Anda di halaman 1dari 15

PARASITOLOGO

CACING INTESTINUM PENULARAN PER CUTAN

Necator americanus
Ancylostoma duodenale
Strogiloides stercoralis

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
NAMA KELOMPOK
Kelompok 4

SHOLIHATUL LINDA ALVIANA (21701061003 )


NELLA EVADA ( 21701061035)
FITRIYAH NINGSIH ( 21701061060 )
FARAH NABILA BELQIS (21701061075 )
SASKIA ADE HUTAMI FERY ANDINI ( 21701061094)
1 Necator americanus.

2 Ancylostoma duodenale.

3 Strongiloides stercoralis.
PARASITOLOGI

Menurut Purbomartono (2010), dikatakan bahwa parasit merupakan suatu organisme ya


ng hidup baik di luar maupun di dalam tubuh hewan yang untuk kelangsungan hidupnya
mendapatkan perlindungan dan memperoleh makanan dari induk semangnya (hospes).
Keberadaan parasit akan merugikan dan menurunkan produktivitas inang. Karena selain
menumpang tempat tinggal, parasit juga mendapatkan nutrisi serta sari makanan dari tu
buh inang tersebut.

Parasit jenis helminthes atau cacing predileksinya sendiri termasuk dalam golongan EN
DOPARASIT, yaitu parasit yang lokasinya di dalam jaringan tubuh inangnya
Penularan per cutan

Infeksi cacingan yang biasa menyerang manusia ataupun organisme lainnya


seperti anjing atau kucing biasanya berasal dari lingkungan yang tidak bersih.

Dalam Soedarto (2011), dikatakan bahwa cacing tambang (Hookworm) dan Strongyl
oides stercoralis menetas di tanah, melepaskan larva filariform yang dapat menginfe
ksi manusia melalui penetrasi larva pada kulit manusia. Penetrasi sendiri biasanya t
erjadi melalui kulit kaki yang tidak tertutup oleh alas kaki.
Larva inilah yang bisa masuk ke tubuh manusia, dengan menembus kulit. Setelah
masuk ke kulit, larva kemudian menuju aliran darah dan masuk ke paru-paru.
Larva memasuki parenkim paru-paru lalu naik ke saluran nafas sampai di tra
kea, penderita akan batuk, kemudian tertelan sehingga masuk ke saluran cerna lalu
bersarang di usus halus. Setelah tumbuh sempurna, cacing dapat tinggal di usus hin
gga satu tahun atau lebih sebelum keluar melalui tinja.
HOOKWORM INFECTION

Infeksi yang disebabkan oleh cacing tambang. Hookworm infection disebabkan oleh cacing
berjenis Ancylostoma duodenale dan Necator americanus. Cacing ini bisa tersebar dan me
nginfeksi dari manusia ke manusia melalui tinja.
Necator americanus
Memiiki 2 pasang cutting plates (Sepasang diventr
al agak besar dan sepasang didorsal agak lebih kecildi) ada d
isekitar margin anterior dari capsul bukal. Memiliki subdorsal
dan sepasang gigi sub ventral terletak berdekatan kebelakang
. Betina tidak memiliki caudal spine
Ujung posterior pada jantan mempunyai bursa co
pulatrix yang digunaka untuk memegang cacing betina pada
waktu copulasi. Didalamnya terdapat spiculae yang homolog
dengan penis.
Cacing betina dapat memproduksi telur 5000 hing
ga 10.000 telur per hariJangka hidup rata-rata Necator americ
anus adalah tiga samai lima tahun
Ancylostoma duodenale

Cacing silinder kecil, berwarna putih keabu-abuan.


Ukurannya agak lebih besar dan panjang dibandingkan Necator americanus,
- Jantan 8 mm sampai 11mm, diameter 0,4 – 0,5 mm
- Betina 10mm sampai 13mm,diameter 0,6 mm
Pada waktu istirahat/relaxasi curvatura anterior searah dengan lengkungan tubuh
sehingga menyerupai huruf C. Betina memiliki caudal spine. Cacing betina dapat
memproduksi 10.000 hingga 30.000 telur perhari.
Jangka hidup rata-rata Ancylostoma duodenale adalah satu tahun.
Siklus hidup
Necator americanus dan Ancylostoma duodenale

• Telur dikeluarkan dalam tinja


• Larva Rabditiform (menetas dlm 1-2 hari. Berada di tinja dan/ tanah)
• Larva Filariform (L3) INFEKTIF , setelah 5-10 hari mengalami (mengal
ami 2x molting) . Bertahan 3-4 minggu dlm lingkungan sesui.
• Setelah menginfeksi inang(hospes definitif yaitu manusia,), menembus
kulit dan dibawa melalui pembuluh darah ke jantung dan kemudian ke
paru-paru. Mereka menembus ke dalam alveoli paru , naik cabang bro
nkial menuju faring , dan masuk ke saluran pencernaan..
• tumbuh menjadi dewasa di dalam usus halus.
• Bertelur, dan keluar tubuh inang bersama tinja.

ncapai beberapa tahun.


Strongioides stercoralis

Merupakan cacing nematoda yang mampu menginfeksi inang melalui Cutan. Dimata c
acing ini memiliki 3 silus hidup. Inangnya adalah manusia, tetapi bisa bersifat insidental pada hewan y
aitu anjing. Cacing ini hidup sebagai parasit di tubuh manusia dan letaknya ada pada intestinum, caci
ng ini mengambil nutrisi manusia yang diperoleh dari makanan.
Umumnya hidup di daerah dengan iklim tropis dan sub ropis.

Menurut Natadisastra D dan R. Agoes. (2009), Cacing ini memiliki esofagus panj
ang dan berbentuk selindris, vulva terletak pada bagian pertengahan tubuh posterior, ekor pendek da
n telur telah berembrio. Bentuk bebas adanya cacing jantan dan betina dengan esofagus rabditiform,
ujung posterior cacing betina meruncing ke ujung vulva terletak di pertengahan tubuh. Bentuk parasiti
c esofagus filariform tanpa bulbus posterior, larva infektif dari generasi parasitik mampu menembus k
ulit dan mengikuti aliran darah.
Strongiloides stercoralis

1. keluar bersama feses pejamu (host) dan m


engalami pematangan di tanah.
2. Larva 1 (24 jam),
3. Larva 2 Rabditiform, Larva 3 filariform (infe
ktif).
Siklus hidup heterogenik yaitu siklus hidup diluar tub
uh hospes dimana terdapat cacing jantan dan betina
kawain diluar tubuh hospes dan akan dapat mempro
duksi larva infektif
4. Cacing dewasa
3 siklus hidup
1. Langsung (direct living)
Larva rabditiform bersama tinja  filariform infektif menembus kuli
t dan lung infection  cacing dewasa didalam usus dan berkembang
biak

2. Tidak langsung (Iindirect living)


Larva rabditiform jatuh ke tanah  tumbuh dewasa, berkembang bia
k dan bertelur di tanah (free living) larva berkembang sampai filarifor
m dan siap menginfeksi inang --. menembus kulit dan lung infection 
cacing dewasa didalam usus

3. Auto infection
Larva rabditiform yang terdapat di dalam usus berubah menjadi larv
a filariform, yang kemudian menembus mukosa usus dan berkembang
menjadi cacing dewasa
 Pengobatan
Pendidikan, sanitasi, dan pembuangan terkendali kotoran manusia sangat penting untuk pencegahan. Dapat
diobati dengan menggunakan Benzimidazole, albendazole, dan mebendazol.

• Pencegahan
Anda dapat mengurangi risiko terinfeksi cacing tambang dengan langkah-langkah di bawah ini:
Menggunakan alas kaki ketika berada di luar ruangan, terutama di area yang kemungkinan terdapat kotoran
atau tinja di tanahnya.
Minumlah air yang sumbernya terjamin dan benar-benar bersih.
Saat memasak, pastikan untuk mencuci bahan-bahan makanan hingga bersih dan masak hingga matang se
mpurna.
Cuci tangan dengan cara yang tepat, yaitu menggunakan air bersih yang mengalir dan sabun. Bila tidak ters
edia, Anda bisa memakai hand sanitizer (cairan pembersih tangan beralkohol).
Pada daerah yang sering terjadi infeksi cacing tambang, memperbaiki sarana sanitasi terbukti dapat mengur
angi jumlah penderita infeksi ini. Perbaikan sistem sanitasi yang dilakukan meliputi perbaikan sistem pembu
angan dan penyuluhan untuk mengurangi kebiasaan buang air besar di tempat terbuka.
Pencegahan
Anda dapat mengurangi risiko terinfeksi cacing tambang dengan langkah-langkah d
i bawah ini:
• Menggunakan alas kaki ketika berada di luar ruangan, terutama di area yang ke
mungkinan terdapat kotoran atau tinja di tanahnya.
• Minumlah air yang sumbernya terjamin dan benar-benar bersih.
• Saat memasak, pastikan untuk mencuci bahan-bahan makanan hingga bersih d
an masak Content
hingga matang
Here sempurna.
Content Here Content Here Content Here
• Cuci tangan dengan cara yang tepat, yaitu menggunakan air bersih yang meng
Insert the title of your subtitle Here
alir dan sabun. Bila tidak tersedia, Anda bisa memakai hand sanitizer (cairan pe
mbersih tangan beralkohol).
Pada daerah yang sering terjadi infeksi cacing tambang, memperbaiki sarana sanit
asi terbukti dapat mengurangi jumlah penderita infeksi ini. Perbaikan sistem sanitas
i yang dilakukan meliputi perbaikan sistem pembuangan dan penyuluhan untuk me
ngurangi kebiasaan buang air besar di tempat terbuka.
Content Here Content Here Content Here Content Here
Kesimpulan

Penularan cacing Intestinum percutan melalui kulit yang kemudian akan


bermigrasi menuju ke intestinum, yaitu Necator americanus, Ancylostoma duo
denale dan Strongyloides stercoralis. Cacing cacing ini menembus kulit dan d
ibawa melalui pembuluh darah ke jantung menuju ke paru-paru. Mereka mene
mbus ke dalam alveoli paru , naik cabang bronkial menuju faring , dan masuk
ke saluran pencernaan lalu menetap di intestinum. Untuk Strongiloides stercor
alis memiliki 3 macam siklus hidup (direct, indirect, dan autoinfection). Penceg
ahan dapat dilakukan dengan penyuluhan, pendidikan, pengaturan salinitas,
mencuci tangan dengan bersih, memperhatikan makanan dan minuman seb
elum dikonsumsi. Pengobatan bisa dengan cara pemberian benzimidazole, al
bendazole, dan mebendazol.

Anda mungkin juga menyukai