Anda di halaman 1dari 74

• Komunikasi adalah sarana utama dalam

berhubungan dan berinteraksi dengan orang-


orang lain dalam pekerjaan kita

• Komunikasi meliputi 2 keterampilan penting


yaitu keterampilan berbicara (speaking) dan
keterampilan mendengarkan (listening )
Keterampilan utama yang penting
dimiliki :

1. Keterampilan berbicara secara efektif,


2. Keterampilan mendengarkan agar bisa
mengerti/memahami orang lain secara baik, dan
mengarahkan orang lain untuk melaksanakan sesuatu
secara tepat melalui penyampaian informasi/pesan-
pesan
Kesalahan dan kegagalan dalam komunikasi
yang disebabkan oleh ketidak-mampuan
mengatasi hambatan komunikasi, dapat
mengakibatkan kerugian berupa materi, fisik,
maupun moril (saling curiga, tak percaya,
menghindar, moral kerja merosot, saling
menyalahkan, kekompakan hancur, citra diri /
nama baik hancur, dsb )
•PENGIRIM BERITA ( SENDER )
•B E R I TA / INFORMASI ( MESSAGE )
•M E D I A / SALURAN ( MEDIATOR )
•PENERIMA BERITA ( RECEIVER)
•U M PA N BALIK ( FEEDBACK )
1. KOMUNIKASI LISAN
( VERBAL COMMUNICATION )

2. KOMUNIKASI TERTULIS
( WRITTEN COMMUNICATION )

3. BAHASA ISYARAT / BAHASA TUBUH


( BODY LANGUAGE )
HAMBATAN CARA MENGATASI
1. INFORMASI TIDAK /  TERAPKAN 5 W + 1 H
KURANG JELAS

2. TIDAK TATAP MUKA  LAKUKAN : FACE TO FACE

3. CEMAS, RAGU-RAGU,  BUAT SUASANA NYAMAN,


EMOSIONIL, TAKUT SALAH, AMAN, POSITIF, TENANG
TERANCAM
LEBIH PERCAYA DIRI
4. ONE WAY COMMUNICATION 
TWO WAYS
COMMUNICATION
( LAKUKAN FEEDBACK )
HAMBATAN CARA MENGATASI

5. KATA-KATA YANG TIDAK JELAS  GUNAKAN BAHASA SEDERHANA,


DAN TIDAK DIMENGERTI SINGKAT, JELAS, LENGKAP,
DIMENGERTI
PESAN / INFORMASI TERLALU
6.  SELANGKAH DEMI SELANGKAH
BANYAK

7. KETIDAK-PASTIAN TERHADAP  TERAPKAN : APA, BAGAIMANA,


APA YANG DIHARAPKAN MENGAPA

8. MATA RANTAI KOMUNIKASI  LAKUKAN KOMUNIKASI


TERLALU BANYAK TERTULIS
( WRITTEN COMMUNICATION )
HAMBATAN CARA MENGATASI

9. MONOTON  LAKUKAN BAHASA


( MEMBOSANKAN ) TUBUH YANG TEPAT
( BODY LANGUAGE)
MAKSIMALKAN FUNGSI 5
INDERA

JADILAH PENDENGAR
10. KEGAGALAN DALAM 
YANG BAIK ( ACTIVE
MENDENGARKAN
LISTENING )
•Respect : Sikap menghargai & Menghormati
•Empathy : Menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang
dihadapi orang lain
•Audible : Komunikasi yang disampaikan harus bisa dimengerti
& didengarkan
•Clarity : Informasi yang disampaikanharus jelas
•Humble : Sikap rendahhati
Pada Prinsipnya manusia ingin dihargai dan dihormati
atau dianggap penting, bahkan jika kita mengkritik
seseorang harus dengan respek terhadap harga diri dan
kebanggaan seseorang.
Empathy

Salah satu syarat utama dalam


berempathy terhadap orang lain adalah
kemampuan kita untuk mendengarkan
atau mengerti terlebih dahulu sebelum
didengarkan atau dimengerti
oleh orang lain.
Pesan atau informasi yang kita
sampaikan harus bisa dimengerti, yaitu
melalui sikap atau cara kita pada saat
menyampaikan pesan tersebut.
Kejelasan informasi yang disampaikan
tidak boleh memiliki interprestasi yang
banyak, atau berbagai penafsiran yang
berlainan
Sikap rendah hati ini perlu
dikembangkan dalam meningkatkan
komunikasi efektif dan hindari sikap
sombong, memandang rendah orang
lain, tidak menghargai orang lain dll.
Asuhan pasien yang diberikan oleh beberapa staf klinis
perlu diintegrasikan melalui komunikasi yang efektif
secara lisan dan atau tertulis. Informasi yang perlu
dilaksanakan dalam proses asuhan pasien meliputi:
1. Status kesehatan pasien (Catatan Perkembangan
Pasien Terintegrasi)
2. Ringkasan asuhan pasien rawat inap yang
dipulangkan (discharged)
3. Profil Ringkasan Medis Rawat Jalan
4. Informasi klinis pasien saat ditransfer dan rujukan
5. Serah terima pasien intra shift, antar shift, maupun
antar unit pelayanan
6. Komunikasi antar staf klinis dicatat dan
didokumentasikan dalam berkas rekam medis
pasien.
KETERAMPILAN BERTELEPON

THE COURTESY DIAL


( Tatakrama Percakapan Telpon )
• Da l a m kegiatan pelayanan rumah sakit, peranan dan manfaat
telpon sebagai alat komunikasi sangat terasa penting

• Cara pelayanan telpon yang buruk tentu akan memberi citra yang
jelek. Sebaliknya pelayanan telpon yang baik akan menciptakan
citra yang positif dan profesional.
1. ANGKATLAH SEGERA
Angkat telpon yang berdering segera, jangan menunggu
deringan ketiga

2. SALAM WAKTU
Ucapkan salam waktu yang sesuai secara lengkap :
Selamat pagi, Selamat siang, Selamat sore, Selamat
malam, sesuai kebiasaan positif kita jika bertemu muka
dengan orang lain. Jangan mengatakan “ halo “, “ pagi “,
“ siang “, “ sore “
3. Sebutkan kantor anda, dan / atau nama anda
Setelah mengucapkan salam waktu, sebutkan nama
kantor anda ( jika Anda seorang Operator ), atau nama
bagian anda dan / atau nama anda sendiri.

Sebaliknya jika si penelpon tidak menyebutkan namanya,


tanyalah dengan sopan : “ boleh saya tahu nama
Bapak/Ibu/Anda ?”, atau : “ Dengan siapa saya berbicara
Pak / Bu ? “
Jika si penelpon tidak menjelaskan maksudnya, tanyalah
dengan sopan “ Boleh saya tahu, mengenai apa Pak / Bu ? “
Sebaliknya jika Anda menjadi penelpon, setelah mendapatkan
jawaban dari si penerima telpon, Anda harus menjelaskan
maksud / tujuan Anda menelpon

5. BERBICARALAH YANG JELAS


Berbicaralah dengan jelas, lugas, dan asertif, pakailah suara
anda yang alami, jangan dibuat - buat
Siaplah selalu dengan nota / kertas catatan dan pensil / bolpen setiap
Anda menerima telpon. Jika ada yang harus dicatat, Anda tidak
repot dan tidak membiarkan si penelpon menunggu
7. TUNJUKKAN PERHATIAN YANG TULUS
Beri perhatian penuh pada si pembicara, jangan bikin lawan bicara
anda bingung, kecewa, atau jengkel.
Ingat : telpon adalah alat elektronik yang cukup sensitif, sehingga
bila perhatian anda terbagi maka lawan bicara anda dapat
merasakannya
Dengarkan baik-baik apa yang dikatakan lawan bicara anda. Bila ada
yang kurang jelas sebaiknya tanyalah langsung secara sopan dan
ramah. Terutama jika ada sesuatu pesan atau permintaan, sebaiknya
anda mengulangnya.

9. SEBUTLAH NAMA LAWAN BICARA


Sebutlah nama lawan bicara anda selama pembicaraan berlangsung.
Tanyalah namanya dengan sopan jika anda belum tahu. Dengan
menyebut nama, percakapan akan terasa lebih dekat dan hangat
seakan-akan anda berhadapan dengan orangnya sendiri, bukan
dengan mesin.
Sopan Santun Percakapan Telpon
10. TAWARKAN BANTUAN SELENGKAPNYA
SESUAI YANG DIBUTUHKAN
Tawarkan selalu bantuan anda. Jika anda tidak bisa
memberi informasi yang diinginkan penelpon,
hubungkan dengan orang lain yang bisa membantu dan
melayaninya. Bila telpon tersebut salah sambung,
bantulah dia untuk disambungkan secara benar pada
orang yang dituju.
Kebiasaan – kebiasaan buruk yang menyimpang dari tatakrama
pelayanan telpon, yang tanpa disadari sering kita lakukan :
• Menggunakan atau berbicara datar tanpa tekanan / aksen
suara, seperti robot yang monoton
• Mengunyah permen, mengulum atau makan sesuatu yang
berbunyi ( krupuk, keripik, kacang goreng, dsb )
• Bicara terlalu cepat sehingga kurang jelas, terkesan
tergesa – gesa, terkesan terpaksa / tak suka berbicara
dengan lawan bicara kita
• Membiarkan telpon terbuka ketika berbicara dengan orang
lain ( bukan si penelpon ), sehingga lawan bicara kita
binggung.
• Berbicara tidak di depan transmitter, sehingga suara kita
terdengar sayup-sayup, lirih, atau seperti desahan mesra.
KEBIASAAN BURUK DALAM KOMUNIKASI
MENGGUNAKAN TELEPON
• Berbicara samdil menghembuskan napas berat dalam-dalam
kearah transmitter, sehingga terdengar seperti angin ribut
menderu bagi lawan bicara kita.
• Berbicara buruk sebelum pesawat telpon kita tutup dengan
sempurna. Lawan bicara kita bisa mengira kata-kata tersebut
ditujukan padanya.
• Berbicara sambil mengetukkan tangan ke badan pesawat telpon,
menendang-nendang kaki meja, mengayun-ayun kabel telpon,
dll. Yang akan membuat suara-suara gaduh yang mengganggu.
• Berbicara sekaligus pada dua pesawat telpon tanpa menutup
salah satu transmitter, yang akan membingungkan lawan bicara
kita.
• Meletakkan gagang telpon kita terlalu terburu-buru, sebelum
lawan bicara kita benar-benar selesai bicara.
Kata “ HALO “ memberi kesan santai, tidak resmi,
menganggap lawan bicara sebagai orang yang
sebaya atau sederajat dengan kita.

Kantor adalah lingkungan kedinasan, sebaiknya


gunakan salam waktu, karena salam selalu tepat
baik untuk dinas maupun pribadi.
 Untuk menyambung pembicaraan kembali jika karena
sesuatu hal / gangguan pembicaraan kita terputus.

 Untuk mengecek apakah lawan bicara kita masih


mendengarkan kita di ujung telpon sana.
 Ejaan huruf jika tidak persis / tepat bisa mengakibatkan
kesalahan dan membingungkan, terutama ejaan nama seseorang
jika keliru bisa menyinggung perasaan orang tersebut.

 Maka kita harus bisa mengeja kata-kata yang sulit didengar,


terlalu panjang, atau kata-kata asing.

 Ejaan internasional yang biasa digunakan para anggota radio


amatir, yang juga merupakan kode pembicaraan antara pilot
dengan stasiun induknya, adalah sebagai berikut :
A ALPHA N NOVEMBER
B BRAVO O OSCAR
C CHARLIE P PAPA
D DELTA Q QUEBEC
E ECHO R ROMEO
F FOXTROT S SIERRA
G GOLF T TANGGO
H HOTEL U UNIFORM
I INDIA V VICTOR
J JULIET W WHISKEY
K KILO X X-RAY
L LIMA Y YANKEE
M MIKE Z ZEBRA
SALAH BENAR
1 Halo ! •Assalamu’alaikum
•Selamat pagi
•Selamat siang
•Selamat sore
•Selamat malam
2 Apa ? Maaf pak / bu, kurang jelas

3 Ibu siapa ? Maaf bu, tidak jelas


Mohon diulang nama ibu
4 Siapa nih ? Boleh saya tahu nama bapak ?

5 Tunggu ya ! Mohon tunggu sebentar ibu


SALAH BENAR
6 •Dia tidak ada ! Maaf, bapak Budi sedang tidak
•Sedang keluar ! ada ditempat.
•Dia lagi sibuk
•Wah, nggak tampak
dia dari pagi
7 Ada yang lain lagi ? Ada lagi yang bisa saya bantu
buat ibu ?
8 Mau bicara sama Apa bapak mau bicara dengan
lainnya saja atau yang lainnya ?
gimana ?
9 Ada apa sih ? Ada yang bisa saya bantu bu ?
SALAH BENAR

10 Apa mau di bel Bagaimana kalau saya minta


kembali ? bapak Toni untuk menelpon ibu
nanti ?
11 Ada pesan apa ? Apakah bapak ingin
meninggalkan pesan ?

12 Mau nunggu Maaf, ibu Dina sedang


enggak ? menelpon, apa bapak mau
menunggu ?
SALAH BENAR
13 Oke deh, nanti saya Baik bu, saya akan beritahu
kasih tahu. bahwa ibu menelpon, dan saya
akan sampaikan pesan ibu.
14 • Trims Terima kasih
• Thanks

15 Cukup ya pak Terima kasih untuk telpon


bapak, selamat siang pak.
<

MENELPON KE ORANG LAIN

BENAR SALAH
LANGKAH
LAKUKAN JANGAN LAKUKAN
1 Angkat gagang telpon • Tempatkan • Mengulum permen
dan tekan nomor yang transmiter berjarak • Mengunyah
akan dituju sekitar 7 cm dari kerupuk, keripik,
mulut anda kacang, kue dan lain
• Tekan nomor telpon – lain.
secara cermat dan • Memutar – mutar /
benar menarik gagang
• Pengeulangan telpon.
karena salah tekan
mengakibatkan
pemborosan waktu
dan biaya
SALAH
LANGKAH
JANGAN LAKUKAN
2 Ucapkan salam •Selamat pagi •Halo !!
waktu ( 00.01 – 12. 00 ) •Hai !!
•Selamat siang •Siapa disana ?
( 12.00 – 16.00 ) •Pak halim ya ?
•Selamat sore
( 16.00 – 18.00 )
•Selamat malam
( 18.00 – 24.00 )

3 Sebut nama anda, •Saya Lita, dari OK, •Mau bicara dengan
bagian anda dan bisa bicara dengan Pak Pak Halim dong
jelaskan maksud / Halim ? •Pak Halim ada ?
tujuan anda •Saya Lita dari OK saya
•Tolong, Pak Halim
menelpon ingin bicara dengan Pak
nya ada !!
Halim
BENAR SALAH
LANGKAH
LAKUKAN JANGAN LAKUKAN
4 Ucapkan terima •Terima kasih !! •( diam saja )
kasih •Baik, saya tunggu, •Trim’s
terima kasih •Cepat ya
•Maaf ya, maaf
ngerepoti nih
BENAR SALAH
LANGKAH
LAKUKAN JANGAN LAKUKAN
1 Telpon berdering •Angkat telpon segera, •Jangan menunggu
maksimal 2 kali deringan ke tiga
deringan
2 Ucapkan salam •Selamat pagi •Halo !!
waktu ( 00.01 – 12. 00 ) •Hai !!
•Selamat siang •Siapa disana ?
( 12.00 – 16.00 ) •Yach, ada apa ?
•Selamat sore
( 16.00 – 18.00 )
•Selamat malam
( 18.00 – 24.00 )
BENAR SALAH
LANGKAH JANGAN
LAKUKAN
LAKUKAN
3 Sebut bagian •Ruang Bedah, •Ada apa?
anda, nama anda dengan Lendra, bisa •Lendra, ada apa ya?
dan tawarkan dibantu? •Ana, mau apa ?
bantuan •Laboratorium,
dengan Ana, bisa
dibantu?
4 Tanyakan secara •Boleh tahu dari •Ibu siapa ?
sopan nama si siapa bu ? •Nama ibu siapa ?
penelpon ( jika si •Dengan siapa saya •Anda siapa
penelpon belum bicara bu ?
menyebutkan •Yang bicara ini
namanya ) siapa ya ?
•Situ siapa ?
JIKA ANDA MENERIMA TELPON, BUKAN UNTUK
ANDA, TAPI UNTUK ORANG LAIN SERUANGAN
DENGAN ANDA :
BENAR SALAH
LANGKAH JANGAN
LAKUKAN
LAKUKAN
Lakukan •Oh, ibu mau •Mau sama suster
penegasan, beri bicara dengan maya? Maya…!!!!
bantuan dan suster maya. Maya …!!! Telpon
# minta penelpon •Saya akan untuk lu nih..!!
menunggu panggilkan, silakan •Maya sayang ada
menunggu bu? yang nelpon
nih…!!
JIKA ANDA MENERIMA TELPON,
TERNYATA TELPON ITU SALAH SAMBUNG:

BENAR SALAH
LANGKAH LAKUKAN JANGAN LAKUKAN
# Lakukan •Oh, ibu salah • Salah sambung nih, telpon
penegasan, beri sambung. Saya ulang aja Bu
bantuan dan akan coba • Salah sambung (langsung
minta penelpon sambungkan tutup telpon)
menunggu dengan Bagian
Humas, silakan
menunggu sebentar
JIKA ANDA MENERIMA TELPON,
SI PENELPON SUDAH MENJELASKAN MAKSUDNYA / MAUNYA,
TERNYATA ANDA TIDAK BISA MEMBANTU YANG DIINGINKAN, DAN
ANDA HARUS MENGHUBUNGKAN DENGAN ORANG / PIHAK LAIN
YANG BISA MELAYANINYA :

BENAR SALAH
LANGKAH
LAKUKAN JANGAN LAKUKAN
Lakukan •Baik Pak Andi, saya •Saya tidak mengerti
penegasan, beri mengerti maksud masalah ini, hubungi
bantuan dan minta bapak. Saya akan saja bagian kebidanan
# penelpon menghubungkan •Maaf, ini bukan
menunggu dengan suster Ita di urusan saya, bapak
bagian kebidanan yang tanya saja ke informasi
menangani masalah ini.
Silakan menunggu pak
BENAR SALAH
LANGKAH
LAKUKAN JANGAN LAKUKAN
Lakukan •(pada waktu telpon •Jangan “lempar
penegasan, beri segera tersambung mentah”, jelaskan apa
bantuan dan minta pada bagian yang sudah tahu, agar
penelpon kebidananan, jelaskan customer tidak
menunggu apa munya pak Andi berulang kali ditanya
pada suster Ita ). dan menjelaskan lagi
Jangan diam saja maksudnya berkali –
sehingga pak Andi kali…!!
harus menjelaskan
ulang apa maunya,
yang bisa
mengakibatkan pak
Andi jadi jengkel /
marah
METODE/ TEKNIK KOMUNIKASI
VIA TELEPON / LISAN

 TEKNIK IDASAR
 TEKNIK SBAR
IDASAR
 Identitas
 Data lengkap

 Situasi saat ini

 Assesment

 Rencana tindak lanjut


 Situation
 Background
 Assessment
 Recommendation
• SBAR adalah alat komunikasi yang
menyediakan metode jelas
mengkomunikasikan informasi terkait dengan
temuan klinis.
• Melibatkan semua anggota tim kesehatan
untuk memberikan masukan ke dalam situasi
pasien termasuk memberikan rekomendasi.
• SBAR memberikan kesem patan untuk
diskusi antara anggota tim kesehatan atau
tim kesehatan lainnya.
• Klinis :
 Perawat ke Dokter, Petugas lab/Ro ke Dokter
 Dokter ke Spesialis
 Perawat – Perawat atau Dokter ke Dokter, dll
• Non Klinis :
 Komunikasi dengan bagian maintanance, IT, dll
Experience Better Care www.mayapadahospital.com
(S)Situation: Bagaimana situasi yang Anda
bicarakan?
Mengidentifikasi nama diri petugas dan
pasien
Apa yang terjadi dengan pasien yang
memprihatinkan.
(B) BACKGROUND: APA LATAR BELAKANG INFORMASI
KLINIS YANG BERHUBUNGAN DENGAN SITUASI?

 Diagnosa
 Obat saat ini & alergi
 Tanda-tanda vital terbaru
Hasil Lab: tanggal dan waktu tes dilakukan dan hasil tes
sebelumnya untuk perbandingan
 Riwayat medis
 Temuan klinis terbaru
(A)ASSESSMENT: BERBAGI HASIL PENILAIAN
KLINIS ANDA

 Apa temuan klinisi?


 Apa analisis dan pertimbangan anda?
 Apakah masalah ini parah atau mengancam
kehidupan?
(R) RECOMMENDATION: APA YANG ANDA INGINKAN
TERJADI DAN KAPAN?

 Apa tindakan / rekomendasi yang diperlukan untuk


memperbaiki masalah?
 Apa solusi yang bisa Anda tawarkan dokter?
 Apa yang Anda butuhkan dari dokter untuk
memperbaiki kondisi pasien?
 Kapan waktu yang Anda harapkan tindakan ini
terjadi?
 TULIS : Tuliskan pesan yang disampaikan oleh
DPJP pada lembar jawaban konsultasi bila
menerima jawaban konsul/CPPT bila melaporkan
balik kondisi pasien

BACA : baca kembali (read back)yang sudah


ditulis kepada DPJP.selesai membacakan pesan,
penerima pesan mengingatkan DPJP untuk
melakukan konfirmasi
lakukan pengejaan dg EJAAN
INTERNASIONAL yang terkait dengan obat
LASA (Look like sound like)
 KONFIRMASI : konfirmasi instruksi atau hasil
kritis yang disebutkan oleh pemberi pesan
dengan jawaban” ya benar” bila sesuai instruksi
yang diberikan .

Konfirmasi dilakukan dalam waktu 1x24 jam


dengan cara DPJP menuliskan nama, paraf/Ttd,
tgl, jam kehadiran di Form CPPT
SITUATION
 Selamat pagi Dokter, saya Sr. Ana perawat lantai
6 ward MHJS
 Melaporkan pasien nama Ny. As
 Sebutkan kondisi pasien yang paling spesifik :
 Drainage dari tempat incisi………. atau
 Selang dada …………….. atau
 Penurunan pengeluaran urine…….. atau
 Pasien gelisah , ..……., ….…….
 Tanda-tanda vital : ……. (mengalami
 penurunan/peningkatan)
BACKGROUND
 Diagnosa masuk…….. Tgl. Masuk……
 tindakan yang dilakukan……..
 Obat-obatan yang baru diberikan…………..…. Allergies ……..
 O2 ____l/min _____% dalam berapa jam pemberian
 Hasil Lab. – masukkan tgl. dan waktu pemeriksaan,
bandingkan dengan hasil sebelumnya
 Cantumkan informasi klinis yang lain :
 Tingkat kesadaran ________
 Bunyi napas ____________
 Warna kulit _____________
 Urine output ____________
 Extremities ____________
ASESSMENT
Apa penilaian anda pada situasi itu ?
• Saya pikir masalahnya adalah :……………………..
(tuliskan masalah yang anda pikirkan) atau
• Pasien kelihatannya tidak stabil.
RECOMMENDATION
 Apa yang anda inginkan dari dokter ?
 Recommendations/Interventions:
- haruskah saya mulai dengan pemberian O2,I.V.dll.?
- apakah pasien perlu diperiksakan X-RAY, BGA, ECG
dan test yag lain?
- jam berapa dokter akan datang?
- apakah dokter akan consul Dr. bedah/Dr. jantung
- apakah dokter akan memindahkan pasien ke ICU?
dll.?
KOMUNIKASI KODE
EMERGENCY
A. CODE BLUE
B. CODE RED
C. CODE PINK
D. CODE BLACK
E. CODE GREY
A. CODE BLUE (DARURAT MEDIS)
 Segera Evaluasi Situasi :
a. Telaah bahaya yang dapat muncul segera
b. Catat waktu
c. Periksa tanda –tanda kehidupan
 Minta bantuan staff lainnya (Code blue..code
blue..)atau telepon 118 (IGD) setelah tanda beep,
“ucapkan code blue... Code blue.. Ruang......” sebanyak
dua kali, kemudian tutup telepon
a. Jelaskan jenis emergency
b. Lokasi kejadian dengan tepat
c. Nama, tugas dan tempat tugas anda
 Tindak pasien dengan : cek nafas.cek nadi, lakukan
tindakan emergency sesuai yang diperlukan
 Dampingi /jaga pasien sampai bantuan datang
B. CODE RED
 Selamatkan setiap orang yang berada dalam area
kebakaran, sambil teriak : code red-code red
 Sebarluaskan dengan cara menelpon “102”
selanjutnya setelah tanda beep ucapkan “code
red..code red+lokasi, sebanyak tiga kali, kemudian
tutup telepon”
 Bila sekitar ruangan penuh api dan asap , tutup
pintu untuk mencegah api menjalar
 Padamkan api
 Bila cukup aman , matikan semua sarana listrik, gas
yang bisa berkaitan dengan api
 Evakuasi pasien dan pengunjung ke daerah aman
 Tetap awasi pasien
C. CODE PINK
 Petugas menemukan erjadinya penculikan bayi/anak,
teriakkan “code pink, code pink...”
 Telepon 102, setelah bunyi beep, ucapkan code
pink..code pink +lokasi
 Petugas keamanan batasi akses keluar masuk
kejadia perkara
 Tim code pink akan mengecek semua ruangan dan
mengidentifikasi identitas bayi/ anak yang hilang
 Petugas keamanan segera menghubungi pihak
external yang berwenang
 Petugas akan segera mengecek semua
 Setelah kondisi dapat teratasi, maka petugas
keamanan membuat Laporan Insiden tersebut
D. CODE BLACK (BOM/ANCAMAN)
 Jika menemukan bom segera aktivasi “code black”
 Tekan “102” pada pesawat telepon, setelah bunyi Beep,
ucapkan “code black .... Code black+lokasi”, sebanyak tiga
kali kemudian tutup gagang telepon
 Petugas Keamanan segera mendatangi lokasi dan
melakukan pengamanan untuk meminimalkan potensi
bahaya terhadap orang lain.
 Petugas Keamanan segera menghubungi pihak eksternal
yang berwenang untuk menangani, apabila bom tersebut
di unit kerja, maka hubungi pihak kepolisian.
 Perintahkan evekuasi untuk karyawan, pengunjung dan
pasien yang berada di dekat lokasi tersebut.
 Dampingi pihak kepolisian selama proses menangani bom
di lokasi
 Setelah kondisi dapat teratasi, maka petugas keamanan
membuat Laporan Insiden tersebut
E. CODE GREY (AGRESIF/ KEKERASAN
FISIK)
 Jika terjadi kekerasan fisik terhadap pasien, tenaga Rs segera teriak “code grey..code
grey”
 Aktivasi Code Grey dilakukan dengan menghubungi *102# pada pesawat telepon,
setelah tanda beep, ucapkan “Code Grey + nama lokasi” sebanyak tiga kali, kemudian
tutup gagang telepon.
 Petugas Keamanan segera mendatangi lokasi dan melakukan pengamanan terhadap
individu tersebut.
 Pengamanan dilakukan dengan upaya persuasif secara lisan, untuk menenangkan
individu dan meminimalkan potensi bahaya terhadap orang lain.
 Apabila upaya persuasif secara lisan gagal, maka petugas keamanan, dapat meminta
bantuan kepada staf lain untuk mengamankan secara fisik, dan bila dimungkinkan
individu tersebut diminta meninggalkan lokasi Rumah Sakit.
 Apabila bantuan dari staf terdekat dianggap belum mampu mengatasi individu tersebut,
maka dapat dilakukan aktivasi Code Grey sebagaimana nomor 2 di atas; untuk
menyatakan bahwa diperlukan tambahan staf untuk mengatasi kondisi bahaya yang
terjadi.
 Apabila individu menggunakan peralatan, senjata tajam, atau senjata api, maka petugas
keamanan wajib segera meminta bantuan dari pihak yang berwajib.
 Setelah kondisi dapat teratasi, maka petugas keamanan membuat Laporan Insiden
tersebut
Tata Cara Pemberian Edukasi
Kepada Pasien
 A. Persiapan
- Penampilan petugas pemberi edukasi (kerapian
seragam, kelengkapan atribut)
- Alat tulis (leaflet, form informed consent, formulir
informasi dan edukasi)
 B. Pelaksanaan
- Bawa alat yang akan dipakai untuk edukasi
- Ucapkan salam ... Bapak/ibu
- Pastikan identitas pasien (minta pasien/ keluarga
menyebut nama dan alamat )
- Perkenalkan diri dan jelaskan tugas serta peran anda
(saya..., (sebutkan profesi) di...., saya akan memberikan
informasi kepada Bapak/Ibu ....,mengenai.....)
- Berikan penjelasan tentang edukasi yang akan
diberikan
- Dorong pasien & keluarga untuk bertanya
mengenai materi yang akan diberikan
- Lakukan verifikasi dan evaluasi kepada pasien &
keluarga dengan menanyakan kembali edukasi
yang telah diberikan. (“dari penjelasan yang telah
disampaikan, apakah Bapak/Ibu/ sdr......sudah
mengerti?kalau sudah coba diulang apa yang saya
sampaikan tadi.”)
- Catat pelaksanaan edukasi & evaluasi hasil edukasi
dalam rekam medis lembar pemberian informasi
dan edukasi
- Tawarkan bantuan kembali (“apakah masih ada
yang dapat saya bantu?”)
- Ucapkan terima kasih dan lekas sembuh
 C. Hal yang harus diperhatikan
- Pemberian edukasi diberikan pada semua
pasien sesuai kebutuhannya
- Pada saat memberikan edukasi libatkan
keluarga untuk bisa mendengarkan &
mengerti
Saya Siap Berkomunikasi
Dengan Efektif........!!!!

Anda mungkin juga menyukai