Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN

MORBILI(CAMPAK)
OLEH :
Sri Lestari,S.Kep.Ns.,M.Kes.
PENGERTIAN
• Suatu penyakit akut yang sangat menular yang disebabkan oleh virus.
• Ditandai dengan gejala awal demam, batuk, pilek, dan konjungtivis yang
kemudian diikuti dengan bercak kemerahan pada kulit (rash).
• Biasanya menyerang anak-anak dengan derajat ringan sampai sedang.
• Penyakit ini dapat meninggalkan gejala sisa kerusakan neurologis akibat
peradangan otak (ensefalitis).
ETIOLOGI
• Virus campak merupakan virus RNA famili paramyxoviridae dengan genus
Morbili virus. Sampai saat ini hanya diketahui 1 tipe antigenik yang mirip
dengan virus Parainfluenza dan Mumps. Virus bisa ditemukan pada sekret
nasofaring, darah dan urin paling tidak selama masa prodromal hingga
beberapa saat setelah ruam muncul
GAMBARAN KLINIS
• Masa tunas 10-20 hari.

• Dibagi dalam 3 stadium :


1. Stadium Kataralis (Prodromal)
-Berlangsung selama 4-5 hari
-Panas tubuh, malaise (lemah), batuk, fotofobia (silau), konjungtivis dan koriza
(katar hidung).
• Menjelang akhir stadium kataralis dan 24 jam timbul enantema (ruam pada
selaput lendir)
• timbul bercak koplik yang patognomonik bagi morbili tetapi jarang
dijumpai.
• Bercak koplik berwarna putih kelabu, sebesar ujung jarum dan dikelilingi
eritema.
• Lokalisasinya di mukosa bukalis berhadapan dengan molar bawah.
• Jarang ditemukan di bibir bawah tengah atau palatum.
• Kadang-kadang terdapat makula halus yang kemudian menghilang
sebelum stadium erupsi.
2. Stadium Erupsi
.
-Koriza dan batuk-batuk bertambah.
-Timbul enantema atau titik merah di palatum durum dan palatum molle.
- Kadang-kadang terlihat pula bercak koplik.
-Terjadinya eritema yang berbentuk makula-papula disertai meningkatnya suhu
tubuh. Diantara makula terdapat kulit yang normal.
- Mula-mula makula timbul dibelakang telinga, dibagian atas lateral tengkuk
sepanjang rambut dan bagian belakang pipi.
• Dalam 2 hari bercak-bercak menjalalar ke muka, lengan atas dan bagian
dada, punggung, perut, tungkai bawah. Kadang-kadang terdapat
perdarahan ringan pada kulit. Rasa gatal, muka bengkak.
• Ruam mencapai anggota bawah umumnya pada hari ketiga dan akan
menghilang dengan urutan seperti terjadinya.
• Terdapat pembesaran kelenjar getah bening di sudut mendibula dan di
daerah leher belakang.
• Terdapat juga sedikit splenomegali serta sering pula disertai diare dan
muntah. Variasi dari morbili yang biasa ini adalah black measles, yaitu
morbili yang disertai perdarahan pada kulit, mulut, hidung dan traktus
digestivus
Stadium Konvalensi
• Erupsi berkurang meninggalkan bekas yang berwarna lebih tua
(hiperpigmentasi) yang lama-kelamaan akan hilang sendiri.
• Selain hiperpigmentasi, pada anak Indonesia sering pula ditemukan kulit bersisik.
Hiperpigmentasi ini merupakan gejala patognomonik untuk morbili.
• Pada penyakit-penyakit lain dengan eritema atau eksantema ruam kulit
menghilang tanpa hiperpigmentasi.
• Suhu menurun sampai menurun sampai menjadi normal, kecuali jika ada
komplikasi.
• Penyakit morbili dapat dikelirukan dengan penyakit lain yang menyerupainya,
yaitu yang disebut German measles.
• Bedanya pada penyakit German measles tidak terdapat bercak koplik tetapi
ada pembesaran kelenjar suboksipital, servikal bagian posterior belakang
telinga.
• Ruam akan timbul jika suhu tubuh telah menjadi normal
. CARA PENULARAN
• Ibu yang pernah menderita campak akan menurunkan kekebalannya kepada
janin yang dikandungnya melalui plasenta, dan kekebalan ini bisa bertahan
sampai bayinya berusia 4-6 bulan.
• Pada usia 9 bulan bayi diharapkan membentuk antibodinya sendiri secara aktif
setelah menerima vaksinasi campak.
• Dalam waktu 12 hari setelah infeksi campak sampai puncak titer sekitar 21 hari,
lgM akan terbentuk dan akan cepat menghilang untuk kemudian digantikan
oleh lgG.
• Adanya karier campak sampai sekarang tidak terbukti.
KOMPLIKASI
• Komplikasi neurologis pada morbili dapat berupa hemiplegia, paraplegia,
afasia, gangguan mental, neuritis optika dan ensefalitis.

• Ensefalitis morbili dapat terjadi sebagai komplikasi pada anak yang sedang
menderita morbili atau dalam 1 bulan setelah mendapat imunisasi dengan
vaksin virus morbili hidup (ensefalitis morbili akut), pada pasien yang sedang
mendapat pengobatan imunosupresif
CARA PENCEGAHAN
• Imunisasi campak yang diberikan pada bayi berusia 9 bulan merupakan
pencegahan yang paling efektif.
• Vaksin campak berasal dari virus hidup yang dilemahkan.
• Pemberian vaksin dengan cara intrakutan atau intramuskular dengan dosis
0,5 cc. Pemberian imunisasi campak satu kali akan memberikan kekebalan
selama 14 tahun
PENATALAKSANAAN
1. Penatalaksanaan Medis
• Pengobatan simptomatik dengan antipiretika bila suhu tinggi, sedativum,
obat batuk dan memperbaiki keadaan umum.
• Tindakan lain ialah pengobatan segera terhadap komplikasi yang timbul.
2. Penatalaksanaan Keperawatan
• Penyakit morbili merupakan penyakit yang mudah sekali menular. Selain itu,
sering menyebabkan kematian jika mengenai anak yang keadaan gizinya
buruk sehingga mudah sekali mendapat komplikasi terutama
bronkopneumonia.
• Pasien morbili dengan bronkopneumonia perlu dirawat di rumah sakit
karena memerlukan pengobatan yang memadai (kadang perlu diinfus dan
pemberian oksigen).
• Masalah yang perlu diperhatikan ialah kebutuhan nutrisi, gangguan suhu
tubuh, gangguan rasa aman dan nyaman, resiko terjadi komplikasi, dan
kurangnya pengetahuan orang tua mengenai penyakit.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN MORBILI (CAMPAK)

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN


1. Pengkajian.
a. Identitas diri
b. Riwayat Imunisasi
c. Kontak dengan orang yang terinfeksi
d. Pemeriksaan Fisik :
1) Mata : terdapat konjungtivitis, fotophobia
2) Kepala : sakit kepala
3) Hidung : Banyak terdapat secret, influenza, rhinitis/koriza, perdarahan
hidung (pada stad erupsi ).
4) Mulut & bibir : Mukosa bibir kering, stomatitis, batuk, mulut terasa pahit.
5) Kulit : Permukaan kulit ( kering ), turgor kulit, rasa gatal, ruam makuler pada
leher, muka, lengan dan kaki (pada stad. Konvalensi), evitema, panas (demam).
6) Pernafasan : Pola nafas, RR, batuk, sesak nafas, wheezing, renchi, sputum.
7) Tumbuh Kembang : BB, TB, BB Lahir, Tumbuh kembang R/ imunisasi.
8) Pola Defekasi : BAK, BAB, Diare.
9) Status Nutrisi : intake – output makanan, nafsu makanan
e. Keadaan Umum : Kesadaran, TTV
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa yang mungkin muncul pada pasien Morbili adalah
a. Resiko penyebaran infeksi berhubungan dengan organisme virulen
b. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas : ketidakmampuan mengeluarkan
sekret berhubungan dengan penumpukan sekret pada nasofaring
c. Peningkatan suhu tubuh Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi
infeksi virus
d. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
intake yang tidak adekuat
e. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan demam, diare, muntah
f. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan infeksi virus morbili
g. Gangguan pola bermain berhubungan dengan dampak hospitalisasi.
INTERVENSI KEPERAWATAN
No Tujuan Kriteria hasil intervensi
dx

1 Penyebaran Tidak ada tanda- -Kaji keadaan umum klien


infeksi tidak tanda infeksi , -Ukur suhu tubuh klien
terjadi setelah suhu tubuh -Kaji adanya tanda-tanda infeksi,
dilakukan dalam batas gunakan prosedur perlindungan
tindakan normal (36,5ºC- infeksi jika melakukan kontak
keperawatan 37,5ºC), dengan anak.
-Berikan istirahat yang cukup
selama periode prodromal
(kataral)
-Berikan antivirus sesuai program.
2 Jalan nafas Bunyi nafas -Kajibunyi nafas, frekuensi
efektif setelah normal : vesikuler, nafas, kedalaman nafas, -
dilakukan frekuensi nafas Kaji adanya batuk dan
tindakan dalam batas karakteristik sputum
keperawatan normal ( 24-26x/ -Anjurkan anak untuk
menit) banyak minum
-Berikan terapi obat yang
dapat meningkatkan
efektifnya jalan nafas
(Bronkodilator,
antikolienergik,
antiperadangan)
-Lakukan fisioterapi dada
3 hipertermi Suhu tubuh -Kaji suhu tubuh klien tiap 2 jam.
teratasi dalam batas -Beri kompres dengan air biasa pada daerah
aksila, lipatan paha, temporal bila terjadi
setelah normal
panas, -Anjurkan klien untuk banyak minum.
dilakukan (36,5ºC- -Anjurkan keluarga dalam perawatan serta
tindakan 37,5ºC), ajari cara menurunkan suhu tubuh, anjurkan
keperawata orang tua untuk memberikan baju tipis yang
n menyerap keringat
-Pantau suhu lingkungan.
-Kolaborasi pemberian terapi antipiretik.
4 Perubahan Konjungtiva -Kaji pola nutrisi klien.
nutrisi kurang merah muda, BB -Kaji makanan yang tidak disukai dan disukai klien,
dari kebutuhan dalam batas -Kaji adanya mual dan muntah, timbang berat
tubuh tidak normal ( 20 kg), badan setiap hari, berikan susu porsi sedikit tetapi
terjadi setelah makanan habis sering dan berikan dalam porsi hangat
diberikan dalam 1 porsi -Berikan makanan lunak, misalnya bubur yang
tindakan memakai kuah.
keperawatan -Anjurkan orang tua untuk memberikan makanan
dengan porsi kecil tetapi sering,
5 Volume cairan Turgor kulit elastis, -Kaji turgor kulit, membran mukosa
terpenuhi membran mukosa
setelah lembab, produksi urin
klien.
dilakukan dalam batas normal -Kaji berat badan klien.
tindakan (1cc/kg BB/ jam) -Kaji intake dan output/ 24 jam
keperawatan -Anjurkan klien untuk banyak
minum.
-Observasi hasil pemeriksaan
laboratorium ( Ht, K, Na, Cl),
-Kolaborasi pemberian cairan infus.
6 Integritas kulit Tidak ada ruam Pantau kulit terhadap adanya ruam, area
mengalami kemerahan kemerahan.
perbaikan -Dorong klien untuk menghindari menggaruk
setelah kulit, pertahankan kuku anak tetap pendek,
dilakukan cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
tindakan dengan klien dan lingkungan.
keperawatan. -Ajarkan anggota keluarga tentang tanda
kerusakan kulit, mandikan klien dengan
menggunakan sabun yang lembut dan air
hangat
7 Gangguan bermain Anak tidak menangis -Bina hubungan saling
dapat teratasi setelah bila didekati
diberikan tindakan perawat, anak tidak
percaya, lakukan kontak
keperawatan menangis bila akan sesering mungkin dengan
dilakukan tindakan klien, ciptakan lingkungan
keperawatan. yang membuat nyaman.
-Anjurkan orang tua untuk
membawakan mainan
kesukaan anaknya, lakukan
tindakan kenyamanan :
menyentuh,membelai,
menggendong, dan ajak
bicara sesering mungkin,
libatkan keluarga dalam
melaksanakan tindakan
keperawatan.
EVALUASI

a. Perluasan infeksi tidak terjadi.


b. Anak menunjukkan pola nafas efektif.
c. Anak dapat mempertahankan integrasi kulit.
d. Anak menunjukan terpenuhi tanda tanda
kebutuhan nutrisi.
e. Anak dapat melakukan aktifitas sesuai dengan
usia.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai

  • Abnormal
    Abnormal
    Dokumen14 halaman
    Abnormal
    Yuni Purwaningsih
    Belum ada peringkat
  • Antrop 2
    Antrop 2
    Dokumen14 halaman
    Antrop 2
    Yuni Purwaningsih
    Belum ada peringkat
  • COPY PPT
    COPY PPT
    Dokumen18 halaman
    COPY PPT
    Yuni Purwaningsih
    Belum ada peringkat
  • Bu Ganik
    Bu Ganik
    Dokumen3 halaman
    Bu Ganik
    Yuni Purwaningsih
    Belum ada peringkat
  • Antropologi
    Antropologi
    Dokumen16 halaman
    Antropologi
    Yuni Purwaningsih
    Belum ada peringkat
  • Manusia
    Manusia
    Dokumen24 halaman
    Manusia
    Yuni Purwaningsih
    Belum ada peringkat
  • Antropologi
    Antropologi
    Dokumen16 halaman
    Antropologi
    Yuni Purwaningsih
    Belum ada peringkat
  • Pengkajiankep Metkep
    Pengkajiankep Metkep
    Dokumen34 halaman
    Pengkajiankep Metkep
    Yuni Purwaningsih
    Belum ada peringkat
  • BRONKITIS
    BRONKITIS
    Dokumen11 halaman
    BRONKITIS
    Yuni Purwaningsih
    Belum ada peringkat
  • BRONKITIS
    BRONKITIS
    Dokumen11 halaman
    BRONKITIS
    Yuni Purwaningsih
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan 1 18 Sept 2018 Hukum Kesehatan
    Pertemuan 1 18 Sept 2018 Hukum Kesehatan
    Dokumen40 halaman
    Pertemuan 1 18 Sept 2018 Hukum Kesehatan
    Yuni Purwaningsih
    Belum ada peringkat
  • Diagnosa Keperawatan
    Diagnosa Keperawatan
    Dokumen30 halaman
    Diagnosa Keperawatan
    Yuni Purwaningsih
    Belum ada peringkat
  • Pengkajiankep Metkep
    Pengkajiankep Metkep
    Dokumen34 halaman
    Pengkajiankep Metkep
    Yuni Purwaningsih
    Belum ada peringkat
  • Prinsip Legal Dalam Praktik Keprawatan
    Prinsip Legal Dalam Praktik Keprawatan
    Dokumen20 halaman
    Prinsip Legal Dalam Praktik Keprawatan
    Yuni Purwaningsih
    Belum ada peringkat
  • Vena
    Vena
    Dokumen2 halaman
    Vena
    Yuni Purwaningsih
    Belum ada peringkat
  • Antrop 1
    Antrop 1
    Dokumen15 halaman
    Antrop 1
    Yuni Purwaningsih
    Belum ada peringkat
  • Farma
    Farma
    Dokumen6 halaman
    Farma
    Yuni Purwaningsih
    Belum ada peringkat
  • Antrop 1
    Antrop 1
    Dokumen15 halaman
    Antrop 1
    Yuni Purwaningsih
    Belum ada peringkat
  • Antrop 1
    Antrop 1
    Dokumen34 halaman
    Antrop 1
    Yuni Purwaningsih
    Belum ada peringkat