• Tiga jalur utama (rute) masuknya virus HIV ke dalam tubuh ialah
melalui hubungan seksual, persentuhan (paparan) dengan cairan atau
jaringan tubuh yang terinfeksi, serta dari ibu ke janin atau bayi
selama periode sekitar kelahiran (periode perinatal). Walaupun HIV
dapat ditemukan pada air liur, air mata dan urin orang yang
terinfeksi, namun tidak terdapat catatan kasus infeksi dikarenakan
cairan-cairan tersebut, dengan demikian resiko infeksinya secara
umum dapat diabaikan.
• Pencegahan untuk mengurangi terjadi HIV/AIDS adalah A-B-C-.
A (abstinensia) = tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah.
B (befaithful) = jika sudah menikah hanya berhubungan seks dengan
pasangannya.
C (condom )= jika cara A dan B tidak bisa dipatuhi maka
gunakanlah condom.
b. Pencegahan Kanker Payudara
• Merupakan promosi kesehatan yang sehat. Yaitu melalui upaya
menghindarkan diri dari faktor risiko serta melakukan pola
hidup sehat. Termasuk juga dengan pemeriksaan payudara
sendiri alias SADARI.
c. Pencegahan Vulvavaginitis
• 1). Bila mungkin, hindari faktor resiko yaitu bergati pasangan seksual lebih
dari satu dan berhubungan seks dibawah usia 20 karena secara fisik seluruh
organ intim dan yang terkait pada wanita baru matang pada usia 21 tahun.
• 2).Bagi wanita yang aktif secara seksual, atau sudah pernah berhubungan
seksual, dianjurkan untuk melakukan tes HPV, Pap Smear, atau tes IVA, untuk
mendeteksi keberadaanHuman Papilloma Virus (HPV), yang merupakan
biang keladi dari tercetusnya penyakit kanker serviks.
• 3). Bagi wanita yang belum pernah berhubungan seks, atau anak-anak
perempuan dan laki-laki yang ingin terbentengi dari serangan virus HPV,
bisa menjalani vaksinasi HPV. Vaksin HPV dapat mencegah infeksi HPV tipe
16 dan 18. Dan dapat diberikan mulaidari usia 9-26 tahun, dalam bentuk
suntikan sebanyak 3 kali (0-2-6 bulan). Dan biayanya pun terbilang murah.
• 4). Menjaga pola makan seimbang dan bergizi, serta menjalani gaya hidup
sehat (berolahraga).
Pencegahan Sekunder