi Halal

Sub Direktorat Inspeksi Produk Berlabel Halal, Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan
200
Hasil Rapat Koordinasi Lintas Sektor
Sertifikasi dan Labelisasi Halal

6
Secara ringkas dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Industri rumah tangga yang akan mengurus nomor
pendaftaran P-IRT di Dinkes Kab/Kota, dianjurkan
untuk sekaligus mengurus legalitas pencantuman
tulisan Halal pada label pangan
b. Sebagai koordinator untuk labelisasi di daerah
adalah Balai POM/Dinkes/LPPOM MUI Daerah
c. Materi Koordinasi Lintas Sektor agar disampaikan
juga sebagai materi dalam pelatihan Sertifikasi P-IRT
yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota

Sub Direktorat Inspeksi Produk Berlabel Halal, Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan
Surat Persetujuan
Pencantuman Tulisan Halal pada Label
Penerbitan surat persetujuan pencantuman tulisan
halal pada label untuk Produk Industri Rumah
Tangga dan Air Minum Dalam Kemasan yang
diproduksi lokal :
1. Dikeluarkan oleh BBPOM/BPOM
2. Didasarkan kepada :

a) Produsen telah menerapkan CPPB (untuk produk AMDK),


CPPB IRT untuk produk industri rumah tangga
b) Sertifikat halal yang dikeluarkan oleh MUI setempat

Sub Direktorat Inspeksi Produk Berlabel Halal, Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan
Contoh format surat Persetujuan Pencantuman Label Halal

Nomor : …….,…………200….
Lampiran :
Perihal : Persetujuan Pencantuman Tulisan
Halal pada Label Pangan
Kepada Yth.
Memperhatian permohonan Saudara tanggal ………perihal tersebut di atas dan mengacu pada
Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 82/Menkes/SK/I/1996 pasal 4 tentang “Pencantuman
Tulisan Halal pada Label Makanan”dan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 924/SK/VII/1996,
serta berdasarkan Sertifikat Halal dari Majelis Ulama Indonesia ……….. No………………..
tanggal……………., maka tanda atau tulisan Halal dapat Saudara cantumkan pada produk-
produk Saudara sebagai berikut :…………….

Selanjutnya agar Saudara menjamin dan mempertanggung jawabkan kehalalal produk tersebut.
Persetujuan Pencantuman Tulisan Halal pada Makanan ini berlaku sampai dengan tanggal
berlakunya Sertifikat Halal tersebut yaitu tanggal…………..
Persetujuan ini dapat ditinjau kembali apabila kemudian hari ditemukan penyimpangan terhadap
ketentuan yang berlaku

Demikian untuk di ketahui dan dilaksanakan


Tanda tangan

Tembusan : Badan POM


LPPOM MUI Daerah
Kanwil Departemen Agama setempat
Pengawasan
Pangan Berlabel Halal

Sub Direktorat Inspeksi Produk Berlabel Halal, Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan
Dasar Hukum
Dasar
1. UU RI No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan
2. UUHukum
RI No. 7 tahun 1996 tentang Pangan
3. UU RI No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
4. PP No. 69 tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan
5. PP No. 28 tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi
Pangan
6. S.K.Men.Kes.RI. No.82/MenKes/SK/1996
tentang Pencantuman Tulisan Halal pada Label Makanan
7. S.K.Men.Kes.RI No.924/Men.Kes/SK/I/1996
tentang Perubahan atas SK Men.Kes.RI No.82/Men.Kes
/SK/1996 tentang Pencantuman Tulisan Halal pada Label
Makanan
8. Piagam Kerjasama Departemen Kesehatan, Departemen
Agama dan Majelis Ulama Indonesia tahun 1996 tentang
Pelaksanaan Pencantuman Tulisan halal pada label
makanan

Sub Direktorat Inspeksi Produk Berlabel Halal, Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan
KEGIATAN PENGAWASAN PANGAN
BERLABEL HALAL
di PUSAT DAN DAERAH
1. Inspeksi ke Sarana Distribusi, meliputi :
distributor,
hypermarket/supermarket/swalayan/toko P&D
Inspeksi terutama untuk pangan olahan yang
berlabel halal. Pengambilan contoh (sampling)
diprioritaskan pada pangan yang diproduksi
dipropinsi/daerah yang bersangkutan.

2. Inspeksi ke Sarana Produksi, dilakukan untuk


memantau konsistensi perusahaan dalam
penerapan Cara Produksi Pangan yang Baik
(CPPB)

Sub Direktorat Inspeksi Produk Berlabel Halal, Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan
Jenis pelanggaran dalam pelabelan halal
1. Pelabelan halal yang tidak melalui prosedur yang berlaku

Ketentuan yang dilanggar :


– UU No. 7 tahun 1996 tentang Pangan, pasal 34 ayat (1)
– PP RI No. 69 tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan,
pasal 10 ayat (1) dan (2), Pasal 11 ayat (1)

2. Pelabelan halal yang dilakukan melalui prosedur yang berlaku


(mempunyai Sertifikat halal dari MUI Pusat, MUI Daerah), tetapi
tidak mempunyai surat persetujuan pencantuman tulisan halal
pada label dari Badan POM

3. Pelabelan halal yang dilakukan melalui prosedur yang berlaku


tetapi sudah tidak berlaku lagi

Ketentuan yang dilanggar :


– SK Men.Kes RI No 82/Menkes/SK/1996 tentang Pencantuman
Tulisan Halal pada Label Makanan
– SK MEnKes RI No. 924/MenKes/SK/I/1996 tantang Perubahan
atas SK MenKes RI No.82/Menkes/SK/1996

Sub Direktorat Inspeksi Produk Berlabel Halal, Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan
SKEM
Tindak Lanjut
Pengawasan
PengawasanPangan
Pangan
Berlabel
Berlabel Halal
Halal A
MK
MK TMK
TMK
(Memenuhi
(MemenuhiKetentuan)
Ketentuan) (Tidak
(TidakMemenuhi
MemenuhiKetentuan)
Ketentuan)

Produk
ProdukSP/PIRT
SP/PIRT Produk
ProdukMD/ML
MD/ML

Pembinaan;
Pembinaan; Surat
SuratTeguran
Teguran::
Balai
BalaiPOM
POMberkoordinasi
berkoordinasidengan
dengan Untuk
UntukProdusen/Importir
Produsen/Importir
Dinas
DinasKesehatan
Kesehatansetempat.
setempat. dan
danDistributor
Distributor

Sub Direktorat Inspeksi Produk Berlabel Halal, Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan
Tindak Lanjut
yang telah dilakukan terhadap penemuan pangan
berlabel halal kategori TMK adalah :

1
1. Memperingatkan produsen pangan untuk menarik produk
pangan yang telah beredar dan menghapus logo
halalnya.

2
2. Jika perusahaan masih menginginkan untuk
mencantumkan logo halal, maka diharuskan mengajukan
permohonan ke Badan POM untuk proses sertifikasi dan
labelisasi halal (dilakukan koordinasi juga dengan Dinas

3
Kesehatan Kota setempat untuk produk terdaftar P-IRT).

3. Jika produk pangan tidak terdaftar, maka produk


diamankan dan dilarang beredar dipasaran.

Sub Direktorat Inspeksi Produk Berlabel Halal, Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan
UPAYA UNTUK MENJAMIN KEHALALAN
SUATU PRODUK

1. Produsen pangan HARUS mempunyai komitmen


untuk menjamin kehalalan produknya yang
dituangkan dalam Halal Assurance System.
2. Divisi QA (Quality Assurance) yang ada diprodusen
pangan HARUS punya Tim Halal yang berfungsi
menjamin kehalalan produknya.
3. Internal Halal Audit HARUS dilakukan secara rutin
oleh Tim QA Halal untuk menjamin kehalalan
produknya.
4. External Halal Audit dilakukan untuk mengecek
apakah Halal Assurance System sudah
dilaksanakan dengan lancar.
Terima Kasih

Sub Direktorat Inspeksi Produk Berlabel Halal, Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan

Anda mungkin juga menyukai