Anda di halaman 1dari 24

SLIDE 1: DOA BELAJAR

“Kami ridho Allah SWT sebagai Tuhanku, Islam


sebagai agamaku, dan Nabi Muhammad sebagai
Nabi dan Rasul, Ya Allah, tambahkanlah kepadaku
ilmu dan berikanlah aku kefahaman”
Proses FT pada Bursitis dan Tendinitis

Ika Fitri Wulan Dhari, SST.Ft., M.Erg


Bursitis

• Bursitis secara umum didefinisikan peradangan dari


satu atau lebih pada bursa (kantung kecil) yg
mengandung cairan sinovial di dalam tubuh yg
disertai nyeri.
• Pada keadaan normal bursa mengandung sangat
sedikit cairan, tetapi jika terluka bursa akan meradang
dan terisi banyak cairan menyebabkan oedem.
Anatomi Bursa
Anatomi bursa yang
letaknya dekat dengan
sendi‐sendi terutama
tempat dimana otot
melewati tulang
memungkinkan adanya
gerakan secara terus
menerus dan berulang.
Bursa yang berisi cairan
synovial meradang
sehingga lebih banyak
cairan yang diproduksi.
Etiologi

• Overuse
• Trauma
• Immunoinkompeten(HIV,Diabetes, gagal ginjal, Efek
kemoterapi)
• Infeksi bakteri Staphylococcus aureus
• Komplikasi dari suatu penyakit. Beberapa penyakit
bisa menyebabkan seseorang mengalami bursitis,
misalnya rheumatoid arthritis, penyakit asam
urat, ankylosing spondylitis, dan skleroderma.
Patofisiologi
• Bursa yang berisi cairan synovial meradang sehingga lebih
banyak cairan yang diproduksi.
• Respon peradangan yang terjadi pada bursa akan
meningkatkan penipisan pada synovial. Jaringan granulasi dan
fibrotic terbentuk, kemudian memberikan manifestasi pada
bursa yaitu terisi cairan yang kaya akan fibrin atau bisa berupa
darah.
• Akibatnya bursa membengkak, terkadang terkumpul sisa
kalsium.
Klasifikasi Bursitis
Berdasarkan waktu, bursitis dibagi menjadi 2 yaitu
1. Bursitis akut
• Terjadinya mendadak
• Jika disentuh dan digerakkan akan timbul nyeri di daerah yang meradang
• Kulit di atas bursa tampak kemerahan dan membengkak
• Bursitis yang disebabkan oleh gout menyebabkan nyeri yang luar biasa
2. Bursitis kronik
• Merupakan akibat dari serangan bursitis akut sebelumnya atau karena
cidera yang berulang.
• Pada akhirnya dinding bursa akan menebal dan di dalamnya terdapat
endapan kalsium padat yang menyerupai kapur.
• Bursa yang telah mengalami kerusakan sangat peka terhadap peradangan
tambahan.
• Nyeri menahun dan pembengkakan bisa membatasi pergerakan, sehingga
otot megalami atrofi dan kelemahan.
Berdasarkan lokasi bursa yang sering terkena yaitu
1. Bursa sub acromial dan bursa deltoid pada bahu, inflamasi pada bursa ini
menimbulkan perasaan nyeri akut serta pergerakan yang terbatas terutama gerakan
abduksi pada sendi bahu, dan nyeri menetap pada insersio deltoid terutama pada
malam hari.
2. Bunion bursitis yaitu pembengkakan yang mengeras pada permukaan
metacarpophalangeal. Penanggulangannya dengan aspirasi cairan pada bagian yang
membengkak.
3. Bursitis achiles yang terdapat pada perlekatan tendon Achilles dengan tulang
calcaneus dan diantara bursa tersebut dan kulit. Menimbulkan rasa byeri di bagian
tersebut terutama pada calcaneus posterior.
4. Heel spur bursitis. Menimbulkan rasa nyeri pada daerah tumit.
5. Anserine bursitis sering disalah tafsirkan sebagai osteoarthritis karena dijumpai
pada wanita tua bertubuh gemuk, yaitu berupa rasa nyeri, tegang dan
kadang‐kadang membengkak dan terasa panas di daerah lutut bagian medial
inferior.
6. Bursitis olecranon terdapat pada puncak siku. Hal ini sering terjadi pada posisi
dengan menggunakan siku atau sering tiarap. Juga dapat timbul pada rheumatoid
arthritis, gout, akibat trauma dan infeksi. Pencegahan dilakukan dengan memakai
alas karet busa untuk protektif
Proses FT pada Bursitis Sub
Acromialis
• Fisioterapi :
– Anamnase : KU, riwayat perjalanan penyakit,
penyakit dahulu
– Inspeksi (look): terlihat pembengkakan dan
kemerahan pada bagian bursa yang mengalami
peradangan.
– Palpasi : suhu oedem hangat dan nyeri tekan
– PFGD : penurunan ROM
Pemeriksaan Spesifik
• tes painful arc, pasien sendiri dengan mengangkat
tangan kesamping (abduksi aktif) dengan besar sudut
60-120 derajat.
Hasil positif bila pada saat abduksi muncul trayek
yang menimbulkan rasa nyeri, maka hal ini berarti
ada luka di dalam salah satu struktur sub acromial,
yaitu bursa sub acromialis.
• Labolatorium : blood test menggambarkan adanya inflamasi
dengan hasil lab adanya peningkatan LED dan CRP
• X‐ray pada sendi untuk melihat adanya cairan berlebih pada
sendi ataupun perubahan struktur sendi dan luas daerah yang
terkena
Intervensi FT
1. Heating (Fase Kronis )
2. Kompres Es
3. US
4. SWD/MWD
5. TENS
6. Manual Terapi
7. Hold Relax
Tendinitis
• Tendinitis adalah kondisi peradangan pada tendon yaitu suatu
kumpulan jaringan ikat berserat yang merekatkan otot dengan
tulang
• Tendonopati adalah istilah generik yang digunakan untuk
menggambarkan kondisi klinis umum yang mempengaruhi
tendon, yang menyebabkan nyeri, bengkak, atau penurunan
kemampuan tendon.
• Tempat yang paling sering mengalami tendinitis adalah
sebagai berikut; Tendon Supraspinatus, Tendon bisipital,
dan Tendon Achilles
Anatomi Tendinitis
Etiologi

• Overuse
• Trauma
• Pengidap kondisi tertentu seperti diabetes,
obesitas, dan rheumatoid arthritis.
• Penggunaan beberapa antiobitik.
• Usia
Patofisiologi
• Tendon mendapatkan suplay darah dari pembuluh darah yang mengalir
melalui tendon.
• Pembuluh darah tendon rentan terhadap penguluran tekanan dan trauma
yang berulang-ulang. Adanya cidera atau trauma menyebabkan terjadinya
kerobekan serabut-serabut tendon, sehingga akan terjadi perubahan pada
tendon.
• Cairan yang keluar dari sistem sirkulasi akan mengambil tempat kearah
celah tendon yang robek dan dapat menjalar ke sekitarnya kemudian
cairannya tersebut mengendap dan membentuk hematom.
• Hematom ini akan menekan ujung-ujung saraf sensoris di sekitarnya
sehingga akan menambah rasa nyeri. Apabila penekanan yang
mengakibatkan peradangan ini terjadi berulang-ulang maka akan
mengalami degenerasi dimana tendon semakin menebal.
• Hal ini mengakibatkan gerakan tendon terbatas atau terhambat, sehingga
suplay darah terganggu dan akan mengakibatkan tendinitis.
Proses FT Tendinitis Bicipitalis

• Fisioterapi :
– Anamnase : KU, riwayat perjalanan penyakit,
penyakit dahulu
– Inspeksi (look): terlihat pembengkakan dan
kemerahan yang mengalami peradangan.
– Palpasi : suhu oedem hangat dan nyeri tekan
– PFGD : penurunan ROM
Pemeriksaan Spesifik
1. Supraspinatus Test (Tendinitis Supraspinatus)
2. Speed Test ( Tendinitis Bicipitalis)
3. Yergason Test ( Tendinitis Bicipitalis)
• Pemeriksaan penunjang
1. x-Ray
2. MRI
• Intervensi FT
1. US
2. Terapi latihan
3. MWD
4. TENS
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai