Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN KASUS

Bronkopneumonia

Oleh:
Yustina Y. Laia
153307010052

Pembimbingan:
dr. Khainir Akbar, Sp.A
Identitas Pasien

Nama : Kevan Ilan Arshaka


Umur : 05 bulan
Jenis Kelamin : laki-laki
Tgl. Masuk : 05 Mei 2019
Tgl. Keluar : 12 Mei 2018
DPJP : dr. Khainir, Sp.A
No. RM : 091629
Identitas orang tua
Ayah Ibu
 Nama : Ilham Syahputra  Nama : Wulan
 Usia : 35 tahun  Usia : 29 tahun
 Pekerjaan : TNI AD  Pekerjaan : IRT
 Pendidikan : D3  Pendidikan : Bidan/D3
 Agama : Islam
Anamnesis
Anamesa diperoleh secara alloanamnesis dari ibu pasien

Keluhan Utama : demam.


Keluhan tambahan : batuk, pilek.
Telaah
Pasien datang ke IGD Royal Prima Medan dibawa
keluarganya dengan keluhan demam sudah 2 minggu, demam
terus meningkat, dan demam turun apabila diberi obat penurun
demam. Ibu os, juga mengeluhkan os batuk berdahak dan pilek
yang sudah dialami sejak 2 minggu. Dan tidak ada perbaikan
walaupun sudah meminum antibiotik dan obat batuk. Dan ibu os
juga mengatakan muncul ruam kemerahan di seluruh tubuh os
yang sudah dialami 1 hari. BAB dan BAK normal.
 Riwayat Penyakit Terdahulu : -
 Riwayat Penyakit Keluarga : Bronkitis (Kakek)
 Riwayat Penggunaan Obat : Paracetamol sirup, amoxicillin
sirup.
 Riwayat Alergi Obat :-

Riwayat Kelahiran
 Kelahiran : Normal
 Ditolong : Dokter
 Keadaan saat lahir : Segera menangis
 BBL : 2600 gram
 PBL : 48 cm
 LK : 42 cm
Riwayat Imunisasi
Hepatitis B 4x : Baru lahir, 2, 3, 4 bulan
Polio 3x : Usia 2, 3, 4 bulan
BCG 1x : Usia <2 bulan (usia1 bulan)
DTP 3x : Usia 2, 3, 4 bulan
Hib 3x : Usia 2, 3, 4 bulan
Rotavirus : Usia 2, 4 bulan

Riwayat Perkembangan
Menegakkan kepala : usia 4 bulan
Membalikkan badan : usia 5 bulan
Riwayat Nutrisi
0-6 bulan : ASI eksklusif (± 8 kali/hari)

KEADAAN UMUM
Kesan Sakit : Sedang
Sensorium : Compos Mentis (GCS: E4, V5, M6)
Frekuensi Nadi : 120x/i, reguler
Frekuensi Nafas : 34x/i
Temperatur : 37,0°C
DATA ANTROPOMETRI
Berat Badan : 6,5 kg
Tinggi Badan : 63 cm
Lingkar Lengan Atas : 15 cm
Lingkar Kepala : 42 cm

STATUS GIZI
BB/Umur : Gizi Cukup
TB/Umur : Sangat Tinggi
TB/BB : Gizi Baik
PEMERIKSAAN FISIK
 Kulit
Sianosis : normal
Ikterus : normal
Pucat : normal
Turgor : Kembali cepat (<2 dtk)
Edema : normal
 Rambut : Normal
 Kepala : Normal
Wajah

• Dismorfik : tidak

Mata

• Palpebra
• Edema : tidak
• Konjungtiva
• Pucat : tidak
• Hiperemis : tidak
• Sekret : tidak
• Sklera
• Ikterus : tidak
• Pupil
• Isokor : tidak

Hidung

• normal
Mulut Telinga Leher
• bibir : normal • Kelenjar getah
• gusi : normal
• Normal bening :
• palatum : Pembesaran
normal (ya), ukuran: 1
cm
• Lidah : normal
• Kaku kuduk : -
• Tonsil : normal
• faring : normal
Thoraks

• Paru
• Inspeksi : normal
• Palpasi : normal
• Perkusi : normal
• Auskultasi : normal
• Jantung
• Auskultasi : normal

Abdomen

• Inspeksi : normal
• Palpasi : normal
• Perkusi : normal
• Auskultasi : normal

Ekstremitas

• Akral hangat, edema (-), CRT < 2 detik


Diagnosa Diagnosa
banding 1. Demam Typhoid kerja
Demam
2. IRA atas Typhoid
3. Pneumonia
Terapi di IGD

• IVFD RL 15-20 gtt/i micro


• Dumin supp 75 mg (1,5 cc)
PEMERIKSAAN
PENUNJANG

HEMATOLOGI
No Pemeriksaan Hasil Satuan Normal
1 Hemoglobin 12.7 g/dl 12.5 - 14.5
2 Leukosit 7.70 10³ / µL 5 – 11
3 Laju Endap Darah - mm/ 1 hours < 20
4 Trombosit 651 10³ / µL 150 – 450
5 Hematokrit 34.7 % 30.5 - 45.0
6 Eritrosit 4,55 10^6/mm3 4.50 - 6.50
7 MCV 76.4 µm³ 75.0 - 95.0
8 MCH 28 Pg/cell 27.0 - 31.0
9 MCHC 36.7 g/dL 33.0 - 34.0
10 RDW 14.2 % 11.50-14.50
11 PDW 59 fL 12.0 - 55.0
12 MPV 6.6 fL 6.50 - 9.50
13 PCT 0.43 % 0.10 - 0.50
14 Hitung Eosinofil 2.8 % 1–3
Jenis Basofil 0.6 % 0–1
Leukosit Monosit 5 % 2–8
Neutrofil 21.7 % 50 – 70
Limfosit 65,7 % 20 – 40
LUC 4.2 % 0–4
PEMERIKSAAN
PENUNJANG

RHEUMATOLOGY PROFIL
No Pemeriksaan Hasil Satuan Normal
1 CRP 4.68 ug/ml <8
DIAGNOSA KERJA
• IRA atas DD TB

TERAPI
• IVFD KaEn 3B 6 gtt/i mikro
• Paracetamol drop 4x0,8 ml pc
• Diet ASI
Follow Up
7 Mei 2019
S O A P

• Kesan sakit: • Sensorium: CM, • Bronkopnemonia • IVFD KaEn 3B 6


ringan GCS: 15 DD TB gtt/i micro
• Demam (+) • Puls: 80x/i Reg, • Inj. Cefotaxime
• Batuk/pilek (+) t/v = kuat 300 mg/8 jam IV
• BAB (+) • RR: 44x/i drop 30 menit
Vesikuler St = (NaCl 30cc)
• BAK (+)
Rhonki Kering • Nebulizer
• HR: 80x/i Reg, ventolin 1
Desah (-) respul+NaCl
• Temp: 37,5°C 0,9% 3cc/8 jam
• Parasetamol drop
4 x 0,8 ml pc
• Diet ASI
8 Mei 2019
S O A P

• Kesan sakit: • Sensorium: CM, • Bronkopnemonia • IVFD KaEn 3B 6


ringan GCS: 15 gtt/i micro
• Demam (-) • Puls: 90x/i Reg, • Inj. Cefotaxime
• Batuk (+) t/v = kuat 300 mg/8 jam IV
• Pilek (-) • RR: 24x/i drop 30 menit
vesikuler, St (-) (NaCl 30cc)
• BAB (+)
• HR: 90x/i Desah • Nebulizer
• BAK (+)
(-) ventolin 1
• Temp: 36,2°C respul+NaCl
0,9% 3cc/8 jam
• Cetirizine syr 1 x
2,5 ml pc
• Parasetamol drop
4 x 0,8 ml pc (aff)
• Diet ASI
9 Mei 2019
S O A P

• Kesan sakit: • Sensorium: CM, • Bronkopnemonia • IVFD KaEn 3B 6


Ringan GCS: 15 gtt/i micro
• Demam (-) • Puls: 88x/i Reg, • Inj. Cefotaxime
• Batuk (+) t/v = kuat 300 mg/8 jam IV
• Pilek (-) • RR: 24x/i drop 30 menit
vesikuler, St (-) (NaCl 30cc)
• Sesak (-)
• HR: 88x/i Desah • Nebulizer
• BAB (+)
(-) ventolin 1
• BAK (+) respul+NaCl
• Temp: 35,8°C
0,9% 3cc/8 jam
• Cetirizine syr 1 x
2,5 ml pc
• Diet ASI
• Hasil mantoux (-)
10 Mei 2019
S O A P

• Kesan sakit: • Sensorium: CM, • Bronkopnemonia • IVFD KaEn 3B 6


ringan GCS: 15 gtt/i micro
• Demam (-) • Puls: 88x/i Reg, • Inj. Cefotaxime
• Batuk (+) t/v=kuat 300 mg/8 jam IV
• Pilek (+) • RR: 28x/i drop 30 menit
vesikuler St (-) (NaCl 30cc) (aff)
• BAB (+)
• HR: 88x/i Reg, • Nebulizer
• BAK (+)
Desah (-) ventolin 1
• Temp: 36,2°C respul+NaCl
0,9% 3cc/8 jam
• Cetirizine syr 1 x
2,5 ml pc
• Cefixime syr
2x1,8 cc
• Diet ASI
11 Mei 2019
S O A P

• Kesan sakit: • Sensorium: CM, • Bronkopnemonia • IVFD KaEn 3B 6


ringan GCS: 15 gtt/i micro (aff)
• Demam (-) • Puls: 90x/i Reg • Nebulizer
• Batuk (+) t/v= kuat ventolin 1
• Pilek (-) • RR: 26x/i respul+NaCl
Vesikuler St (-) 0,9% 3cc/8 jam
• BAB (+)
• HR: 90x/i Reg, • Cetirizine syr 1 x
• BAK (+)
Desah (-) 2,5 ml pc
• Temp: 35,4°C • Cefixime syr
2x1,8 cc
• Diet ASI
12 Mei 2019
S O A P

• Kesan sakit: • Sensorium: CM, • Bronkopnemonia • IVFD KaEn 3B 6


ringan GCS: 15 gtt/i micro
• Demam (-) • Puls: 88x/i Reg • Nebulizer
• Batuk (+) t/v= kuat ventolin 1
• Pilek (-) • RR: 26x/i respul+NaCl
Vesikuler St (-) 0,9% 3cc/8 jam
• BAB (+)
• HR: 88x/i Reg, • Cetirizine syr 1 x
• BAK (+)
Desah (-) 2,5 ml pc
• Temp: 36,5°C • Cefixime syr
2x1,8 cc
• Diet ASI
DIAGNOSA AKHIR

• Bronkopneumonia

TERAPI PULANG

• Cetirizine syr 1 x 2,5 ml pc


• Cefixime syr 2x1,8 cc
Resume
Dari alloanamnesa diketahui os datang ke RS Royal Prima
dengan keluhan demam sudah 2 minggu, demam terus meningkat
dan turun apabila diberi obat penurun demam. Ibu os, juga
mengeluhkan os batuk berdahak dan pilek yang sudah dialami sejak
2 minggu. Dan tidak ada perbaikan walaupun sudah meminum
antibiotik dan obat batuk. BAB dan BAK normal.
Pada pemeriksaan fisik, keadaan umum tampak sakit ringan,
kesadaran compos mentis. Pada pemeriksaan telinga didapatkan
pembesaran kelenjar getah bening dengan ukuran 1 cm. Dan pada
auskultasi juga didapatkan suara pernapasan vesikuler dengan suara
napas tambahan Rhonki.
Resume
Pada pemeriksaan hematologi didapati Hb 12,7 g/dl, MCV 76,4
µm³, MCHC 36,7 gr/dL, MCH 28 Pg/cell.

Dari alloanamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunja


ng pasien didiagnosis Bronkopneumonia dengan penatalaksanaan yang
didapatkan di rumah sakit adalah :

 IVFD KaEn 3B 6 gtt/i mikro


 Paracetamol drop 4x0,8 ml pc
 Inj. Cefotaxime 300 mg/8 jam IV drop 30 menit (NaCl 30cc)
 Diet ASI
TINJAUAN PUSTAKA
Bronkopneumonia
Defenisi

• Bronkopneumonia adalah infeksi akut parenkim paru yang meliputi


alveolus dan jaringan interstitial. (Buku PPM IDAI 2009).
• Bronkopneumonia, didefinisikan sebagai peradangan parenkim paru-
paru. (Nelson Textbook of Pediatrics edition 21).
• Bronkopneumonia adalah inflamasi yang mengenai parenkim paru. (Buku
Ajar Respirologi Anak-IDAI 2008).

Etiologi

• Bakteri (Chlamydia pneumoniae, Mycoplasma pneumoniae,


Streptococcus pneumoniae).
• Virus (Respiratory Syncytial Virus (RSV), adenovirus, paraifluenza virus,
ifluenza virus).
Usia Etiologi yang sering Etiologi yang jarang
bakteri Bakteri
Lahir-20 hari E. colli Bakteri anaerob
Streptococcus group B Streptococcus pneumoniae
Listeria monocytogenes Ureaplasma urealyticum
Virus
Vius sitomegali
Virus herpes simpleks
Bakteri Bakteri
3 minngu- 3 bulan Chlamydia trachomatis Bordetella pertusis
Streptococcus pneumoniae Haemophillus influenza tipe B
Virus Moraxella catharalis
Virus adeno Staphylococcus aureus
Virus influenza Ureaplasma urealyticum
Virus parainfluenza 1,2,3 Virus
Respiratory syncytial virus Virus sitomegalo
Bakteri Bakteri
4 bulan – 5 tahun Chlamydia pneumoniae Haemophillus influenza tipe B
Mycoplasma pneumoniae Moraxella catharalis
Streptococcus pneumoniae Neisseria meningitidis
Virus Staphylococcus aureus
Virus adeno Virus
Virus influenza Virus Varisela-Zoster
Virus parainfluenza
Virus Rino
Respiratory syncytial virus
Bakteri Bakteri
5 Tahun- Remaja Chlamydia pneumoniae Haemophillus influenza
Mycoplasma pneumoniae Legionella sp
Streptococcus pneumoniae Staphylococcus aureus
Virus
Virus adeno
Virus Epstein-Barr
Virus influenza
Virus parainfluenza
Virus Rino
Respiratory syncytial virus
Virus Varisela-Zoster
Klasifikasi Bronkopneumonia

Bayi kurang dari 2 bulan

• Pneumonia : sesak napas, harus dirawat dan diberi


antibiotik.

Anak umur 2 bulan sampai 5 tahun

• Pneumonia :
• bila tidak ada sesak napas.
• Ada napas cepat
• Pneumonia berat: sesak napas, harus dirawat dan
diberi antibiotik.
Gejala klinis
Gejala gangguan Gejala klinis (Nelson
Gejala infeksi umum
respiratori(Buku Ajar Textbook of Pediatrics
(Buku Ajar Respirologi
Respirologi Anak-IDAI edition 21)
Anak-IDAI 2008)
2008)
• Demam • Batuk • Demam
• Sakit kepala • Sesak napas • Batuk
• Gelisah • Retraksi dada • Takipnea
• Malaise • Takipnea • Sianosis
• Penurunan nafsu makan • Napas cuping hidung • Retraksi dada
• Keluhan gastrointestinal • Gangguan gastrointestial
(mual, muntah, diare). (mual, muntah, diare)
Diagnosis (Buku PPM IDAI 2009)

• Bronkopneumonia pada anak umumnya


didiagnosis berdasarkan gambaran klinis yang
menunjukkan keterlibatan sistem respiratori,
serta gambaran radiologis.
Pemeriksaan
penunjang
1. Pemeriksaan darah lengkap
2. Pemeriksaan C-Reactive Protein (CRP).
3. Uji Serologis
4. Pemeriksaan Mikrobiologis
5. Pemeriksaan Rontgen Toraks
Tatalaksana
Tata laksana umum
 Pada pneumonia berat atau asupan per oral kurang, diberikan cairan
intravena dan dilakukan balans cairan ketat.
 Fisioterapi dada tidak bermanfaat dan tidak direkomendasikan untuk anak
dengan pneumonia.
 Antipiretik dan analgetik dapat diberikan untuk menjaga kenyamanan
pasien dan mengontrol batuk
 Nebulisasi dengan β2 agonis dan atau NaCl dapat diberikan untuk
memperbaiki mucociliary clearance
 Pasien yang mendapatkan terapi oksigen harus diobservasi setidaknya setiap
4 jam sekali, termasuk pemeriksaan saturasi oksigen.
Pemberian Antibiotik
 Amoksisilin merupakan pilihan pertama untuk antibiotik oral pada anak <5
tahun.
 Amoksisilin diberikan sebagai pilihan pertama jika S. pneumonia sangat
mungkin sebagai penyebab.
 M. pneumoia lebih sering terjadi pada anak ≥ 5 tahun.
 Antibiotik intravena diberikan pada pasien pneumonia yang tidak dapat
menerima obat per oral (misalnya karena muntah) atau termasuk dalam
derajat pneumonia berat.
 Antibiotik intravena yang dianjurkan yt: Ampisilin dan kloramfenikol, co-
amoxiclav, ceftriaxone, cefuroxime, dan cefotaxime.
 Pemberian antibiotik oral harus dipertimbangkan jika terdapat perbaikan
setelah mendapat antibiotik intravena.
Antibiotik Dosis Frekuensi Relative cost keterangan
Penisilin G 50.000 unit/kg/kali Tiap 4 jam Rendah S. pneumonia
dosis tunggal maks.
4.000.000 unit

Ampisilin 100 mg/kg/hari Tiap 6 jam Rendah

kloramfenikol 100 mg/kg/hari Tiap 6 jam Rendah

Ceftriaxone 50 mg/kg/kali dosis 1x/hari Tinggi S. Pneumoniae, H. Influenza


tunggal maks 2 gram

Clindamycin 10 mg/kg/kali Dosis Tiap 6 jam Rendah Group A. Streptococcus, S.


tunggal maks. 1,2 gram Aureus, S. Pneumoniae
(alternatif untuk anak alergi beta
lactam, lebih jarang
menimbulkan flebitis pada
pemberian IV dari pada
eritromisin)

Eritromisisn 10 mg/kg/kali Dosis Tiap 6 jam Rendah S. Pneumoniae,Chlamydia,


tunggal maks. 1 gram pneumoniae, Mycoplasma
pneumonia

Cefuroxime 50 mg/kg/kali dosis Tiap 8 jam Tinggi S. Pneumoniae, H. influenza


tunggal maks 2 gram
Komplikasi 1. Efusi Pleura
2. Empiema
3. Perikarditis
4. Pneumotoraks
Penyebaran langsung infeksi bakteri di
dalam rongga dada

1. Meningitis
2. Endokarditis
3. Artritis Supuratif
4. Osteomielitis
Penyebaran bakteri melalui hematologis

Anda mungkin juga menyukai