Windya Nazmatur R G1C215019 Galang Mahardika G1C215020 Rinda Nurlela G1C215051 CD4 Salah satu dari beberpa jenis sel darah putih adalah yang disebut limfosit (lymphocyte). Sel CD4 adalah salah satu bentuk dari limfosit ini. Sel tersebut adalah bagian yang penting dari sistem kekebalan tubuh kita. Sel CD4 kadang disebut sebagai sel-T. Antibodi CD4 berguna utk identifikasi T helper/sel inducer, memeriksa limfosit reaktif (karena terdapat pada 45% limfosit darah perifer), kelainan limfoproliferatif dan monosit. Pewarnaan CD4 imunohistokimia metode Mayer’s Hematoxylin Prinsip: Perpaduan antara reaksi imunologi dan kimiawi, dimana reaksi imunologi ditandai adanya reaksi antara antigen dengan antibodi, dan reaksi kimiawi ditandai adanya reaksi antara enzim dengan substrat. Metode Direct Pada metode ini antibody monoclonal yang digunakan untuk mendeteksi suatu marker pada sel, langsung di label dengan suatu enzim. Adapun cara pewarnaannya adalah sebagai berikut : Persiapan reagen : H2O2 3% (digunakan untuk menghilangkan aktifitas endogenous peroksidase). Trypsin 0,025% dalam PBS (digunakan untuk membersihkan debris protein yang kemungkinan menutup epitope dari bahan yang akan dideteksi). Larutan kerja DAB (digunakan sebagai indicator warna pada reaksi enzimatik). R/ Aquadestilata 1 ml Buffer substrat H2O2 50 tetes Larutan DAB stok 1 tetes Cara kerja : Lakukan deparafinisasi, caranya adalah dengan memasukkan sayatan jaringan berturut-turut kedalam : 1. xylol : 2 menit 2. xylol : 2 menit 3. etanol absolute : 1 Menit 4. etanol absolute : 1 menit 5. etanol 95% : 1 menit 6. etanol 95% : 1 menit 7. etanol 80% : 1 menit 8. etanol 70% : 1 menit 9. air mengalir : 10-15 menit 10. asukkan kedalam larutan H2O2 30% : 30 menit 11. Cuci dengan PBS 3 kali (a : 2 menit) 12. Trypsin 0,025% selama 6 menit pada 370C 13. Cuci dengan PBS (a : 2 menit) 14. Masukkan kedalam antibodi monoklonal dilabel enzim (misalnya untuk mendeteksi IgG pada mencit, maka monoklonal antibodi yang dilabel dengan enzim adalah IgG anti mencit) : 30 menit 15. Cuci dengan PBS 3 kali (a : 2 menit) 16. Masukkan kedalam substrat kromogen : 5 menit 17. Cuci dengan PBS 3 kali (a : 2 menit) 18. Cuci dengan aquadestilata 19. Masukkan ke dalam Mayer’s Haematoksilin : 6 menit 20. Cuci dengan air mengalir, sampai bersih 21. Dehidrasi – Clearing – Mounting Metode Indirect Pada metode imunohistokimia indirect, antibodi monoklonal yang digunakan untuk mendeteksi suatu marker pada sel, tidak dilabel dengan suatu enzim. Persiapan reagen : H2O2 3% Trypsin 0,025% dalam PBS Larutan kerja DAB R/ Aquadestilata 1 ml Buffer substrat H2O2 50 tetes Larutan DAB stok 1 tetes Cara kerja : Lakukan deparafinisasi, caranya adalah dengan memasukkan sayatan jaringan berturut-turut kedalam : 1. xylol : 2 menit 2. xylol : 2 menit 3. etanol absolute : 1 menit 4. etanol absolute : 1 menit 5. etanol 95% : 1 menit 6. etanol 95% : 1 menit 7. etanol 80% : 1 menit 8. etanol 70% : 1 menit 9. air mengalir : 10-15 menit 10. Masukkan kedalam larutan H2O2 3% : 30 menit 11. Cuci dengan PBS 3 kali (a : 2 menit) 12. Trypsin 0,025% selama 6 menit pada 370C 13. Cuci dengan PBS 3 kali (a : 2 menit) 14. Masukkan kedalam monoclonal antibodi / antibodi primer. 15. Cuci dengan PBS 3 kali (a: 2 menit) 16. Masukkan kedalam sekunder antibodi : 30 menit. 17. Cuci dengan PBS 3 kali (a: 2 menit) 18. Masukkan kedalam substrat kromogen : 5 menit Metode Combine Indirect Persiapan reagen : H2O2 3 % Trypsin 0,02% dalam PBS Larutan kerja DAB R/ Aquadestilata 1 ml Buffer substrat H2O 2 50 tetes Larutan DAB stok Cara kerja : Lakukan deparafinisasi, caranya adalah dengan memasukkan sayatan jaringan berturut-turut kedalam : 1. xylol : 2 menit 2. xylol : 2 menit 3. etanol absolute : 1 menit 4. etanol absolute : 1 menit 5. etanol 95% : 1 menit 6. etanol 95% : 1 menit 7. etanol 80% : 1 menit 8. etanol 70% : 1 menit 9. air mengalir : 10-15 menit 10. Masukkan kedalam larutan H2O2 3% : 30 menit 11. Cuci dengan PBS 3 kali (a : 2 menit) 12. Trypsin 0,025% selama 6 menit pada 370C 13. Cuci dengan PBS 3 kali (a : 2 menit) 14. Masukkan ke dalam monklonal antibodi/antibodi primer. Apabila ingin mendeteksi IgG pada mencit, maka antibodi primer yang digunakan adalah IgG anti mencit (misalnya rat anti mous = 1:50) : 30 menit 15. Cuci dengan PBS 3 kali (a : 2 menit) 16. Masukkan kedalam sekunder antibodi (oleh karena contoh tulisan ini menggunakan primer antibodi berupa rat anti mous, maka antibodi sekunder yang digunakan dapat berupa rabbit anti rat biotinilated label) : 30 menit 17. Cuci dengan PBS 3 kali (a : 2 menit) 18. Masukkan kedalam streptavidin/avidin HRP label : 30 menit 19. Cuci dengan PBS 3 kali (a: 2 menit) 20. Masukkan kedalam substrat kromogen : 5 menit 21. Cuci dengan PBS 3 kali (a : 2 menit), kemudian bilas dengan aquadestilata 22. Masukkan kedalam Mayer’sHematoxylin : 6 menit 23. Cuci dengan air mengalir 24. Dehidrasi – Clearing – Mounting Jaringan yang Digunakan sebagai Petanda CD4 Virus HIV secara langsung dan tidak langsung merusak sel T CD4, padahal sel T CD4 di butuhkan agar sistem kekebalan tubuh berfungsi dengan baik. Virus HIV berada terutama dalam cairan tubuh manusia. Cairan yang berpotensial mengandung virus HIV adalah darah, cairan sperma, cairan vagina dan air susu ibu. Sesudah infeksi, kurang lebih 25% dari sel-sel kelenjar limfe akan terinfeksi oleh HIV pula. Replikasi virus akan berlangsung terus sepanjang perjalanan infeksi HIV, tempat primernya adalah jaringan limfoid. Gambaran Hasil Pengecatan Wassalamualaikum