Anda di halaman 1dari 14

LOG GAMMA RAY

SARI WULANDARI HAFSARI

1
Gamma-Ray Log

Well Log
SP Resistivity
Gamma-Ray Log

POROSITY DETERMINATION BY LOGGING

Increasing Increasing Increasing


radioactivity resistivity porosity

Shale
Oil sand

Shale

Gamma Resisitivity Porosity


ray
Gamma-Ray Log

 Semua batuan pada kenyataannya mengandung


radioaktif, dengan kekuatan yang berbeda-beda
tergantung kandungan elemen radioaktifnya.
 Elemen kimia dengan nomor atom lebih besar dari
83 adalah radioaktif.
 Elemen radioaktif memancarkan sinar Alfa, Beta
dan Gamma, didalam logging sinar Gamma banyak
berperan dan mudah dideteksi.
Gamma-Ray Log

TUJUAN PENGUKURAN
 Secara Kuantitatif:
 Menentukan Indeks Gamma Ray
 Menghitung Volume shale (Vsh)
 Secara Kualitatif:
 Identifikasi lapisan permeabel dan im-
permeabel.
 Mendeteksi zone hidrokarbon, air asin dan
zona air tawar
 Identifikasi mineral dan fasies
 Menghitung ketebalan zona permeabel
 Korelasi

Alat : GEIGER MOULER COUNTER


Gamma-Ray Log
Skema Rangkaian Dasar Log Gamma Ray

Prinsip pengukurannya adalah


mendeteksi arus yang ditimbulkan
oleh ionisasi yang terjadi karena
adanya interaksi sinar gamma dari
formasi dengan gas ideal yang
terdapat didalam kamar ionisasi
yang ditempatkan pada sonde.
Besarnya arus yang diberikan
sebanding dengan intensitas sinar
gamma yang bersangkutan.
Gamma-Ray Log
Tiga elemen radioaktif yang
banyak dijumpai adalah :
1. Pottasium
2. Uranium – Radium
3. Thorium
4. Actinium (sangat jarang)
Di alam elemen radioaktif yang
paling banyak adalah
Pottasium..
Elemen radioaktif
terkonsentrasi sangat tinggi
pada batuan berbutior halus
seperti lempung/serpih.
Gamma-Ray Log

Dimana :
GRlog = hasil pembacaan GR log pada lapisan yang
bersangkutan
GRmax = hasil pembacaan GR log maksimal pada
lapisan clay
GRmin = hasil pembacaan GR log maksimal pada
lapisan non clay.
Gamma-Ray Log
Spectral Gamma-Ray Log

 Log yang dipakai untuk mengetahui zona permeabel


adalah : log Gamm-Ray atau pun lebih detil dengan
Spectral GR; dengan konsep pengukuran :
 K (potasium)
 U (uranium)
 Th (thorium)
 Hubungan antara k dan Ø, dalam log atau core :
Log k = A + B.Ø
 Hubungan Permeabilitas :
Log k = -0.07 + 0.12Ø – 0.13.Uranium – 1.35.potasium
 Meningkatnya K (potasium) maka Ø meningkat dan
menurunkan Permeabilitas .
 Kehadiran K mencerminkan adanya sedikit Illite
Spectral Gamma-Ray Log

 Permeabilitas ditentukan berdasarkan pada dominasi mineral


tertentu yang dicocokkan dengan karakteristik fisik batuan secara
umum.
 Konsep ini bisa diperluas untuk menentukan komposisi mineral,
endapan fasies, lingkungan pengendapan dan proses diagenesa.
 Mineral lempung memiliki muatan negatif dari yang tinggi
(SMECTITE) sampai yang rendah (KAOLINITE).
 Untuk karbonat , kalsit memiliki muatan negatif lebih kecil tetapi
koefisien tetap negatif, karena sementasi pada pori-porinya.
 Log yang dipakai untuk mengetahui zona permeabel adalah : log
Gamm-Ray atau pun lebih detil dengan Spectral GR; dengan
konsep pengukuran :
 K (potasium)
 U (uranium)
 Cl (klorit)
TUGAS-TUGAS LOG GR
SARI WULANDARI HAFSARI

12
SP LOG

1. Hitung Harga GR
2. Hitung Harga IGR
3. Hitung Harga
Vshale
Perbandingan GR/SP

Anda mungkin juga menyukai