Anda di halaman 1dari 30

DERMATITIS

Dosen Pengampu :
Okti Sri Purwanti, S.Kep., Ns., M.Kep.,
Sp.Kep.M.B.
DISUSUN OLEH:

Sabrina AfifahRulita(J210170005)
EnggartyasNP (J210170014)
AlbetHermanio(J210170016)
AriqohHanifah(J210170017)
MuhamadAgusNugroho
(J210170019)
Anggit Atmojo Susilo (J210170020)
LilisSuryana(J210170040)
NabilBakti Ihsan(J210170049)
WiwikSuprihatin(J210170062)
MitaPutriPratiwi(J210170076
Contoso
Pharmaceuticals

page 2
DEFINISI
• Eksim atau sering disebut eksema, atau dermatitis adalah
peradangan hebat yang menyebabkan pembentukan lepuh atau
gelembung kecil (vesikel) pada kulit hingga akhirnya pecah dan
mengeluarkan cairan. Istilah eksim juga digunakan untuk
sekelompok kondisi yang menyebabkan perubahan pola pada kulit
dan menimbulkan perubahan spesifik di bagian permukaan. Istilah
ini diambil dari Bahasa Yunani yang berarti mendidih atau mengalir
keluar. (Mitchell dan Hepplewhite, 2015).
• Dermatitis adalah peradangan kulit epidermis dan dermis sebagai
respon terhadap pengaruh faktor eksogen atau faktor endogen,
menimbulkan kelainan klinis berubah eflo-resensi polimorfik.
(eritema, edema, papul, vesikel, skuama, dan keluhan gatal).
(Djuanda S, Sularsito. 2015) Contoso
Pharmaceuticals

page 3
KLASIFIKASI
1. Dermatitis Kontak 2. Neurodermatitis 3. Dermatitis Seborrheic

• Dermatitis kontak adalah • Peradangan kulit kronis, • Kulit terasa berminyak


dermatitis yang disebabkan gatal, sirkumstrip, dan licin, melepuhnya
oleh bahan/substansi yang sisi-sisi dari hidung,
ditandai dengan kulit
menempel pada kulit. antara kedua alis,
tebal dan garis kulit
• Dermatitis yang muncul tampak lebih menonjol belakang telinga serta
dipicu alergen (penyebab (likenifikasi) menyerupai dada bagian
alergi) tertentu seperti kulit batang kayu, akibat atas. Dermatitis ini
racun yang terdapat pada seringkali diakibatkan
tanaman merambat atau
garukan atau gosokan
yang berulang-ulang faktor keturunan,
detergen. Indikasi dan
gejala antara kulit memerah karena berbagai muncul saat kondisi
dan gatal. ransangan pruritogenik. mental dalam keadaan
stres atau orang yang
menderita penyakit saraf
seperti Parkinson.

Contoso
Pharmaceuticals

page 4
KLASIFIKASI
4. Dermatitis Stasis 5. Dermatitis Atopik 6. Dermatitis Medikamentosa

• Merupakan dermatitis • Merupakan keadaan • Dermatitis


sekunder akibat peradangan kulit kronis medikamentosa memiliki
insufisiensi kronik dan resitif, disertai gatal bentuk lesi eritem dengan
vena(atau hipertensi yang umumnya sering atau tanpa vesikula,
vena) tungkai bawah. terjadi selama masa bayi berbatas tegas, dapat
dan anak-anak, sering soliter atau multipel.
• Yang muncul dengan Terutama pada bibir, glans
adanya varises, berhubungan dengan
peningkatan kadar IgE penis, telapak tangan atau
menyebabkan kaki. Penyebabnya dari
pergelangan kaki dan dalam serum dan riwayat
atopi pada keluarga atau obat-obatan yang masuk
tulang kering berubah kedalam tubuh melalui
warna menjadi memerah penderita (D.A, rinitis
alergik, atau asma mulut, suntikan atau anal.
atau coklat, menebal
dan gatal. bronkial)

Contoso
Pharmaceuticals

page 5
ETIOLOGI
• Penyebab dermatitis kadang-kadang tidak di ketahui. Sebagian besar merupakan respon kulit terhadap
agen-agen, misaknya zat kimia, protein, bakteri dan fungus. Respon tersebut dapat berhubungan
dengan alergi. Alergi adalah perubahan kemampuan tubuh yang di dapat dan spesifik untuk bereaksi.
• Penyebab dermatitis dapat berasal dari luar (eksogen), misalnya bahan kimia (contoh: detergen, asam,
basa, oli, semen), fisik (sinar dan suhu), mikroorganisme (contohnya: bakteri, jamur) dapat pula dari
dalam (endogen), misalnya dermatitis atopik.
• Sejumlah kondisi kesehatan, alergi, faktor genetik, fisik, stres, dan iritasi dapat menjadi penyebab eksim.
Masing-masing jenis eksim, biasanya memiliki penyebab berbeda pula. Sering kali, kulit yang pecah-
pecah dan meradang yang disebabkan eksim menjadi infeksi

Contoso
Pharmaceuticals

page 6
MANIFESTASI KLINIS PATOFISIOLOGI
• Subyektif ada tanda–tanda radang akut • Dermatitis kontak alergik termasuk reaksi tipe IV ialah hipersensitivitas
terutama priritus ( sebagai pengganti tipe lambat. Patogenesisnya melalui dua fase yaitu fase induksi (fase
dolor). Selain itu terdapat pula kenaikan sensitisasi) dan fase elisitasi. Fase induksi ialah saat kontak pertama
suhu (kalor), kemerahan (rubor), edema alergen dengan kulit sampai limfosit mengenal dan memberikan respon,
atau pembengkakan dan gangguan fungsi memerlukan 2-3 minggu. Fase elisitasi ialah saat terjadi pajanan ulang
kulit (function laisa). dengan alergen yang sama atau serupa sampai timbul gejala klinis.
• Obyektif, biasanya batas kelainan tidak • Pada fase induksi, hapten (protein tak lengkap) berfenetrasi ke dalam
terdapt lesi polimorfi yang dapat timbul
scara serentak atau beturut-turut. Pada kulit dan berikatan dengan protein barier membentuk anti gen yang
permulaan eritema dan edema. Edema lengkap. Anti gen ini ditangkap dan diproses lebih dahulu oleh
sangat jelas pada kulit yang longgar magkrofag dan sel Langerhans, kemudian memacu reaksi limfoisit T
misalya muka (terutama palpebra dan yang belum tersensitisasi di kulit, sehingga terjadi sensitasi limposit T,
bibir) dan genetelia eksterna. Infiltrasi melalui saluran limfe, limfosit yang telah tersensitasi berimigrasi ke
biasanya terdiri atas papul. darah parakortikal kelenjar getah bening regional untuk berdiferensiasi
dan berfoliferasi membentuk sel T efektor yang tersensitasi secara
spesifik dan sel memori. Kemudian sel-sel tersebut masuk ke dalam
sirkulasi, sebagian kembali ke kulit dan sistem limfoid, tersebar di
seluruh tubuh, menyebabkan keadaan sensitivitas yang sama di seluruh
kulit tubuh. Pada fase elisitasi, terjadi kontak ulang dengan hapten yang
sama atau serupa. Sel efektor yang telah tersensitisasi mengeluarkan
limfokin yang mampu menarik berbagai sel radang sehingga terjadi Contoso
gejala klinis. Pharmaceuticals

page 7
PATHWAY

Contoso
Pharmaceuticals

page 8
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. LABORATORIUM
Darah : Hb, leukosit, hitung jenis,
trombosit, elektrolit, protein
total, albumin, globulin 2. Pemeriksaan
- Urin : pemerikasaan Histopatologi
histopatologi

Contoso
Pharmaceuticals

page 9
KOMPLIKASI
• Gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit
• Infeksi sekunder khususnya
oleh Stafilokokus aureus
• Hiperpigmentasi atau hipopigmentasi
post inflamasi
• Jaringan parut muncul pada paparan Contoso
bahan korosif atau ekskoriasi Pharmaceuticals

page 10
1. Kortikosteroid
2. Radiasi ultraviolet
3. Siklosporin A
4. Antibiotika dan antimikotika
5. Imunosupresif topikal
6. Antihistamin
Penatalaksanaan Contoso
Pharmaceuticals

page 11
KONSEP ASUHAN
KEPERAWATAN
Dosen Pengampu :
Okti Sri Purwanti, S.Kep., Ns., M.Kep.,
Sp.Kep.M.B.
PENGKAJIAN
a. Identitas Pasien
b. Keluhan Utama
Biasanya pasien mengeluh gatal, rambut rontok.
c. Riwayat Kesehatan.
• 1) Riwayat penyakit sekarang
• Tanyakan sejak kapan pasien merasakan keluhan seperti yang ada pada keluhan utama dan tindakan apa saja yang
dilakukan pasien untuk menanggulanginya.
• 2) Riwayat penyakit dahulu
• Apakah pasien dulu pernah menderita penyakit seperti ini atau penyakit kulit lainnya.
• 3) Riwayat penyakit keluarga
• Apakah ada keluarga yang pernah menderita penyakit seperti ini atau penyakit kulit lainnya.
• 4) Riwayat psikososial
• Apakah pasien merasakan kecemasan yang berlebihan. Apakah sedang mengalami stress yang berkepanjangan.
• 5) Riwayat pemakaian obat
• Apakah pasien pernah menggunakan obat-obatan yang dipakai pada kulit, atau pernahkah pasien tidak tahan (alergi) Contoso
terhadap sesuatu obat Pharmaceuticals

page 13
5) Pola istirahat/tidur
d. Pola Fungsional 3) Pola eliminasi • Kebiasaan : tanyakan lama, kebiasaan
• 1) Pola persepsi dan penanganan • Tanyakan bagaimana pola BAK dan dan kualitas tidur pasien
kesehatan BAB, warna dan karakteristiknya • Masalah Pola Tidur : Tanyakan apakah
• Tanyakan kepada klien • Berapa kali miksi dalam sehari, terjadi masalah istirahat/tidur yang
pendapatnya mengenai kesehatan karakteristik urin dan defekasi berhubungan dengan gangguan pada
dan penyakit. Apakah pasien kulit
• Adakah masalah dalam proses
langsung mencari pengobatan atau
miksi dan defekasi, adakah • Bagaimana perasaan klien setelah
menunggu sampai penyakit bangun tidur? Apakah merasa segar atau
tersebut mengganggu aktivitas penggunaan alat bantu untuk miksi
dan defekasi. tidak?
pasien.
• 4) Pola aktivitas/olahraga 6. Pola kognitif/persepsi
• 2) Pola nutrisi dan metabolism
• Perubahan aktivitas biasanya/hobi • Kaji status mental klien
• Tanyakan bagaimana pola dan
porsi makan sehari-hari klien (pagi, sehubungan dengan gangguan • Kaji kemampuan berkomunikasi dan
siang dan malam) pada kulit. kemampuan klien dalam memahami
• Kekuatan Otot :Biasanya klien sesuatu
• Tanyakan bagaimana nafsu makan
klien, apakah ada mual muntah, tidak ada masalah dengan • Kaji tingkat anxietas klien berdasarkan
pantangan atau alergi kekuatan ototnya karena yang ekspresi wajah, nada bicara klien.
terganggu adalah kulitnya Identifikasi penyebab kecemasan klien
• Tanyakan apakah klien mengalami
gangguan dalam menelan • Keluhan Beraktivitas : kaji keluhan • Kaji penglihatan dan pendengaran klien.
klien saat beraktivitas.
• Tanyakan apakah klien sering • Kaji apakah klien mengalami vertigo
mengkonsumsi buah-buahan dan Contoso
• Kaji nyeri : Gejalanya yaitu timbul gatal- Pharmaceuticals
sayur-sayuran yang mengandung gatal atau bercak merah pada kulit.
vitamin antioksidant page 14
9) Pola seksualitas/reproduksi
• Tanyakan masalah seksual klien yang berhubungan dengan
penyakitnya
7) Pola persepsi dan konsep diri • Tanyakan kapan klien mulai menopause dan masalah
kesehatan terkait dengan menopause
• Tanyakan pada klien bagaimana klien
menggambarkan dirinya sendiri, apakah • Tanyakan apakah klien mengalami kesulitan/perubahan
kejadian yang menimpa klien mengubah dalam pemenuhan kebutuhan seks
gambaran dirinya • 10) Pola koping-toleransi stress
• Tanyakan apa yang menjadi pikiran bagi klien, • Tanyakan dan kaji perhatian utama selama dirawat di RS
apakah merasa cemas, depresi atau takut (financial atau perawatan diri)
• Apakah ada hal yang menjadi pikirannya • Kaji keadan emosi klien sehari-hari dan bagaimana klien
8) Pola peran hubungan mengatasi kecemasannya (mekanisme koping klien).
Apakah ada penggunaan obat untuk penghilang stress atau
• Tanyakan apa pekerjaan pasien klien sering berbagi masalahnya dengan orang-orang
• Tanyakan tentang system pendukung dalam terdekat.
kehidupan klien seperti: pasangan, teman, dll. • 11) Pola keyakinan nilai
• Tanyakan apakah ada masalah keluarga • Tanyakan agama klien dan apakah ada pantangan-
berkenaan dengan perawatan penyakit klien pantangan dalam beragama serta seberapa taat klien
menjalankan ajaran agamanya. Orang yang dekat kepada
Tuhannya lebih berfikiran positif. Contoso
Pharmaceuticals

page 15
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Adapun diagnosa keperawatan yang kemungkinan muncul pada penyakit dermatitis diantaranya :
1. Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera fisik (lesi pada kulit)
2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan cedera kimiawi kulit
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan pruritus.
4. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan fungsi tubuh (dermatitis)
5. Risiko infeksi berhubungan dengan gangguan integritas kulit

Contoso
Pharmaceuticals

page 16
RencanaTindakan Keperawatan
DIAGNOSA NOC
Nyeri akut Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ...x24 jam, diharapkan nyeri dapat
berhubungan teratasi.
dengan agens •Kontrol Nyeri ( 1605 )
cedera fisik
(lesi pada Indikator Nilai Nilai Indikator Nilai Nilai
kulit) Awal Target Awal Target
Panjangnya episode 1 5 Melaporkan nyeri yang terkontrol 1 5
nyeri Mengenali kapan terjadi nyeri 1 5
Nyeri yang dilaporkan 1 5 Menggunakan analgesik yang 1 5
Menggosok area yang 1 5 direkomendasiakan
terkena dampak Mengenali apa yang terkait dengan gejala 1 5
Ekspresi nyeri wajah 1 5 nyeri

Keterangan : Keterangan :
1 = Berat 1 = Tidak pernah menujukkan
2 = Cukup Berat 2 = Jarang menunjukkan
3 = Sedang 3 = Kadang-kadang menunjukkan
4 = Ringan 4 = Sering menunjukkan Contoso
Pharmaceuticals
5 = Tidak ada 5 = Secara konsisten menunjukkan
page 17
NOC

•Nyeri : Efek yang menganggu (2101)


Indikator Nilai Awal Nilai Target
Ketidaknyamanan 1 5
Gangguan Penampilan 1 5
peran
Gangguan pergerakan fisik 1 5
Gangguan pada aktivitas 1 5
hidup sehari-hari
Gangguan dalam rutinitas 1 5

Keterangan :
1 = Berat
2 = Cukup Berat
3 = Sedang
4 = Ringan
5 = Tidak ada
Contoso
Pharmaceuticals

page 18
NIC : Rasional
O : Monitor tanda-tanda vital Untuk mengetahui keadaan umum
N: pasien
 Berikan tindakan nyaman, misalnya pijatan punggung, ciptakan
lingkungan yang tenang Untuk mengurangi rasa nyeri pasien.
 Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti
suhu, pencahayaan dan kebisingan Untuk mengurangi rasa nyeri pasien.
 Lakukan teknik relaksasi nafas dalam, guided imagery atau
distraksi pada pasien Untuk mengalihkan rasa nyeri.
 Lakukan pengkajian nyeri komprehensif (pqrst)
Mengetahui lokasi, durasi,
karakteristik, frekuensi, kualitas,
E : Anjurkan untuk meningkatkan istirahat faktor pencetus, intesnsitas atau
C : Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat nyeri beratnya nyeri
(analgesik) Untuk meningkatkan kesehatan
tubuh.
Untuk mengurangi rasa nyeri pasien.
Contoso
Pharmaceuticals

page 19
RencanaTindakan Keperawatan
DIAGNOSA NOC
Kerusakan Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawaan selama ... x 24 jam, integritas kulit klien
integritas kulit dapat membaik.
berhubungan
dengan cedera Integritas Jaringan : Kulit (1101) Respon alergi : lokal (0705)
kimiawi kulit Indikator Nilai Nilai Indikator Nilai Nilai
Awal Target Awal Target
Rasa gatal setempat (lokal) 1 5
Lesi pada kulit 1 5
Ruam Kulit setempat (lokal) 1 5
Pengelupasan kulit 1 5 Eritema setempat (lokal) 1 5
Eritema 1 5 Nyeri setempat (lokal) 1 5

Keterangan :
1 = Berat
Keterangan :
2 = Cukup Berat
1 = Berat
3 = Sedang
2 = Cukup Berat
4 = Ringan
3 = Sedang
5 = Tidak ada
4 = Ringan
5 = Tidak ada Contoso
Pharmaceuticals

page 20
NIC Rasional
O:
 Monitor warna kulit
Mengetahui perubahan warna kulit
 Monitor adanya infeksi
 Monitor temperatur kulit Mengetahui infeksi yang terjadi
 Monitor status nutrisi klien Mengetahui kelembaban kulit
N: Agar kebutuhan akan nutrisi tercukupi
 Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering
 Oleskan lotion pada daerah yang tertekan Mempercepat dan mempermudah proses
 Berikan kompres dingin pada pasien penyembuhan
E: Untuk mengurangi infeksi pada kulit
 Anjurkan klien untuk menggunakan pakaian longgar
Untuk meringankan iritasi
 Anjurkan pasien untuk mempertahankan potongan kuku
dalam keadaan pendek Agar kulit dapat mendapatkan udara yang cukup
 Anjurkan pasien untuk menghindari sabun mandi dan minyak Untuk mencegah terjadinya infeksi dan iritasi
yang mengandung parfum (faktor pencetus, alergi maupun Untuk mencegah terjadinya iritasi yang lebih buruk
iritan)
C : Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat (obat topikal, Agar integritas kulit pasien dapat membaik
salep, anti inflamasi, anti histamin)

Contoso
Pharmaceuticals

page 21
RencanaTindakan Keperawatan
DIAGNOSA NOC
Gangguan pola tidur Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama….x24 jam,
berhubungan dengan pruritus. diharapkan gangguan pola tidur dapat teratasi.

Tidur (0004)
Indikator Nilai Awal Nilai Target
Pola Tidur 1 5
Kualitas Tidur 1 5
Tidur Rutin 1 5
Efisiensi Tidur 1 5

Keterangan :
1 = Berat
2 = Cukup Berat
3 = Sedang
4 = Ringan
5 = Tidak ada

Contoso
Pharmaceuticals

page 22
Rasional
NIC
O : Monitor pola tidur, jumlah jam tidur, dan catat Mengetahui penyebab yang berkontribusi untuk
kondisi fisik terjadinya gangguan pola tidur
N: Membuat kenyamanan pasien sehingga mudah
Ciptakan lingkungan yang nyaman
tertidur.
Lakukan teknik relaksasi (pijatan), distraksi dan
penurunan aktivitas pada pasien Membantu klien untuk memenuhi kebutuhan
E: tidurnya
Anjurkan pasien untuk istirahat 1-2 jam pada siang Meningkatkan pola tidur
hari dan 8 jam pada malam hari Membantu pasien dalam posisi yang nyaman
Anjurkan tidur posisi semi fowler Memberikan informasi dan dapat meningkatkan pola
Jelaskan pentingnya tidur yang adekuat
tidur pasien
Membantu klien untuk memenuhi kebutuhan
C : Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian
obat (anti histamin, obat tidur) tidurnya

Contoso
Pharmaceuticals

page 23
Rencana Tindakan Keperawatan
DIAGNOSA NOC
Gangguan citra tubuh Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama …x 24 jam, klien dapat
berhubungan dengan menerima keadaan dirinya dengan baik.
perubahan fungsi tubuh
(dermatitis) Citra Tubuh (1200)
Indikator Nilai Nilai
Awal Target
Deskripsi bagian tubuh yang terkena 1 5
Kepuasan dengan penampilan tubuh 1 5
Penyesuaian terhadap perubahan status kesehatan 1 5
Penyesuaian terhadap perubahan tampilan fisik 1 5
Penyesuaian terhadap perubahan fungsi tubuh 1 5

Keterangan :
1 = Tidak pernah positif
2 = Jarang Positif
3 = Kadang – kadang postif
4 = Sering Positif
5 = Konsisten Positif

Contoso
Pharmaceuticals

page 24
NIC Rasional
O:
 Kaji adanya gangguan pada citra diri pasien
Gangguan citra diri akan menyertai setiap penyakit atau keadaan yang tampak
(menghindari kontak mata, ucapan yang
merendahkan diri sendiri, ekpresi keadaan marah nyata bagi pasien. Kesan sesorang terhadap dirinya sendiri akan berpengaruh
terhadap kondisi kulitnya). pada konsep diri.
 Identifikasi stadium psikososial tahap Terhadap hubungan antara stadium perkembangan, citra diri dan reaksi serta
perkembangan.
pemahaman pasien terhadap kondisi kulitnya
N:
 Berikan kesempatan untuk pengungkapan perasaan Pasien membutuhkan pengalaman yang harus didengarkan dan dipahami.
 Bantu pasien yang cemas dalam mengembangkan Tindakan ini memberikan kesempatan pada petugas kesehatan untuk menetralkan
kemampuan untuk menilai diri dan mengenali serta
kecemasan yang tidak perlu terjadi dan memulihkan realitas situasi.
mengatasi masalah.
 Dukung upaya klien untuk memperbaiki citra diri Membantu meningkatkan penerimaan diri dan sosialisasi
 Ciptakan lingkungan yang tenang dengan cara Lingkungan yang tenang mampu membantu klien dalam memfokuskan pikiran
mengurangi stimulus eksternal yang berlebihan
dalam interaksi Membantu meningkatkan penerimaan diri dan sosialisasi
 Dorong klien agar bersosialisasi dengan orang lain
E:
 Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang
Memotivasi klien memandang dirinya secara positif, Penilaian negatif semakin
dimiliki klien menambah rasa tidak percaya diri klien
 Jelaskan kepada keluarga tentang gangguan citra Agar keluarga mengerti keadaan pasien dan selalu mendukung pasien
tubuh yang terjadi pada pasien dan anjurkan
keluarga selalu memotivasi pasien.
C : Kolaborasi dengan psikiatri dalam konseling Mungkin diperlukan bantuan lebih lanjut dalam berhadapan dengan Contoso
Pharmaceuticals
diagnose/prognosis
page 25
RencanaTindakan Keperawatan
DIAGNOSA NOC
Risiko infeksi Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ..x24 jam, diharapkan infeksi
berhubungan tidak terjadi.
dengan
gangguan Kontrol Resiko : Proses Infeksi (1924) Keparahan Infeksi (0703)
integritas kulit Indikator Nilai Nilai
Indikator Nilai Awal Nilai
Awal Target
Mengetahui perilaku yang 1 5 Target
berhubungan dengan risiko Kemerahan 1 5
infeksi
Nyeri 1 5
Mempertahankan lingkungan 1 5
yang bersih
Mengidentifikasi tanda dan gejala 1 5
infeksi Keterangan :
1 = Berat
Keterangan : 2 = Cukup Berat
1 = Tidak pernah menujukkan 3 = Sedang
2 = Jarang menunjukkan 4 = Ringan
3 = Kadang-kadang menunjukkan 5 = Tidak ada
4 = Sering menunjukkan Contoso
Pharmaceuticals
5 = Secara konsisten menunjukkan
page 26
NIC Rasional
O:
 Observasi tanda dan gejala infeksi seperti kemerahan, Memantau terjadinya infeksi
panas.
 Kaji temperature pasien setiap 4 jam Untuk mengetahui adanya peningkatan suhu yang
 Catat adanya tanda lemas, kedinginan, anoreksia mengindikasi terjadinya infeksi
 Monitor hasil laboratorium Tanda-tanda tersebut merupakan indikasi terjadinya
bakterimia, shock yang tidak terdeteksi
N:
 Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan Memantau tanda-tanda terjadinya infeksi
 Gunakan standar sarung tangan selama kontak dengan Mencegah infeksi
darah/cairan.
E: Agar tidak terkena cairan darah pasien yang satu
Anjurkan pasien untuk istirahat yang cukup. dengan yang lain.
C:
Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat (antibiotik,
Meningkatkan kesehatan tubuh
anti jamur, anti virus)
Untuk menurunkan resiko terjadinya infeksi

Contoso
Pharmaceuticals

page 27
• Jurnal Penelitian (Pembahasan Tindakan Keperawatan)
• Judul Jurnal :
• Pengaruh Kompres Aloe Vera Pada Penderita Dermatitis Di Wilayah Kerja Puskesmas Sumalata
Kabupaten Gorontalo Utara
• Pembahasan :
• Dalam lidah buaya terdapa Lupeol, merupakan kimia yang paling aktif mengurangi
peradangan dalam dosis tertentu dan sterol juga dapat berkontribusi terhadap anti-inflamasi.
Lidah buaya mengandung sterol termasuk campesterol, β-sitosterol, dan kolesterol yang
dapat mengurangi inflamasi, membantu dalam mengurangi peradangan rasa sakit dan
bertindak sebagai analgesik alami (Singh, 2008). Tanaman lidah buaya terdiri dari turunan
hidroksil antrasena termasuk aloin A dan B2 dengan jumlah 25 sampai 40 % dari senyawa
chromone dan turunanya seperti resin aloe A, B2, dan C. Senyawa penting lainnya pada
tanaman lidah buaya meliputi beberapa gula seperti glukosa, manosa, dan selulosa berbagai
enzim seperti oksidase, amilase, dan katalase dan juga vitamin yang terdiri dari B1, B2, B6, C,
E, asam folat, dan mineral seperti kalsium, natrium, magnesium, seng, tembaga, dan krom
(Surjushe 2008, dalam Novyana dan Susianti 2016).

Contoso
Pharmaceuticals

page 28
• Lendir lidah buaya mencakup beberapa senyawa seperti vitamin E dan
Vitamin C, dan beberapa asam amino, yang dapat memainkan peran
penting dalam percepatan penyembuhan luka sedemikian rupa bahwa
percobaan telah menunjukan bahwa vitamin C dapat berperan dalam
peningkatan produksi kolagen dan pencegahan dari sintesis untaian DNA,
serta vitmin E sebagai anti oksidan yang kuat dalam penyembuhan luka.
Lendir lidah buaya memiliki sistem enzimatik anti oksidan seperti
glutathione peroxidase dan superoksida dismutase, yang mempercepat
penyembuhan luka dengan netralisasi efek dari radikal bebas yang
dihasilkan disitus luka dan dengan properti antiinflamasi.
• Kesimpulan penelitian adalah kompres aloe vera sangat efektif dan
berpengaruh dalam penurunan gejala yaitu pada gejala eritema, edema,
erosi, gatal, likenfikasi, vesikel/bula, papul, skuama, dan hiperpigmentasi
pada penderita dermatitis di Wilayah Kerja Puskesmas Sumalata
Kabupaten Gorontalo Utara. Contoso
Pharmaceuticals

page 29
THANK YOU Contoso
Pharmaceuticals

page 30

Anda mungkin juga menyukai