Anda di halaman 1dari 13

Askep

Dermatitis Eksfoliatif

Kekelompok 2
Pengertian
Eritroderma (dermatitis eksfoliativa) adalah
kelainan kulit yang ditandai dengan adanya
eritema seluruh atau hampir seluruh tubuh dan
biasanya disertai skuama (Mansjoer, 2000).
Etiologi

Dermatitis akibat alergi obat Psoriasis

Dermatitis seborik Planus


Manifestasi Klinis

• Menggigil, demam, prostrasi (kehabisan


tenaga), dan kulit gatal bersisik.
• Kehilangan lapisan stratum korneum
• Dilatasi pembuluh kutan
• Warna kulit berubah dari merah muda
menjadi merah gelap, setelahseminggu, mulai
terbentuk eksfoliatif (bersisik)
• Kemungkinan terjadi kerontokan rambut.
Pathway
ISI.doc
Konsep askep dermatitis eksfalitif
3. 1 Pengkajian
1. Identitas pasien : Penyakit ini dapat mengenai
pria ataupun wanita, namun paling sering pada pria
dengan rasio 2:1 sampai :1 dengan onset rata-rata
>45 tahun, meskipun dapat terjadi pada semua
usia.

2. Keluhan utama : Biasanya pasien mengeluhkan


adanya kerusakan (kemerahan/ /bersisik) pada
kulit yang merata disertai rasa
ketidaknyamanan/gatal.
3. Riwayat Kesehatan
• Riwayat Kesehatan Sekarang
Panas menggigil lalu kedinginan (fluktuasi suhu), lemah
, toksisitas berat dan pembentukan skuama kulit.
• Riwayat Kesehatan Dahulu
Adanya riwayat planus , psoriasis , pitiasis rubra pilaris ,
pemfigus foliaseus , dermatitis, seboroik dan
dermatosis atopik , limfoblastoma atau alergi obat.
• Riwayat Kesehatan Keluarga
Adanya riwayat keturunan atau genetic dari orang tua
atau saudara-saudara kandung dari pasien yang
memiliki penyakit terkait dengan imunitas terutama
yang menyerang kulit.
- Payudara : adanya eritema, pengelupasan
4. Pemeriksaan Fisik kulit , sisik halus dan skuama
• Keadaan umum : baik - Dada :
• Kesadaran : composmentis Inspeksi : adanya eritema,
• TTV pengelupasan kulit , sisik halus dan
TD : menurun skuama
N : meningkat - Abdomen :
S : naik atau turun Inspeksi : adanya eritema,
RR : meningkat pengelupasan kulit , sisik halus dan
skuama
• Head to toe
Palpasi : mungkin teraba adanya
– Kepala : tampak adanya lesi
pembesaran hepar
pengelupasan/kulit kemerahan dan
alopecia - Genetalia : adanya eritema,
pengelupasan kulit , sisik halus dan
– Leher : mungkin tampak
skuama
pembesaran kelenjar limfe
Ekstremitas
– Mata : konjingtivitis, kulit
periorbital mengalami inflamasi dan - Eks. Atas : adanya eritema,
edema pengelupasan kulit , sisik halus dan
skuama
– Mulut : mukosa pucat, kering,
- Eks. Bawah : adanya eritema,
mungkin terdapat lesi akibat
pengelupasan kulit , sisik halus dan
dermatitis pada mukosa mulut
skuama
Diagnosa keperawatan :
1. Kerusakan integritas kulit b.d eksfoliasi dan proses
peradangan
2. Gangguan rasa nyaman (gatal) b.d adanya pruritus
dan skuama
3. Gangguan konsep diri : citra tubuh b.d adanya
eritema, pengelupasan kulit , sisik halus dan skuama
yang merata di seluruh tubuh.
Contoh rencana keperawatan
No. Noc Nic
dx
1. Setelah diberikan asuhan keperawatan 1. Kaji keadaaan kulit secara umum
selama 3x24 jam 2. Lakukan skin test terhadap obat yang
Integritas jaringan kulit dan membrane
mukosa dapat ditingkatkan (kembali akan diberikan
seperti semula) dengan kriteria hasil : 3. Pertahankan kelembaban kulit
• Kembalinya stratum korneum kulit 4. Ajarkan perawatan luka, termasuk
• Muncul jaringan baru pengganti
jaringan rusak tanda gejala infeksi pada pasien dan
•Terhindar dari cedera kulit keluarga
•Pasien dan keluarga melakukan 5. Kurangi pembentukan sisik dengan
perawatan kulit yang optimal
pemberian bath oil
6. Motivasi pasien untuk memakan
nutrisi TKTP
7. Kolaborasi pemberian kortikosteroid,
antibiotik topical
No. Noc Nic
dx

2. Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3x24 jam 1. Kaji tanda-tanda vital
ganagguan rasa nyaman dapat diatasi 2. Kaji tingkat ketidaknyamanan secara komperhensif
dengan kriteria hasil : 3. Ajarkan dan anjurkan klien serta keluarga untuk mencuci
• TTV dalam rentang normal tangan dengan teknik yang benar dan waktu yang tepat
• Ekspresi wajah menunjukkan rileks (nyaman) 4. Anjurkan pasien untuk tidak mencubit atau menggaruk
• Tidak timbul luka baru daerah kulit
• Lingkungan nyaman 5. Anjurkan menggunakan air hangat untuk mandi
6. Anjurkan menggunakan pakaian yang longgar dan tidak kasar
7. Ajarkan cara mengontrol rasa gatal dengan teknik non
farmakologis (kontrol lingkungan, distraksi, relaksasi)
8. Kolaborasi pemberian obat untuk meredakan rasa gatal

3. Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 2x24 jam 1. Bina hubungan saling percaya dengan pasien
Citra tubuh pasien meningkat dengan kriteria hasil :
• Body image positif 2. Kaji secara verbal dan nonverbal respon klien terhadap
• Mampu mengidentifikasi kekuatan personal tubuhnya
• Mendiskripsikan secara faktual perubahan fungsi tubuh
•Mempertahankan interaksi sosial 3. Berikan respon positif (reward) terhadap setiap kelebihan
atau keberhasilan pasien dalam pengobatan
4. Anjurkan keluarga untuk memberikan dukungan
5. Jelaskan tentang pengobatan, perawatan, kemajuan dan
prognosis penyakit
6. Dorong klien mengungkapkan perasaannya
7. Motivasi untuk mengikuti pengobatan sesuai prosedur
Evaluasi
1. Mencapai peningkatan kesembuhan pada kulit
a. Kembalinya stratum korneum pada lapisan kulit
b. Tidak timbul luka baru
c. Memperlihatkan kemampuan perawatan kulit yang optimal
2. Melaporkan berkurangnya rasa gatal
a. Menggunakan obat pereda rasa gatal yang diresepkan dokter dengan
tepat
b. Menggunakan teknik tatalaksana mandiri (control
lingkungan,distraksi,relaksasi) untuk mengurangi ketidaknyamanaan
(gatal)
c. Menunjukkan TTV yang normal
3. Menunjukkan adanya citra tubuh yang positif
a. Mengidentifikasi kekuatan personal
b. Menunjukkan kritik minimal pada diri dan komunikasi yang baik
c. Mendeskripsikan tentang penyebab, pengobatan dan prognosis penyakit
yang diderita
d. Termotivasi untuk sembuh dengan mengikuti prosedur pengobatan

Anda mungkin juga menyukai