Anda di halaman 1dari 44

Laporan Kasus

Ulkus Kornea OD

Cinthyawati Tunggal Manuain


(11.2016.134)

Pembimbing
dr. Wahyu Triyanto, Sp. M

KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN MATA


RUMAH SAKIT PUSAT ANGKATAN DARAT GATOT SOEBROTO
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA
WACANA
PERIODE 6 AGUSTUS - 8 SEPTEMBER 2018
I. Identitas

• Nama : Ny. W
• Usia : 48 tahun
• Agama : Kristen
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
• Alamat : Gunung Sahari, Jakarta
• Tanggal pemeriksaan : 6 September 2018
II. Anamnesa

• Keluhan Utama : Mata kanan merah dan kabur sejak


1 minggu yang lalu

• Keluhan tambahan : Mata kanan terasa nyeri


Riwayat penyakit sekarang
10 hari yang lalu : ada benda asing yang masuk ke
dalam matanya, namun tidak mengetahui jenis benda
asingnya.

1 minggu yll penglihatan mata kanan kabur disertai mata merah


dan nyeri
Keluhan disertai dengan penglihatan mata kanan silau,
terasa ada yang mengganjal, kelopak mata juga terasa nyeri bila
ditekan dan saat membuka mata.

Pasien mengaku terdapat keruh berwarna putih pada mata.


Awalnya kekeruhan kecil dan semakin lama semakin membesar
hingga saat ini
Hasil pemeriksaan pada konjungtiva terdapat injeksi siliar, di
kornea didapatkan gambaran ulkus, dan lensa keruh.
Pasien didiagnosis menderita ulkus kornea mata kanan.
Pasien diberi vigamox untuk ditetes setiap 1 jam, lyteers
ditetes setiap 1 jam, natacen ditetes setiap 1 jam pada mata
kanan serta ketokonazol 2 kali 300 mg setiap hari.

Hari ini pasien masih mengeluhkan mata merah dan penglihatan


masih buram dengan namun sudah tidak seperih dan sekeruh
sebelumnya. Pasien mulai dapat membuka matanya agak lebar.
Riwayat penyakit dahulu

1. Riwayat sakit mata sebelumnya : tidak ada


2. Riwayat penggunaan kaca mata : tidak ada
3. Riwayat operasi mata : tidak ada
4. Riwayat trauma mata sebelumnya : tidak ada

Riwayat penyakit keluarga

Penyakit mata serupa : tidak ada


Penyakit mata lainnya : tidak ada
Riwayat pemakaian kacamata : ada
Pemeriksaan

Status Generalis
• Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
• Kesadaran : Compos mentis
• Tanda-tanda vital : TD 120/80 mmHg, nadi 80x/menit, suhu 36.5°C,
frekuensi napas 20 kali/menit
• Kepala : normocephali, deformitas (-)
• Mulut : karies (-), mukosa intak
• Kelenjar getah bening : tidak teraba KGB leher membesar, tiroid tidak teraba membesar.
• Thorax
Cor : BJ I-II normal, reguler, murmur(-), gallop (-)
Pulmo : suara nafas vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-
• Ektremitas atas : akral hangat +/+, edema -/-. varises -/-, luka -/-
• Ektremitas bawah : akral hangat +/+, edema -/-, varises -/-, luka -/-
Status
Oftalmologi
Pemeriksaan Tambahan :
• NCT : TIO OD 17,3 TIO OS 16,8
Resume
• Pasien Ny. W, 48 tahun, tiga hari yang lalu pasien datang ke poli mata RSPAD
Gatot Subroto dengan keluhan penglihatan mata kanan kabur disertai mata
merah dan nyeri sejak 1 minggu sebelumnya. Keluhan disertai dengan
penglihatan mata kanan silau, terasa ada yang mengganjal, kelopak mata
juga terasa nyeri bila ditekan dan saat membuka mata. Keruh berwarna putih
pada mata mulai dirasakan sekitar 1 minggu sebelumnya. Awalnya kekeruhan
kecil dan semakin lama semakin membesar hingga saat ini. Keluhan mata
terasa gatal disangkal. Pasien mengaku ada benda asing yang masuk ke
dalam matanya beberapa hari sebelumnya namun tidak mengetahui jenis
benda asingnya.

• Pada konjungtiva terdapat injeksi siliar, di kornea didapatkan gambaran ulkus,


dan lensa keruh. Pasien didiagnosis menderita ulkus kornea okuli dextra.
• Hari ini pasien masih mengeluhkan mata merah dan penglihatan masih buram
dengan namun sudah tidak seperih dan sekeruh sebelumnya. Pasien mulai
dapat membuka matanya agak lebar.
• Pada pemeriksaan umum tidak ditemukan adanya kelainan .
• Pada pemeriksaan oftalmologi :
• Oculus dextra didapatkan :
• Visus menurun 1/60, edema dan nyeri tekan palpebra, konjungtiva tarsalis
superior dan inferior hiperemis, konjungtiva bulbi hiperemis dan injeksi silier
(+), ulkus di sentral dengan ukuran ukuran 7x6 mm, lensa dan pupil sulit
dinilai.
• Oculus sinistra dalam batas normal
Diagnosa Kerja :
• Ulkus Kornea OD ec susp Jamur

Diagnosis Banding :
• Ulkus kornea bakterialis
• Keratitis
VIII.Penatalaksanaan :
• Natamycin 6 kali tetes sehari OD
• Moxifloxacin HCl 0,5% 6 kali tetes sehari OD
• Ketokonazol 2x300 mg
• Edukasi lindungi mata dari segala benda yang mungkin bisa masuk kedalam
mata
• Kontrol 1 minggu

IX. Rencana Pemeriksaan lanjutan :


• Pemeriksaan kornea dengan fluorosein
• Goresan ulkus untuk analisa atau kultur

• X. Prognosis
• Quo ad vitam : bonam
• Quo ad functionam : dubia ad malam
ANATOMI KORNEA
DEFINISI

Ulkus kornea adalah hilangnya sebagian permukaan kornea akibat


kematian jaringan kornea, yang ditandai dengan adanya infiltrat supuratif
disertai defek kornea bergaung, dan diskontinuitas jaringan kornea yang
dapat terjadi dari epitel sampai stroma.
ETIOLOGI
• Infeksi Bakteri : P. aeraginosa, Streptococcus pneumonia dan spesies Moraxella
• Infeksi Jamur : Candida, Fusarium, Aspergilus, Cephalosporium
Infeksi •

Infeksi virus : virus herpes simplex, varicella
Acanthamoeba

• Bahan kimia, bersifat asam atau basa tergantung PH


• Radiasi atau suhu
• Sindrom Sjorgen
Noninfeksi •

Defisiensi vitamin A
Obat-obatan : kortikosteroid, IDU (Iodo 2 dioxyuridine), anestesi lokal dan golongan imunosupresif
• Kelainan dari membran basal, misalnya karena trauma

Sistem Imun
• Granulomatosa wagener
(Reaksi • Rheumathoid arthritis

Hipersensitivitas)
PATOFISIOLOGI

Badan kornea, wandering cell


Dilatasi pembuluh Infiltrasi sel mononuklear,
Etiologi dalam stroma bekerja sebagai
darah sel plasma, PMN
makrofag

Kerusakan epitel Infiltrat


Ulkus Kornea
kornea
Ulkus Kornea Bakterialis
Ulkus Streptokokus Ulkus Stafilokokus Ulkus Pseudomonas Ulkus Pneumokokus

Khas sebagai ulKus yang Awalnya berupa ulkus Lesi pada ulkus ini Tepi ulkus akan terlihat
menjalar dari tepi ke arah yang bewarna putih dimulai dari daerah menyebar ke arah satu
tengah kornea kekuningan disertai sentral kornea, dapat jurusan sehingga
(serpinginous). infiltrat berbatas tegas menyebar ke samping memberikan gambaran
tepat dibawah defek dan ke dalam kornea. karakteristik yang disebut
Ulkus bewarna kuning epitel. Penyerbukan ke dalam > Ulkus Serpen.
keabu-abuan berbentuk perforasi kornea dalam Ulkus terlihat dengan
cakram dengan tepi ulkus Apabila tidak diobati waktu 48 jam. infiltrasi sel yang penuh
yang menggaung. secara adekuat, akan Gambaran: ulkus abu-abu dan kekuning-kuningan.
terjadi abses kornea yang dengan kotoran yang Penyebaran ulkus sangat
Ulkus cepat menjalar ke disertai edema stroma dikeluarkan kehijauan. cepat dan sering terlihat
dalam dan menyebabkan dan infiltrasi sel leukosit. Kadang bentuk ulkus ini ulkus yang menggaung
perforasi kornea, karena seperti cincin. Ulkus ini selalu di
eksotoksin yang Walaupun terdapat Dalam bilik mata depan temukan hipopion
dihasilkan oleh streptokok hipopion ulkus seringkali dapat terlihat hipopion Diagnosa lebih pasti bila
pneumonia. indolen yaitu reaksi yang banyak. ditemukan dakriosistitis.
radangnya minimal.
Ulkus Kornea Bakterialis
Ulkus Streptokokus Ulkus Stafilokokus Ulkus Pseudomonas Ulkus Pneumokokus

Khas sebagai ulKus yang Awalnya berupa ulkus Lesi pada ulkus ini Tepi ulkus akan terlihat
menjalar dari tepi ke arah yang bewarna putih dimulai dari daerah menyebar ke arah satu
tengah kornea kekuningan disertai sentral kornea, dapat jurusan sehingga
(serpinginous). infiltrat berbatas tegas menyebar ke samping memberikan gambaran
tepat dibawah defek dan ke dalam kornea. karakteristik yang disebut
Ulkus bewarna kuning epitel. Penyerbukan ke dalam > Ulkus Serpen.
keabu-abuan berbentuk perforasi kornea dalam Ulkus terlihat dengan
cakram dengan tepi ulkus Apabila tidak diobati waktu 48 jam. infiltrasi sel yang penuh
yang menggaung. secara adekuat, akan Gambaran: ulkus abu-abu dan kekuning-kuningan.
terjadi abses kornea yang dengan kotoran yang Penyebaran ulkus sangat
Ulkus cepat menjalar ke disertai edema stroma dikeluarkan kehijauan. cepat dan sering terlihat
dalam dan menyebabkan dan infiltrasi sel leukosit. Kadang bentuk ulkus ini ulkus yang menggaung
perforasi kornea, karena seperti cincin. Ulkus ini selalu di
eksotoksin yang Walaupun terdapat Dalam bilik mata depan temukan hipopion
dihasilkan oleh streptokok hipopion ulkus seringkali dapat terlihat hipopion Diagnosa lebih pasti bila
pneumonia. indolen yaitu reaksi yang banyak. ditemukan dakriosistitis.
radangnya minimal.
Ulkus Kornea Bakterialis
Ulkus Streptokokus Ulkus Stafilokokus Ulkus Pseudomonas Ulkus Pneumokokus

Khas sebagai ulKus yang Awalnya berupa ulkus Lesi pada ulkus ini dimulai Tepi ulkus akan terlihat
menjalar dari tepi ke arah yang bewarna putih dari daerah sentral kornea, menyebar ke arah satu
tengah kornea kekuningan disertai infiltrat dapat menyebar ke jurusan sehingga
(serpinginous). berbatas tegas tepat samping dan ke dalam memberikan gambaran
dibawah defek epitel. kornea. karakteristik yang disebut
Ulkus bewarna kuning Ulkus Serpen.
keabu-abuan berbentuk Apabila tidak diobati Gambaran: ulkus abu-abu Ulkus terlihat dengan
cakram dengan tepi ulkus secara adekuat, akan dengan kotoran yang infiltrasi sel yang penuh
yang menggaung. terjadi abses kornea yang dikeluarkan kehijauan. dan kekuning-kuningan.
disertai edema stroma dan Penyebaran ulkus sangat
Ulkus cepat menjalar ke infiltrasi sel leukosit. Kadang bentuk ulkus ini cepat dan sering terlihat
dalam dan menyebabkan seperti cincin. ulkus yang menggaung
perforasi kornea, karena Walaupun terdapat Ulkus ini selalu di
eksotoksin yang hipopion ulkus seringkali Dalam bilik mata depan temukan hipopion
dihasilkan oleh streptokok indolen yaitu reaksi dapat terlihat hipopion Diagnosa lebih pasti bila
pneumonia. radangnya minimal. yang banyak. ditemukan dakriosistitis.
Ulkus Kornea Bakterialis
Ulkus Streptokokus Ulkus Stafilokokus Ulkus Pseudomonas Ulkus Pneumokokus

Khas sebagai ulKus yang Awalnya berupa ulkus Lesi pada ulkus ini dimulai mucul 24-48 jam setelah
menjalar dari tepi ke arah yang bewarna putih dari daerah sentral kornea, inokulasi pada kornea
tengah kornea kekuningan disertai infiltrat dapat menyebar ke yang mengalami abrasi
(serpinginous). berbatas tegas tepat samping dan ke dalam
dibawah defek epitel. kornea. ulkus kelabu, infiltrasi sel
Ulkus bewarna kuning Penyerbukan ke dalam > yang penuh dan kekuning-
keabu-abuan berbentuk Apabila tidak diobati perforasi kornea dalam kuningan.
cakram dengan tepi ulkus secara adekuat, akan waktu 48 jam. Batas cukup tegas yang
yang menggaung. terjadi abses kornea yang Gambaran: ulkus abu-abu menyebar secara tak
disertai edema stroma dan dengan kotoran yang teratur dari tempat infeksi
Ulkus cepat menjalar ke infiltrasi sel leukosit. dikeluarkan kehijauan. ke sentral kornea
dalam dan menyebabkan Kadang bentuk ulkus ini
perforasi kornea, karena Walaupun terdapat seperti cincin. Penyebaran ulkus sangat
eksotoksin yang hipopion ulkus seringkali Dalam bilik mata depan cepat dan sering terlihat
dihasilkan oleh streptokok indolen yaitu reaksi dapat terlihat hipopion ulkus yang menggaung
pneumonia. radangnya minimal. yang banyak.
Ulkus ini selalu di
temukan hipopion
Ulkus Kornea Fungi Ulkus Kornea Acanthamoeba

Pada permukaan lesi terlihat bercak putih dengan Awal dirasakan sakit yang tidak sebanding dengan
warna keabu-abuan yang agak kering. Tepi lesi temuan kliniknya, kemerahan dan fotofobia. Tanda
berbatas tegas irregular dan terlihat penyebaran klinik khas adalah ulkus kornea indolen, cincin
seperti bulu pada bagian epitel yang baik. Terlihat stroma, dan infiltrat perineural.
suatu daerah tempat asal penyebaran di bagian
sentral sehingga terdapat satelit-satelit disekitarnya.

Pada infeksi kandida bentuk tukak lonjong dengan


permukaan naik. Dapat terjadi neovaskularisasi
akibat rangsangan radang. Terdapat injeksi siliar
disertai hipopion.
Ulkus Kornea Virus
Ulkus Kornea Herpes Zoster Ulkus Kornea Herpes simplex
Biasanya diawali rasa sakit pada kulit dengan Infeksi primer yang diberikan oleh virus herpes
perasaan lesu. simplex dapat terjadi tanpa gejala klinik.
Gejala ini timbul satu 1-3 hari sebelum timbulnya Biasanya gejala dini dimulai dengan tanda injeksi
gejala kulit. siliar yang kuat disertai terdapatnya suatu dataran sel
Pada mata ditemukan vesikel kulit dan edem di permukaan epitel kornea disusul dengan bentuk
palpebra, konjungtiva hiperemis, kornea keruh akibat dendrit atau bintang infiltrasi.
terdapatnya infiltrat subepitel dan stroma. Infiltrat Hipertesi pada kornea secara lokal kemudian
dapat berbentuk dendrit yang bentuknya berbeda menyeluruh, pembesaran kelenjar preaurikel.
dengan dendrit herpes simplex. Bentuk dendrit herpes simplex kecil, ulceratif, jelas
Dendrit herpes zoster berwarna abu-abu kotor diwarnai dengan fluoresin dengan benjolan
dengan fluoresin yang lemah. diujungnya.
Kornea hipestesi tetapi dengan rasa sakit keadaan
yang berat pada kornea biasanya disertai dengan
infeksi sekunder.
Ulkus Kornea Perifer
Ulkus Marginal Ulkus Mooren Ring Ulcer
Bentuk ulkus marginal dapat simpel Merupakan ulkus yang berjalan Terlihat injeksi perikorneal sekitar
atau cincin. progresif dari perifer kornea kearah limbus.
Bentuk simpel berbentuk ulkus sentral. Di kornea terdapat ulkus yang
superfisial yang berwarna abu-abu Ulkus mooren terutama terdapat berbentuk melingkar dipinggir
dan terdapat pada toksik atau pada usia lanjut. kornea, di dalam limbus, bisa
alergi dan gangguan sistemik pada Biasanya menyerang satu mata, dangkal atau dalam, kadang-
influenza disentri basilar gonokok sakit sekali. Sering menyerang kadang timbul perforasi.
arteritis nodosa. seluruh permukaan kornea dan Perjalanan penyakitnya menahun.
Berbentuk cincin atau multiple dan kadang meninggalkan satu pulau
biasanya lateral. yang sehat pada bagian yang
Ditemukan pada penderita sentral.
leukemia akut, sistemik lupus
eritromatosis dan lain-lain.
MANIFESTASI KLINIS
Gejala Subjektif : Gejala Objektif
• Eritema pada kelopak mata dan konjungtiva • Injeksi siliar
• Sekret mukopurulen • Hilangnya sebagian jaringan kornea, dan
• Merasa ada benda asing di mata adanya infiltrat
• Pandangan kabur • Hipopion
• Mata berair
• Bintik putih pada kornea, sesuai lokasi ulkus
• Silau
• Nyeri
DIAGNOSIS
Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang

Adanya riwayat trauma, benda Gejala obyektif berupa • Pewarnaan kornea dengan zat fluoresensi
asing, riwayat penyakit kornea, adanya injeksi siliar,
misalnya keratitis akibat infeksi kornea edema, terdapat
virus herpes simplek yang sering infiltrat, hilangnya
kambuh jaringan kornea.
• Goresan ulkus untuk analisa atau kultur
Riwayat pemakaian obat topikal Pada kasus berat dapat (pulasan gram, giemsa atau KOH)
oleh pasien seperti kortikosteroid terjadi iritis yang disertai
yang merupakan predisposisi bagi dengan hipopion.
penyakit bakteri, fungi, virus
terutama keratitis herpes simplek
mungkin terjadi imunosupresi
akibat penyakit sistemik seperti Ulkus kornea fungi, bakteri, herpes zoster,
diabetes, AIDS, keganasan, selain herpes simpleks
oleh terapi imunosupresi khusus
PENATALAKSANAAN
a. Penatalaksanaan ulkus kornea di rumah

1.Jika memakai lensa kontak, secepatnya untuk melepaskannya


2.Jangan memegang atau menggosok-gosok mata yang meradang
3.Mencegah penyebaran infeksi dengan mencuci tangan sesering
mungkin dan mengeringkannya dengan handuk atau kain yang
bersih
4.Berikan analgetik jika nyeri
b. Penatalaksanaan medis
1.Pengobatan konstitusi

Keadaan umumnya harus diperbaiki dengan makanan yang bergizi, udara yang baik,
lingkungan yang sehat, pemberian roboransia yang mengandung vitamin A, vitamin B
kompleks dan vitamin C
2.Pengobatan lokal
• Sulfas atropine sebagai salap atau larutan,
Efek kerja sulfas atropine :
-Sedatif, menghilangkan rasa sakit.
-Dekongestif, menurunkan tanda-tanda radang.
-Menyebabkan paralysis M. siliaris dan M. konstriktor pupil.
• Analgetik
• Antibiotik
• Anti jamur
1. Jenis jamur yang belum diidentifikasi penyebabnya : topikal amphotericin B 1, 2,
5 mg/ml, Thiomerosal 10 mg/ml, Natamycin > 10 mg/ml, golongan Imidazole
2. Jamur berfilamen : topikal amphotericin B, thiomerosal, Natamicin, Imidazol
3. Ragi (yeast) : amphotericin B, Natamicin, Imidazol
4. Actinomyces yang bukan jamur sejati : golongan sulfa, berbagai jenis antibiotik
Untuk menghindari penjalaran ulkus dapat dilakukan :

1.Kauterisasi
• Dengan zat kimia : Iodine, larutan murni asam karbolik, larutan
murni trikloralasetat
• Dengan panas (heat cauterisasion) : memakai elektrokauter

2.Pengerokan epitel yang sakit


3. Keratoplasti
Keratoplasti adalah jalan terakhir jika
urutan penatalaksanaan diatas tidak berhasil.
Indikasi keratoplasti terjadi jaringan parut yang
mengganggu penglihatan, kekeruhan kornea
yang menyebabkan kemunduran tajam
penglihatan, serta memenuhi beberapa kriteria
yaitu :

• 1.Kemunduran visus yang cukup menggangu


aktivitas penderita
• 2.Kelainan kornea yang mengganggu mental
penderita.
• 3.Kelainan kornea yang tidak disertai
ambliopia.
PENCEGAHAN
• Lindungi mata dari segala benda yang mungkin bisa masuk
kedalam mata
• Jika mata sering kering, atau pada keadaan kelopak mata tidak
bisa menutup sempurna, gunakan tetes mata agar mata selalu
dalam keadaan basah
• Jika memakai lensa kontak harus sangat diperhatikan cara
memakai dan merawat lensa tersebut.
KOMPLIKASI
Komplikasi yang paling sering timbul berupa:
• Kebutaan parsial atau komplit dalam waktu sangat
singkat
• Kornea perforasi dapat berlanjut menjadi endoptalmitis
dan panopthalmitis
• Prolaps iris
• Sikatrik kornea
• Katarak
• Glaukoma sekunder
PROGNOSIS
Prognosis ulkus kornea tergantung pada tingkat keparahan dan cepat
lambatnya mendapat pertolongan, jenis mikroorganisme penyebabnya,
dan ada tidaknya komplikasi yang timbul

Ulkus kornea dapat sembuh dengan dua metode; migrasi sekeliling sel
epitel yang dilanjutkan dengan mitosis sel dan pembentukan pembuluh
darah dari konjungtiva.
PEMBAHASAN
• Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik diagnosis pasien adalah ulkus
kornea sentralis e.c suspek jamur dikarenakan gejala tadi timbul setelah
pasien kemasukan benda asing beberapa hari sebelumnya yang berarti
tidak langsung bermanifestasi. Bentuk ulkus yang ditemukan berwarna
putih keabuan yang sesuai dengan tampilan ulkus jamur. Untuk saat ini
diberikan pengobatan anti jamur untuk mengobati dan mencegah
terjadinya infeksi yang meluas. Pemberian antibiotik juga di lakukan
karena mungkin saja infeksi di sebabkan oleh bakteri dan mencegah
infeksi sekunder.
• Diagnosis banding ulkus kornea karena bakteri belum dapat
disingkirkan karena belum melakukan pemeriksaan goresan
kornea dengan KOH atau gram sedangkan untuk menyingkirkan
keratitis perlu dilakukan tes fluorosein.

• Prognosis pasien ini, quo ad vitam adalah bonam, karena tanda-


tanda vitalnya masih dalam batas normal, sedangkan quo ad
functionam adalah dubia ad malam karena walaupun dengan
pengobatan yang tepat dan teratur ulkusnya dapat sembuh,
namun meninggalkan bekas berupa sikatrik yang dapat
menimbulkan gangguan tajam penglihatan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai