Anda di halaman 1dari 6

Dosen Pengajar : Kristin Rosela, SST

Kelompok 5

Eltra ( 2017. C. 09a. 0883 )


Erikson ( 2017. C. 09a. 0885 )
Mia Yohana ( 2017. C. 09a. 0899 )
Selvia Resi ( 2017. C. 09a. 0909 )
Veronika ( 2017. C. 09a. 0912 )
Windy ( 2017. C. 09a. 0916 )
Yosep Ekstrada ( 2017. C. 09a. 0919 )
Yulia Tikai ( 2017. C. 09a. 0920 )
Yulita ( 2017. C. 09a. 0921 )
Perawatan paliatif adalah
pendekatan yang bertujuan
meningkatkan kualitas hidup
pasien (dewasa dan anak-anak)
dan keluarga dalam menghadapi
penyakit yang mengancam jiwa,
dengan cara meringankan
penderitaan rasa sakit melalui
identifikasi dini, pengkajian yang
sempurna, dan penatalaksanaan
nyeri serta masalah lainnya baik
fisik, psikologis, sosial atau
spiritual. (World Health
Organization (WHO) 2016).
Pengertian sosial menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia adalah segala
sesuatu yang mengenai masyarakat
atau kemasyarakatan. Kebudayaan
atau kultur dapat membentuk
kebiasaan dan respons terhadap
kesehatan dan penyakit dalam segala
masyarakat tanpa memandang
tingkatannya. Karena itulah penting
bagi tenaga kesehatan untuk tidak
hanya mempromosikan kesehatan,
tapi juga membuat mereka mengerti
tentang proses terjadinya suatu
penyakit dan bagaimana meluruskan
keyakinan atau budaya yang dianut
hubungannya dengan kesehatan.
Salah satu faktor yang menentukan
kondisi kesehatan masyarakat adalah
perilaku kesehatan masyarakat itu
sendiri. Untuk itu, untuk mengatasi
dan memahami suatu masalah
kesehatan diperlukan pengetahuan
yang memadai mengenai budaya
dasar dan budaya suatu daerah.
Sehingga dalam kajian sosial budaya
tentang perawatan paliatif bertujuan
untuk mencapai derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya,
meningkatkan kualitas hidup pasien
dan keluarga dalam menghadapi
masalah yang berhubungan dengan
penyakit yang mengancam
kehidupan.
Kanker payudara merupakan salah satu penyakit yang
mematikan. Jumlah penderitanya pun tak sedikit, bahkan
penderita justru memilih ke dukun alias pengobatan
alternatif.
Beberapa tahun yang lalu, cerita kemunculan dukun
Ponari dengan batu saktinya sebagai media penyembuhan
dengan cara di celupkan ke air. Kabar tentang kehebatan
ponari ini terus meluas hingga menyebabkan jumlah pasien
yang berobat kerumah Ponari dari hari kehari semakin
meningkat. Tindakan masyarakat yang datang ke Dukun
Ponari itu tidak terlepas dari peran budaya yang ada di
masyarakat kita terhadap hal-hal yang bersifat mistis.
Pemahaman masyarakat terhadap hal-hal yang
dipercayai secara turun-temurun merupakan bagian dari
kearifan lokal yang sulit untuk dilepaskan. Hingga
pemahaman magis yang irasional terhadap pengobatan
melalui dukun seperti diatas sangat dipercayai oleh
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai