Anda di halaman 1dari 15

GUTTAE OPTHALICAE

(OBAT TETES MATA)


Kel.VI
1.COTERLINO LIM
2.GEORGIA NAHAK
3.MARIA IA
4.MARSELINA KELLEN
5.SABINA NGODUS
6.SONIA TAENA
PENGERTIAN
• Sediaan steril berupa larutan atau suspensi digunakan pada mata dengan cara
meneteskan obat pada selaput lendir mata di sekitar kelopak mata dan bola
FI III mata.

• Larutan untuk mata adalah larutan steril dicampurkan dan dikemas untuk
dimasukkan ke dalam mata
ANSEL

• Bahan obat yang diteteskan ke dalam mata harus diformulasi dengan tepat dan
disiapkan dengan pertimbangan antara lain tonisitas, pH, kestabilan, kekentalan
PAROT dan sterilitas
KOMPOSISI
•Bahan antimikroba, antiinflamasi, miotik dan midriatik
Bahan Obat

•Mencegah perkembangan mikroorganisme selama


Pengawet penggunaan tetes mata

•Mengurangi cedera pada mata


Pengisotonis

•Untuk bahan obat yang dapat dioksidasi oleh udara


Antioksidan
LANJUTAN...

•Pengstabilion hidrogen
Buffer

•Mencegah penguraian bahan obat dari larutan


Pengkhelat dengan mengikat ion -ion

•Memperpanjang aksi dari larutan mata untuk


Viskositas memperlama kontak dengan permukaan mata
KEUNTUNGAN TETES MATA
Tidak mengganggu penglihatan
ketika digunakan

Lebih stabil dari salep mata

Menghasilkan bentuk yang lebih


kecil
KERUGIAN TETES MATA

Waktu kontak relatif singkat antara obat dan


permukaan yang terabsorbsi

Kebanyakan obat 1-3% dari dosis yang diberikan


melewati kornea ke ruang interior

Bioavailibilitasnya sangat lambat


SYARAT SEDIAAN MATA
• Steril
• Bebas Partikel Asing
• Tidak Mengiritasi
• Isotonis
• Stabil
Contoh Formula
Tetes mata khloramfenikol

R/ Kloramfenikol 50 mg
Kalium Hidrogen Fosfat 0,2 M
Natrium Hidroksida 0,2 M
Metil Paraben 0,02%
NaCl 0,9%
Water for injection ad 10 mL
Pembuatan Sediaan Tetes Mata Kloramfenikol

• Disterilkan terlebih dahulu alat-alat dan wadah yang akan digunakan,


termasuk botol drop tetes mata yang telah ditera 10 mL.
• Ditimbang semua bahan untuk membuat 2 buah sediaan tetes mata.
• Dilarutkan metil paraben yang telah ditimbang kedalam larutan dapar
fosfat.
• Ditambahkan kloramfenikol, aduk hingga larut dalam campuran.
• Dilarutkan NaCl yang telah ditimbang dengan aquadest secukupnya
(yang telah disaring sebelumnya), kemudian tambahkan kedalam
campuran yang telah dibuat.
• Ditambahkan aquadest kedalam campuran hingga 20 mL
(volume untuk 2 buah sediaan)
• Difiltrasi larutan dengan corong gelas yang telah dilapisi dengan
kertas saring yang telah dibasahi dengan aquadest kedalam
beaker gelas.
• Dimasukkan filtrat kedalam spuit injeksi 10 mL dan masukkan
kedalam wadah botol dropp tetes mata.
• Ditutup wadah dan diberi etiket, masukkan kedalam kemasan
sekunder.
Evaluasi mutu
Uji Organoleptis
• Dievaluasi bau dan warna sediaan
• Diuji tetesan sediaan dengan melihat konsistensi cairan apakah dapat menetes atau tidak.

 Uji pH
• Diukur pH sediaan tetes mata dengan mencelupkan pH meter ke dalam sediaan.

Uji Kejernihan
• Diletakkan wadah sediaan yang berisi cairan tetes mata di dalam kotak dengan latar hitam
dan putih di bagian dalamnya.
• Disinari wadah dari arah samping.
• Pertama, didekatkan wadah pada lampu pada sisi latar putih, amat
kejernihan cairan dengan melihat ada atau tidak kotoran yang berwarna
gelap.
• Kedua, didekatkan wadah pada lampu pada sisi latar hitam, amat kejernihan
cairan dengan melihat ada atau tidak kotoran yang berwarna muda.
• Parameter Kejernihan : suatu cairan dinyatakan jernih, jika kejernihan sama
dengan air atau pelarut yang digunakan.

Uji Kebocoran
• Dibalik botol tetes sediaan tetes mata dengan mulut botol menghadap ke
bawah, diamati ada atau tidaknya cairan yang keluar menetes dari botol.
Permasalahan
Permasalahannya sebagai berikut :
• Sediaan tetes mata harus steril
• Bebas pirogen
• Harga pH mata sama dengan darah, yaitu 7,4 .
• Pada pemakaian tetesan bisa sebagai larutan yang nyaris tanpa rasa nyeri adalah
larutan pH 7,3 – 9,4 sediaan steril tidak mengandung pirogen dan isotonis
• Untuk sterilisasi akhir dilakukan penyaringan dengan cara filtrasi menggunakan
filter membran 0,22 μm
Penyelesaiannya
• Sterilisasi tetes mata meliputi sterilisasi alat dan sediaan
• Pirogen adalah hasi bertemu abolisme dari mikroorganisme yang
menyebabkan demam.
• Sediaan dibuat pH 7,3 – 9,4
• Diberi kelebihan 10%
SEKIAN
&
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai