Anda di halaman 1dari 16

VAKSIN

NIDA KHOPIA RIZKY (18334701)


RAHMAYANTI (18334705)
ZANITA NURCAHYANI YAHYA (18334710)
TALITHA RHINARDA (18334751)
IDEL NOVERINA BANJARNAHOR (18334759)
PENGERTIAN VAKSIN

• Vaksinberasal dari Bahasa Latin yaitu“vacca” yang artinya melemahkan.


Vaksin adalah sediaan yang mengandung zat antigenik yang mampu
menimbulkan kekebalan aktif dan khas pada manusia terhadap suatu
penyakit sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi oleh
organisme.
• Vaksin dapat dibuat dari bakteri, riketsia atau virus dan dapat berupa
suspensi organisme hidup atau inaktif dan fraksifraksinya atau toksoid.
JENIS-JENIS VAKSIN
1. Live Attenuated Vaccine
Vaksin hidup yang dibuat dari bakteri atau virus yang sudah dilemahkan daya virulensinya
dengan cara kultur dan perlakuan yang berulang-ulang, namun masih mampu menimbulkan reaksi
imunologi yang mirip dengan infeksi alamiah. Contoh : vaksin polio, Vaksin TBC, Vaksin Demam
Tifoid, Vaksin Campak.
2. Inactivated Vaccine (Killed Vaccine)
Vaksin dibuat dari bakteri atau virus yang dimatikan dengan zat
kimia(formaldehid) atau dengan pemanasan, dapat berupa seluruh bagian
dari bakteri atau virus, atau sebagian dari bakteri atau virus atau toksoidnya
saja. Contoh : Vaksin Influenza
3. VAKSIN TOKSOID
Vaksin yang dibuat dari beberapa jenis
bakteri yang menimbulkan penyakit dengan
memasukkan racun dilemahkan ke dalam
aliran darah. Bahan bersifat imunogenik yang
dibuat dari toksin kuman. Hasil pembuatan
bahan toksoid
yang jadi disebut sebagai natural fluid plain t
oxoid yang mampu merangsang terbentuknya
antibodi antitoksin.
Imunisasi bakteri toksoid efektif selama satu
tahun. Contoh: Vaksin Difteri dan Tetanus.
4. VAKSIN ACELLULAR DAN SUBUNIT

Vaksin yang dibuat dari bagian tertentu dalam virus atau bakteri dengan
melakukan kloning dari gen virus atau bakteri melalui rekombinasi DNA, vaksin
vektor virus dan vaksin antiidiotipe. Contoh: Vaksin Hepatitis B, Vaksin Hemofilus
Influenza tipe b (Hib).
5. VAKSIN DNA (PLASMID DNA VACCINES)

Dalam vaksin DNA gen tertentu dari mikroba diklon ke dalam suatu plasmid
bakteri yang direkayasa untuk meningkatkan ekspresi gen yang diinsersikan
ke dalam sel mamalia. Setelah disuntikkan
DNA plasmid akan menetap dalam nukleus sebagai episom, tidak
berintegrasi ke dalam DNA sel (kromosom), selanjutnya mensintesis antigen
yang dikodenya. Selain ituvektor plasmid mengandung sekuens nukleotida
yang bersifat imunostimulan yang akan menginduksi imunitas seluler.
PROSES PEMBUATAN
VAKSIN
PERKEMBANGAN VAKSIN

• Vaksin generasi pertama yang menggunakan mikroba patogen yang


dilemahkan
• Vaksin generasi kedua yang menggunakan mikroba patogen yang
dimatikan, telah dikembangkan.
• Vaksin generasi ketiga yaitu vaksin rekombinan
yang terdiri dari protein
yang dimurnikan telah dikembangkan dan digunakan.
• Vaksin generasi keempat yaitu vaksin DNA
Vaksin DNA generasi ke empat

Vaksin DNA merupakan vaksin generasi keempat yang diharapkan dapat


mencegah penyakit infeksi..
Walaupun saat ini vaksin DNA masih dalam fase uji klinik terhadap manusia,
akan tetapi vaksin DNA diharapkan dapat mengatasi berbagai penyakit
infeksi khususnya penyakit infeksi yang bersifat pandemik yang sangat sulit
diatasi dengan vaksin konvensional.
PROSES PEMBUATAN VAKSIN DNA

• In vivo • In vitro
• menggunakan mencit dengan menyuntikan DNA plasmid • Proses vaksin DNA secara in vitro biasanya menggunakan
yang secara intramuskular ke dalam tubuh mencit tersebut bakteri Escherichia coli. Plasmid DNA ditransformasi ke
ternyata dapat memproduksi protein yang dikode oleh dalam sel bakteri, kemudian diseleksi sel transforman
Escherichia coli yang mengandung plasmid DNA.
sekuen DNA yang terdapat dalam DNA plamid tersebut
di dalam jaringan mencit.

• Penelitian berikutnya telah membuktikan bahwa DNA


dapat dimasukkan langsung secara in vivo untuk
menghasilkan protein yang dikehendaki sesuai dengan
sekuen DNA yang mengkode ekspresi protein tersebut
KEUNTUNGAN VAKSIN DNA

• Dapat merangsung respon imun humoral dan imun selular


• Plasmid DNA mudah diproduksi dalam jumlah yang besar secara lebih ekonomis, dalam
waktu yang lebih cepat dibandingkan dengan vaksin konvensional
• DNA sangat stabil, tahan terhadap perubahan suhu sehingga lebih mudah untuk disimpan
dan didistribusikan
• Sekuen DNA dapat diubah dengan mudah dalam laboratorium, sehingga vaksin DNA dapat
disesuaikan dengan perubahan mikroorganisme patogen
• Vaksin DNA terbukti dapat meningkatkan imunitas tubuh terhadap virus dan bakteri dalam
waktu yang sangat lama
• Tidak memerlukan perlakukan khusus terhadap mikroba patogen selama proses produksi
VAKSIN DNA YANG TELAH DISETUJUI

• Walaupun sampai saat ini vaksin DNA untuk manusia belum ada yang disetujui dan
masih dalam fase-fase uji klinik, namun beberapa vaksin DNA untuk binatang telah
disetujui penggunaannya.
1. vaksin DNA untuk mencegah penyakit West Nile virus (WNV)
2. Vaksin DNA lainnya yang telah disetujui adalah vaksin DNA untuk melindungi ikan
salmon dari infeksi hematopoietic necrosis virus
3. vaksin DNA yang digunakan untuk mengobati kanker kulit (melanoma) pada anjing
KESIMPULAN
• Vaksin DNA merupakan vaksin generasi keempat yang diharapkan dapat
mencegah penyakit infeksi.
• Vaksin DNA dapat dapat diproduksi dalam skala besar lebih ekonomis
dibandingkan vaksin konvensional.
• Selain tidak memerlukan perlakuan khusus terhadap mikroba patogen selama
proses produksi, plasmid DNA sangat stabil dan dapat direkayasa
sedemikian rupa untuk memperoleh gabungan beberapa plasmid DNA yang
mempunyai spektrum luas yang bersifat multivalen.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai