Anda di halaman 1dari 9

PR

MMP DAN PGE2

• Metaloproteinase matriks (MMP) juga dikenal sebagai matriksin.


• Grup enzim yang dapat memecah komponen-komponen matriks
ektraseluler.

MMP
• MMP-1 dan MMP-8 berperan pada pembelahan triple helix dari kolagen
fibril (tipe I dan III), dan selanjutnya didegradasi oleh MMP-2 dan MMP-9
yang juga memecah kolagen tipe IV.
• Pada selaput ketuban juga diproduksi penghambat metaloproteinase /
tissue inhibitor metalloproteinase (TIMP). TIMP-1 menghambat aktivitas
MMP-1, MMP-8, MMP-9 dan TIMP-2 menghambat aktivitas MMP-2.

Ketuban tetap terjaga selama masa kehamilan oleh karena aktivitas MMP yang rendah dan
konsentrasi TIMP yang relatif lebih tinggi.

Saat mendekati persalinan keseimbangan tersebut akan bergeser, yaitu didapatkan kadar
MMP yang meningkat dan penurunan yang tajam dari TIMP yang akan menyebabkan
terjadinya degradasi matriks ektraseluler selaput ketuban.

Pada PPI : kadar protease yang meningkat terutama MMP-1 dan 9 serta kadar TIMP-1 yang rendah.
PGE 2

Prostaglandin E2 dimana terlibat


dalam persalinan dan peningkatan
sintesis prostaglandin oleh
Cyclooxygenase (COX) dalam
jaringan intrauterin merupakan faktor
yang sangat berperan memicu
terjadinya pematangan serviks dan
kontraksi uterus sehingga
mengakibatkan persalinan preterm.
PAS I E N DATAN G D E N G AN G 1 P 0 A0 US I A K E H AM I LANN YA 3 4
M I N G GU D E N G AN P E M BUK AAN 5 C M . APAK AH P P I ?

Partus Prematurus Iminens merupakan kondisi adanya suatu ancaman terjadinya persalinan pada
usia kehamilan kurang dari 37 minggu.

Keadaan persalinan tidak bisa dihambat apabila. :


•Keadaan selaput ketuban. Pada umumnya persalinan tidak akan dihambat bilamana selaput ketuban sudah pecah
•Pembukaan serviks. Persalinan akan sulit dicegah bila pembukaan mencapai 4 cm
•Umur kehamilan. Makin muda umur kehamilan, upaya mencegah persalinan makin perlu dilakukan. Persalinan dapat
dipertimbangkan berlangsung bila TBJ > 2000 gram, atau kehamilan >= 34 minggu.

Pada pasien tersebut pembukaan serviks sudah lebih dari 4cm dan Usia kehamilan
34 minggu dimana keadaan tersebut sulit dicegah.

Diagnosis Pasien :
G1P0A0 dengan usia kehamilan 34 minggu dengan inpartu premature
SEDIAAN DEXAMETHASONE
AMPUL

Sediaan Dexamethasone Injeksi : 5mg/ml tiap ampul = 1 mg

DOSIS untuk Pematangan fungsi paru :


Deksametason 4 x 6 mg i.m. dengan jarak pemberian 12 jam.
TOKOLITIK YANG SERING DIGUNAKAN
DI RSUD

Hystolan (isoxsuprine Hcl) 20mg .


Dosis : 2x1/2 tablet / hari
ANAMNESIS PASIEN ISK

Anamesis Pada Pasien Untuk Menanyakan ISK.


• Menanyakan apakah ada keputihan?
• Jika ada warna apa?
• Jumlahnya banyak / tidak?
• Berbau atau tidak?
• Sudah berapa lama?
• Menyakan apakah ada nyeri saat berkemih ? apakah BAK berpasir? BAK berdarah?
• Menanyakan apakah ada rasa nyeri dan panas pada bagian panggul ? (untuk mencurigai
adanya PID karena kebanyakan wanita ISK asymptomatic)
• Menanyakan Frekuensi dalam berkemih?
• Menanyakan apakah ada nyeri pada pinggang?
PENGHITUNGAN AL PADA KETUBAN
BAGAIMANA?

• Pemeriksaan leukosit pada ketuban dapat dilakukan dengan amniosintesis.


• Tes amniosintesis adalah tes untuk mengetahui gangguan genetik pada bayi
dengan memeriksa cairan ketuban atau cairan amnion. Cairan yang mengandung
sel dan bahan tertentu ini mencerminkan kesehatan bayi, diambilnya dengan
cara menusukkan jarum ke arah kantung ketuban melalui perut Ibu dan di
aspirasi sekitar 20-30cc
• Tes ini biasanya dilakukan antara minggu 15 dan 20 kehamilan tapi bisa juga di
usia kehamilan yang lebih tua. Melalui tes ini, kita akan mengetahui bila ada
kelainan janin, kelainan bawaan, jenis kelamin bayi, tingkat kematangan paru janin
dan mengetahui ada tidaknya infeksi cairan amnion (korioamnionitis).
• Prosedur Amniosintesis sulit dilakukan dan beberapa memiliki beberapa
komplikasi :
 Penularan Infeksi ibu  anak apabila ibu memiliki infeksi tertentu
 Kebocoran Air Ketuban
 Meningkatkan resiko Keguguran
 Cedera Pada Janin

Anda mungkin juga menyukai