Anda di halaman 1dari 28

Laporan Kasus

P1A0 Post SC ai HAP ec


Plasenta Previa Totalis

Oleh:
Ayudhia Giovanny Halim
NIM 1730912320024

Pembimbing:
dr. Eddy Wardhana, Sp.OG, M.Kes
Perdarahan antepartum adalah perdarahan signifikan dari
jalan lahir yang terjadi setelah kehamilan minggu ke 20.

Perdarahan antepartum digolongkan menjadi beberapa jenis,


salah satunya adalah plasenta previa.

Plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi pada segmen


bawah rahim sehingga plasenta terletak di atas atau sangat dekat
yang akan menutupi seluruh atau sebagian dari OUI.

Plasenta previa terjadi pada 0,5% dari semua


kehamilan dan bertanggung jawab terhadap 20%
pendarahan antepartum.
Laporan kasus
Nama pasien : Ny. L
Umur : 26 tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Suku : Banjar
Alamat : Kandangan
MRS : 23 November 2019 (15.05)
Keluhan Utama: Perdarahan
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien merupakan pasien rujukan dari bidan, mengaku hamil anak pertama dengan usia
kehamilan 34 minggu. Pasien mengeluhkan keluarnya darah dari vagina sejak pukul 03.00 WITA
(12 jam SMRS). Darah berwarna merah segar, pasien 3 kali ganti pembalut, dan sekarang masih
keluar dalam jumlah yang lebih sedikit. Pasien mengatakan adanya riwayat keluar darah dari
vagina saat usia kandungan 7 bulan, darah merah segar, ± setengah sendok teh (2,5 ml). Keluhan
nyeri, kencang-kencang, keluar lendir darah disangkal pasien. Gerak janin (+). Riwayat keputihan
(-), gatal (-), bau (-). Pasien tidak pernah melakukan pemeriksaan USG.
Riwayat Penyakit Dahulu: Pasien mengatakan keluar darah dari vagina saat usia kandungan 7
bulan. HT (-), DM (-), Asma(-)
Riwayat Penyakit Keluarga: Keluhan serupa (-), HT (-), DM (-), Asma(-)
Riwayat Obstetri
1. Hamil ini (2019)
Riwayat Haid :
- Siklus teratur; setiap 28 hari; lama haid 7 hari; 3-4 kali ganti pembalut perhari
- Menarche 14 tahun

HPHT : 26/03/2019
TP : 03/01/2020

ANC : 1 kali di bidan, 4 kali di posyandu

Riwayat KB : Pil, selama 3 bulan lalu berhenti


Riwayat Pernikahan : 1 kali, selama 4 tahun
Riwayat Operasi : (-)
7
Pemeriksaan Fisik
KU : Baik BB : 60 kg
Kesadaran : Compos mentis TB : 159 cm
BMI : 23,7 Kg/m2 (normal)
TD : 112/67 mmHg
Nadi : 79 x/menit
Laju Nafas : 19 x/menit
Suhu : 36,5 C
Pemeriksaan Fisik

Kepala Leher
Konj. Anemis (-), I : Pembesaran KGB (-),
Normosefali, RCL (+/+), jejas (-)
RCTL (+/+)
Pulmo
I: simetris, retraksi (-)
P: Fremitus vocal simetris
Abdomen
P: sonor (+/+)
I : Distensi (-),
A: vesikuler (+), Rh (-), Wh (-)
A: BU (+)
P: timpani
P: Nyeri tekan (-) Extremitas superior
jejas (-), pitting edema (-), akral hangat (+) deformitas
(-)
Extremitas Inferior
jejas (-), pitting edema (-), akral hangat (+), defotmitas
(-)
Status Obstetrik
23 November 2019

STATUS OBSTETRIK
• Inspeksi : Tampak gestasi, perut besar sesuai
usia kehamilan
• Palpasi :
• Leopold I : Lunak, TFU 27 cm • Pemeriksaan Vulva/Vagina :
• Leopold II : punggung kanan - Portio : tdl
• Leopold III : presentasi kepala - Pembukaan : tdl
• Leopold IV : belum masuk PAP
• TBJ Johnson : 2325 gram
• Auskultasi : DJJ (+) 150 kali/menit
• His : (-)
PERJALANAN
23 November 2019 PERSALINAN 24 November 2019
Pukul 15.00 Pukul 20.00 Pukul 06.00
S: keluar darah (+), STO: S: keluar darah (+), STO: STO:
S: keluar darah (-)
Gerak janin (+) TFU: 27 cm, pung-ka, Gerak janin(+) TFU: 27 cm, pung-ka, TFU: 27 cm, pung-ka,
Gerak janin (+)
preskep, belum masuk preskep, belum masuk O: preskep, belum masuk PAP
O: PAP O: PAP VT: (-)
STU: baik
STU: baik VT: (-) STU: baik VT: (-) DJJ: 136x/menit
TD: 128/80 mmHg
TD: 120/80 mmHg DJJ: 150x/menit TD: 110/80 mmHg DJJ: 136x/menit His(-)
N: 98x/mnt
N: 90x/mnt His(-) N: 91x/mnt His(-) Perdarahan(-)
RR: 20x/mnt
RR: 20x/mnt Perdarahan pervaginam RR: 18x/mnt Perdarahan pervaginam T: 36,5 ˚ C
T: 36,4˚C tidak aktif T: 36,5 ˚ C tidak aktif
A: G1P0A0 H34 mgg + belum inpartu +
A: G1P0A0 H34 mgg + belum inpartu + A: G1P0A0 H34 mgg + belum inpartu +
HAP ec susp. Plasenta Previa + PPI
HAP ec susp. Plasenta Previa + PPI HAP ec susp. Plasenta Previa + PPI
P: IVFD RL 500cc/8 jam
P: IVFD RL 500cc/8 jam P: IVFD RL 500cc/8 jam
Inj. Dexamethasone 2 x 6 mg
Inj. Dexamethasone 2 x 6 mg Inj. Dexamethasone 2 x 6 mg
Inj. Asam Traneksamat 3 x 500 mg
Inj. Asam Traneksamat 3 x 500 mg Inj. Asam Traneksamat 3 x 500 mg
PO Nifedipin 3 x 10 mg
PO Nifedipin 3 x 10 mg PO Nifedipin 3 x 10 mg
Observasi TTV/KU/perdarahan/DJJ, KIE
Observasi TTV/KU/perdarahan/DJJ, KIE Observasi TTV/KU/perdarahan/DJJ, KIE
USG
1
4
PERJALANAN
24 November 2019 PERSALINAN
25 November 2019
Pukul 13.30 Pukul 07.00 Pukul 10.40
S: keluar darah (+) STO: S: keluar darah (-) STO: STO:
S: keluar darah (-)
Gerak janin (+) TFU: 27 cm, pung-ka, Gerak janin (+) TFU: 27 cm, pung-ka, Gerak janin (+) TFU: 27 cm, pung-ka,
preskep, belum masuk O: preskep, belum preskep, belum masuk PAP
O: PAP STU: baik masuk PAP O: VT: (-)
STU: baik VT: (-) TD: 130/80 mmHg VT: (-) STU: baik DJJ: 130x/menit
TD: 110/80 mmHg DJJ: 130x/menit N: 95x/mnt DJJ: 140x/menit TD: 120/80 mmHg His(-)
N: 92x/mnt His(+) jarang RR: 19x/mnt His(-) N: 98x/mnt Perdarahan pervaginam (-)
RR: 19x/mnt Perdarahan pervaginam T: 36,5 ˚ C Perdarahan RR: 20x/mnt
T: 36,4˚C tidak aktif pervaginam tidak T: 36,5 ˚ C
aktif
A: G1P0A0 H34 mgg + belum inpartu + HAP A: G1P0A0 H34 mgg + belum inpartu +
ec Plasenta Previa Totalis+ PPI A: G1P0A0 H34 mgg + belum inpartu + HAP ec Plasenta Previa Totalis + PPI
P: O2 3 lpm, IVFD RL 500 cc/8 jam HAP ec Plasenta Previa Totalis+ PPI P: Pasien diantar ke ruang IBS
Inj. Dexamethasone 2 x 6 mg P: Inj. Cefotaxime 1 gram pre op
Inj. Cefotaxime 2 x 1 gram DC, KIE Personal Hygiene
Inj. Asam Traneksamat 3 x 500 mg Rencana SC
PO Nifedipin 3 x 10 mg Observasi TTV/KU/perdarahan/DJJ, KIE
Observasi TTV/KU/perdarahan/DJJ, KIE R/ SC
25 November 2019 (13.00)
S: Belum bisa menggerakkan tangan dan kaki (+)
STO:
O: STU: baik
TFU: 2 jari di bawah pusat
TD: 116/62 mmHg
Kontraksi uterus (+) baik
N: 75x/mnt
Vulva/vagina: fluxus (-)
RR: 18x/mnt
Luka operasi tampak kering tertutup
T: 36,5˚C
kassa
A: P1A0 post SC a/I HAP ec Plasenta Previa Totalis

P: IVFD RL 500 cc/8 jam


Inj. Cefotaxime 2x1 gram
Inj. Dexketoprofen 3x1 amp
Observasi KU,TTV, Perdarahan, kontraksi, rawat luka op
KIE mobilisasi bertahap
17

Follow Up

26 November 26 November
07.00 2019 20.00 2019

S: nyeri luka op (<) S: nyeri luka op (<)

O: STO: O: STO:
STU: baik Tinggi fundus uteri : 2 jari di bawah STU: baik Tinggi fundus uteri : 2 jari di bawah
TD: 112/67 pusat TD: 112/67 pusat
N: 79x/mnt Vulva/vagina: fluxus (-) N: 79x/mnt Vulva/vagina: fluxus (-)
RR: 19x/mnt Kontraksi uterus (+) baik RR: 19x/mnt Kontraksi uterus (+) baik
T: 36,4˚C T: 36,4˚C

A: P1A0 post SC a/I HAP ec Plasenta Previa Totalis (H1) A: P1A0 post SC a/I HAP ec Plasenta Previa Totalis (H1)

P: P:
IVFD RL 500 cc/8 jam IVFD RL 500 cc/8 jam
Inj. Cefotaxime 2x1 gram Inj. Cefotaxime 2x1 gram
Inj. Dexketoprofen 3x1 amp Inj. Dexketoprofen 3x1 amp
Observasi KU,TTV, Perdarahan, kontraksi, rawat luka op Observasi KU,TTV, Perdarahan, kontraksi, rawat luka op
KIE mobilisasi bertahap KIE mobilisasi bertahap
Laboratorium
23/11/2019
Darah Lengkap

Hemoglobin 11,5 gr/dl

Leukosit 11,0 ribu μ/L

Trombosit 257 ribu μ/L

Eritrosit 4,31 Juta μ/L


Hematokrit 34,7 %
Anti HIV Non reaktif

Anti HBsAg Non reaktif


DEFINISI PPI
Teori Kasus
Partus prematurus iminens didefinisikan sebagai
Pasien Ny. L dinyatakan mengalami PPI
ancaman kehamilan pada UK <37 minggu. berdasarkan pada pengakuan pasien dengan
kehamilan <37 minggu (34 minggu) dan adanya
Diagnosis: kontraksi berulang, nyeri punggung riwayat keluar darah dari kemaluan berwarna
bawah, perdarahan bercak, perasaan menekan merah segar ±setengah sendok teh sejak 12 jam
daerah servik, pembukaan ≥ 2 cm dan penipisan SMRS tanpa rasa nyeri dan juga saat usia
50-80%, presentasi janin rendah, selaput ketuban
pecah, terjadi pada UK 22-37 minggu kehamilan 7 bulan (merah segar, 3 kali ganti
pembalut).
Tatalaksana: pemeriksaan kesejahteraan janin Pada pasien dilakukan pemeriksaan USG dan
(USG, NST) NST.
DEFINISI PAP

Teori Kasus
Pasien Ny. L dinyatakan mengalami HAP (PAP)
Perdarahan antepartum
berdasarkan pada pengakuan pasien dengan
didefinisikan sebagai perdarahan kehamilan >20 minggu (34 minggu) dan adanya
signifikan dari jalan lahir yang riwayat keluar darah dari kemaluan berwarna merah
terjadi setelah kehamilan minggu segar ±setengah sendok teh sejak 12 jam SMRS tanpa
rasa nyeri dan juga saat usia kehamilan 7 bulan
ke 20. (merah segar, 3 kali ganti pembalut).
Teori Jenis PAP
• Perdarahan tanpa rasa nyeri pada UK>28
Plasenta minggu
• Perdarahan berulang, darah segar Kasus
Previa • TFU sesuai masa kehamilan
• Penyebab tidak diketahui

• Perdarahan beserta nyeri perut dan uterus tegang Berdasarkan anamnesis,


Solusio pemeriksaan fisik, dan
terus-menerus
• Darah berwarna merah tua
• TFU lebih tinggi dari usia kehamilan pemeriksaan penunjang (USG),
plasenta • Faktor predisposisi: riwayat solusio, usia muda,
PAP pada pasien ini termasuk
primi, HT kronis, sindrom preeklamsia
dalam Plasenta Previa.

Vasa • Pada VT diraba pembuluh darah pada selaput ketuban.


• Bila sudah terjadi perdarahan maka akan diikuti dengan
DJJ yang tidak beraturan, deselerasi atau bradikardi,
Previa khususnya bila perdahan terjadi ketika atau beberapa saat
setelah selaput ketuban pecah.
Faktor Risiko Plasenta Previa

22
Diagnosis Plasenta Previa
Teori Kasus

Perdarahan tanpa rasa nyeri pada UK>28 minggu

Pada pasien didapatkan


Perdarahan berulang, darah segar adanya perdarahan dari
kemaluan pada UK 34
TFU sesuai masa kehamilan, floating head minggu dan 7 bulan
(berulang), darah segar,
tanpa rasa nyeri, dilakukan
Penyebab tidak diketahui pemeriksaan USG: plasenta
previa totalis.

Pemeriksaan USG (letak plasenta, lokasi insisi)


Komplikasi Plasenta Previa
Teori Kasus

Pengaruh Syok, plasenta akreta, solusio


Komplikasi yang ditemukan
plasenta, infeksi, rupture uterine
pada Ibu pada Ny. L yakni kelainan
pada bayi yaitu lahir
prematur (34 minggu).
Pengaruh Asfiksia, IUFD, Kelainan letak,
premature, gawat janin
pada janin
Tatalaksana
Teori Kasus
1. Suportif -> perbaiki kekurangan cairan dengan infus (NaCl atau
RL) -> nilai jumlah perdarahan Pada kasus ini usia kehamilan pasien
2. Manajemen pasif (konservatif) adalah 34 minggu, perdarahan tidak
-Perdarahan tidak banyak dan berhenti serta janin sehat dan masih banyak dan berhenti, DJJ normal, Hb 11,5
premature (<2000 gram), DJJ normal dan keadaan umum pasien g/dl, belum ada tanda inpartu sehingga
baik (Hb ≥ 8 g/dl) dilakukan manajemen konservatif, dengan
-Usia kehamilan < 37 minggu
rawat inap, IVFD 500 ml/8 jam, Inj.
-Belum ada tanda inpartu
Terapi: Dexamethasone 2x6 mg selama 2 hari,
-Bed rest, rawat inap, observasi 24 jam Inj. Asam traneksamat 3 x 500 mg, PO
-Tokolitik jika ada kontraksi (MgSO4 4 g IV dosis awal lanjut 4 g/6 Nifedipin 3 x 10 mg.
jam atau Nifedipin 3 x 20 mg/hari
-Pematangan paru jika usia <34 minggu (dengan kortikosteroid)

3. Manajemen Aktif
-Perdarahan banyak dan bayi viable -> terminasi tanpa memperhitungkan usia kehamilan
-Aterm (UK ≥ 37 minggu) atau janin mati
-Terdapat tanda inpartu
Persalinan:
-SC -> insisi melintang jika implantasi plasenta mulai dari corpus anterior sampai menutupi OUI -> PPT
-Selain PP totalis -> pervaginam (bila perdarahan banyak dan distress janin -> SC)
27

ALGORITMA
PLASENTA
PREVIA

The Power of PowerPoint - thepopp.com

Anda mungkin juga menyukai