Anda di halaman 1dari 25

SPOROZOA

Dewi Peti Virgianti, M. Si


Parasit yang termasuk Kelas Sporozoa ini berkembang biak bergantian
secara seksual dan aseksual.
Perkembangbiakan ini dapat:
Terjadi dalam satu hospes (Coccidia)
Berdasarkan habitatnya, Coccidia yaitu menginfeksi manusia adalah:
1. Coccidia Intestinal, yang terdiri dari:
a. Genus Eimeria terdiri dari spesies:
1) Eimeria clupearum
2) Eimeria sardinae
b. Genus Isospora yang terdiri dari spesies:
1) Isospora hominis
2) Isospora belli
2. Coccidia Jaringan, yaitu:
a. Toxoplasma gondii yang berhabitat pada semua sel yang
berinti
b. Sarcocystis lindemanni, yang berhabitat pada otot

Terjadi dalam dua macam hospes (Haemosporidia)


Haemosporidia terdiri dari:
- Plasmodium
Berdasarkan habitatnya, Coccidia yaitu menginfeksi manusia adalah:
1. Coccidia Intestinal, yang terdiri dari:
a. Genus Eimeria terdiri dari spesies:
1) Eimeria clupearum
2) Eimeria sardinae
b. Genus Isospora yang terdiri dari spesies:
1) Isospora hominis
2) Isospora belli
2. Coccidia Jaringan, yaitu:
a. Toxoplasma gondii yang berhabitat pada semua sel yang
berinti
b. Sarcocystis lindemanni, yang berhabitat pada otot

Selain cocidia diatas, pada akhir-akhir ini ditemukan beberapa spesies


dari coccidia yang menginfeksi manusia yang dimasukkan dalam New
Emerging Desease, yaitu : Cryptosporidium, Cyclospora, dan
Blastocystic.
KLASIFIKASI
COCCIDIA INTESTINAL
PENYEBARAN
Parasit ini terdapat hampir di seluruh dunia tapi lebih banyak
ditemukan di daerah beriklim panas

MORFOLOGI DAN SIKLUS HIDUP


Coccidia digolongkan berdasarkan:
Bentuk ookista
Jumlah sporoblas dalam kista
Jumlah sporozoit dalam sporoblas

Ookista mempunyai dinding di dalam sitoplasmanya dan terdapat


satu inti.
Inti ini akan membelah dan membentuk sporoblas.
Selanjutnya sporoblas membentuk dinding menjadi sporokista.
Di dalam sporokista ini dibentuk sporozoit.
SIKLUS HIDUP
Coccidia ini hidup di dalam usus kecil. Di dalam sel ini menghasilkan ookista yang
disebut sporogoni. Ookista yang berisi sporokista ditemukan di dalam tinja.

Bila sporokista matang tertelan oleh hospes, di rongga usus kecil dindingnya akan
pecah dan keluarlah sporozoit yang kecil dan berbentuk lonjong.
Sporozoit ini akan masuk ke epitel usus kecil dan membentuk trofozoit.
Trofozoit ini akan membesar dan mengisi hampir seluruh sel, kemudian intinya
membelah menjadi banyak (skizon) diikuti oleh pembagian protoplasma, hingga
terbentuk merozoit.
Bila skizon matang pecah, merozoit memasuki hospeslain,lalu tumbuh menjadi
trofozoit dan mulai lagi dengan skizogoni sampai beberapa kali.

Sebagian merozoit setelah menjadi trofozoit mulai dengan proses sporogoni. Pada
proses ini dibentuk gametosit dalam sel epitel usus kecil. Sebagian trofozoit
membentuk makrogametosit dan sebagia membentuk mikrogametosit.
Satu makrogametosit berkembang menjadi satu makrogamet, sedangkan satu
mikrogametosit berkembang menjadi beberapa mikrogamet.
Setelah makrogamet dibuahi oleh mikrogamet, terbentuk zigot yang kemudian
setelah pembentukan dinding disebut ookista.
Di dalam ookista dibentuk sporoblas, yang pada perkembangan selanjutnya
menjadi sporokista. Di dalam sporokista dibentuk sporozoit.
SIKLUS HIDUP
Bila sporokista matang tertelan oleh hospes, di rongga usus kecil dindingnya
akan pecah dan keluarlah sporozoit yang kecil dan berbentuk lonjong.
Sporozoit ini akan masuk ke epitel usus kecil dan membentuk trofozoit.
SIKLUS HIDUP
Trofozoit ini akan membesar dan mengisi hampir seluruh sel, kemudian intinya
membelah menjadi banyak (skizon) diikuti oleh pembagian protoplasma,
hingga terbentuk merozoit.
Bila skizon matang pecah, merozoit memasuki hospes/sel lain,lalu tumbuh
menjadi trofozoit dan mulai lagi dengan skizogoni sampai beberapa kali.
SIKLUS HIDUP
Sebagian merozoit setelah menjadi trofozoit mulai dengan proses sporogoni.
Pada proses ini dibentuk gametosit dalam sel epitel usus kecil. Sebagian
trofozoit membentuk makrogametosit dan sebagian membentuk
mikrogametosit.
Satu makrogametosit berkembang menjadi satu makrogamet, sedangkan satu
mikrogametosit berkembang menjadi beberapa mikrogamet.
Setelah makrogamet dibuahi oleh mikrogamet, terbentuk zigot yang kemudian
setelah pembentukan dinding disebut ookista.
SIKLUS HIDUP
Di dalam ookista dibentuk
sporoblas, yang pada
perkembangan selanjutnya
menjadi sporokista. Di
dalam sporokista dibentuk
sporozoit.
• Eimeria
hospes dari parasit ini adalah hewan, misalnya Eimeria cluperum hidup
dalam hati ikan dan Eimeria sardinae hidup dalam ikan sardin. Pada
manusia kedua spesies parasit hanya menumpang lewat saja di saluran
pencernaan yang disebut passant.

• Isospora
Hospes Isospora belli dan Isospora hominis adalah manusia, penyakitnya
disebut Isosporiasis.

• Cryptosporidium
Dari genus ini yang menyerang manusia adalah Cryptosporodium
parvum dan penyakitnya disebut kriptosporidiasis. Terutama
ditemukan sebagai penyebab diare pada penderita AIDS.
Terdapat tiga jenis Coccidia yang dapat ditemukan
dalam tinja, yaitu:
1. Mengandung empat sporozoit (batang kecil berbentuk pisang),
masing-masing dengan nukleus bulat kecil; kadang-kadang beberapa
granula besar berkelompok di salah satu kutubnya
2. Mengandung sebuah sel besar bergranula bulat
3. Mengandung granula mengkilap, yang mengisi keseluruhan struktur
dalam.
Diagnosis:
Dengan melakukan apusan/smear feses yang dikonsentrasikan dengan
formalin eter, dengan pewarnaan Ziehl Nelseen atau Auramine.
COCCIDIA JARINGAN
Toxoplasma gondii

• Penyebaran
Parasit ini tersebar luas secara kosmopolit, terutama di daerah beriklim
panas dan lembab

• Hospes dan penyakit


Hospes definitif dari T.gondii adalah kucing dan hewan dari family Felidae,
hospes perantaranya adalah manusia, burung, dan mamalia lainnya.

Parasit ini berhabitat di semua sel berinti. Penyakit yang ditimbulkannya


disebut Toxoplasmosis kongenital atau Toxoplasmosis akuisita.
• MORFOLOGI DAN SIKLUS HIDUP
 T. gondi adalah spesies dari coccidia yang mirip dengan isospora,yang
ookistanya mengandung 2 sporokista yang masing-masing mengandung 4
sporozoit.
 Pada epitel usus halus kucing sebagai hospes definitifnya berlangsung
siklus hidup aseksual (skizogoni) dan Siklus hidup seksual (gametogoni dan
sporogoni) yang menghasilkan ookista yang berbentuk lonjong yang keluar
bersama tinja.
 Bila ookista ini tertelan oleh mamalia atau burung atau manusia, maka
sporozoit akan memasuki sel epitel usus, dan terjadi perkembangan
aseksual (skizogoni) yang menghasilkan merozoit.
 Merozoit hasil biakan aseksual ini akan masuk dalam limfe dan peredaran
darah membentuk pseudokista dalam berbagai alat dalam tubuh manusia.
 Pada infeksi akut, pada pseodokista ini mengandung stadium tachizoit
yang terjadi dari perkembangan secara cepat, yang terjadi pada infeksi
kronis.
• PENULARAN
Penularan dari manusia ke manusia dapat secara langsung terjadi melalui
plasenta yaitu Toxoplasmosis congenital.
Infeksi secara akuisitas terjadi dengan cara memakan daging mamalia atau
burung yang mengandung bradizoit di dalam kista, atau tachizoit di dalam
pseudokista, atau dapat juga dengan tertelan ookista dari tinja kucing.
• PATOLOGI DAN GEJALA KLINIK
Gejala klinik yang ditimbulkan oleh infeksi parasit ini tergantung dari
kerusakan jaringan dalam tubuh. Kerusakan ini tergantung pada beberapa
hal, yaitu:
1. Umur, pada bayi kerusakan lebih berat dibanding orang dewasa
2. Virulensi strain Toxoplasma
3. Jumlah parasit
4. Organ tubuh yang diserang

 Lesi pada susunan saraf pusat biasanya lebih berat dan permanen, karena
jaringan ini tidak mampu berregenerasi. Kelainan susunan saraf pusat
berupa nekrosis dan kalsifikasi.
 Pada infeksi akut retina, penyembuhannya meninggalkan sikatrik dengan
atropi retina dan koroid disertai pigmentasi.
 Di otot jantung dan otot bergaris lainnya dapat ditemukan toxoplasma
tanpa menyebabkan peradangan.
• DIAGNOSIS
1. Diagnosis ditegakkan dengan cara:
2. Menemukan bentuk Tachizoit pada cairan serebrospinal atau biopsi otak
atau sumsum tulang
3. Tes serologi “Sabin-Feldman Dye Test”
4. PCR (Polymerase Chain Reaction)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai