Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEBIDANAN

PADA NY “M” AKSEPTOR LAMA KB


IMPLAN DENGAN GEMUK
DI PUSKESMAS D
Tanggal Pengkajian : 08 MEI 2018
No.Register : 000667
Tanggal/jam masuk RS : 07 MEI 2018
Rawat di ruang : anggrek

I. PENGKAJIAN
DATA SUBJEKTIF
IDENTITAS
1. Biodata
Nama ibu : Ny “ M ” Nama Suami : Tn “ B ”
Umur : 48 Tahun Umur : 50 Tahun
Suku/ Bangsa : Jawa/ Indonesia Suku/ Bangsa : Jawa/ Indo
Agama : Islam Agama : Islam
Poendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Gresik
No. Tlp. : -
ANAMNESA
• kunjungan saat ini
ibu mengatakan ingin melepas KB implan
Keluhan :karena berat badan
semakin bertambah dan ibu merasa tidak
nyaman menggunakan KB implan
• . riwayat perkawinan
Kawin : 1 kali
Umur kawin : 20 tahun
Lama kawin : 28 tahun
• Riwayat menstruasi
a. Haid
Menarche : 14 th
Siklus : 7-8 hari
Banyaknya : 3 kotex/ hari
Warnanya : merah kehitaman
Baunya : anyir
Keluhan : tidak ada
Fluor albus : tidak
• Riwayat kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi
yang lalu (P2Ab0Ah2)
Kawin ke kehamian Persalinan Anak Nifas KB

ke UK Jns Pnlg Tmpt Pnylt BB/PB H/M Seks Pnylt ASI

1 1 39 mgg Spt B Bdn BPS - 3200/5 H ♀ - + Sntk 1 bln


0

1 2 39 mgg Spt B Bdn BPS - 3200/5 H ♂ - + Implant


0
• Riwayat kesehatan klien dan keluarganya
a. Riwayat kesehatan klien
Ibu mengatakan tidak mempunyai
penyakit menular, menurun dan
menahun. Seperti : Asma, jantung,
DM,Hipertensi, TBC, dan Gemeli
b. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan tidak ada keluarga
yang mempunyai penyakit menular,
menurun dan menahun. Seperti : Asma,
jantung, DM, Hipertensi, TBC, dan
Gemeli
• Riwayat KB yang lalu
Ibu mengatakan sejak setelah kelahiran anak
pertama menggunakan KB suntik 1 bulan.
Setelah melahirkan anak ke-2 ibu
menggunakan KB Implant
• Riwayat social Budaya
Ibu mengatakan tetap dekat dengan keluarga dan
masyarakat
• Riwayat social budaya keluarga
Ibu mengatakan keluarga tetap dekat dengan
masyarakat
• Riwayat spiritual
Ibu mengatakan tetap mendekatkan diri kepada
Tuhan Yang Maha Esa
• Pola kebiasaan sehari – hari
a. Pola Nutrisi
Ibu mengatakan makan 3-5 x/hari dengan 1 porsi piring
dengan menu nasi, lauk dan sayur, minum air putih 7-8 gelas per
hari
b. Pola Aktivitas
Ibu mengatakan melakukan kegiatan rumah tangga dengan
dibantu suami dan keluarga
c. Pola Istirahat
Ibu mengatakan tidur malam ±6-7 jam dan tidur siang ±1 jam per
hari tanpa ada keluhan
d. Pola Eliminasi
Ibu mengatakan BAK ±6-7x/hari dan BAB ±1x/hari tanpa ada
keluhan
e. Pola Personal Hygiene
Ibu mengatakan mandi 2x/hari, gosok gigi setiap mandi, keramas
3x/minggu, ganti baju setiap selesai mandi
f. Pola Seksual
Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual 2-3x/minggu.
DATA OBYEKTIF
• Pemeriksaan Fisik Umum
a. Keadaan umum : baik
b. Kesadaran : composmentis
Tekanan darah : 140/100 mmHg
Denyut nadi : 92 x/menit
Pernafasan : 26x/menit
Suhu : 36,50 C
c. BB : 49 kg
d. TB : 150 cm
• Pemeriksaan fisik khusus

a. Kepala :simetris, tidak terdapat benjolan, bersih

b. Muka : tidak pucat, tidak ada perubahan warna kulit, tidak oedema

c. Hidung : bentuknya simetris, tidak ada pembesaran polip, tidak ada pernafasan cuping hidung

d. Telinga : bentuknya simetris, pengeluaran serumen normal


e. Mulut : mukosanya lembab, tidak ada pembesaran tonsil
f. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada
keterbatasan gerak

g. Payudara : simetris, bentuk puting normal, tidak ada nyeri, tidak ada benjolan abnormal

h. Ketiak : tidak ada pembesaran kelenjar limphe


i. Perut : tidak ada nyeri tekan, tidak ada tanda-tanda kehamilan
j. Genetalia : tidak ada varices, tidak ada kondiloma
k. Anus : tidak ada haemoroid
l. Eekstrias : simetris, tidak oedema, tidak varicestidak pucat/cyanosis pada ujung jari
ANALISA
Diagnosa : Ny “ M ” akseptor lama KB implan
dengan gemuk
Do : Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV :
- TD : 140/100 mmHg
- N : 82 x/ menit
- S : 36,50 C
- RR : 20 x/menit
Masalah : ibu mengatakan berat badan
semakin bertambah dan ibu merasa
tidak nyaman menggunakan KB
implan
PLANNING
TUJUAN: Melakukan asuhan kebidanan kepada ibu dan
memastikan bahwa ibu yakin dengan keputusannya
untuk melepas KB implan
• Memberikan konseling ulang kepada ibu tentang kb implan:
• Kelebihan KB implan:
Banyak alasan dapat dikemukakan mengapa implant dikembangkan dan
diperkenalkan sebagai cara KB yang baru. Alasan-alasan tersebut antara lain :
• Implant merupakan cara KB yang sangat efektif dalam mencegah kehamilan
dan dapat mengembalikan kesuburan secara sempurna
• Implant tidak merepotkan. Setelah pemasangan, akseptor tidak perlu
melakukan atau memikirkan apa-apa misalnya pada penggunaan pil
• Sekali pasang, akseptor akan mendapatkan perlindungan selama 5 tahun
• Implant cukup memuaskan. Tidak ada yang dimasukkan ke dalam vagina dan
tidak mengganggu kebahagiaan dalam hubungan seksual
• Implant sangat mudah diangkat kembali. Bila seorang akseptor menginkan
anak lagi, kesuburannya dapat langsung kembali setelah norplant diangkat
• mplant merupakan cara KB yang ideal bagi ibu yang tidak amau mempunyai
anak lagi, akan tetapi belum siap untuk melakukan sterilisasi
• Keuntungan dari metode ini adalah:
1. Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah
pencabutan
2. Tidak melakukan pemeriksaan dalam
3. Bebas dari pengaruh estrogen
4. Tidak mengganggu ASI
5. Klien hanya perlu kembali ke klinik jika ada keluhan
6. Perdarahan lebih ringan
7. Tidak menaikkan tekanan darah
8. Mengurangi nyeri haid
9. Mengurangi/ memperbaiki anemia
10. Melindungi terjadinya kanker endometrium
11. Menurunkan angka kejadian kelainan jinak
payudara
12. Melindungi diri dari beberapa penyakit radang panggul
• Kekurangan KB implan:
1. Timbul beberapa keluhan nyeri kepala,
peningkatan/penurunan berat badan, nyeri
payudara, perasaan mual, pusing kepala,
perubahan mood atau kegelisahan.
2. Membutuhkan tindak pembedahan minor
untuk insersi dan pencabutan
3. Tidak memberikan efek protektif terhadap
infeksi menular seksual, termasuk HIV/AIDS
4. Efektifitasnya menurun jika menggunakan
obat-obat tuberkulosis atau obat epilepsi
5. Terjadinya kehamilan ektopik sedikit lebih
tinggi (1,3 per 100.000 perempuan per tahun)
• Efek samping KB implan:
1. Efek samping paling utama dari implant adalah perubahan pola
haid, yang terjadi pada kira-kira 6 % akseptor
terutama selama 3-6 bulan pertama dari
pemakaian.
2. Yang paling sering terjadi:
- Bertambahnya hari-hari perdarahan dalam 1 siklus haid
- Perdarahan bercak (spotting)
- Berkurangnya panjang siklus haid
- Amenore, meskipun jarang terjadi dibandingkan perdarahan
lama atau perdarahan bercak.
3.Umumnya perubahan-perubahan haid tersebut tidak mempunyai
efek yang membahayakan diri akseptor. Meskipun terjadi perdarahan
lebih sering daripada biasanya, volume darah yang hilang tetap
tidak berubah.
4. Pada sebagian akseptor, perdarahan ireguler akan berkurang dengan
berjalannya waktu.
5.Perdarahan hebat jarang terjadi
(Cahyani,2009).
6. Perubahan dalam periode menstruasi
merupakan keadaan yang paling sering ditemui.
Kadang-kadang ada akseptor yang mengalami
kenaikan berat badan
Melakukan pelepasan KB implan dengan cara:
TINDAKAN SEBELUM PENCABUTAN
Langkah 1:
Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan
dengan kain bersih.
Langkah 2 :
Pakai sarung tangan steril
Langkah 3 :
Atur alat dan bahan-bahan sehingga mudah dicapai.
Langkah 4 :
Usap tempat pencabutan dengan kasa berantiseptik.
Gunakan klem steril untuk memegang kasa tersebut.
Mulai mengusap dari tempat yang akan dilakukan
insisi ke arah luar dengan gerakan melingkar sekitar 8-
13 cm dan biarkan kering sebelum memulai tindakan.
Langkah 5 :
Gunakan doek/kain lubang untuk menutupi lengan. Lubang
tersebut harus cukup lebaruntuk memaparkan lokasi kapsul.
Langkah 6 :
Raba seluruh kapsul untuk menentukan lokasinya.
Langkah 7 :
Setelah memastikan klien tidak alergi terhadap obat anastesi, isi
alat suntik dengan 3 ml obat anastesi (1% tanpa epinefrin).
Masukkan jarum tepat di bawah kulit pada tempat insisi akan
dibuat, kemudian lakukan aspirasi untuk memastikan jarum tidak
masuk ke dalam pembuluh darah. Suntikan sedikit obat anastesi
untuk membuat gelembung kecil di bawah kulit. Masukkan
jarum secara hati-hati di bawah ujung kapsul pertama sampai
kurang lebih 1/3 panjang kapsul, tarik jarum pelan-pelan sambil
menyuntikan obat anastesi (0,5 ml) untuk mengangkat ujung
kapsul. Tanpa mencabut jarum, geser ujung jarum dan masukkan
ke bawah kapsul berikutnya. Ulangi proses ini sampai keenam
ujung kapsul terangkat. Sebelum memulai, sentuh tempat insisi
dengan ujung jarum untuk memastikan obat anstesi telah bekerja.
TINDAKAN PENCABUTAN KAPSUL
Metode Standar
Langkah 1 :
Tentukan lokasi insisi yang mempunyai jarak sama dari
ujung bawah semua kapsul. Kira-kira 5 mm dari ujung
bawah kapsul. Bila jarak tersebut sama maka insisi
dibuat pada tempat insisi waktu pemasangan.
Sebelum menentukan lokasi, pastikan tidak ada ujung
kapsul yang berada di bawah insisi lama.
Langkah 2 :
Pada lokasi yang sudah dipilih, buat insisi melintang
yang kecil kurang lebih 4 mm dengan
menggunakan scalpel.
Langkah 3 :
Mulai dengan mencabut kapsul yang mudah diraba
dari luar atau yang terdekat dengan tempat insisi.
Langkah 4 :
Dorong ujung kapsul kea rah insisi dengan jari tangan sampai ujung
kapsul tampak pada luka insisi. Saat ujung kapsul tampak pada luka
insisi, masukkan klem lengkung dengan lengkungan jepitan
mengarah ke atas, kemudian jepit ujung kapsul dengan klem
tersebut.Masukkan klem lengkung melalui luka insisi dengan
lengkungan jepitan mengarah ke kulit, teruskan sampai berada
di bawah ujung kapsul dekat siku. Buka dan tutup jepitan klem
untuk memotong secara tumpul jaringan parut yang mengelilingi
ujung kapsul. Ulangi sampai ujung keenam kapsul bebas dari jaringan
parut yang mengelilinginya. Selanjutnya, dorong ujung kapsul p
ertama sedekat mungkin pada luka insisi. Sambil menekan kapsul
dengan jari telunjuk dan jari tengah, masukkan lagi klem lengkung
sampai berada di bawah ujung kapsul, jepit kapsul di dekat ujungnya
dan secara hati-hati tarik keluar melalui luka insisi.
Langkah 5 :
Bersihkan dan buka jaringan ikat yang mengelilingi kapsul dengan
cara menggosok-gosok pakai kasa steril untuk memaparkanujung
bawah kapsul.
Langkah 6 :
Jepit kapsul yang sudah terpapar dengan menggunakan klem
kedua. Lepaskan klem pertama dan cabut kapsul secara pelan
dan hati-hati dengan klem kedua. Kapsul akan mudah dicabut
oleh karena jaringan ikat yang mengelilinginya tidak melekat
pada karet silikon. Bila kapsul sulit dicabut, pisahkan secara
hati-hati sisa jaringan yang melekat pada kapsul dengan
menggunakan kasa.
Langkah 7 :
Pilih kapsul yang tampak paling mudah dicabut. Sebelum
mengakhiri tindakan, hitung untuk memastikan keenam kapsul
sudah dicabut.
Metode huruf “U”
Klem yang dipakai untuk mencabut kapsul pada teknik “U”,
merupakan modifikasi klem yang digunakan untuk vasektomi
tanpa pisau dengan diameter ujung klem diperkecil dari 3,5
menjadi 2,2 mm.
Langkah 1 :
Tentukan lokasi insisi pada kulit diantara kapsul 3
dan 4 kurang lebih 5 mm dari jung kapsul dekat
siku.
Langkah 2 :
Buat insisi kecil (4mm) memanjang sejajar diantara
sumbu panjang kapsul dengan menggunakan
scalpel.
Langkah 3 :
Masukkan ujung klem pemegang implant norplant
secara hati-hati melaalui luka insisi.
Langkah 4 :
Fiksasi kapsul yang letaknya paling dekat luka insisi
dengan jari telunjuk sejajar panjang kapsul.
Langkah 5 :
Masukkan klem lebih dalam sampai ujungnya menyentuh kapsul,
buka klem dan jepit kapsul dengan sudut yang tepat pada sumbu
panjang kapsul kurang lebih 5 mm diatas ujung bawah kapsul.
Setelah kapsul terjepit, tarik kea rah insisi dan balikkan pegangan
klem 180O kea rah bahu klien untuk memaparkan ujung bawah
kapsul.
Langkah 6 ;
Bersihkan kapsul dari jaringan ikat yang mengelilinginya dengan
menggosok-gosok menggunakan kasa steril untuk memaparkan
ujung bawah kapsul sehingga mudah dicabut.
Langkah 7 :
Gunakan klem lengkung untuk menjepit kapsul yang sudah terpapar.
Lepaskan klem pemegang norplant dan cabut kapsul dengan pela-
pelan dan hati-hati. Taruh kapsul yang telah dicabut dalam mangkok
berisi klori 0,5% untuk dekontaminasi sebelum dibuang.
Langkah 8 :
Pencabutan kapsul berikutnya adalah tampak paling mudah dicabut,
gunakan teknik yang sama untuk mencabut kapsul berikutnya.
Metode “ Pop Out”
• PETUNJUK PENCABUTAN
- Kapsul yang sulit dicabut
Jika seluruh kapsul tidak bisa dicabut dalam waktu 20 sampai 30 menit
atau klien tampak gelisah maka hentikan tindakan pencabutan,
memulangkan klien dan meminta datang kembali bila luka insisi sudah
benar-benar sembuh (4-6 minggu). Biasanya pada kunjungan kedua sisa
kapsul tersebut akan teraba dan dapat dicabut.
- Kapsul yang tidak dapat diraba
Ada dua cara menentukan lokasi kapsul yang dipasang terlalu dalam
sehingga tidak bisa diraba dengan jari yaitu dengan sinar X dan
Ultrasound. Dengan sinar X, pasang pada 50 – 55 kilovolts dan 4-5
miliamper, dengan waktu pemaparan 0,03 detik. Dengan ultrasound,
bayangan yang ditimbulkan oleh kapsul dapat ditentukan. Penyetelan
khusus ( posisi probe ultrasound) mungkin diperlukan untuk memusatkan
gambar pada ultrasound.
- Kapsul yang putus
Pencabutan akan lebih sulit jika kapsul putus. Sekali kapsul putus, maka
ada kemungkina akan putus lagi setiap kali melakukan jepitan dengan
klem. Biasanya diperlukan insisi baru di ujung atas kapsul sehingga sisa
kapsul yang putus bisa dicabut.
TINDAKAN SETELAH PENCABUTAN
Menutup luka insisi
• Bila klien tidak ingin melanjutkan pemakaian implant lagi,
bersihkan tempat insisidan sekitarnya dengan menggunakan
kasa berantiseptik. Gunakan klem untuk memegang kedua
tepi luka insisi selama 10-15 detik untuk mengurangi
perdarahan dari luka insisi, kemudian balut luka insisi.
• Dekatkan kedua tepi luka insisi kemudian tutup dengan
band aid (plester untuk luka ringan) atau kasa steril dan
plester dan Melakukan konseling pada ibu untuk perawatan
luka di rumah
• Beri tahu klien mungkin timbul memar, bengkak dan kulit
kemerahan pada daerah pencabutan selama beberapa hari,
keadaan ini normal.
• Jaga luka insisi agar tetap kering dan bersih minimal 48 jam.
• Bila memakai pembalut tekan jangan dibuka selama 48 jam
dan band aid boleh dibuka setelah 3-5 hari.
• Klien segera melakukan pekerjaan ringan. Hindari
benturan pada tempat insisi.
• Setelah sembuh, luka insisi boleh dicuci dan
disentuh dengan tekanan normal.
• Segera kembali ke klinik jika timbul tanda-tanda
infeksi (demam, radang) pada tempat insisi.
• Beri tahu klien kapan kembali ke klinik untuk
perawatan lanjut, jika perlu.
• Beri tahu klien bahwa jaringan ikat di lengan
mungkin masih tetap terasa dan akan hilang
setelah beberapa bulan.
EVALUASI
• Tanggal: 08-05-2018
S: Ibu mengatakan sudah mengerti tentang
penjelasan yang di berikan oleh bidan dan ibu
tetap ingin melapas KB implan
O: ibu mampu mengulang kembali penjelasan
yang di berikan oleh bidan,Dan ibumengerti
tatalaksana perawatan luka
A: Ny “ M ” akseptor lama KB implan
P: Anjurkan ibu untuk kembali 1 minggu lagi
jika terjadi indikasi luka atau keluhan lain
setelah pelepasan kb implan

Anda mungkin juga menyukai