Anda di halaman 1dari 39

Modul 4

kelompok 4

Tutor : dr. Sigit Dwi


Pramono
11020150047 HAERUL IKHSAN HAERMIANSYAH
11020150156 NUR KHUSNUL KHATIMAH BANI PUTRI
11020160014 RAHMADANI ALI UMER
11020160067 ST. HALIMA ASRAH
11020160080 SRI NURJANNAH RIFAL
11020160091 RHIZKY SHASQIA PUTRI NUR
11020160113 AMIRULLAH
11020160115 DINDA PRATIWI BASRI
11020160121 AYU AZIZAH SYEN
11020160141 HABIB YASSIN MAHMUD
11020160151 ZULFI INDRIANI
SKENARIO 4

Seorang laki-laki, 28 tahun datang ke poliklinik kulit dan


kelamin dengan keluhan terdapat benjolan sebesar kepala
jarum pentul pada alat kelamin sejak 2 bulan lalu. Awalnya
keluhan dirasakan hanya sedikit dan kecil yang lama
kelamaan bertambah banyak dan membesar, disertai rasa
gatal. Riwayat berobat di puskesmas tapi tidak ada
perubahan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan papul
eritema, nodul dengan permukaan kasar dan berjonjot. Istri
pasien memiliki keluhan yang sama.
A. KATA SULIT
Tidak ditemukan kata sulit.

B. KALIMAT KUNCI
1. Laki-laki 28 tahun
2. Keluhan utama : - terdapat benjolan pada alat kelamin.
- bertambah banyak dan membesar,
disertai rasa gatal.
3. Riwayat Pengobatan tapi tidak ada perubahan
4. Pemeriksaan Fisis : didapatkan papul eritema, nodul dengan
permukaan kasar dan berjonjot.
5. Istri pasien memiliki keluhan yang sama.
C. PERTANYAAN:

1. Bagaimana patomekanisme gejala yang timbul pada pasien


tersebut !
2. Apa factor-faktor predisposisi yang menyebabkan keluhan
pada pasien ?
3. Apa penyakit-penyakit yang dapat berhubungan dengan
skenario ?
4. Apa langkah – langkah diagnosis pada pasien tersebut ?
5. Apa Diferensial diagnosis pada skenario ?
6. Bagaimana penyuluhan dengan proses pencegahan pada pasien
tersebut !
7. Bagaimana Perspektif Islam terhadap penyakit tersebut ?
Pembahasan
Bagaimana patomekanisme gejala yang timbul pada
pasien tersebut !

Invasi
Patogen

Produksi Komponen Antigen


inflamasi
mediator membentuk massa
mencetus reaksi
inflamasi solid inflamasi akut

Edema
Papul eritema
subepidermis
dan nodul maupun dermis

Aisah S, Budimulja U. Morfologi kulit dan cara membuat diagnosis. Ilmu penyakit kulit dan kelamin. Edisi ketujuh.
Jakarta: Balai penerbit FKUI; 2015. Hal. 50-52
Apa factor-faktor predisposisi yang menyebabkan
keluhan pada pasien ?

Faktor
Predisposisi PMS

Pergaulan
Jenis Kelamin Umur Pekerjaan
Bebas

Holmess, Sparling, Stamm, editors. Sexually Transmitted Disease. Fourt Edision, New
York. Medical Mc Graw Hill:2008
Apa penyakit-penyakit yang dapat
berhubungan dengan skenario ?

KONDILOMA
AKUMINATA BOWENOID
PAPULLOSIS

SIFILIS

KONDILOMA LATA MOLUSKUM


KONTANGIOSUM
Apa langkah – langkah diagnosis pada pasien
tersebut ?

A. Anamnesis
1. Keluhan utama
2. Keluhan tambahan
3. Riwayat perjalanan penyakit
4. Siapa menjadi pasangan seksual tersangka
5. Kapan kontak seksual tersangka dilakukan
6. Jenis kelamin pasangan seksual
7. Cara melakukan hubungan seksual
8. Penggunaan kondom
9. Riwayat dan pemberi pengobatan sebelumnya
10. Hubungan keluhan dengan keadaan lainnya-
menjelang/sesudah haid; kelelahan fisik/psikis; penyakit:
diabetes, tumor, keganasan, dan lain-lain); penggunaan obat:
antibiotic, kortikosteroid, kontrasepsi); pemakaian alat
kontrasepsi dalam rahim (AKDR); rangsangan seksual;
kehamilan; kontak seksual
11. Riwayat IMS sebelumnya dan pengobatannya
12. Hari terakhir haid
13. Nyeri perut bagian bawah
14. Cara kontrasepsi yang digunakan dan mulai kapan
Apa Diferensial diagnosis pada skenario ?

A. KONDILOMA AKUMINATA

DEFINISI
Kondiloma akuminata adalah suatu penyakit menular
seksual yang disebabkan oleh Human Papilloma Virus
(HPV) yang mengenai daerah genitalia, perineum,
lipatan paha dan anus dengan gambaran papul atau
nodul dan membentuk massa seperti bunga kol
(cauliflower-like), eksofitik, khususnya pada tempat yang
lembab.
EPIDEMIOLOGI

HPV tipe 6 dan 11 berperan dalam 90% kasus kutil anogenital dengan
terdapat 190.000 angka kejadian kasus baru dan kambuhan di suatu klinik
umum di UK pada tahun 2010. Insiden infeksi HPV umumnya terjadi pada
wanita sehat walaupun masih kurang data yang tersedia untuk wilayah
spesifik.Kondiloma akuminatasering terjadi pada laki-laki di tempat anus
atau di anus, bahkan 1% di skrotum. Sedangkan pada wanita lesi muncul di
vulva atau serviks, perineum atau anus. Kutil kelamin terjadi pada penularan
seksualdan pasangan seksual dapat menularkan virus dengan mudah.
Penularan secara seksual ini dapat melibatkan HPV dengan resiko tinggi dan
resiko rendah, khususnya sering terjadi pada wanita yang aktif secara seksual
yang berusia lebih muda 25 tahun.
Etiologi

Tipe HPV Lesi yang ditimbulkan Lesi yang jarang ditimbulkan Kemungkinan terjadi kanker

1 Plantar/ palmar warts Veruka vulgaris

2,4, 27, 29 Verruca vulgaris Plantar, palmar warts

3, 10, 28, 49 Flat warts EV HPV 10 jarang pada pada kasus


servikal dan vulvar karsinoma

7 Butcher’s warts
13, 32 Oral focal hyperplasia epitelial

5, 8, 9, 12, 14, 15,17,19- EV, kutil pada keadaan HPV 5, 8, 9 disolasi pada skuamos
26,36,47,50 imunosupresi sel karsinoma

6, 11 Kondiloma akuminata, kondiloma Bowenoid papullosis, Buschkle lowenstain, jarang pada


servikal kutil mulut, respiratory penis, servikal vulvar dan tumor
papilomatosis urogenital lainnya. “Resiko rendah”

16, 18, 31, 33-35, 39, 40, 51-60 Kondiloma servikal, kutil Veruka vulgaris Dysplasia genital dan servikal
anogenital, bowenoid papulosis karsinoma, skuamos sel karsinoma.
“Resiko tinggi”
GEJALA KLINIS

 Kondiloma akuminata mengenai daerah


genitalia, perineum, lipatan paha dan anus
dengan gambaran papul atau nodul dan
membentuk massa seperti bunga kol (cauliflower-
like), eksofitik, khususnya pada tempat yang
lembab.Gejala kutil kelamin juga biasanya
asimtomatik dan tidak nyeri. Wanita kebanyakan
tidak menyadarinya karena lebih sulit bagi
mereka untuk memeriksa genitalianya. Terkadang
terdapat discharge apabila ada infeksi. Kutil
biasanya hanya muncul tetapi biasanya dalam
keadaan multipel membuat pasien datang untuk
berobat.
Diagnosis Banding

No Diagnosis Foto

1. Bowenoid Papullosis

2. Kondiloma lata

3. Skuamos sel
vulvakarsinoma

4 Moluskum kontangiosum
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Tes asam asetat (Acetowhite Test)


2. Histopatologi
PENATALAKSAAN

Farmakoterapi
Non-farmakoterapi
 Non-operative Edukasi pada pasien
Podophyllotoxin) kondiloma akuminata sangat
Asam triklorasetat (TCA) penting karena penyakit ini
merupakan penyakit yang
Interferon
sering mengalami residif
Imiquimod 5% topical cream2. Operatif (kekambuhan).
 Tindakan Operatif
Bedah beku (krioterapi)
Elektrokauter
Laser Karbondioksida
Bedah eksisi
Prognosis

 Kondiloma akuminata merupakan salah satu penyakit menular


secara seksual yang bersifat residif dan dapat menimbulkan
komplikasi yang lebih buruk sehingga edukasi terhadap pasien
sangat penting dimana pasangan seksual harus diperiksa dan
juga perlu diobati.

Androphy EJ, Kirnbauer R. Human Papiloma Virus Infections. In: Goldsmith LA Katz SI, Gilchrest BA, Palerr AS, Leffel DJ,
Wolff K, Editors. Fitzpatricks Dermatology in General Medicine. 8th. New York: McGraw Hill;2012. p. 2421-33.
B. SIFILIS PRIMER

DEFINISI
Sifilis merupakan penyakit yang
disebabkan oleh Treponema
pallidum, bersifatakut dan kronis
ditandai dengan lesi primer diikuti
dengan erupsi sekunder pada kulit
dan selaput lendir kemudian masuk
ke dalam periode laten diikuti
dengan lesi pada kulit, lesi pada
tulang, saluran pencernaan, sistem
saraf pusat dan sistem
kardiovaskuler.
EPIDEMIOLOGI

- Angka kejadian sifilis mencapai 90% dinegara-


negara berkembang.
- World Health Organization(WHO) memperkirakan
sebesar 12 juta kasus baru terjadi di Afrika, Asia
Selatan, Asia Tenggara, Amerika Latin dan
Caribbean.

ETIOLOGI
Bakteri dari famili Spirochaetaceae, ordo
Spirochaetales dan Genus Treponema spesies
Treponema pallidum.
GEJALA KLINIS

Lesi awal sifilis berupa papul yang muncul di


daerah genitalia kisaran tiga minggu setelah
kontak seksual. Papul membesar dengan
ukuran 0,5 –1,5 cm kemudian mengalami
ulserasi, membentuk ulkus. Ulkus sifilis yang khas
berupa bulat, diameter 1-2 cm, tidak nyeri,
dasar ulkus bersih tidak ada eksudat, teraba
indurasi, soliter tetapi dapat juga multiple.
Hampir sebagian besar disertai pembesaran
kelenjar getah bening inguinal medial
unilateral atau bilateral.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Mikroskopik → pada lapangan


pandang gelap
akan terlihat
fluoresensi yang
khas dari kuman
Treponema.
Pemeriksaan Serologis → cara lain untuk
menentukan apakah
seseorang memiliki sifilis.
 Tes Non Treponema: kardiolipin, lesitin dan
kolesterol
 Tes Treponema: Treponema pallidum hidup / mati
TATALAKSANA
DIAGNOSIS BANDING
 Ulkus mole yang disebabkan Haemophilus
ducreyi,
 limfogranuloma venereum,
 trauma pada penis,
 fixed drug eruption,
 Herpes genitalis.

PROGNOSIS
 Dengan ditemukannya penicilin, maka
prognosis sifilis menjadi lebih baik. Pada sifilis
dini yang diobati, angka penyembuhan
mencapai 95%. Kelainan kulit akan sembuh
dalam 7-14 hari.
Bowenoid Papulosis
Definisi
Papulosis bowenoid adalah kondisi kulit yang
ditandai dengan adanya papula verukosa
berpigmen pada genitalia disebabkan oleh
human papillomavirus (HPV) dan menunjukkan
histopatologi yang khas yaiitu dysplasia epidermal
(bowenoid dysplasia).
Sinonim papulosis bowenoid ialah multicentric
pigmented Bowen disease, multifocal indolent
pigmented penile papules.
i. Tjhay, Fransisca. 2012. Risiko Infeksi human papilloma virus (hpv) pada Penyakit Menular Seksual. Journal Of Medicine. Hal
4-7.
ii. Wahyu, Yuli. 2015. The Role of Human Papillomavirus in Bowenoid Papulosis. Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.
Hal. 1-7.
iii. Sudhir, U.K. Nayat. 2015. Bowenoid Papulosis. NCBI : Jurnal Infeksi Menular Seksual di India. Hal. 223 – 225.
Epidemiologi
Infeksi HPV ditemukan pada sekitar 6% pria dan 10% wanita
tanpa tanda klinis infeksi. Kebanyakan kasus terdiagnosis
pada dewasa muda usia 16–25 tahun.

i. Tjhay, Fransisca. 2012. Risiko Infeksi human papilloma virus (hpv) pada Penyakit Menular Seksual. Journal Of Medicine. Hal
4-7.
ii. Wahyu, Yuli. 2015. The Role of Human Papillomavirus in Bowenoid Papulosis. Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.
Hal. 1-7.
iii. Sudhir, U.K. Nayat. 2015. Bowenoid Papulosis. NCBI : Jurnal Infeksi Menular Seksual di India. Hal. 223 – 225.
Etiologi
Etiologi penyakit papulosis bowenoid adalah HPV-16 yang
merupakan penyebab tersering. HPV adalah virus DNA
yang merupakan virus epiteliotropik (menginfeksi epitel).
Lebih 30 tipe HPV menginfeksi traktus genital. HPV yang
mempunyai risiko keganasan, terbagi menjadi risiko rendah
onkovirus yaitu HPV tipe 6, 11, 42, 43, dan 44. Sedangkan
risiko tinggi onkovirus adalah HPV tipe 16, 18, 45, dan 56.

i. Tjhay, Fransisca. 2012. Risiko Infeksi human papilloma virus (hpv) pada Penyakit Menular Seksual. Journal Of Medicine. Hal
4-7.
ii. Wahyu, Yuli. 2015. The Role of Human Papillomavirus in Bowenoid Papulosis. Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.
Hal. 1-7.
iii. Sudhir, U.K. Nayat. 2015. Bowenoid Papulosis. NCBI : Jurnal Infeksi Menular Seksual di India. Hal. 223 – 225.
Patomekanisme

i. Tjhay, Fransisca. 2012. Risiko Infeksi human papilloma virus (hpv) pada Penyakit Menular Seksual. Journal Of Medicine. Hal
4-7.
ii. Wahyu, Yuli. 2015. The Role of Human Papillomavirus in Bowenoid Papulosis. Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.
Hal. 1-7.
iii. Sudhir, U.K. Nayat. 2015. Bowenoid Papulosis. NCBI : Jurnal Infeksi Menular Seksual di India. Hal. 223 – 225.
Gejala Klinis
• Papul tunggal atau multiple
• Berukuran 2 mm - 20 mm
• Papul dengan permukaan lebih halus, dapat tunggal
maupun multiple
• Papul dengan banyak macam warna (merah muda,
merah muda – keunguan, merah, coklat, coklat
kehitaman, atau berwarna menyerupai daging)
• Predileksi papul tersering di daerah genital (batang penis
pada laki-laki dan genitalia eksterna pada wanita).
Dapat juga berada di ekstra-genitalia.
i. Tjhay, Fransisca. 2012. Risiko Infeksi human papilloma virus (hpv) pada Penyakit Menular Seksual. Journal Of Medicine. Hal
4-7.
ii. Wahyu, Yuli. 2015. The Role of Human Papillomavirus in Bowenoid Papulosis. Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.
Hal. 1-7.
iii. Sudhir, U.K. Nayat. 2015. Bowenoid Papulosis. NCBI : Jurnal Infeksi Menular Seksual di India. Hal. 223 – 225.
Diagnosis
ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIS PEM. PENUNJANG

• Asimptomatik • Papul dengan • Tes Asam Asetat


• Tidak ada nyeri dan permukaan yang • Kolposkopi
gatal lebih halus • Pem. Histopatologi
• Riwayat melakukan dibandingkan lesi • Pap Smear
hubungan seksual pada veruka, ukuran • PCR
bebas dari 2 mm – 20 mm,
berwarna (merah
muda, merah muda
– keunguan, merah,
coklat, coklat
kehitaman, atau
berwarna
menyerupai daging).

i. Tjhay, Fransisca. 2012. Risiko Infeksi human papilloma virus (hpv) pada Penyakit Menular Seksual. Journal Of Medicine. Hal
4-7.
ii. Wahyu, Yuli. 2015. The Role of Human Papillomavirus in Bowenoid Papulosis. Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.
Hal. 1-7.
iii. Sudhir, U.K. Nayat. 2015. Bowenoid Papulosis. NCBI : Jurnal Infeksi Menular Seksual di India. Hal. 223 – 225.
Diagnosis Banding
• Liken Planus
• Keratosis Seboroik
• Moluskum Kontagiosum
• Kondiloma Lata.

i. Tjhay, Fransisca. 2012. Risiko Infeksi human papilloma virus (hpv) pada Penyakit Menular Seksual. Journal Of Medicine. Hal
4-7.
ii. Wahyu, Yuli. 2015. The Role of Human Papillomavirus in Bowenoid Papulosis. Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.
Hal. 1-7.
iii. Sudhir, U.K. Nayat. 2015. Bowenoid Papulosis. NCBI : Jurnal Infeksi Menular Seksual di India. Hal. 223 – 225.
Penatalaksanaan
• Podofilin 10–25% dalam campuran larutan benzoin
• Asam Trikloroasetat (80–90%)
• Krim 5–Fuorourasil 1–5%
• Operatif : bedah skalpel, bedah listrik (elektrokauterisasi),
bedah beku (N2 cair, N2O cair) dan bedah laser (CO2
laser)
• Interferon
• Immunoterapi

i. Tjhay, Fransisca. 2012. Risiko Infeksi human papilloma virus (hpv) pada Penyakit Menular Seksual. Journal Of Medicine. Hal
4-7.
ii. Wahyu, Yuli. 2015. The Role of Human Papillomavirus in Bowenoid Papulosis. Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.
Hal. 1-7.
iii. Sudhir, U.K. Nayat. 2015. Bowenoid Papulosis. NCBI : Jurnal Infeksi Menular Seksual di India. Hal. 223 – 225.
Prognosis
Walaupun sering residif, prognosisnya baik. Prognosis
ditentukan pula oleh kemampuan untuk memperhatikan
faktor predisposisi yang berperan mempercepat dan
menyuburkan perkembangan penyakit ini, seperti
kebersihan individu, adanya fluor albus, pasien dengan
gangguan imunitas seperti pasien transplantasi, pasien AIDS
atau pasien hamil.

i. Tjhay, Fransisca. 2012. Risiko Infeksi human papilloma virus (hpv) pada Penyakit Menular Seksual. Journal Of Medicine. Hal
4-7.
ii. Wahyu, Yuli. 2015. The Role of Human Papillomavirus in Bowenoid Papulosis. Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.
Hal. 1-7.
iii. Sudhir, U.K. Nayat. 2015. Bowenoid Papulosis. NCBI : Jurnal Infeksi Menular Seksual di India. Hal. 223 – 225.
Bagaimana penyuluhan pada pasien
tersebut !

Layanan kesehatan Promotif


• Pendidikan kesehatan melalui KIE.
• Upaya perubahan perilaku dengan motivasi pada
konseling.
• Kebijakan pemerintah yang mendukungan program
layanan kesehatan komprehensif IMS di suatu
daerah
Layanan kesehatan Promotif

Pendidikan kesehatan melalui KIE.


Upaya perubahan perilaku dengan motivasi pada
konseling.
Kebijakan pemerintah yang mendukungan
program layanan kesehatan komprehensif IMS
di suatu daerah
Layanan kesehatan preventif

 Skrining kesehatan melalui layanan kesehatan dasar.


 Komunikasi, Informasi dan edukasi (KIE).
 Konseling dan test HIV (KT)
 Pengendalian IMS.
 Kewaspadaan Standar.
 Profilaksis paska pajanan (PPP).
 Pencegahan Penularan IMS dari Ibu ke Anak.
 Pendidikan sebaya
Bagaimana Perspektif Islam terhadap
penyakit tersebut ?

( ََ‫ظون‬ُ ِ‫وج ِهمَ َحاف‬ ِ ‫﴿ َوالَّذِينََ ُهمَ ِلفُ ُر‬٥


( ََ‫اج ِهمَ أوَ َما َملَ َكتَ أَي َمانُ ُهمَ فَإِنَّ ُهمَ غَي َُر َملُو ِمين‬
ِ ‫َل َعلَى أَز َو‬
ََّ ‫﴿ ِإ‬٦
ََ ‫ك فَأُولَ ِئ‬
( ََ‫ك ُه َُم ال َعادُون‬ ََ ‫ن ابتَغَى َو َراء َذ ِل‬ َِ ‫﴿ فَ َم‬٧

Artinya : “dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali


terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki. Maka
Sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada terceIa. Barangsiapa
mencari yang di balik itu. Maka mereka Itulah orang-orang yang
melampaui batas.” (QS. Al Mukminun : 5 – 7)

Anda mungkin juga menyukai