Di dalam miokardium jantung terdapat beberapa sel Sel-sel terpenting itu antara lain, sel yang berfungsi untuk bekerja dari atrium- ventrikel dan sel-sel yang berfungsi untuk konduksi impuls
Sel-sel pekerja (working
Sel Konduksi Impuls myocardial cell) Impuls listrik diawali oleh SA (sinoatrial) node, Secara automatisasi sehingga disebut dengan istilah pace maker. Kecepatan depolarisasi SA = 70-80 potensial aksi/menit atau berdenyut 70 kali/menit, merupakan yang paling cepat diantara sel-sel konduksi lainnya Impuls listrik dengan cepat melalui SA dari atrium kanan akan menjalar ke atrium kiri dan ke seluruh sel atrium sehingga atrium berkontraksi Akibatnya darah dari atrium masuk ventrikel. Selanjutnya rangsang impuls diteruskan menuju AV (atrioventricular) node AV node merupakan titik temu antara atrium dengan ventrikel. Kecepatan impuls listrik di AV node lebih lambat dari SA yaitu 40-60 potensial aksi/menit atau berdenyut 50 kali/menit sehingga terjadi perlambatan/ delay impuls sekitar 0,1 detik Akibat perlambatan ini, atrium berkontraksi dengan sempurna dan mengosongkan darahnya ke ventrikel sebelum ventrikel berkontraksi Selanjutnya dari AV, impuls dilanjutkan melalui bundle of HIS, menuju ke seluruh ventrikel melalui bundle branch dan serat purkinje Akibatnya terjadi kontraksi ventrikel yg memompa darah baik ke paru-paru dan atau seluruh tubuh Di jantung , setiap sel dikelilingi oleh cairan elektrolit yang berfungsi dalam penghantaran impuls listrik Ion-ion tersebut yaitu Na+, Ca2+ , K+ Potensial aksi dapat dibedakan atas dua kelompok yaitu yang berespon lambat dan cepat Respon cepat depolarisasi oleh ion Na , sedangkan respon lambat oleh ion Ca
Potensial aksi di SA node Potensial aksi di otot jantung
(purkinje) Aritmia adalah suatu keadaan dimana terjadi kelainan dalam irama / detak jantung/ detak jantung tidak beraturan Detak jantung normal = 60 -100 beat/ menit Takikardia : kecepatan denyut jantung > 100 beat/ menit Bradikardia : kecepatan denyut jantung < 60 beat/ menit Secara klinis, aritmia dapat terjadi karena gangguan pembentukan impuls, gangguan konduksi impuls atau keduanya 1. Pembentukan Impuls Abnormal Terbagi atas 2 jenis yaitu automatisitas abnormal dan aktivitas terpicu (triggered activity) Automatisitas abnormal terjadi depolarisasi spontan dengan potensial istirahat di serabut purkinje, sel atrium/ ventrikel kurang negative (misalnya -60mV)atau lebih positif. Seharusnya depolarisasi normal terjadi dengan potensial istirahat -90mV. Hal ini dipengaruhi arus masuk K+ dan CA++ ke dalam sel. Triggered activity terjadi pembentukan impuls pada fase repolarisasi yang sudah mencapai ambang. Terbagi atas dua yaitu Early after-depolarization (EAD) and Delayed after-depolarization (DAD). 2. Gangguan Konduksi Impuls Salah satu gangguan ini disebut re-entrant arrytmia atau aritmia arus balik Reentrant aritmia Mekanisme : Menghambat arus masuk Ion Na+, menekan depolarisasi fase 0, dan memperlambat kecepatan konduksi serabut purkinje. Contoh obat : Kuinidin, Prokainamid dan disopiramid ES : kuinidin : hipotensi; disopiramid : mulut kering, konstipasi, prokainamid: gejala SLE Indikasi : aritmia supraventrikel dan ventrikel Dosis oral : kuinidin (200-300 mg, 3-4x), prokainamid (250-500, 3-4x), disopiramid (100-150 mg, 3-4x) Mekanisme : Mempercepat repolarisasi membrane dengan menstimulasi/ meningkatkan arus keluar sel dari ion K+ serta memblok masuknya Na+ selama fase 2 di otot ventrikel atau serabut purkinje. Contoh obat : Lidokain, Fenitoin, Tokainid, dan metilxantin Fenitoin digunakan khusus untuk aritmia karena toksisitas oleh digitalis Indikasi : Lidokain hanya untuk aritmia ventrikel; obat kelas 1 b yang lain dapat digunakan untuk aritmia ventrikel dan atrium Efek samping : Umumnya obat-obat kelas 1B memberikan efek samping pada SSP seperti mengantuk, paresthesia (kesemutan) oleh lidokain Mekanisme : Menghambat kanal Na+ yang paling Poten di membrane sel jantung sehingga memperlambat konduksi arus/ impuls sehingga kontraksi jantung melambat dan atau teratur Contoh Obat : Flekainid, Enkainid dan Propafenon Indikasi : Aritmia subventricular dan ventricular Efek Samping : Propafenon dapat menyebabkan SLE dan granulositopenia Dapat menyebabkan disfungsi sinus (SA) Mekanisme : Menghambat reseptor beta sehingga menyebabkan kontraksi jantung melambat. Selain itu diketahui beta blocker dapat meningkatkan arus keluar K+ dan memblok/ menekan arus masuk Na+. Contoh : Bisoprolol, propranolol, asebutolol, metoprolol, timolol Indikasi : profilaksis aritmia setelah infark miokard, aritmia subventricular ,hipertensi Efek Samping: Hipotensi, Mekanisme : menghambat kanal kalium serta mempengaruhi saraf simpatis sehingga menurunkan kontraksi jantung. Hal ini memperpanjang potensial aksi di fase 2. Contoh Obat: amiodaron, sotalol, dofetilid, dan ibutilid Indikasi : aritmia reentrant, (aritmia arus bolak balik), takikardia ventricular dan off label subventricular aritmia Efek samping : Sotalol : hipotensi Amiodaron : hipertiroid, fotosensitifitas Mekanisme : Menghambat kalsium chanel sehingga menurunkan potensial aksi/ menurunkan kecepatan depolarisasi atau memperlambat kontraksi jantung. Contoh : Verapamil dan diltiazem Indikasi : Takikardia aritmia Efek samping : Hipotensi, konstipasi, gagal jantung.