Anda di halaman 1dari 31

Sistem Tenaga Listrik

01
Modul ke:

SISTEM TENAGA LISTRIK

Fakultas
Teknik Khalid Montazi, ST.,MT

Program Studi
Teknik Elektro
Silabus

• Definisi STL
• Pembangkit
• Transmisi
• Distribusi
Definisi STL
• Sistem Tenaga Lsitrik merupakan sekumpulan Pusat Listrik dan
Gardu Induk (Pusat Beban) yang satu sama lain dihubungkan oleh
Jaringan Transmisi sehingga menjadi sebuah kesatuan interkoneksi
• Sistem Tenaga Listrik terdiri dari Sistem Pembangkit, Transmisi dan
Dsistribusi
• Sistem Pembangkitan Tenaga Listrik berfungsi membangkitkan
energy listrik melalui berbagai macam pembangkit tenaga listrik
• Sistem Transmisi berfungsi menyalurkan tenaga listrik dari pusat
pembangkit ke pusat beban melalui saluran transmisi.
• Sistem Distribusi berfungsi mendistribusikan tenaga listrik ke
konsumen.
Sistem tenaga listrik itu sendiri berawal dari pembangkit listrik
dengan tegangan dari 11 Kv sampai 24 Kv dinaikkan tegangannya
oleh gardu induk dengan transformator menjadi 70 kV, 154 kV, 220
kV atau 500 kV kemudian disalurkan melalui saluran transmisi,
dimana dalam hal ini kerugian daya adalah sebanding sengan
kuadrat arus yang mengalir ( I2R). Dengan daya yang sama bila nilai
tegangannya diperbesar, maka arus yang mengalir semakin kecil
sehingga kerugian daya juga kecil.
Dari saluran transmisi, tegangan diturunkan lagi menjadi 20 kV
dengan transformator penurun tegangan pada gardu induk
distribusi, kemudian dengan sistem tegangan tersebut penyaluran
tenaga listrik dilakukan oleh saluran distribusi primer. Dari saluran
distribusi primer inilah gardu-gardu distribusi mengambil tegangan
untuk diturunkan tegangannya dengan trafo distribusi menjadi
sistem tegangan rendah, yaitu 220/380 Volt. Selanjutnya disalurkan
oleh saluran distribusi sekunder ke konsumen-konsumen. Dengan ini
jelas bahwa sistem distribusi merupakan bagian yang penting dalam
sistem tenaga listrik secara keseluruhan.
Gambar Proses STL
BAGIAN-BAGIAN
PADA SISTEM
TENAGA LISTRIK

Pusat Pembangkit
Transmisi Tenaga
Listrik (Power Sistem Distribusi
Listrik
Plant)
Ekonomi (economy)

HAL-HAL YANG
DIPERHATIKAN PADA
Keandalan (security)
SAAT OPERASI SISTEM
TENAGA LISTRIK

Kualitas (quality)
Kondisi Operasi Sistem Tenaga Listrik

Normal

Siaga

Darurat

Pemulihan
Pembangkit
• Pembangkit adalah proses dimana listrik dibangkitkan, listrik adalah
suatu energi dimana energi hanya bisa dirubah, maka energi listrik
berasal dari pengubahan energi, bisa dari energi apapun contohnya
diantara lain adalah PLTA (Pusat Listrik Tenaga Air) dari energi air,
PLTU (Pusat Listrik Tenaga Uap) dari uap panas, PLTD (Pusat Listrik
Tenaga Diesel) yang memakai bahan bakar minyak, dan masih
banyak lagi.
JENIS-JENIS
PEMBANGKIT LISTRIK

Pembangkit Pembangkit Pembangkit


Pembangkit Pembangkit
Listrik Listrik Listrik Listrik
Listrik Listrik
Tenaga air Tenaga Tenaga Tenaga Gas
Tenaga Uap Tenaga Gas
(PLTA) Panas Diesel dan Uap
(PLTU) Alam (PLTG) Bumi(PLTP) (PLTD) (PLTGU).
Transmisi
• Transmisi adalah proses penyaluran listrik dari pembangkitan,
tegangan dari pembangkitan di naikkan menjadi tegangan standar
transmisi di Indonesia yaitu ada 70 kV, 150 kV yang diklasifikasikan
sebagai Tegangan Tinggi (TT) dan 500 kV, yang diklasifikasikan
sebagai Tegangan Ekstra Tinggi (TET).
Saluran Transmisi
Konduktor
• Kawat konduktor ini digunakan untuk menghantarkan listrik yang
ditransmisikan.
• Kawat konduktor untuk saluran transmisi tegangan tinggi ini selalu
tanpa pelindung/isolasi, hanya menggunakan isolasi udara.
Isolator
• Isolator pada sistem transmisi tenaga listrik disni berfungsi untuk
penahan bagian konduktor terhadap ground. Isolator disini bisanya
terbuat dari bahan porseline, tetapi bahan gelas dan bahan isolasi
sintetik juga sering digunakan disini. Bahan isolator harus memiiki
resistansi yang tinggi untuk melindungi kebocoran arus dan
memiliki ketebalan yang secukupnya (sesuai standar) untuk
mencegah breakdown pada tekanan listrik tegangan tinggi sebagai
pertahanan fungsi isolasi tersebut. Kondisi nya harus kuat terhadap
goncangan apapun dan beban konduktor.
Infrastruktur
• Infrastruktur adalah saraya yang digunakan saluran transmisi sebagai media
penyalutran. Secara umum, ada dua jenis penyaluran (infrastruktur dari saluran
transmisi, yaitu saluran udara dan saluran bawah tanah/laut.
• Tiang Penyangga Saluran transmisi dapat berupa saluran udara dan saluran
bawah tanah, namun pada umumnya berupa saluran udara. Energi listrik
yang disalurkan lewat saluran transmisi udara pada umumnya menggunakan
kawat telanjang sehingga mengandalkan udara sebagai media antar isolasi
antar kawat penghantar. Dan untuk menyanggah/merentangkan kawat
penghantar dengan ketinggian dan jarak yang aman bagi manusia dan
lingkungan sekitarnya, kawat-kawat penghantar tersebut dipasang pada
suatu konstruksi bangunan yang kokoh, yang biasa disebut menara/tower.
Antar menara/tower listrik dan kawat penghantar disekat oleh isolator.
• Saluran Kabel bawah laut, ini merupakan saluran listrik yang melewati medium
bawah air (laut) karena transmisi antar pulau yang jaraknya dipisahkan oleh
lautan.
Klasifikasi Transmisi
• Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 200kV-500kV
• Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 30kV-150kV
• Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) 30kV-150kV
• Saluran Kabel Bawah Tanah (Underground)
• Saluran Kabel Bawah Laut
Distribusi
• Sistem distribusi daya listrik meliputi semua Jaringan Tegangan
Menengah (JTM) 20 KV dan semua Jaringan Tegangan Rendah (JTR)
380/220 Volt hingga ke meter-meter pelanggan. Pendistribusian
daya listrik dilakukan dengan menarik kawat – kawat distribusi
melalui penghantar udara. Penghantar bawah tanah dari mulai
gardu induk hingga ke pusat – pusat beban. pada sistem di ranting
Galang ada terpasang jaringan bawah tanah karena keadaan kota
atau daerahnya belum memungkinkan untuk dibangun jaringan
tersebut. jadi untuk daerah ini tetap disuplai melalui hantaran udara
3 phasa 3 kawat.
• Setiap elemen jaringan distribusi pada lokasi tertentu dipasang
trafo-trafo distribusi, dimana tegangan distribusi 20 KV diturunkan
ke level tegangan yang lebih rendah menjadi 380/220 Volt. Dari
trafo-trafo ini kemudian para pelanggan listrik dilayani dengan
menarik kabel-kabel tegangan rendah menjelajah ke sepanjang
pusat-pusat pemukiman, baik itu komersial maupun beberapa
industri
Pembagian Jaringan Distribusi
Distribusi Primer
Distribusi primer adalah jaringan distribusi daya listrik yang
bertegangan menengah (20 KV). Jaringan distribusi primer tersebut
merupakan jaringan penyulang. Jaringan ini berawal dari sisi skunder
trafo daya yang terpasang pada gardu induk hingga kesisi primer
trafo distribusi yang terpasang pada tiang-tiang saluran. Jaringan
Pada Sistem Distribusi tegangan menengah (Primer 20kV) dapat
dikelompokkan menjadi lima model, yaitu Jaringan Radial, Jaringan
hantaran penghubung (Tie Line), Jaringan Lingkaran (Loop), Jaringan
Spindel dan Sistem Gugus atau Kluster.
Distribusi Skunder
• Sistem distribusi sekunder yang lazim disebut jaringan tegangan
rendah (JTR) dimulai dari sisi sekunder trafo distribusi sampai
dengan sambungan rumah (SR) pada pelanggan yang berfungsi
untuk mendistribusikan energi listrik dari gardu distribusi ke
pelanggan dengan tegangan operasi yakni tegangan rendah
(400/230 Volt, 380/220 Volt).
• Tipe Jaringan Radial
Tipe Jaringan Hantar Hubung
• Sistem distribusi Tie Line digunakan untuk pelanggan penting yang
tidak boleh padam (Bandar Udara, Rumah Sakit, dan lainlain). Sistem
ini memiliki minimal dua penyulang sekaligus dengan tambahan
Automatic Change Over Switch / Automatic Transfer Switch, setiap
penyulangterkoneksi ke gardu pelanggan khusus tersebut
sehingga bila salah satu penyulang mengalami gangguan maka
pasokan listrik akan di pindah ke penyulang lain.
Tipe Jaringan Loop
• Pada Jaringan Tegangan Menengah Struktur Lingkaran (Loop) seperti
Gambar di bawah ini dimungkinkan pemasokannya dari beberapa
gardu induk. Tipe ini merupakan jaringan distribusi primer, gabungan
dari dua tipe jaringan radial dimana ujung kedua jaringan dipasang
PMT. Pada keadaan normal tipe ini bekerja secara radial dan pada
saat terjadi gangguan PMT dapat dioperasikan sehingga gangguan
dapat terlokalisir. Tipe ini lebih handal dalam penyaluran tenaga
listrik dibandingkan tipe radial namun biaya investasi lebih mahal.
Tipe Jaringan Spindle
• Sistem Spindel adalah suatu pola kombinasi jaringan dari pola Radial
dan Ring. Spindel terdiri dari beberapa penyulang (feeder) yang
tegangannya diberikan dari Gardu Induk dan tegangan tersebut
berakhir pada sebuah Gardu Hubung (GH). Pada sebuah spindel
biasanya terdiri dari beberapa penyulang aktif dan sebuah
penyulang cadangan (express) yang akan dihubungkan melalui gardu
hubung. Pola Spindel biasanya digunakan pada jaringan tegangan
menengah (JTM) yang menggunakan kabel tanah/saluran kabel
tanah tegangan menengah (SKTM). Namun pada pengoperasiannya,
sistem Spindel berfungsi sebagai sistem Radial. Di dalam sebuah
penyulang aktif terdiri dari gardu distribusi yang berfungsi untuk
mendistribusikan tegangan kepada konsumen baik konsumen
tegangan rendah (TR) atau tegangan menengah (TM).
Tipe Jaringan Sistem Gugus / Kluster
• Konfigurasi Gugus seperti pada Gambar di bawah ini banyak
digunakan untuk kota besar yang mempunyai kerapatan beban yang
tinggi. Dalam sistem ini terdapat Saklar Pemutus Beban, dan
penyulang cadangan. Dimana penyulang ini berfungsi bila ada
gangguan yang terjadi pada salah satu penyulang konsumen maka
penyulang cadangan inilah yang menggantikan fungsi suplai ke
konsumen.
Daftar Pustaka
• Artono A, S Kuwahara. 2004. Buku Pegangan Teknik Tenaga Listrik.
Jakarta : Pradnya Paramita
Terima Kasih
Khalid Montazi, ST., MT

Anda mungkin juga menyukai