KTSP Lengkap
KTSP Lengkap
KURIKULUM TINGKAT
SATUAN PENDIDIKAN
LATAR BELAKANG
• Kurikulum nasional kurang menyentuh permasalahan pendidikan
atau belum sepenuhnya sesuai dengan karakteristik, kondisi, dan
potensi daerah, sekolah, masyarakat, dan peserta didik.
• Keinginan masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan
(stakeholders) pendidikan untuk menyusun kurikulum satuan
pendidikan yang merupakan centre of teaching – learning process
• Keinginan untuk berperanserta lebih aktif, kreatif, dan inovatif dalam
penyusunan kurikulum; dan
• Sejalan dengan otonomi daerah bidang pendidikan, pemerintah pusat
lebih banyak berperan dan berkewajiban menyusun standar – standar
pendidikan
Latar Belakang
Standar Nasional Pendidikan
Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 Tentang
Standar Nasional
Pendidikan
(17 Bab, 97 Pasal)
• Standar Nasional Pendidikan (Pasal 35)
• Kurikulum (Pasal 36,37)
• Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Pasal 42,43)
• Evaluasi, Akreditasi, dan Sertifikasi (Pasal 59, 60, 61)
Standar Nasional
Pendidikan
Standar Isi
Standar Pembiayaan
Standar Pengelolaan
Standar Penilaian
Pendidikan
Standar Kompetensi
Lulusan
Standar Isi
•Merupakan standar nasional pendidikan tentang
kualifikasi kemampuan lulusan
Standar yangdan
Pendidik berkaitan
dengan sikap,pengetahuan, dan keterampilan
Tenaga Kependidikan
•Standar kompetensi lulusan digunakan sebagai
Standar
pedoman penilaian dalamStandar
Nasional penentuan
Proses kelulusan
peserta didik dari Standar
Pendidikan satuanSarana
pendidikan.
dan
Prasarana
Standar Pembiayaan
Standar Pengelolaan
Standar Penilaian
Pendidikan
• KOMPETENSI adalah kemampuan bersikap,
berpikir, dan bertindak secara konsisten
sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap,
dan keterampilan yang dimiliki oleh peserta
didik.
• STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL)
meliputi kompetensi untuk seluruh mata
pelajaran atau kelompok mata pelajaran.
• Standar kompetensi lulusan pada satuan
pendidikan dasar bertujuan untuk
meletakan dasar kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, ahlak mulia,
serta keterampilan untuk hidup mandiri
dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
• Standar kompetensi lulusan pada satuan
pendidikan menengah umum bertujuan
untuk meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, ahlak mulia,
serta keterampilan untuk hidup mandiri
dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
• Standar kompetensi lulusan pada satuan
pendidikan menengah kejuruan bertujuan
untuk meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, ahlak mulia,
serta keterampilan untuk hidup mandiri
dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
sesuai dengan kejuruannya.
STANDAR KOMPETENSI KELOMPOK
MATA PELAJARAN
• Kualifikasi kemampuan minimal
peserta didik pada setiap kelompok
mata pelajaran yang mencakup
kelompok mata pelajaran agama dan
akhlak mulia, kewarganegaraan dan
kepribadian, ilmu pengetahuan dan
teknologi, estetika dan jasmani,
olahraga dan kesehatan.
KOMPETENSI MATA PELAJARAN
• Kompetensi mata pelajaran adalah kualifikasi
kemampuan minimal peserta didik yang
menggambarkan penguasaan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang
diharapkan dicapai pada setiap tingkat
dan/atau semester untuk mata pelajaran
tertentu.
STANDAR KOMPETENSI (SK)
• Standar Kompetensi adalah kualifikasi
kemampuan minimal peserta didik yang
menggambarkan penguasaan
sikap,pengetahuan, dan keterampilan yang
diharapkan dicapai pada setiap tingkat
dan/atau semester; Standar kompetensi
terdiri atas sejumlah kompetensi dasar
sebagai acuan baku yang harus dicapai dan
berlaku secara nasional.
KOMPETENSI DASAR (KD)
• Sejumlah kemampuan yang harus
dikuasai pesertaa didik dalam mata
pelajaran tertentu sebagai rujukan
penyusunan indikator kompetensi
INDIKATOR KOMPETENSI
• Indikator kompetensi adalah perilaku
yang dapat diukur dan/atau di
observasi untuk menunjukkan
ketercapaian kompetensi dasar
tertentu yang menjadi acuan penilaian
mata pelajaran
BAGAN KOMPETENSI
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
MATERI POKOK
Standar Kompetensi
Lulusan
Standar Isi
Standar Isi
Standar Isi
Standar Pembiayaan
Standar Pengelolaan
Standar Penilaian
Pendidikan
Persyaratan minimal tentang:
Standar Kompetensi
• Biaya Investasi meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana,
pengembangan sumberdaya manusia, dan Lulusan
modal kerja tetap
• Biaya Personal meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh
peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran
Standar Isi secara teratur
dan berkelanjutan
• Biaya Operasi meliputi
Standar Pendidik dan
• gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang
melekat pada gaji, Tenaga Kependidikan
• Standar
bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan
• biaya operasi pendidikan tak langsung berupa
Standar daya, air, jasa
Proses
Nasional
telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur,
transportasi, konsumsi, pajak, asuransi,
Pendidikan dan laindan
Standar Sarana sebagainya
Prasarana
Standar Pembiayaan
Standar Pengelolaan
Standar Penilaian
Pendidikan
Standar Kompetensi
Lulusan
Standar Isi
Standar pengelolaan oleh satuan pendidikan, pemerintah daerah,
dan pemerintah:
Standar Pendidik dan
• DIKDASMEN : menerapkan manajemen berbasis sekolah yang
Tenaga Kependidikan
ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi,
Standar
keterbukaan, dan akuntabilitas
• Nasional Standar Proses
DIKTI : menerapkan otonomi perguruan tinggi yang dalam
batas-batas yang diatur dalam ketentuan perundang-
Pendidikan Standar Sarana
undangan yang berlaku memberikan dan dan
kebebasan
mendorong kemandirian Prasarana
Standar Pembiayaan
Standar Pengelolaan
Standar Penilaian
Pendidikan
Standar Kompetensi
Lulusan
Standar Isi
Standar Pengelolaan
Standar Penilaian
Pendidikan
ALUR PENILAIAN
Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian
Komponen Perilaku
Soal Tes HB
Yang Diamati
Keputusan Penilaian
Keputusan Penilaian
PENGEMBANGAN KTSP
• Sesuai Undang-Undang No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal
36 :
▫ Ayat (1), Pengembangan kurikulum
dilakukan dengan mengacu pada Standar
Nasional Pendidikan untuk mewujudkan
tujuan pendidikan nasional.
▫ Ayat (2), Kurikulum pada semua jenjang
dan jenis pendidikan dikembangkan
dengan prinsip diversivikasi sesuai
dengan satuan pendidikan, potensi daerah
dan peserta didik.
• Pasal 36 ayat (3), Kurikulum disusun
sesuai jenjang pendidikan dalam
kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia dengan memperhatikan:
▫ peningkatan iman dan taqwa
▫ peningkatan akhlak mulia
▫ peningkatan potensi, kecerdasan, dan
minat peserta didik
▫ keragaman potensi daerah dan
lingkungan
▫ tuntutan pembangunan daerah dan
nasional
▫ tuntutan dunia kerja
▫ perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni
▫ agama
▫ dinamika perkembangan global
▫ persatuan nasional dan nilai-nilai
kebangsaan
• Pasal 37 ayat (1) Kurikulum pendidikan
dasar dan menengah wajib memuat:
▫ Pendidikan agama
▫ Pendidikan kewarganegaraan
▫ Bahasa
▫ Matematika
▫ IPA
▫ IPS
▫ Seni dan budaya
▫ Pendidikan jasmani dan olahraga
▫ Keterampilan/kejuruan, dan
▫ Muatan lokal
STRUKTUR KURIKULUM
SD/MI
• Struktur kurikulum SD/MI meliputi substansi
pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang
pendidikan selama enam tahun mulai Kelas I
sampai dengan Kelas VI.
• Struktur Kurikulum SD/MI disusun berdasarkan
standar kompetensi lulusan dan standar
kompetensi mata pelajaran yang memuat 8
mata pelajaran, muatan lokal dan
pengembangan diri.
• Substansi mata pelajaran IPA dan IPS
merupakan “IPA Terpadu” dan “IPS Terpadu”
Pembelajaran Kelas I s.d Kelas III
dilaksanakan melalui pendekatan tematik,
sedangkan Kelas IV s.d Kelas VI
dilaksanakan melalui pendekatan mata
pelajaran.
Jam pembelajaran untuk setiap mata
pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera
dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan
dimungkinkan menambah maksimum empat
jam pembelajaran per minggu secara
keseluruhan.
Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah
35 menit.
Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran
(dua semester) adalah 34-38 minggu
Kurikulum SD/MI memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal,
dan pengembangan diri:
I II III IV-VI
• Mata Pelajaran
▫ Pendidikan Agama 3
▫ Pendidikan Kewarganegaraan 2
▫ Bahasa Indonesia 5
▫ Matematika 5
▫ IPA 4
▫ IPS 3
▫ Seni Budaya dan Keterampilan 4
▫ Pendidikan Jasmani,Olahraga,
dan Kesehatan 4
• Muatan Lokal 2
• Pengembangan Diri 2*)
Jumlah 26 27 28 32
SKL KERANGKA
DASAR
SK-KMP
STRUKTUR KUR
SK-MP
BEBAN BELAJAR
KD
KALENDER PEND
PANDUAN
Imple- UN
mentasi KBK
Piloting SMP
SD-SMP
PERBANDINGAN KUR’ 1994 dan 2004, KTSP ?
KUR’94 vs
KUR’04
Materi pelajaran – guru Kompetensi dasar – siswa
menyampaikan seluruh memiliki kompetensi dasar
materi pelajaran semua mata pelajaran
Semua materi pelajaran Pemerintah menentapkan SK,
ditentukan oleh KD, MP, IHB – yang ditentukan
pemerintah, cakupan hanya yang inti atau esensial
materi sama untuk semua saja
sekolah
Cenderung menekankan Menekankan aspek K, A dan P –
aspek kognitif – klasikal – individual – berpusat pada
berpusat pada guru siswa - guru sebagai fasilitator
Pembelajaran dilakukan di Dilakukan dimana saja sesuai
kelas – metoda mengajar pengalaman belajar yang
kurang bervariatif direncanakan – metode mengajar
bervariasi
Menggunakan acuan norma Menggunakan acuan kriteria
Jumlah 32 32 32
STANDAR ISI
Beban Belajar
PERBANDINGAN BEBAN BELAJAR SMP
Kurikulum Kurikulum 1994 Kurikulum 2004 Standar Isi
Hal (KBK)
Penggalan Tahun Ajaran Caturwulan Semester Semester
Alokasi Waktu Per Jam 45 menit 45 menit 40 menit
Pelajaran
Penyajian Materi Per Caturwulan Per Tahun Per Semester
/Kompetensi di Kurikulum
Jumlah Hari belajar efektif 240 hari 204 – 240 hari 204 – 228 hari
per tahun
Jumlah Minggu Belajar 40 minngu 34 – 40 34 – 38 minggu
Efektif Per Tahun
Jumlah Jam pelajaran 1.224 s.d 1.088 – 1216 jam
efektif Per Tahun 1.520 jam pembelajaran
pelajaran (43.520 – 48.640
(55.080 s.d menit)
68.400 menit)
Jumlah Jam Belajar Efektif - - 725 – 811 jam (@
Per Tahun (@ 60 menit) 60 menit)
Penjelasan
1. Beban belajar untuk setiap jam pelajaran pada Standar Isi (40 menit) lebih kecil
daripada Kurikulum 1994 dan Kurikulum 2004 (45 menit)
2. Jumlah hari belajar efektif per tahun, jumlah minggu belajar efektif per tahun, dan
jumlah am belajar efektif pertahun pada Standar Isi juga lebih kecil daripada
Kurikulum 1994 dan Kurikulum 2004.
63
PENYUSUNAN
KTSP
LANDASAN 64
• Agama
• Dinamika perkembangan global
• Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
• Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
• Kesetaraan Jender
• Karakteristik satuan pendidikan
67
68
ISI / MUATAN
KURIKULUM TINGKAT
SATUAN PENDIDIKAN
(KTSP)
82
KTSP
DOKUMEN 1
BAB I . Pendahuluan
BAB II . Tujuan Pendidikan
BAB III. Struktur dan Muatan
Kurikulum
BAB IV. Kalender Pendidikan
KTSP
DOKUMEN II
83
84
KTSP
(Dokumen 1)
85
Bab I. PENDAHULUAN
Latar Belakang (dasar pemikiran
penyusunan KTSP)
Tujuan Pengembangan KTSP
Prinsip Pengembangan KTSP
Kalender Pendidikan
KTSP
DOKUMEN II
108
SMP
A. SILABUS MATA PELAJARAN (Kelas VII, VIII
dan IX)
B. SILABUS MUATAN LOKAL dan MAPEL LAIN
(jika ada)
C. SILABUS MAPEL IPA DAN IPS TERPADU
(Kelas VII, VIII, dan IX)
109
Mekanisme
PENYUSUNAN KTSP
Analisis • Pembentukan
• Kekuatan/
Tim
kelemahan
• Peluang/
Naskah
tantangan • Penyusunan KTSP
• Dokumen
Standar isi, Draft Diberlaku-
SKL,
Panduan
• Revisi dan kan
KTSP
Finalisasi
KOMPONEN
KTSP
A. TUJUAN PENDIDIKAN
TINGKAT SATUAN
PENDIDIKAN
B. STRUKTUR DAN MUATAN
KURIKULUM TINGKAT
SATUAN PENDIDIKAN
C. KALENDER PENDIDIKAN
TUJUAN PENDIDIKAN
TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
Mengacu kepada tujuan umum pendidikan berikut:
1.Tujuan pendidikan dasar adalah meletakan dasar
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,ahlak
mulia,serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut.
2.Tujuan pendidikan menengah umum adalah
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, ahlak mulia, serta keterampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
3.Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah
meningkatkan kecerdasan,pengetahuan,
kepribadian, ahlak mulia, serta keterampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
sesuai dengan kejuruannya.
STRUKTUR DAN MUATAN
KTSP
• Struktur KTSP pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah tertuang dalam Standar Isi, yg
dikembangkan dari kelompok mata pelajaran
sbb.
▫ Agama dan ahlak mulia
▫ Kewarganegaraan dan kepribadian
▫ Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
▫ Estetika
▫ Jasmani, olahraga dan kesehatan
• Muatan KTSP meliputi sejumlah mata pelajaran
yg keluasan dan kedalamannya merupakan
beban belajar bagi peserta didik pada satuan
pendidikan. Di samping itu materi muatan lokal
dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke
dalam isi kurikulum.
1. Mata pelajaran
2. Muatan lokal
3. Kegiatan Pengembangan diri
4. Pengaturan beban belajar
5. Kenaikan Kelas, Penjurusan, dan kelulusan
6. Pendidikan kecakapan Hidup
7. Pendidikan berbasis Keunggulan Lokal dan
Global
1. Mata Pelajaran, beserta alokasi waktu untuk masing-
masing tingkat satuan pendidikan tertera pada
struktur kurikulum yang tercantum dalam Standar
Isi
2. Muatan lokal
Merupakan mata pelajaran, sehingga satuan
pendidikan harus mengembangkan Standar
Kompetensi dan Kompetensi dasar untuk setiap
jenis muatan lokal yang diselenggarakan.
Satuan pendidikan dapat menyelenggarakan
satu mata pelajaran muatan lokal setiap
semester. Ini berarti bahwa dalam satu tahun,
satuan pendidikan dapat menyelenggarakan dua
mata pelajaran muatan lokal.
3. Kegiatan Pengembangan Diri
▫ Kegiatan pengembangan diri adalah
kegiatan yang bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengeskpresikan
diri sesuai dengan kebutuhan, bakat,
minat, setiap peserta didik sesuai
dengan kondisi sekolah.
▫ Kegiatan pengembangan diri difasilitasi
dan/atau dibimbing oleh konselor, guru,
atau tenaga kependidikan yang dapat
dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler.
▫ Kegiatan pengembangan diri dapat
dilakukan antara lain melalui kegiatan
pelayanan konseling yang berkenaan
dengan masalah diri pribadi dan
kehidupan sosial, belajar, dan
pengembangan karier peserta didik
serta kegiatan kepramukaan,
kepemimpinan, dan kelompok ilmiah
remaja.
▫ Pengembangan diri bukan merupakan
mata pelajaran. Penilaian kegiatan
pengembangan diri dilakukan secara
kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada
mata pelajaran.
4. Pengaturan Beban Belajar
▫ Beban belajar dalam sistem paket
digunakan oleh tingkat satuan
pendidikan SD/MI/SDLB,
SMP/MTs/SMPLB baik kategori
standar maupun mandiri,
SMA/MA/SMALB/SMK/MAK kategori
standar
▫ Beban belajar dalam sistem kredit
semester (SKS) dapat digunakan oleh
SMP/MTs/SMPLB kategori mandiri,
dan oleh SMA/MA/SMALB/SMK/MAK
kategori standar.
▫ Beban belajar dalam SKS digunakan
oleh SMA/MA/SMALB/SMK/MAK
kategori mandiri.
▫ Jam pembelajaran untuk setiap mata
pelajaran pada sistem paket
dialokasikan sbgmana tertera dalam
struktur kurikulum. Satuan pendidikan
dimungkinkan menambah maksimum
empat jam pembelajaran per minggu
secara keseluruhan.
▫ Pemanfaatan jam pembelajaran
tambahan mempertimbangkan
kebutuhan peserta didik dalam
mencapai kompetensi, disamping
dimanfaatkan untuk mata pelajaran lain
yang dianggap penting dan tidak
terdapat di dalam struktur kurikulum
yang tercantum di dalam Standar Isi.
▫ Alokasi waktu untuk penugasan
terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur dalam sistem paket untuk
SD/MI/SDLB 0% - 40%,
SMP/MTs/SMPLB 0% - 50% dan
SMA/MA/SMALB/SMK/MAK 0% - 60%
dari waktu kegiatan tatap muka mata
pelajaran ybs. Pemanfaatan alokasi
waktu tsb mempertimbangkan
kebutuhan peserta didik dalam
mencapai kompetensi
▫ Alokasi waktu untuk praktik, dua jam
kegiatan praktik di sekolah setara
dengan satu jam tatap muka. Empat
jam praktik di luar sekolah setara dng
satu jam tatap muka.
▫ Alokasi waktu untuk tatap muka,
penugasan struktur, dan kegiatan
mandiri tdk terstruktur untuk
SMT/MTs dan SMA/MA/SMK/MAK
yg menggunakan sistem SKS
mengikuti aturan sbb.
Satu SKS pada SMP/MTs terdiri atas :
40 menit tatap muka, 20 menit
kegiatan terstruktur dan kegiatan
mandiri tdk terstruktur.
Satu SKS pada SMA/MA/SMK/MAK
terdiri atas : 45 menit tatap muka,
25 menit kegiatan terstruktur dan
kegiatan mandiri tdk terstruktur.
5. Ketuntasan Belajar
▫ Ketuntasan belajar setiap indikator
yang telah ditetapkan dalam satu
kompetensi dasar berkisar antara 0 –
100%.
▫ Kriterian ideal ketuntasan untuk
masing-masing indikator 75%.
▫ Satuan pendidikan harus menentukan
kriteria ketuntasan minimal dengan
mempertimbangan kompleksitas SK
dan KD tingkat kemampuan rata-rata
peserta didik serta kemampuan
sumber daya pendukung dalam
penyelenggaraan pembelajaran.
▫ Satuan pendidikan diharapkan
meningkatkan kriteria ketuntasan
belajar secara terus menerus untuk
mencapai kriteria ketuntasan ideal
▫ Pelaporan hasil belajar (raport)
peserta didik diserahkan pada
satuan pendidikan dengan
memperhatikan rambu-rambu yang
disusun oleh direktorat teknis
terkait.
6. Kenaikan kelas, dan Kelulusan
▫ Kenaikan kelas dilaksanakan pada
setiap akhir tahun ajaran. Kriteria
kenaikan kelas diatur oleh masing-
masing direktorat teknis terkait.
• Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 pasal 72
Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari
satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan
menengah setelah:
▫ Menyelesaikan seluruh program
pembelajaran;
▫ Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian
akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok
mata pelajaran agama dan ahlak mulia,
kewarganegaraan dan kepribadian, estetika,
dan kelompok mata pelajaran
jasmani,olahraga, dan kesehatan;
▫ Lulus ujian sekolah/madrasah untuk
kelompok mata pelajaran IPTEK; dan
▫ Lulus Ujian Nasional.
7. Penjurusan
▫ Penjurusan dilakukan pada kelas XI
dan XII di SMA/MA.
▫ Kriteria penjurusan diatur oleh
direktorat teknis terkait.
▫ Penjurusan pada SMK/MAK
didasarkan pada spektrum
pendidikan kejuruan yang diatur
oleh direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan
8.Pendidikan Kecakapan Hidup
a.Kurikulum untuk SD/MI/SDLB,
SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB,
SMK/MAK dpt memasukan pendidikan
kecakapan hidup, yg mencakup
kecakapan pribadi, sosial, akademik
dan/atau kecakapan vokasional.
b.Dapat merupakan bagian dari pendidikan
semua mata pelajaran
c. Dapat diperoleh dari peserta didik dari
satuan pendidikan ybs dan atau dari
satuan pendidikan formal lain dan/atau
nonformal.
9. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal
dan Global
a.Kurikulum untuks emua satuan
pendidikan dapat memasukan
pendidikan berbasis keunggulan lokal
dan global.
b.Pendidikan berbasis keunggulan lokal
dan global dapat merupakan bagian
dari semua mata pelajaran.
c.Pendidikan berbasis keunggulan lokal
dapat diperoleh peserta didik dari
satuan pendidikan formal lain dan/atau
nonformal yg sudah memperoleh
akreditasi.
10. Kalender Pendidikan
Satuan pendidikan dpt menyusun
kalender pendidikan sesuai dng
kebutuhan daerah, karakteristik
sekolah, kebutuhan peserta didik dan
masyarakat, dengan memperhatikan
kalender pendidikan sebagaimana
tercantum dalam Standar Isi.
PENGEMBANGAN SILABUS
A. Pengertian Silabus
▫ Silabus adalah rencana
pembelajaran pada suatu
dan/atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang
mencakup standar kompetensi dan
kompetensi dasar, materi
pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator
pencapaian kompetensi, penilaian,
alokasi waktu, dan sumber
belajar.
B. Prinsip Pengembangan Silabus
1. ILMIAH,yaitu keseluruhan materi dan
kegiatan yg menjadi muatan dlm silabus
harus benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
2. RELEVAN, yaitu cakupan, kedalaman,
tingkat kesukaran dan urutan penyajian
materi dalam silabus sesuai dengan tingkat
perkembangan fisik, intelektual, sosial,
emosional, dan spiritual peserta didik.
3. SISTEMATIS , yaitu komponen-komponen
silabus saling berhubungan secara
fungsional dalam mencapai kompetensi.
4. KONSISTEN, yaitu adanya hubungan yg
konsisten (ajeg,taat asas) antara
kompetensi dasar, indikator, materi pokok,
kegiatan belajar, sumber belajar, dan sistem
penilaian.
5. MEMADAI, yaitu cakupan indikator, materi
pokok, kegiatan belajar, sumber belajar, dan
sistem penilaian cukup untuk menunjang
pencapaian kompetensi dasar.
6. AKTUAL DAN KONTEKSTUAL, yaitu cakupan
indikator, materi pokok, kegiatan belajar,
sumber belajar, dan sistem penilaian
memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi,
dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan
peristiwa yang terjadi.
7.FLEKSIBEL, yaitu keseluruhan komponen
silabus dapat mengakomodasi keragaman
peserta didik, pendidik, serta dinamika
perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan
masyarakat.
8.MENYELURUH, yaitu komponen silabus
mencakup keseluruhan ranah kompetensi
(kognitif,afektif, dan psikomotor)
c. Unit Waktu Silabus
1.Silabus mata pelajaran disusun
berdasarkan seluruh alokasi waktu yang
disediakan untuk mata pelajaran selama
penyelenggaraan pendidikan di tngkat
satuan pendidikan.
2.Penyusunan dilabus memperhatikan
alokasi waktu yang disediakan per
semester, per tahun, dan alokasi waktu
mata pelajaran lain yang sekelompok.
3.Implementasi pembelajaran per
semester menggunakan penggalan
silabus sesuai dengan Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar
untuk mata pelajaran dng alokasi waktu
yg tersedia pada struktur kurikulum.
Khusus untuk SMK/MAK menggunakan
penggalan silabus berdasarkan satuan
kompetensi.
D. Pengembang Silabus
Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh
para guru secara mandiri atau kelompok dalam
sebuah sekolah/madarsah atau beberapa
sekolah/madrasah, kelompok Musyawarah
Guru Mata Pelajaran (MGMP), atau Pusat
Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan.
Disusun secara mandiri oleh guru apabila
guru yang bersangkutan mampu mengenali
karakteristik peserta didik, kondisi
sekolah/madrasah dan lingkungannya.
Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu
hal belum dapat melaksanakan
pengembangan silabus secara mandiri, maka
pihak sekolah dapat mengusahakan untuk
membentuk kelompok guru mata pelajaran
untuk mengembangkan silabus yang akan
digunakan oleh sekolah/madrasah tsb.
DI SD/MI semua guru kelas, dari kelas I
sampai dengan kelas VI, menyusun silabus
secara bersama.
Di SMP/MTs untuk mata pelajaran IPA dan
IPS terpadu disusun secara bersama oleh
guru terkait
Sekolah yang belum mampu
mengembangkan silabus secara mandiri,
sebaiknya bergabung dengan
sekolah/madrasah lain melalui forum
MGMP/PKG untuk bersama-sama
mengembangkan silabus yang akan
digunakan oelh sekolah/madrasah dalam
lingkup MGP/PKG setempat.
Dinas pendidikan setempat dapat
menfasilitasi penyusunan silabus dengan
membentuk sebuah tim yang terdiri dari
para guru berpengalaman di bidangnya
masing-masing.
E. LANGKAH-LANGKAH
PENGEMBANGAN SILABUS
1. Mengkaji SK dan KD dlm Standar
Isi
dengan memperhatikan :
a. Urutan berdasarkan hirarki konsep
disiplin ilmu dan/atau tingkat
kesulitan materi, tidak harus selalu
sesuai dengan urutan yang ada di
SI;
b. Keterkaitan antar SK dan KD dlm
mata pelajaran
c. Keterkaitan SK dan KD antar mata
pelajaran.
2. Mengidentifikasi Materi
Pokok/Pembelajaran, yg menunjang SK
dan KD dng mempertimbangkan:
a. Potensi peserta didik
b. Relevansi dengan karakteristik daerah
c. Tingkat perkembangan fisik,
intelektual, emosional, sosial, dan
spiritual peserta didik
d. Kebermanfaatan bagi peserta didik
e. Struktur keilmuan
f. Aktualitas, kedalaman, dan keluasan
materi pembelajaran
g. Relevansi dng kebutuhan peserta didik
dan tuntutan lingkungan
h. Alokasi waktu.
3.Mengembangkan Kegiatan
Pembelajaran
▫ Kegiatan pembelajaran dirancang
untuk memberikan pengalaman
belajar yang melibatkan proses mental
dan fisik melalui interaksi
antarapeserta didik, peserta didik
dengan guru, lingkungan, dan sumber
belajar lainnya dalam rangka
pencapaian kompetensi dasar.
▫ Pengalaman belajar yang dimaksud
dapat terwujud melalui penggunaan
pendekatan pembelajaran yang
bervariasi dan berpusat pada peserta
didik. Pengalaman belajar memuat
kecakapan hidup yang perlu dikuasai
peserta didik.
▫ Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
mengembangkan kegiatan pembelajaran
adalah sbb.
Kegiatan pembelajaran disusun untuk
memberikan bantuan kepada para pendidik,
khususnya guru, agar dapat melaksanakan
proses pembelajaran secara profesional.
Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian
kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta
didik secara berutan untuk mencapai
kompetensi dasar.
Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus
sesuai dengan hirarki konsep materi
pembelajaran
Rumusan pernyataan dalam kegiatan
pembelajaran minimal mengandung dua unsur
penciri yang mencerminkan pengelolaan
pengalaman belajar peserta didik, yaitu
kegiatan peserta didik dan materi.
4.Merumuskan Indikator
Keberhasilan
▫ Indikator merupakan penanda
pencapaian kompetensi dasar yang
ditandai oleh perubahan perilaku yang
dapat diukur yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
▫ Indikator dikembangkan sesuai dng
karakteristik peserta didik, mata
pelajaran, satuan pendidikan, potensi
daerah dan dirumuskan dalam kata
kerja operasional yg terukur dan/atau
dapat diobservasi. Indikator
digunakan sbg dasar untuk menyusun
alat penilaian.
5.Penentuan Jenis Penilaian
▫ Penilaian pencapaian kompetensi dasar
peserta didik dilakukan berdasarkan
indikator.
▫ Penilaian dilakukan dng menggunakan tes
dan non tes dlm bentuk tertulis maupun
lisan, pengamatan kinerja, sikap, penilaian
hasil karya berupa proyek atau produk,
penggunaan portofolio, dan penilaian diri.
▫ Penilaian merupakan serangkaian
kegiatan untuk memperoleh,
menganalisis, dan menafsirkan data
tentang proses dan hasil belajar peserta
didik yang dilakukan secara sitematis dan
berkesinambungan, sehingga menjadi
informasi yang bermakna dalam
pengambilan keputusan.
• Hal-hal yg harus diperhatikan
dalam penilaian:
▫ Penilain diarahkan untuk mengukur
pencapaian kompetensi
▫ Penilaian menggunakan acuan kriteria
▫ Sistem yang direncanakan adalah
sistem penilaian yang
berkelanjutan.Artinya semua indikator
ditagih, kemudian hasilnya dianalisis
untuk menentukan kompetensi dasar
yang telah dimiliki dan yang belum,
serta untuk mengetahui kesulitan
peserta didik.
▫ Hasil penilaian dianalisis untuk
menentukan tindak lanjut
▫ Sistem penilaian harus disesuaikan
dengan pengalaman belajar yang
ditempuh dalam proses pembelajaran.
6.Menentukan Alokasi
Waktu
▫ Penentuan alokasi waktu pada
setiap KD didasarkan pada jumlah
minggu efektif dan alokasi waktu
mata pelajaran perminggu dng
mempertimbangkan jumlah KD,
keluasan, kedalaman, tingkat
kesulitan, dan tingkat kepentingan
KD.
▫ Alokasi waktu yg dicantumkan dlm
silabus merupakan perkiraan waktu
yg dibutuhkan oleh peserta didik
untuk menguasai kompetensi dasar.
7.Menentukan Sumber
Belajar
▫ Sumber belajar adalah rujukan, objek
dan/atau bahan yg digunakan untuk
kegiatan pembelajaran yang berupa
media cetak dan elektronik,
narasumber, serta lingkungan fisik,
alam, sosial, dan budaya.
▫ Penentuan sumber belajar didasarkan
pada SK dan KD serta materi pokok,
kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi.
STANDAR KOMPETENSI INDIKATOR
KOMPETENSI DASAR (PENCAPAIAN)
ALOKASI SUMBER/
WAKTU BAHAN/ALAT
G.Pengembangan Silabus
Berkelanjutan
▫ Dalam imlementasinya, silabus
dijabarkan dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran, dilaksnakan, dievaluasi,
dan ditindaklanjuti oleh masing-masing
guru.
▫ Silabus harus dikaji dan dikembangkan
secara berkelanjutan dengan
memperhatikan masukan hasil evaluasi
hasil belajar, evaluasi proses
(pelaksanaan pembelajaran), dan
evaluasi rencana pembelajaran.
PELAKSANAAN PENYUSUNAN KTSP
A. Analisis Konteks
1. Analisis potensi dan kekuatan/kelemahan yg
ada di sekolah, peserta didik, pendidik dan
tenaga kependidikan, sarana prasarana,
biaya, dan program-program yg ada di
sekolah.
2. Analisis peluang dan tantangan yg ada di
masyarakat dan lingkungan sekitar, komite
sekolah/madrasah, dewan pendidikan, dinas
pendidikan, asosiasi profesi, dunia industri
dan dunia kerja, sumber daya alam dan sosial
budaya.
3. Mengidentifikasi Standar Isi dan Standar
Kompetensi Lulusan sbg acuan dlm
penyusunan KTSP
B. Mekanisme Penyusunan
1. Tim Penyusun
Kurikulum pendidikan dasar dan
menengah dikembangkan sesuai dng
relevansinya oleh setiap kelompok atau
satuan pendidikan dan komite
sekolah/madrasah dibawah koordinasi
dan supervisi dinas pendidikan atau
kantor Departemen Agama
kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar
dan Propinsi untuk pendidikan
menengah.
Tim penyusun KTSP SD,SMP,SMA dan
SMK terdiri atas guru, konselor, kepala
sekolah, komite sekolah, dan nara
sumber, dng kepala sekolah sbg ketua
merangkap anggota, dan disupervisi oleh
dinas kabupaten/kota dan propinsi yg
bertanggungjawab di bidang pendidikan.
• Tim penyusun KTSP MI,MTs,MA dan MAK
terdiri atas guru,konselor, kepala
madrasah, komite madrasah, dan nara
sumber dng kepala madrasah sebagai
ketua merangkap anggota, dan
disupervisi oleh departemen yg
menangani urusan pemerintahan di
bidang agama.
• Tim penyusun KTSP pendidikan khusus
(SDLB,SMPLB,dan SMSLB) terdiri atas
guru, konselor, kepala sekolah, komite
sekolah, dan nara sumber dng kepala
sekolah sbg ketua merangkap anggota,
dan disupervisi oleh dinas provinsi yg
bertanggung jawab di bidang
pendidikan.
2. Kegiatan
▫ Penyusunan KTSP merupakan
bagian dari kegiatan
perencanaan
sekolah/madrasah. Kegiatan ini
dpt berbentuk rapat kerja
dan/atau lokakarya
sekolah/madrasah dan/atau
kelompok sekolah/madrasah yg
diselenggarakan dlm jangka
waktu sebelum tahun pelajaran
baru.
▫ Tahap kegiatan penyusunan
KTSP secara garis besar
meliputi: penyiapan dan
penyusunan draf, reviu dan
revisi, serta finalisasi. Langkah
yg lebih rinci dari masing-
masing kegiatan diatur dan
diselenggarakan oleh tim
penyusun.
3Pemberlakuan
▫ . Dokumen KTSP SD,SMP,SMA dan SMK
dinyatakan berlaku oleh kepala sekolah
serta diketahui oleh komite sekolah dan
dinas kabupaten/kota yg
bertanggungjawab di bidang pendidikan.
▫ DDokumen KTSP MI,MTs,MA, dan MAK
dinyatakan berlaku oleh kepala
madrasah serta diketahui oleh komite
madrasah dan oleh departemen yg
menangani urusan pemerintahan di
bidang agama.
▫ Dokumen KTSP SDLB,SMPLB, dan SMALB
dinyatakan berlaku oleh kepala sekolah
serta diketahui oleh komite sekolah dan
dinas provinsi yang bertanggungjawab
di bidang pendidikan.
150
8 langkah dalam melakukan penyusunan perencanaan
Strategi Sekolah
Visi Sekolah
Indikator:
▫ Unggul dalam peningkatan skor (GSA) UAN
▫ Juara dalam berbagai lomba KIR
▫ Berprestasi dalam lomba pidato bahasa Inggris
▫ Berprestasi dalam berbagai lomba olahraga dan
kesenian
▫ Unggul dalam kegiatan keagamaan
155
Misi Sekolah
Tujuan Sekolah
• Tahapan atau langkah untuk mewujudkan visi dalam
jangka waktu tertentu (3 th)
Contoh: Pada tahun 2009 sekolah memiliki:
• Rata-rata peningkatan Scor (GSA) + 1,50
• Kel KIR menjadi finalis tingkat provinsi
• 20% siswa mampu berkomunikasi dengan bahasa
Inggris dengan baik
• Tim Kesenian yang dapat tampil dalam acara
setingkat kabupaten/kota
• 80% siswa mampu melaksanakan ibadah dengan
benar sesuai dengan ajaran agama yang dianut.
158
MUATAN LOKAL
• Sekolah harus menyusun SK, KD dan Silabus untuk setiap jenis Mulok
yang diselenggarakan oleh sekolah
159
KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI
• Berisi tentang penjelasan program Pengembangan Diri yang diselenggarakan
oleh sekolah yang mencakup: Jenis Kegiatan, Mekanisme dan Strategi
Pelaksanaannya. Dalam menyusun programnya memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
• Perlu dibuat program kerja yang sistematis dan komprehensif sebagai bagian
dari program kerja sekolah dan atau program kerja OSIS.
• Dipasilitasi/dibimbing oleh konselor/guru BK, Guru MP atau tenaga
kependidikan yang kompeten.
160
KETUNTASAN BELAJAR
Berisi tentang kriteria dan mekanisme penetapan
Ketuntasan Minimal Per Mata Pelajaran yang ditetapkan
oleh sekolah dengan mempertimbangkan hal-hal sbb: