Case Parkinson
Case Parkinson
2
ANAMNESIS
Alloanamnesis
▹ 17 Desember
2019
▹ 08.30 WIB
Keluhan Utama
▹ Kedua tangan dirasakan gemetar
3
Riwayat Penyakit Sekarang
17 Desember 2019
5
RIWAYAT
PENYAKIT
KELUARGA
▹ Tidak ada anggota keluarga yang
mengalami keluhan serupa seperti pasien.
6
RIWAYAT
KEBIASAAN
Rutin Tidak
olahraga Tidak mengkonsumsi
jalan pagi merokok alkohol dan
setiap menggunakan
minggu obat-obatan
7
“
Pemeriksaan fisik
Status generalis
Status neurologis
8
KEADAAN
UMUM
Kesadaran Compos mentis, GCS 15
Keadaan umum Tampak sakit sedang
Tekanan darah 110/60 mmHg
Nadi 74x/menit
Pernafasan 20x/mernit
Suhu 36,6⁰C
Berat badan 50 kg
Tinggi 160 cm
9
STATUS
GENERALIS
Kepala Mata Leher
Normosefali Pupil bulat, isokor Pembesaran KGB (-)
Rambut hitam 3mm / 3mm Pembesaran Tiroid (-)
Tidak ada bekas trauma RCL +/+ RCTL +/+
10
STATUS
NEUROLOGI
Tanda Rangsang Lesi Nervi Kanialis
Meningeal ▹ Dalam batas normal
▹ Kaku kuduk : (-)
▹ Brudzinski I : (-)
Sensorik
▹ Brudzinski II : (-)
▹ Dalam batas normal
▹ Laseque : (-)
▹ Kernig : (-)
11
STATUS
NEUROLOGI
Motorik
▹ Pergerakan Aktif Aktif
▹ Kekuatan 5555 │ 5555
5555 │ 5555
▹ Trofi Normotrofi/Normotrofi
▹ Tonus Normotonus/Normotonus
12
STATUS
NEUROLOGI
Refleks Fisiologis
▹ Biceps + +
▹ Triceps + +
▹ Patella + +
▹ Achilles + +
13
STATUS
NEUROLOGI
Refleks Patologis
▹ Hofman-Tromner (-) (-)
▹ Babinski (-) (-)
▹ Chaddock (-) (-)
▹ Schaeffer (-) (-)
▹ Oppenheim (-) (-)
▹ Gordon (-) (-)
14
HEMATOLOGI (13 Desember 2019 pukul 13.59 WIB)
Hematokrit 25 % 40 – 52
KIMIA KLINIK
FAAL GINJAL
Asam urat 5,2 mg/dL 3,6-8,2
PROFIL LEMAK
Trigliserida 71 <200
DIABETES
Glukosa puasa 134 Mg/dL 70-100
16
RESUME
Pasien memiliki riwayat Diabetes mellitus dengan
mengkonsumsi obat rutin yaitu metformin, acarbose dan
glikuidon. Pasien rutin melakukan aktivitas olahraga jalan pagi
setiap minggu. Pemeriksaan fisik pasien didapatkan keadaan
umum tampak sakit sedang, kesadaran GCS 15 (E4, M5, V6).
Tekanan darah 110/60 mmHg, heart rate 74x/menit, respiratory
rate 20x/menit, suhu 36,60C dan saturasi oksigen 99%. Status
internus dalam batas normal. Status neurologis pada
pemeriksaan nervus dalam batas normal. Pemeriksaan motoric
dalam batas normal pemeriksaan sensorik dalam batas normal.
Pada pemeriksaan penunjang pasien dilakukan yaitu
pemeriksaan laboratorium, didapatkan Hb menurun (8,5), Ht
menurun (25), Glukosa puasa meningkat (134) dan Glukosa 2
jam PP meningkat (177).
17
Diagnosis Klinis:
Tremor, bradikinesia, rigiditas, shuffling gait, dan
sindroma Parkinson
Diagnosis Topis:
Substansia nigra
ASSESMENT
Diagnosis Etiologi:
Idiopatik
Diagnosis Patologis:
Degeneratif
18
PLANNING
Medikamentosa:
IVFD Asering 2 kolf / 24 jam
Obat rutin lanjut :
• Leparson 3 x 1 • Glucosamine 250 mg 1 x 1
• Sifrol 0,375 mg 1 x 1 • Aspilet 80 mg 1 x 1
• Hexymer 2 x 1 • Acarbose 50 mg 3 x 1
• Stalevo 2 x 1 • Vit B complex 1 x 1
• Metformin 500 mg 3 x 1
19
PROGNOSIS
PROGNOSIS
▹ Ad vitam : dubia ad Bonam
▹ Ad fungsionam : Dubia ad Bonam
▹ Ad sanationam : Dubia ad bonam
20
ANALISIS MASALAH
21
TINJAUAN PUSTAKA
22
PARKINSON
Definisi
Penyakit parkinson merupakan penyakit neurodegeneratif
progresif yang memiliki karakteristik tanda-tanda klinis
parkinsonisme, seperti tremor saat istirahat, rigiditas,
bradikinesia, dan instabilitas postural.
23
EPIDEMIOLOGI
24
ETIOLOGI
Parkinson disebabkan oleh rusaknya sel-sel otak,
tepatnya di substansi nigra. Beberapa hal yang diduga
menjadi faktor penyebab parkinson:
▹ Usia
▹ Genetik
mutasi gen a-sinuklein. Selain itu juga ditemukan
adanya disfungsi mitokondria.
25
ETIOLOGI
Faktor lingkungan
▹ Xenobiotik
Berhubungan erat dengan paparan pestisida yang dapat menmbulkan kerusakan
mitokondria
▹ Pekerjaan
Lebih banyak pada orang dengan paparan metal yang lebih tinggi dan lama.
▹ Diet
Konsumsi lemak dan kalori tinggi meningkatkan stress oksidatif, salah satu mekanisme
kerusakan neuronal pada penyakit parkinson.
▹ Stress dan depresi
Depresi dan stress dihubungkan dengan penyakit parkinson karena pada stress dan
depresi terjadi peningkatan turnover katekolamin yang memacu stress oksidatif.
26
ANATOMI GANGLIA BASALIS
27
28
PATOFISIOLOGI
↓
29
GEJALA KLINIS
Tanda utama
Tremor, pada saat istirahat
(motorik) keparahan relatif stabil
30
31
GEJALA
KLINIS
32
Diagnosis
Kriteria diagnosis yang dipakai di indonesia adalah kriteria Hughes (1992):
33
Diagnosis
▹ Diagnosis “possible”:
terdapat paling sedikit 2 dari gejala kelompok A dimana
salah satu diantaranya adalah tremor atau bradikinesia dan
tak terdapat gejala kelompok B, lama gejala kurang dari 3
tahun disertai respon jelas terhadap levodopa atau
dopamine agonis.
▹ Diagnosis “probable”:
terdapat paling sedikit 3 dari 4 gejala kelompok A, dan tidak
terdapat gejala dari kelompok B, lama penyakit paling
sedikit 3 tahun dan respon jelas terhadap levodopa atau
dopamine agonis.
▹ Diagnosis “definit”:
memenuhi semua kriteria probable dan pemeriksaan
histopatologis yang positif.
34
TATALAKSANA
35
TATALAKSANA
36
TATALAKSANA
37
PROGNOSIS
38
TERIMA KASIH
39
DAFTAR PUSTAKA
1. Aninditha T, Wiratman W. Buku Ajar Neurologi. Edisi pertama. Jakarta: Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia; 2017. Hal 109-132
2. Longo DL dkk. Harrison’s principles of internal medicine. Edisi 18. New York: McGraw- Hill company; 2012. Hal
3317- 3327
3. Tanto C, Liwang F, Hanifati S, Pradipta E.A. Kapita selekta kedokteran: edisi 4 jilid 2. jakarta: media aesculapius.
2014.
4. Fink J. Stephen, Growdon James B. Paralysis dan Gangguan Gerak. Dalam Fauci AS, Braunwald E, Isselbacher KJ,
Wilson JD, Martin JB, Kasper DL, et al., editors. Harrison’s Principle of Internal Medicine. 14th ed. New York:
McGraw-Hill. Hal.143 – 146
5. Parkinson. Available at: http://emedicine.medscape.com/article/1831191-overview#a2 Access on August 15th 2015
6. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I. Penyakit Parkinson. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. FKUI. 2007. Hal
1373-1377.
7. PERDOSSI.Konsensus Tatalaksana Penykit Parkinson. Edisi Revisi. Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf
Indonesia.2003. hal. 8 – 17
40
8. Jankovic J. Parkinson’s disease: clinical features and diagnosis. USA: J Neurol Neurosurg Psychiatry;
2008; 79:368-376.
9. Lumbantobing SM. Sindrom Parkinson. In: Gangguan gerak. Jakarta: Balai penerbit FKUI; 2005; p.67-
110.
10. Jankovic J, Aguilar LG. Current approaches to the treatment of Parkinson’s disease. USA:
Neurophsyciatric disease and treatment; 2008; Vol.4 (4); p.743-57.
11. Muis A, Joesof AA, Agoes A, Sudomo A, Shahab A, Husni A, dkk. Konsensus tatalaksana penyakit
Parkinson. Surabaya: Perhimpunan dokter spesialis saraf Indonesia (PERDOSSI); 2000; p.8-17.
12. Ganong, William F., and Mcphee, Stephen J. 2011. Patofisiologi Penyakit Edisi 5. Penyakit
Parkinson. Jakarta. EGC. Hal 188-189.
41