Anda di halaman 1dari 27

STRES & KOPING

KELUARGA
By :
Mei lestari Ika W S.Kep., Ns., M. Kes
Stres

 Respon tubuh yg bersifat tidak


spesifik terhadap setiap tuntutan
atau beban diatasnya
 Suatu keadaan yg dihasilkan
oleh perubahan diri dari
lingkungan yg dirasakan
sebagai tantangan, ancaman,
atau merusak equilibrium
dinamik seseorang
Lanjutan..

 Suatu kekuatan mendesak atau


mencekam yg menimbulkan
suatu ketegangan dalam diri
seseorang
 Stresor adalah sumber yg
menimbulkan stress
Sumber Stresor
INTERNAL EKSTERNAL
 Sumber : diri sendiri  Sumber : keluarga,
masyarakat, lingkungan
Penyebab :  penyebab :
Faktor keuangan Perselisihan dengan
Ketidak puasan fisik keluarga
Penyakit yg dialami Perpisahan ortu
Karakteristik/sifat yang Anggota keluarga
dimiliki mengalami kecanduan
narkoba
Atasan
Iri terhadap teman2 yg
sosek lebih tinggi
Polusi udara
sampah
Jenis Stres

• Keadaan fisik : suhu, bising, sinar


Fisik matahari

• Pengaruh kimia : obat-obatan, zat


Kimiawi beracun, asam basa, hormon, gas

Mikrobiologis
• Kuman : virus, bakteri, parasit
Lanjutan..

• Gangguan fx tubuh : gangguan


fisiologis struktur tubuh, fx jaringan, organ

• Proses tumbuh kembang : pubertas,


Tumbuh
Kembang
pernikahan, pertambahan usia

• Ketidak mampuan kondisi psikologis


Psikologis untuk menyesuaikan diri
Proses terjadinya stres

 Individu persepsi ttg stressor respon


thd stressor  usaha penyelesaian
masalah mekanisme koping yg
digunakan dampak  stress (adaptif &
mal adaptif)
Model stres

Berdasarkan Berdasarkan
respon transaksi

Berdasarkan Berdasarkan
adaptasi stimulus
Berdasarkan respon

 Stres = respon yg tidak spesifik


dari tubuh terhadap tuntutan yg
dihadapinya (selye, 1976)
 Ditunjukkan oleh reaksi fisiologis
 sindrome adaptasi umum
(general adaptation syndrome-
GAS)
Berdasarkan Transaksi

 Stres : respon perseptual


seseorang yg berakar dari
proses psikologis & kognitif
(lazarus & Folkman)
 Stres berasal dari hub antara
orang & lingkungan
Berdasrkan adaptasi

 4 Faktor yg menimbulkan stres


(mechanic, 1962)
 Kemampuan untuk mengatasi
stres  pengalaman, sistem
pendukung & persepsi
 Praktik & norma kelompok
 Pengaruh lingkungan sosek
 Sumber daya
Berdasarkan stimulus

 Fokus pada karakteristik yg


bersifat menggangu atau
merusak dalam lingkungan
 Asumsi yg mendasari :
 Semua orang memiliki ambang
batas stimulus yg sama & sakit
akan timbul setelah ambang
batas tersebut terlampaui
Faktor yg mempengaruhi
respon terhadap stres
 Sifat stressor
 Durasi stressor
 Jumlah stressor
 Pengalaman masa lalu
 Tipe kepribadian
 Tahap perkembangan
Jenis stressor berdasarkan
perkembangan
TAHAP PERKEMBANGAN JENIS STRESSOR
1. Anak Konflik kemandirian &
bergantung pada ortu
Mulai bersekolah
Hub dengan teman sebaya
Kompetisi dengan teman
2. Remaja  perubahan tubuh
Hub dengan taman
Seksualitas
Kemandirian
3. Dewasa muda  menikah
Meninggalkan rumah
Mulai bekerja
Melanjutkan pendidikan
Membesarkan anak
Dewasa tengah  menerima proses menua
Status sosial
Dewasa tua  usia lanjut
Perubahan tempat tinggal
Penyesuaian diri dengan
masa pensiun
Proses kematian
Tahapan stres
• Muncul semangat yg belebihan
• Penglihatan lebih tajam
• Mampu mengerjakan pekerjaan lebih dari biasanya
Tahap 1 • Tanpa disadari cadangan energi habis & timbul rasa gugup

• Dampak stres menyenangkan mulai hilang


• Timbul keluhan2 letih waktu bangun pagi, mudah lelah setelah
makan siang , cepat lelah menjelang sore, lambung/perut tidak
nyaman, jantung berdebar-debar, otot punggung tegang, tidak bisa
Tahap 2 santai

• Keluhan semakin nyata, gastritis, diare, otot tegang, perasaan tidak


tenang, gangguan pola tidur (terbangun tengah malam&sukar tidur,
bangun terlalu pagi& tidak dapat tidur kembali, tubuh terasa lemah
Tahap 3 seperti tidak bertenaga
• Bila ke dokter  tidak sakit krn tidak ada kelainan
fisik pd organ
• Kondisi berkelanjutan : tidak mampu melakukan
aktivitas rutin, tidak mampu mengingat &
Tahap 4 konsentrasi menurun, muncul rasa takut & cemas

• Ditandai dengan : kelelahan fisik yg sanga, tidak


mampu menyelesaikan pekerjaan ringan &
sederhana, rasa takut & cemas semakin meningkat
Tahap 5

• Tahap puncak
• Ditandai dengan : rasa panik& takut mati , kesulitan
bernafas, tangan gemetar& berkeringat, terjadi
Tahap 6 kolaps/pingsan
Adaptasi terhadap stres

1. Adaptasi fisiologis :
 Proses adaptasi bersifat lokal

 Ciri2 :

 Tidak melibatkan seluruh tubuh

 Bersifat adaptif

 Bersifat jangka pendek


2. Sindrome adaptasi umum
 Proses bersifat umum/sistemik

 Tahapan :

a. Tahap reaksi (alarm)

 Individu siap menghadapi


stresor yg akan masuk ke
dalam tubuh
 Mempersiapkan seseorang
untuk “fight-or-fight”
b. Tahap resistensi :
 Tubuh mulai stabil, TD &
jantung kembali normal
 Individu beradaptasi dengan
stresor
c. Tahap kelelahan :
 Terjadi kelelahan krn tubuh tidak
mampu menanggung stres
 Regulasi fisiologis menurun

 Stres berlanjutkematian
3. Adaptasi psikologis
 Suatu usaha dari kepribadian
(ego) menyingkirkan dan
menciptakan mekanisme yg
bertujuan menghilangkan
perasaan tidak menyenangkan
 Terdiri dari 2 :

a. Berorientasi pada tugas (task


oriented)
b. Mekanisme pertahanan diri
(ego oriented)
Reaksi yg berorientasi pada
tugas
 Melibatkan penggunaan kemampuan
kognitif untuk mengurangi stres &
memecahkan masalah
 Perilaku :
 Menyerang  bertindak menghilangkan
stresor ex : konsultasi
 Menarik diri dari stres fisik & emosi
 Berkompromi : mengubah metode yg biasa
digunakan
Reaksi yg berorientasi pada
ego
 Rsionalisasi
 Pengalihan
 Kompensasi
 Identifikasi
 Represi
 Supresi
 penyangkalan
Adaptasi sosial-budaya

 Cara mengadakan perubahan


dengan melakukan proses
penyesuaian perilaku yg sesuai
dengan norma yg berlaku di
masyarakat
Adaptasi spiritual

 Proses penyesuaian diri dengan


melakukan perubahan perilaku
yg didasarkan pada
keyakinan/kepercayaan yg
dimiliki sesuai dengan agama yg
dianutnya
Tehin manajemen stres

 Mengatur diet
 Istirahat & tidur
 Olahraga teratur
 Berhenti merokok
 Menghindari minuman keras
 Mengatur BB
 Terapi psikofarmaka
 Terapi somatik
 Psikoterapi
 Terapi psikoreligius
 Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai