kelompok 4
B. KALIMAT KUNCI
1. Laki-laki 28 tahun
2. Keluhan utama : - terdapat benjolan pada alat kelamin.
- bertambah banyak dan membesar,
disertai rasa gatal.
3. Riwayat Pengobatan tapi tidak ada perubahan
4. Pemeriksaan Fisis : didapatkan papul eritema, nodul dengan
permukaan kasar dan berjonjot.
5. Istri pasien memiliki keluhan yang sama.
C. PERTANYAAN:
Invasi
Patogen
Edema
Papul eritema
subepidermis
dan nodul maupun dermis
Aisah S, Budimulja U. Morfologi kulit dan cara membuat diagnosis. Ilmu penyakit kulit dan kelamin. Edisi ketujuh.
Jakarta: Balai penerbit FKUI; 2015. Hal. 50-52
Apa factor-faktor predisposisi yang menyebabkan
keluhan pada pasien ?
Faktor
Predisposisi PMS
Pergaulan
Jenis Kelamin Umur Pekerjaan
Bebas
Holmess, Sparling, Stamm, editors. Sexually Transmitted Disease. Fourt Edision, New
York. Medical Mc Graw Hill:2008
Apa penyakit-penyakit yang dapat
berhubungan dengan skenario ?
KONDILOMA
AKUMINATA BOWENOID
PAPULLOSIS
SIFILIS
A. Anamnesis
1. Keluhan utama
2. Keluhan tambahan
3. Riwayat perjalanan penyakit
4. Siapa menjadi pasangan seksual tersangka
5. Kapan kontak seksual tersangka dilakukan
6. Jenis kelamin pasangan seksual
7. Cara melakukan hubungan seksual
8. Penggunaan kondom
9. Riwayat dan pemberi pengobatan sebelumnya
10. Hubungan keluhan dengan keadaan lainnya-
menjelang/sesudah haid; kelelahan fisik/psikis; penyakit:
diabetes, tumor, keganasan, dan lain-lain); penggunaan obat:
antibiotic, kortikosteroid, kontrasepsi); pemakaian alat
kontrasepsi dalam rahim (AKDR); rangsangan seksual;
kehamilan; kontak seksual
11. Riwayat IMS sebelumnya dan pengobatannya
12. Hari terakhir haid
13. Nyeri perut bagian bawah
14. Cara kontrasepsi yang digunakan dan mulai kapan
Apa Diferensial diagnosis pada skenario ?
A. KONDILOMA AKUMINATA
DEFINISI
Kondiloma akuminata adalah suatu penyakit menular
seksual yang disebabkan oleh Human Papilloma Virus
(HPV) yang mengenai daerah genitalia, perineum,
lipatan paha dan anus dengan gambaran papul atau
nodul dan membentuk massa seperti bunga kol
(cauliflower-like), eksofitik, khususnya pada tempat yang
lembab.
EPIDEMIOLOGI
HPV tipe 6 dan 11 berperan dalam 90% kasus kutil anogenital dengan
terdapat 190.000 angka kejadian kasus baru dan kambuhan di suatu klinik
umum di UK pada tahun 2010. Insiden infeksi HPV umumnya terjadi pada
wanita sehat walaupun masih kurang data yang tersedia untuk wilayah
spesifik.Kondiloma akuminatasering terjadi pada laki-laki di tempat anus
atau di anus, bahkan 1% di skrotum. Sedangkan pada wanita lesi muncul di
vulva atau serviks, perineum atau anus. Kutil kelamin terjadi pada penularan
seksualdan pasangan seksual dapat menularkan virus dengan mudah.
Penularan secara seksual ini dapat melibatkan HPV dengan resiko tinggi dan
resiko rendah, khususnya sering terjadi pada wanita yang aktif secara seksual
yang berusia lebih muda 25 tahun.
Etiologi
Tipe HPV Lesi yang ditimbulkan Lesi yang jarang ditimbulkan Kemungkinan terjadi kanker
7 Butcher’s warts
13, 32 Oral focal hyperplasia epitelial
5, 8, 9, 12, 14, 15,17,19- EV, kutil pada keadaan HPV 5, 8, 9 disolasi pada skuamos
26,36,47,50 imunosupresi sel karsinoma
16, 18, 31, 33-35, 39, 40, 51-60 Kondiloma servikal, kutil Veruka vulgaris Dysplasia genital dan servikal
anogenital, bowenoid papulosis karsinoma, skuamos sel karsinoma.
“Resiko tinggi”
GEJALA KLINIS
No Diagnosis Foto
1. Bowenoid Papullosis
2. Kondiloma lata
3. Skuamos sel
vulvakarsinoma
4 Moluskum kontangiosum
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Farmakoterapi
Non-farmakoterapi
Non-operative Edukasi pada pasien
Podophyllotoxin) kondiloma akuminata sangat
Asam triklorasetat (TCA) penting karena penyakit ini
merupakan penyakit yang
Interferon
sering mengalami residif
Imiquimod 5% topical cream2. Operatif (kekambuhan).
Tindakan Operatif
Bedah beku (krioterapi)
Elektrokauter
Laser Karbondioksida
Bedah eksisi
Prognosis
Androphy EJ, Kirnbauer R. Human Papiloma Virus Infections. In: Goldsmith LA Katz SI, Gilchrest BA, Palerr AS, Leffel DJ,
Wolff K, Editors. Fitzpatricks Dermatology in General Medicine. 8th. New York: McGraw Hill;2012. p. 2421-33.
B. SIFILIS PRIMER
DEFINISI
Sifilis merupakan penyakit yang
disebabkan oleh Treponema
pallidum, bersifatakut dan kronis
ditandai dengan lesi primer diikuti
dengan erupsi sekunder pada kulit
dan selaput lendir kemudian masuk
ke dalam periode laten diikuti
dengan lesi pada kulit, lesi pada
tulang, saluran pencernaan, sistem
saraf pusat dan sistem
kardiovaskuler.
EPIDEMIOLOGI
ETIOLOGI
Bakteri dari famili Spirochaetaceae, ordo
Spirochaetales dan Genus Treponema spesies
Treponema pallidum.
GEJALA KLINIS
PROGNOSIS
Dengan ditemukannya penicilin, maka
prognosis sifilis menjadi lebih baik. Pada sifilis
dini yang diobati, angka penyembuhan
mencapai 95%. Kelainan kulit akan sembuh
dalam 7-14 hari.
Bowenoid Papulosis
Definisi
Papulosis bowenoid adalah kondisi kulit yang
ditandai dengan adanya papula verukosa
berpigmen pada genitalia disebabkan oleh
human papillomavirus (HPV) dan menunjukkan
histopatologi yang khas yaiitu dysplasia epidermal
(bowenoid dysplasia).
Sinonim papulosis bowenoid ialah multicentric
pigmented Bowen disease, multifocal indolent
pigmented penile papules.
i. Tjhay, Fransisca. 2012. Risiko Infeksi human papilloma virus (hpv) pada Penyakit Menular Seksual. Journal Of Medicine. Hal
4-7.
ii. Wahyu, Yuli. 2015. The Role of Human Papillomavirus in Bowenoid Papulosis. Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.
Hal. 1-7.
iii. Sudhir, U.K. Nayat. 2015. Bowenoid Papulosis. NCBI : Jurnal Infeksi Menular Seksual di India. Hal. 223 – 225.
Epidemiologi
Infeksi HPV ditemukan pada sekitar 6% pria dan 10% wanita
tanpa tanda klinis infeksi. Kebanyakan kasus terdiagnosis
pada dewasa muda usia 16–25 tahun.
i. Tjhay, Fransisca. 2012. Risiko Infeksi human papilloma virus (hpv) pada Penyakit Menular Seksual. Journal Of Medicine. Hal
4-7.
ii. Wahyu, Yuli. 2015. The Role of Human Papillomavirus in Bowenoid Papulosis. Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.
Hal. 1-7.
iii. Sudhir, U.K. Nayat. 2015. Bowenoid Papulosis. NCBI : Jurnal Infeksi Menular Seksual di India. Hal. 223 – 225.
Etiologi
Etiologi penyakit papulosis bowenoid adalah HPV-16 yang
merupakan penyebab tersering. HPV adalah virus DNA
yang merupakan virus epiteliotropik (menginfeksi epitel).
Lebih 30 tipe HPV menginfeksi traktus genital. HPV yang
mempunyai risiko keganasan, terbagi menjadi risiko rendah
onkovirus yaitu HPV tipe 6, 11, 42, 43, dan 44. Sedangkan
risiko tinggi onkovirus adalah HPV tipe 16, 18, 45, dan 56.
i. Tjhay, Fransisca. 2012. Risiko Infeksi human papilloma virus (hpv) pada Penyakit Menular Seksual. Journal Of Medicine. Hal
4-7.
ii. Wahyu, Yuli. 2015. The Role of Human Papillomavirus in Bowenoid Papulosis. Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.
Hal. 1-7.
iii. Sudhir, U.K. Nayat. 2015. Bowenoid Papulosis. NCBI : Jurnal Infeksi Menular Seksual di India. Hal. 223 – 225.
Patomekanisme
i. Tjhay, Fransisca. 2012. Risiko Infeksi human papilloma virus (hpv) pada Penyakit Menular Seksual. Journal Of Medicine. Hal
4-7.
ii. Wahyu, Yuli. 2015. The Role of Human Papillomavirus in Bowenoid Papulosis. Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.
Hal. 1-7.
iii. Sudhir, U.K. Nayat. 2015. Bowenoid Papulosis. NCBI : Jurnal Infeksi Menular Seksual di India. Hal. 223 – 225.
Gejala Klinis
• Papul tunggal atau multiple
• Berukuran 2 mm - 20 mm
• Papul dengan permukaan lebih halus, dapat tunggal
maupun multiple
• Papul dengan banyak macam warna (merah muda,
merah muda – keunguan, merah, coklat, coklat
kehitaman, atau berwarna menyerupai daging)
• Predileksi papul tersering di daerah genital (batang penis
pada laki-laki dan genitalia eksterna pada wanita).
Dapat juga berada di ekstra-genitalia.
i. Tjhay, Fransisca. 2012. Risiko Infeksi human papilloma virus (hpv) pada Penyakit Menular Seksual. Journal Of Medicine. Hal
4-7.
ii. Wahyu, Yuli. 2015. The Role of Human Papillomavirus in Bowenoid Papulosis. Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.
Hal. 1-7.
iii. Sudhir, U.K. Nayat. 2015. Bowenoid Papulosis. NCBI : Jurnal Infeksi Menular Seksual di India. Hal. 223 – 225.
Diagnosis
ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIS PEM. PENUNJANG
i. Tjhay, Fransisca. 2012. Risiko Infeksi human papilloma virus (hpv) pada Penyakit Menular Seksual. Journal Of Medicine. Hal
4-7.
ii. Wahyu, Yuli. 2015. The Role of Human Papillomavirus in Bowenoid Papulosis. Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.
Hal. 1-7.
iii. Sudhir, U.K. Nayat. 2015. Bowenoid Papulosis. NCBI : Jurnal Infeksi Menular Seksual di India. Hal. 223 – 225.
Diagnosis Banding
• Liken Planus
• Keratosis Seboroik
• Moluskum Kontagiosum
• Kondiloma Lata.
i. Tjhay, Fransisca. 2012. Risiko Infeksi human papilloma virus (hpv) pada Penyakit Menular Seksual. Journal Of Medicine. Hal
4-7.
ii. Wahyu, Yuli. 2015. The Role of Human Papillomavirus in Bowenoid Papulosis. Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.
Hal. 1-7.
iii. Sudhir, U.K. Nayat. 2015. Bowenoid Papulosis. NCBI : Jurnal Infeksi Menular Seksual di India. Hal. 223 – 225.
Penatalaksanaan
• Podofilin 10–25% dalam campuran larutan benzoin
• Asam Trikloroasetat (80–90%)
• Krim 5–Fuorourasil 1–5%
• Operatif : bedah skalpel, bedah listrik (elektrokauterisasi),
bedah beku (N2 cair, N2O cair) dan bedah laser (CO2
laser)
• Interferon
• Immunoterapi
i. Tjhay, Fransisca. 2012. Risiko Infeksi human papilloma virus (hpv) pada Penyakit Menular Seksual. Journal Of Medicine. Hal
4-7.
ii. Wahyu, Yuli. 2015. The Role of Human Papillomavirus in Bowenoid Papulosis. Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.
Hal. 1-7.
iii. Sudhir, U.K. Nayat. 2015. Bowenoid Papulosis. NCBI : Jurnal Infeksi Menular Seksual di India. Hal. 223 – 225.
Prognosis
Walaupun sering residif, prognosisnya baik. Prognosis
ditentukan pula oleh kemampuan untuk memperhatikan
faktor predisposisi yang berperan mempercepat dan
menyuburkan perkembangan penyakit ini, seperti
kebersihan individu, adanya fluor albus, pasien dengan
gangguan imunitas seperti pasien transplantasi, pasien AIDS
atau pasien hamil.
i. Tjhay, Fransisca. 2012. Risiko Infeksi human papilloma virus (hpv) pada Penyakit Menular Seksual. Journal Of Medicine. Hal
4-7.
ii. Wahyu, Yuli. 2015. The Role of Human Papillomavirus in Bowenoid Papulosis. Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.
Hal. 1-7.
iii. Sudhir, U.K. Nayat. 2015. Bowenoid Papulosis. NCBI : Jurnal Infeksi Menular Seksual di India. Hal. 223 – 225.
Bagaimana penyuluhan pada pasien
tersebut !