Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PENGGUNAAN NARKOBA

INHALASI (NGELEM) PADA ANAK JALANAN


DI KOTA MEDAN

OLEH :
Adhanita
Musmuliadi
Olga stefanie
Definisi Anak Jalanan
Departemen Sosial Republik Indonesia (2010)
mendefinisikan anak jalanan sebagai anak yang
menghabiskan sebagian besar waktunya untuk melakukan
kegiatan hidup sehari-hari di jalanan baik untuk mencari
nafkah atau berkeliaran di jalan dan tempat-tempat umum
lainnya.
Secara garis besar anak jalanan dapat dikelompokan dalam tiga kategori yaitu:
A. Children on the street
yaitu anak-anak yang mempunyai kegiatan ekonomi di jalan yang masih
memiliki hubungan dengan keluarga. Ada dua kelompok anak jalanan
dalam kategori ini, yakni:
 Anak-anak jalanan yang masih tinggal bersama orangtuanya dan senantiasa
pulang kerumah setiap hari.
 Anak-anak yang tinggal di jalan namun masih mempertahankan hubungan
dengan keluarga dengan cara pulang baik berkala ataupun jadwal yang
tidak rutin
B. Children of the street
yaitu anak-anak yang menghabiskan seluruh atau sebagian besar waktunya di
jalanan, baik secara sosial maupun ekonomi dan ia memutuskan hubungan
dengan orangtua atau keluarganya.
C. Children from families of the street
yaitu anak yang keluarganya memang di jalanan yang menghabiskan seluruh
waktunya di jalanan yang berasal dari keluarga yang hidup atau tinggalnya
juga di jalanan.
Faktor Jadi Anak Jalanan
 Problema sosiologis
karena faktor keluarga yang tidak kondusif bagi perkembangan si
anak, misalnya orang tua yang kurang perhatian kepada anak-
anaknya, tidak ada kasih dayang dalam keluarga, diacuhkan dan
banyak tekanan dalam keluarga serta pengaruh teman.
 Problema ekonomi
karena faktor kemiskinan anak terpaksa memikul beban ekonomi
keluarga yang seharusnya menjadi tanggung jawab orang tua.
 Pengaruh teman sebaya
di sekitar tempat tinggal anak akan menjadi lebih besar bila
dorongan pergi ke jalanan mendapat dukungan dari orang tua atau
anggota keluarga anak.
Masalah Yang Di Hadapi Anak Jalanan
Untuk bertahan hidup, anak jalanan biasanya melakukan kegiatannya di jalanan yang
penuh dengan berbagai resiko atau masalah, yakni :

 Pendidikan
Hasil penelitian menunjukan bahwa lebih dari separuh anak jalanan belum pernah
sekolah dan putus sekolah.
 Intimidasi
Kehadiran anak jalanan yang menjadi perhatian adalah tidak jarang anak jalanan
mengalami intimidasi dari kelompok orang yang dewasa, petugas, dan kelompok
lainnya.
 Penyalahgunaan obat dan zat adiktif
Dari beberapa studi yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya, ditemukan
bahwa tidak jarang, anak jalan mudah terjerumus kepadaperilaku menyimpang
seperti menghirup lem, narkoba, pil BK dan sejenisnya.
 Kesehatan
Anak jalanan yang menghabiskan waktunya juga rentan terhadap beberapa
penyakit, sperti penyakit kulit, PMS, gonorhoe, danTB.
 Tempat tinggal
Biaya rumah yang semakin besar menyebabkan anak jalanan tidak
mempunyai rumah yang layak.Umumnya mereka tinggal di gubuk,
emperan jalan atau di perumahan kumuh.
 Resiko kerja
Keberadaan anak jalanan yang melakukan aktivitas di jalanan
cenderung mengalami resiko seperti tertabrak kendaraan
bermotor.
 Hubungan dengan keluaga
Umumnya anak yang sudah menghabiskan waktunya di jalanan
mempunyai hubungan yang kurang baik dengan keluarga mereka.
 Makanan
Kecenderungan anak jalanan makan seadanya, bahkan mereka
mengais sampah untuk dapat makan, hanya sesekali mereka dapat
membeli makanan tersebut
Definisi Adiksi Inhalasi
Badan Narkotika Nasional (2014) menjelaskan bahwa adiksi
merupakan suatu kondisi ketergantungan fisik dan mental
terhadap hal-hal tertentu yang menimbulkan perubahan
perilaku bagi orang yang mengalaminya.

Inhalansia merupakan zat beracun yang bisa didapatkan di


pasaran. Penggunaan dari zat ini pun dapat digolongkan menjadi
empat cara yakni:
 Sniffing
 Huffing
 Bagging
 Dusting
Dampak Adiksi Inhalasi
 Secara medis, efek inhalansia dapat merusak paru-paru, merasa
pusing dan sulit mengkoordinasikan alat gerak serta dapat
menyebabkan kematian karena jantung gagal melaksanakan
fungsinya ketika menghirup zat dengan konsentrasi tinggi.
 Penggunaan dalam jangka waktu yang panjang dapat menyebabkan
pengguna kehilangan berat badan, berkurangnya kekuatan otot,
disorientasi serta menurunnya fungsi otak.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Adiksi Inhalasi
A. Faktor individu
Keingintahuan yang besar untuk mencoba atau penasaran,
keinginan untuk mengikuti kehidupan dan ingin bersenang-
senang serta sering melakukan perilaku menyimpang dari
norma yang berlaku di masyarakat.

B. Faktor Lingkungan
 Lingkungan Keluarga
 Lingkungan Sekolah
 Lingkungan Teman Sebaya
 Lingkungan masyarakat/sosial
C.Faktor tersedianya zat
Faktor tersedianya zat menjadi salah satu faktor yang menjadi
perhatian, hal ini disebebkan karena mudahnya produk
inhlansia tersebut beredar di pasaran dengan harga yang
murah serta rasa yang menyenangkan setelah
mengkonsumsinya membuat seseorang menggunakan
inhlansia hingga menjadi ketergantungan.
Proses Adiksi Inhalasi
 No Use
Pada tahap ini seseorang belum menggunakan inhalansia.
 Use
Pada tahap ini orang-orang mulai bereksperimen terhadap produk
inhalansia seperti lem, apakah mereka menyukai atau hanya mengikuti
teman dan kelompok.
 Misuse
Seseorang mulai mengalami masalah asosiasi mereka dengan
menggunanakan inhalansia.Mereka mungkin mengalami masalah disekolah,
lingkungan dan lainnya.
 Abuse
Pada tahap ini seseorang mengkonsumsi inhalansia dengan frekuensi yang
berlebihan dan mulai menjauh dari orang orang disekitarnya.
 Dependency
Pada tahap ini seseorang kehilangan kemampuan untuk memilih
menggunakan inhalanisa atau tidak menggunakan inhalansia.
Laporan Penggunaan Narkoba Inhalasi
Lokasi Kegiatan
Lokasi kegiatan dilaksanan dijalan simpang Ir. H Juanda, Medan
Sumatera Utara.
Deskripsi Informan
Profil Informan 1
 Nama : Rio
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Umur : 15 Tahun
 Tingkat Pendidikan : SD
 Asal Daerah : Medan
 Tempat Tinggal : Medan
 Suku Bangsa : Batak / Indonesia
 Agama : Kristen
 Alamat Keluarga : Medan

Kehidupan Anak Jalanan Pelaku Ngelem


 Apakah yang menyebabkan Anda berada di jalanan?
Jawaban : Orang tua cerai
 Apakah Anda tinggal di jalanan atau masih sering pulang ke rumah?
Jawaban : Kadang-kadang pulang karena rindu ibu
 Siapa yang mengajak/menyuruh Anda berada di jalanan?
Jawaban : Keinginan sendiri
 Bagaimana kehidupan Anda sebelum berada di jalanan atau ketika Anda
masih tinggal bersama keluarga?
Jawaban : Tidak nyaman dirumah karena orang tua sering bertengkar
 Apakah yang Anda pikirkan tentang keluarga Anda?
Jawaban : Marah karena orang tua pisah
 Sejak kapan Anda mulai melakukan perilaku ngelem tersebut?
Jawaban : saya mulai ngelem sejak kelas 4SD
 Apakah yang menyebabkan Anda ngelem?
Jawaban : Kata kawan bisa menghilangkan stress
 Dari siapakah Anda memperoleh pengetahuan tentang ngelem?
Jawaban : saya dapat dari kawan
 Apakah yang Anda rasakan ketika Anda menghirup aroma lem?
Jawaban : Rasa ngefly, kayak tidak ada beban
 Apakah yang Anda rasakan jika Anda tidak menghirup lem?
Jawaban : Harus diusahakan buat bias ngelem
Komunitas Anak Jalanan
 Bagaimana hubungan Anda dengan teman sesama anak jalanan?
Jawaban : Ada rasa kekeluargaan
 Bagaimana upaya Anda agar Anda dapat diterima oleh teman-teman
sebaya Anda di jalanan?
Jawaban : Enggak ngapa-ngapain
 Apakah Anda memiliki ikatan solidaritas dalam suatu perkumpulan
atau jaringan anak jalanan?
Jawaban :Iya
 Apakah manfaat perkumpulan atau jaringan tersebut bagi diri Anda?
Jawaban : Kalau tidak ada uang buat makan dibantu teman
 Apakah perilaku ngelem merupakan salah satu bentuk solidaritas di
antara komunitas anak jalanan?
Jawaban : Enggak
 Apa yang Anda rasakan ketika Anda dapat melakukan perilaku
ngelem bersama teman-teman sebaya Anda?
Jawaban : Senang
 Bagaimana perlakuan masyarakat terhadap komunitas Anda?
Jawaban : Tidak pernah dipermasalahkan.
Profil Informan 2
 Nama : Rizki
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Umur : 8 Tahun
 Tingkat Pendidikan : SD kelas 1
 Asal Daerah : Belawan
 Tempat Tinggal : Medan
 Suku Bangsa : Jawa / Indonesia
 Agama : Islam
 Alamat Keluarga : Medan

 Kehidupan Anak Jalanan Pelaku Ngelem


 Apakah yang menyebabkan Anda berada di jalanan?
Jawaban : karena tidak betah dirumah, sering dipukul orang tua
 Apakah Anda tinggal di jalanan atau masih sering pulang ke rumah?
Jawaban : Sudah tidak pulang lagi
 Siapa yang mengajak/menyuruh Anda berada di jalanan?
Jawaban : Keinginan sendiri
 Bagaimana kehidupan Anda sebelum berada di jalanan atau ketika
Anda masih tinggal bersama keluarga?
Jawaban : Sering dipukul orang tua dirumah
 Apakah yang Anda pikirkan tentang keluarga Anda?
Jawaban : Benci lihat orang tua
 Sejak kapan Anda mulai melakukan perilaku ngelem tersebut?
Jawaban : Baru-baru mulai, udah 2 bulan
 Apakah yang menyebabkan Anda ngelem?
Jawaban : Pengen nyoba
 Dari siapakah Anda memperoleh pengetahuan tentang ngelem?
Jawaban : Diajak abang-abang dijalanan
 Apakah yang Anda rasakan ketika Anda menghirup aroma lem?
Jawaban : Rasa sakit hilang rasanya
 Apakah yang Anda rasakan jika Anda tidak menghirup lem?
 Jawaban : Biasa aja
Komunitas Anak Jalanan
 Bagaimana hubungan Anda dengan teman sesama anak jalanan?
Jawaban :Baik
 Bagaimana upaya Anda agar Anda dapat diterima oleh teman-teman sebaya Anda di
jalanan?
Jawaban : Ikuti apa kata teman
 Apakah Anda memiliki ikatan solidaritas dalam suatu perkumpulan atau jaringan anak
jalanan?
Jawaban :Iya
 Apakah manfaat perkumpulan atau jaringan tersebut bagi diri Anda?
Jawaban : Ada rasa ikatan persaudaraan
 Apakah perilaku ngelem merupakan salah satu bentuk solidaritas di antara komunitas
anak jalanan?
Jawaban : Tidak
 Apa yang Anda rasakan ketika Anda dapat melakukan perilaku ngelem bersama
teman-teman sebaya Anda?
Jawaban : Biasa saja
 Bagaimana perlakuan masyarakat terhadap komunitas Anda?
Jawaban : Tidak tau
 Profil Informan 3
 Nama : Saiful
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Umur : 14 Tahun
 Tingkat Pendidikan : SD
 Asal Daerah : Belawan
 Tempat Tinggal : Belawan
 Suku Bangsa : Batak / Indonesia
 Agama : Islam

 Kehidupan Anak Jalanan Pelaku Ngelem


 Apakah yang menyebabkan Anda berada di jalanan?
Jawaban : Orang tua sudah tidak ada
 Apakah Anda tinggal di jalanan atau masih sering pulang ke rumah?
Jawaban : Sudah tidak pulang lagi
 Siapa yang mengajak/menyuruh Anda berada di jalanan?
Jawaban : Keinginan sendiri
 Bagaimana kehidupan Anda sebelum berada di jalanan atau ketika
Anda masih tinggal bersama keluarga?
Jawaban : Dulu kehidupan saya senang karena masih ada orang tua yang
ngurusin saya
 Apakah yang Anda pikirkan tentang keluarga Anda?
Jawaban : Sedih dan merasa kehilangan orang tua
 Sejak kapan Anda mulai melakukan perilaku ngelem tersebut?
Jawaban : Dari kelas 5 SD
 Apakah yang menyebabkan Anda ngelem?
Jawaban : Diajak kawan
 Dari siapakah Anda memperoleh pengetahuan tentang ngelem?
Jawaban : Dari kawan
 Apakah yang Anda rasakan ketika Anda menghirup aroma lem?
Jawaban : Rasa sedih hilang
 Apakah yang Anda rasakan jika Anda tidak menghirup lem?
Jawaban : Tidak tenang
Komunitas Anak Jalanan
 Bagaimana hubungan Anda dengan teman sesama anak jalanan?
Jawaban :Baik dan saling membantu
 Bagaimana upaya Anda agar Anda dapat diterima oleh teman-teman sebaya Anda di
jalanan?
Jawaban : Biasa aja, gak disuruh-suruh
 Apakah Anda memiliki ikatan solidaritas dalam suatu perkumpulan atau jaringan anak
jalanan?
Jawaban :Iya
 Apakah manfaat perkumpulan atau jaringan tersebut bagi diri Anda?
Jawaban : Manfaatnya ya karena saya tidak punya tempat tinggal jadi tirus bareng sama
teman
 Apakah perilaku ngelem merupakan salah satu bentuk solidaritas di antara komunitas
anak jalanan?
Jawaban : Tidak
 Apa yang Anda rasakan ketika Anda dapat melakukan perilaku ngelem bersama
teman-teman sebaya Anda?
Jawaban : Rasanya senang
 Bagaimana perlakuan masyarakat terhadap komunitas Anda?
Jawaban : Sering kena razia satpol pp
KESIMPULAN & SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan uraian tema-tema yang muncul pada ketiga informan penelitian,
peneliti mengintegrasikannya ke dalam sebuah pola atau deskripsi umum.
Secara umum dapat diketahui bahwa ketiga informan mengalami kecanduan
dengan lem. Dimana proses kecanduan tersebut bermula ketika ketiga
informan mencoba zat tersebut dan mulai menggunakan sebagai sebuah
rutinitas hingga akhirnya menambah jumlah dan kecanduan terhadap zat
tersebut.

Saran
 OrangTua
 Menanamkan nilai-nilai yang baik bagi anaknya, memperhatikan setiap
perkembangan anak-anaknya
 Memperhatikan pergaulan anaknya dengan teman-temannya
 Berika arahan dan pencerahan tentang agama kepada anaknya agar dapat
membedakan mana yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan.
Bagi Intitusi Yang Terkait (LSM, DINSOS, dan Sekolah)
 Memberikan penyuluhan-penyuluhan kepada anak-anak tentang dampak dari
perilaku menghisap lem
 Bagi pihak sekolah, agar memberikan arahan-arahan yang positif untuk
menghindari bahaya zat adiktif bagi generasi muda
 Membuat kegiatan ekstrakulikuler agar siswa-siswanya memiliki kegiatan yang
bermanfaat untuk melatih, mendidik, serta memberikan wawasan yang lebih
bermanfaat bagi diri mereka.
 Bagi dinas social agar memberikan sanksi agar anak-anak yang berperilaku
ngelem tersebut jera dan tidak mengulanginya lagi.

Masyarakat
 Kepada tokoh masyarakat, agar berperan dalam memberikan penyuluhan,
penjelasan kepada warganya tentang bahaya dari menghisap lem dan membuat
suatu kegiatan yang bermanfaat bagi anak-anak yang putus sekolah seperti
dibuatnya kegiatan kelompok olahraga bola, voli, basket dan kegiatan lainnya.
Bagi Pelaku Ngelem
 Agar dapat menyadari bahwasannya menghisap lem dapat
menimbulkan dampak negative dikemudian hari.Untuk
mengurangi kebiasaan menghisap lem, berinteraksi dan
mencari kawan yang dapat membawa perubahan kearah
yang positif dan tidak kearah yang menyimpang.
Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai