Anda di halaman 1dari 15

EVALUASI

PERKERASAN K AKU
( RIGID PAVEMENT )
( PA D A R U A S J A L A N K A P T E N M U S L I M ,
M E DA N )
PENDAHULUAN
• Perkerasan jalan adalah suatu bagian yang sangat penting dalam perencanaan jalan raya, dan
pada umumnya perkerasan terdiri dari: pondasi bawah yang langsung bertumbuh pada dasar
tanah, pondasi dan lapis permukaan dan jenis perkerasan yang dipilih sangat
mempengaruhi kinerja jalan tersebut dalam pengoperasiannya. Jenis perkerasan kaku (Rigid
Pavement) merupakan alternatif perkerasan di Indonesia sekarang ini banyak digunakan, karena
cukup kuat dan tahan lebih lama dibanding perkerasan lentur. Perkerasan lentur (Flexible
Pavement) saat ini sudah mulai banyak ditinggalkan terutama untuk Jalan Nasional atau Jalan Tol
yang hampir seluruhnya dibuat jalan beton terutama di Sumatera. Hal tersebut disebabkan jalur
kendaraan dengan heavy loaded dan frekuensi tinggi banyak terdapat pada Jalan Nasional, Arteri
maupun Jalan Tol.
• Di Indonesia konstruksi perkerasan jalan pada umumnya menggunakan perkerasan jalan lentur
dan perkerasan kaku (Rigid Pavement). Ruas Jalan Kapten Muslim Medan dibangun dengan
konstruksi jalan kaku. Ruas jalan ini merupakan salah satu akses jalan yang sering dilewati
kendaraan seperti, Mobil Kecil hingga Truck.
RUMUSAN MASALAH

• 1. Bagaimana analisa perhitungan tebal perkerasaan menggunakan Metode


AASHTO ?

• 2. Berapa tebal perkerasan yang dibutuhkan pada perkerasan kaku (Rigid


Pavement), dan apakah sudah sesuai dengan umur rencana dan standar
AASHTO?
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Perkerasan Kaku

Perkerasan kaku/ beton didefinisikan sebagai perkerasan yang menggunakan semen


(Portland Cement) sebagai bahan pengikat. Pelat beton dengan atau tanpa tulangan diletakkan diatas
tanah dasar dengan atau tanpa lapis pondasi bawah. Beban lalu lintas sebagian besar dipikul oleh
pelat beton .

Perkerasan kaku adalah suatu perkerasan yang mempunyai sifat dimana saat pembebanan
berlangsung perkerasan tidak mengalami perubahan bentuk, artinya perkerasan tetap seperti
kondisi semula sebelum pembebanan berlangsung. Sehingga dengan sifat ini, maka dapat dilihat
apakah lapisan permukaan yang terdiri dari pelat beton tersebut akan pecah atau patah.
Perkerasan kaku ini biasanya terdiri 2 lapisan yaitu:

- Lapisan permukaan (surface course) yang dibuat dengan pelat beton

- Lapisan pondasi (base course)


PERKERASAN KAKU (RIGID PAVEMENT)
METODE AASHTO
• CBR tanah dasar =4%
• Kuat tarik lentur (fcf) = 4,0 Mpa (f’c = 285 kg/cm2, silinder)
• Bahan pondasi bawah = stabilisasi
• Mutu baja tulangan = BJTU 37 (f y : tegangan leleh = 3700 kg/cm2) untuk
• BMDT dan BJTU 24 (f y : tegangan leleh = 2400 kg/cm2) untuk BBDT.
• Koefisien gesek antara pelat beton dengan pondasi (m) = 1,5
• Bahu jalan = Ya (beton).
• Ruji (dowel) = Ya
• Data lalu-lintas harian rata-rata :
– Mobil penumpang : 2000 buah/hari
– Pertumbuhan lalu-lintas (i) : 4 % per tahun
– Umur rencana (UR) : 10 th.
– Direncanakan perkerasan beton semen untuk jalan 2 lajur 2 arah (0.5) untuk Jalan arteri. Perencanaan meliputi :
• Perkerasan beton bersambung dengan tulangan (BBDT)
• Perkerasan beton menerus dengan tulangan (BMDT)
Jumlah sumbu kendaraan niaga (JSKN) selama
umur rencana (10 tahun). JSKN= 365 x JSKNH x R
xC
• = 365 x 2000 x 12 x 0,50
• = 4,38 x 107
• JSKN RENCANA = 10 x 365 x 2000 x 12
= 8,76 x 107
PERHITUNGAN MOMEN

• Berat pelat = 0,26 x 24 = 6,24 kN/m²


• Beban perlu (qu) = 1,2 qD + 1,6 qL
= 1,2 (6,24) + 1,6 (50)
= 87,488 kNm ≈ 8,921 Ton
MENGHITUNG BEBAN

Ly

lx
Dik : ly = 5 meter
lx = 3,5 meter
Dit = Momen
Jawab = ly / lx = 5 /3,5 = 1,4
• Mlx = 34 (+)
• Mly = 18 (+)
• Mtx = 73 (-)
• Mty = 57 (-)
Mlx = 0.001 x 34 x qu x Lx²
= 0.001 x 34 x 15,48 x 5²
= 13,158 knm
Mly = 0.001 x 18 x qu x Lx²
= 0.001 x 18 x 15,48 x 5²
= 6,966 knm
Mtx = 0.001 x 73 x qu x Lx²
= 0.001 x 73 x 15,48 x 5²
= 28,251 knm
Mty = 0.001 x 57 x qu x Lx²
= 0.001 x 57 x 15,48 x 5²
= 22,059 knm
PERHITUNGAN TEBAL PELAT BETON
• Sumber data beban : Hasil survai
• Jenis perkerasan : BBTT dengan Ruji
• Jenis bahu : beton
• Umur rencana : 10 th
• JSK : 8,76 x 107
• Faktor keamanan beban: 1,1
• Kuat tarik lentur beton (f’cf) umur 28 hari : 4,0 Mpa (20)
• CBR tanah dasar :4 %
• CBR efektif : 25 %
• Tebal taksiran pelat beton : 260 mm / 26 cm
PERKERASAN BETON BERSAMBUNG DENGAN TULANGAN
• Tebal pelat = 26 cm
• Lebar pelat = 0,26 x 3,5 m
• Panjang pelat = 50 m
• Koefisien gesek antara pelat beton dengan pondasi bawah = 1,5
• Kuat tarik ijin baja = 240 MPa
• Berat isi beton = 2400 kg/m3
• Gravitasi (g) = 9,81 m/dt2
• Tulangan yang ada = Ø 16 Ø 12
TULANGAN
• Tulangan memanjang

• As =

• As =

• As = 95, 647 mm² / m²


• As min = 0,1 % x 260 x 1000 = 260 mm² / m²
• 260 mm2/m’ > As perlu Dipergunakan tulangan Ø 12 mm, jarak 95 mm
• Jumlah tulangan tulangan yang diperlukan
• n = 5000 / 95 = 52,624 ~ 53 btg besi
• Tulangan melintang

• As =

• As =

• As = 66, 953 mm² / m²


• As min = 0,1 % x 260 x 1000 = 260 mm² / m²
• 260 mm2/m’ > As perlu Dipergunakan tulangan Ø 16 mm, jarak 65 mm
• Jumlah tulangan tulangan yang diperlukan
• n = 3500 / 65 = 53,281 ~ 54 btg besi
KESIMPULAN
• Beban yang dipikul jalan tersebut dengan.
Tulangan Ø 16 melintang dan Ø 12 mampu
menampung beban sebesar 8,921 Ton.
• JSKN RENCANA untuk 10 tahun medatang
diperkirakan 8,76 x 107 ( 876000000) kendaraan.
• Jumlah tulangan melintang (Ø 16) yang diperlukan
54 btg besi jarak 65 mm
• Jumlah tulangan memanjang (Ø 12) yang diperlukan
53 btg besi jarak 95 mm
D
D
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai