BAHAN

WAWANCARA
DIREKTUR
TERHADAP KKS
RSIA BRAWIJAYA DUREN TIGA
KKS 1 : PERENCANAAN KEBUTUHAN SDM
1. Perencanaan kebutuhan SDM dilakukan berdasarkan :
Renstra dan RKA (contoh : dalam renstra menyebutkan pengembangan layanan, bila dikaitkan dengan RKA maka
membuthkan tenaga SDM )
KKS 1 : PERENCANAAN KEBUTUHAN SDM
2. Dalam RKA juga tertulis perencanaan kebutuhan SDM terkait pengembangan layanan sesuai dalam RSB :
KKS 1 : PERENCANAAN KEBUTUHAN SDM
3. Alur membuat perencanaan kebutuhan SDM :
1. Unit membuat pengajuan kebutuhan SDM
2. Direktur mengundang seluruh Koordinator, Kadep, Kadiv dan Dir Operasional untuk mengadakan rapat
program kerja (proker)
3. Pada rapat tersebut, membahas pengajuan kebutuhan SDM disesuaikan dengan rencana pengembangan
pelayanan di tahun yang akan datang
4. Direktur memutuskan hasil rapat yaitu berupa perencanaan dan jumlah kebutuhan SDM tahun yang akan
datang, dan dituangkan dalam RKA dan SK perencanaan dan kebutuhan SDM
KKS 2 : METODE PENETAPAN POLA KETENAGAAN DI UNIT
PELAYANAN

1. Penyusunan pola ketenagaan adalah sama dengan pengajuan perencanaan kebutuhan tenaga
2. Hasil dari rapat proker perencanaan kebutuhan SDM berupa pola ketenagaan di setiap unit kerja
3. Pola ketenagaan dituangkan dalam RKA tahun yang akan datang dan SK perencanaan dan kebutuhan SDM
yang di sahkan oleh Direktur
KKS 2.1 : EVALUASI, REVISI DAN PEMUTAKHIRAN POLA
KETENAGAAN MINIMAL 1 TAHUN

1. Pernah ada rapat tentang evaluasi pola ketenagaan perawat di OK VK dan IGD
2. Juga ada rapat tentang evaluasi pola ketenagaan dokter umum fulltimer di IGD
3. Isi rapatnya :
a. Perubahan pola ketenagaan perawat di OK VK : dasarnya adalah tingginya angka lembur untuk di OK VK, kemudian unit
mengusulkan permintaan kebutuhan tambahan perawat. Unit mengirimkan form ke SDM dan diundang rapat untuk
membahas revisi pemutakhiran pola ketenagaan bersama Direksi
b. Perubahan pola ketenagaan perawat di IGD : dasarnya adalah jumlah perawat di IGD hanya 4 orang, dan 1 orang pershift,
sehingga tidak mampu laksana apabila ada kasus emergency yang membutuhkan tenaga lebih dari 1 orang. Untuk itu unit
mengajukan form permintaan kebutuhan perawat dan dikirimkan ke SDM, dan SDM mengundang rapat untuk
membahasnya
c. Perubahan pola ketenagaan dokter umum di IGD : dasarnya adalah jumlah dokter IGD fulltimer hanya 1 orang,
sedangkan dibutuhkan single loyalty pada dokter IGD mengingat variasi kasus yang sudah mulai banyak. Untuk itu unit
mengajukan form permintaan kebutuhan dokter dan dikirimkan ke SDM, dan SDM mengundang rapat untuk
membahasnya
4. Hasil rapatnya : Perubahan pola ketenagaan di unit tersebut
KKS 2.2 : PERENCANAAN KEBUTUHAN STAF MEMPERTIMBANGKA
N RENCANA PENGEMBANGAN PELAYANAN RENSTRA DAN RKA

1. Seperti KKS 1 tentang perencanaan kebutuhan SDM

2. Dibuat berdasarkan isi RSB mengenai pengembangan pelayanan setiap tahunnya
3. Pada tahun 2020 ini direncanakan akan ada pelayanan kidsjourney
4. Unit mengajukan penambahan kebutuhan SDM dalam rapat proker 2020 sperti KKS 1
KKS 4 : EVALUASI STAF KLINIS SAAT MULAI BEKERJA

1. Staf klinis dilakukan orientasi khusus dan apa saja yang di orientasi khususkan tersebut di evaluasi
2. Untuk dokter, dilakukan evaluasi OPPE selama 3 bulan pertama
3. Untuk staf klinis lainnya dilakukan evaluasi terhadap orientasi khususnya selama masa kerja 1 bulan
4. Untuk penilaian kinerja yang setahun sekali adalah OPPE (dokter, perawat, dan tenakes lain)
KKS 5 : EVALUASI STAF NON KLINIS SAAT MULAI BEKERJA

1. Staf klinis dilakukan orientasi khusus dan apa saja yang di orientasi khususkan tersebut di evaluasi
2. Untuk staf non klinis
3. Untuk staf klinis lainnya dilakukan evaluasi terhadap orientasi khususnya selama masa kerja 1 bulan
4. Untuk penilaian kinerja yang setahun sekali adalah OPPE (dokter, perawat, dan tenakes lain)
KKS 9.2 ep 1 : REKRUTMEN STAF MEDIS SESUAI KEBUTUHAN RS

1. Adanya evaluasi terhadap kekosongan jam praktik di rawat jalan, menyebabkan RS membutuhkan dokte