Anda di halaman 1dari 34

SIKLUS MENSTRUASI

Kita perlu mengetahui


• Axis Hipotalamus-Hipofisis-Gonad (Ovarium)
• Hormon-hormon yang diproduksi
• Efek hormon tersebut terhadap jaringan target
• Efek hormon tersebut terhadap hormon lain
AXIS HIPOTALAMUS – HIPOFISIS - OVARIUM

• Hipotalamus akan menyekresikan


GnRH (Gonadotropin Releasing
Hormone)

• GnRH akan merangsang Hipofisis


anterior (pituitari anterior) untuk
menyekresikan Hormon Gonadotropin,
antara lain :
• FSH (Follicle Stimulating Hormone)
• LH (Luteinizing Hormone)

• Hormon Gonadotropin akan


merangsang Ovarium untuk
menyekresikan : Mempengaruhi:
• Estrogen • Ovarium
• Progesteron • Endometrium
Siklus Menstruasi
Bila berbicara siklus menstruasi, kita menceritakan kejadian yang
bersamaan pada dua TKP
• Ovarium
– Fase Folikular
– Fase Ovulasi
– Fase Luteal
• Endometrium
– Fase Proliferasi
– Fase Sekresi
– Fase Menstruasi
TKP Pertama → Ovarium

OVARIUM
• Folikular
• Ovulasi
• Luteal
Fase Folikular Awal
Mens

FSH
Note :
AMH (Anti Mullerian Hormon) diproduksi oleh sel granulosa utk Menghambat Folikulogenesis
Sehingga tidak semua folikel berkembang dalam Satu waktu
dan bersama OMI (Oosit Mature Inhibitor) akan mencegah Oosit matang terlebih dahulu

Peningkatan FSH Kadar AMH stabil sepanjang siklus, shg dapat digunakan utk
Karena FB Negatif memprediksi sisa folikel (pd kasus menopause / premature ovarian
akibat withdrawl E & P Failure / masih bisa di induksi atau tidak)

Peningkatan FSH
bertujuan untuk
merangsang Folikulogenesis

Folikulogenesis Rekruitmen :
• Rekruitmen tiap bulan 1000 Fol.
• Seleksi Berkembang, yg lain
• Dominasi tetap resting karena
AMH
Fase Folikular Awal
Mens

Estrogen

FSH

Inhibin B

Peningkatan FSH Berkembangnya Fol.


Karena FB Negatif Membuat sel granulosa
akibat withdrawl E & P berkembang dan menghasilkan
Estrogen (Steroidogenesis)
& inhibin B
Peningkatan FSH
bertujuan untuk
merangsang Folikulogenesis

Folikulogenesis Rekruitmen :
• Rekruitmen tiap bulan 1000 Fol.
• Seleksi Berkembang, yg lain
• Dominasi tetap resting karena
AMH
Fase Folikular Awal
Mens

Estrogen

Note :
FSH Steroidogenesis mulai terjadi saat folikel
mencapai preantral

Inhibin B Shg pil KB kombinasi diminum biasanya


mulai hari ke 5 menstruasi, jika lebih maka
kemungkinan sudah terbentuk folikel dominan
Peningkatan FSH Berkembangnya Fol. dapat terjadi, dan efek mencegah terbentuknya
Karena FB Negatif Membuat sel granulosa folikel dominan tidak tercapai
akibat withdrawl E & P berkembang dan menghasilkan
Estrogen (Steroidogenesis) Estrogen yang dihasilkan akan membuat
& Inhibin B Endometrium memasuki fase proliferasi
Peningkatan FSH Dimana Epitel, Glandular, dan Stromal
bertujuan untuk akan mengalami proliferasi
merangsang Folikulogenesis FB Neg. ke Hipofisis shg pd USG lapisan endometrium menunjukkan
shg FSH menurun gambaran triple line

Folikulogenesis Rekruitmen :
• Rekruitmen tiap bulan 1000 Fol.
• Seleksi Berkembang, yg lain
• Dominasi tetap resting karena
AMH
Fase Folikular Awal
Mens

Estrogen
Note :
•Reseptor LH selalu ada spjg siklus shg konversi
kolesterol ke androgen tetap terjadi
FSH •Androgen dlm jumlah kecil akan meningkatkan Enzim
Aromatase
•Androgen dlm jumlah besar akan mengaktifkan 5alfa
Inhibin B reduktase, shg androgen akan dikonversi ke 5alfa
androgen dan terus menumpuk → yg terjadi pada fol.
non dominan
Peningkatan FSH Berkembangnya Fol. •FSH akan meningkatkan enzim aromatase. Shg FSH ↑
Karena FB Negatif Membuat sel granulosa akan meningkatkan konversi androgen menjadi
akibat withdrawl E & P berkembang dan menghasilkan estrogen → yg terjadi pada fol.dominan
Estrogen (Steroidogenesis)
& Inhibin B
Peningkatan FSH Terjadi Proses Seleksi & Dominasi :
bertujuan untuk Dimana Folikel Dominan
merangsang Folikulogenesis FB Neg. ke Hipofisis yg memiliki lebih banyak
shg FSH menurun sel granulosa (lebih banyak
Reseptor FSH), akan lebih banyak
mengikat FSH, shg walaupun dalam
Folikulogenesis Rekruitmen : kondisi FSH menurun, tetap bisa
• Rekruitmen tiap bulan 1000 Fol. membuat dirinya tetap estrogenik.
• Seleksi Berkembang, yg lain Sedang Fol. lain menjadi kondisi
• Dominasi tetap resting karena androgenik akan atresia
AMH
Fase Folikular Akhir
Mens
LH

Estrogen

FSH Note :
Ovulasi akan terjadi 24-36 jam setelah
terjadi LH Surge
Inhibin B
Syarat terjadi Ovulasi, jika terjadi LH Surge
dan ada folikel Dominan

Peningkatan E2 (estradiol) dari Fol.Dominan Pada kondisi Unopposed Estrogen (mis : PCOS,
akan mnybbkan FB ke Hipofisis Pil KB, Suntik KB 1 bulan), maka akan memberikan
dan meningkatkan sekresi LH FB ke Hipofisis shg FSH tidak akan meningkat. Alhasil
Folikulogenesis tidak akan terjadi dan tidak ada ovulasi

Peningkatan LH hingga
mencapai LH Surge akan
menyebabkan :
• Maturasi Oosit
• Ovulasi
Ovulasi
Fase Ovulasi
Mens
LH

Estrogen

FSH

Inhibin B

Peningkatan E2 dari Fol.Dominan


akan mnybbkan FB ke Hipofisis Shg mnybbkn
dan meningkatkan sekresi LH peningkatan
FSH utk
meningkatkan
reseptor LH
Peningkatan LH hingga
mencapai LH Surge akan
menyebabkan :
• Maturasi Oosit
• Ovulasi

Pecahnya Fol.Dominan
Menyebabkan penurunan E2
& Inhibin B
Ovulasi
Setelah Ovulasi
Mens
LH

Estrogen

FSH

Inhibin B
Inhibin A

Peningkatan E2 dari Fol.Dominan


akan mnybbkan FB ke Hipofisis Shg mnybbkn
dan meningkatkan sekresi LH peningkatan
FSH utk
meningkatkan
reseptor LH
Peningkatan LH hingga
mencapai LH Surge akan
menyebabkan :
• Maturasi Oosit Peningkatan LH
• Ovulasi akan mnybbkan
Peningkatan
Inhibin A
Pecahnya Fol.Dominan
Menyebabkan penurunan E2
& Inhibin B
Ovulasi
Setelah Ovulasi
Mens
LH

Estrogen

FSH

Inhibin B
Inhibin A

Peningkatan E2 dari Fol.Dominan


akan mnybbkan FB ke Hipofisis Shg mnybbkn Peningkatan Inhibin A
dan meningkatkan sekresi LH peningkatan mnybbkan FSH kembali
FSH utk menurun shg Folikulogenesis
meningkatkan tetap tertekan
reseptor LH
Peningkatan LH hingga
mencapai LH Surge akan
menyebabkan :
• Maturasi Oosit Peningkatan LH
• Ovulasi akan mnybbkan
Peningkatan
Inhibin A
Pecahnya Fol.Dominan
Menyebabkan penurunan E2
& Inhibin B
Ovulasi
Fase Luteal
Mens
LH

Progesteron
Estrogen

Estrogen
FSH
Note :
Progesteron akan meningkatkan VEGF dan Angiopoetin
Inhibin B sehingga pembuluh darah sekitar korpus luteum akan
Inhibin A meningkat guna membawa lebih banyak kolesterol dan LDL
sebagai bahan baku steroidogenesis

Setelah Ovulasi Shg gambaran USG korpus luteum seperti ring of fire (flare
Sel Theca & Granulosa di sekelilingnya)
mengalami luteinisasi
menjadi sel luteal Peningkatan Progesteron akan membuat Endometrium
memasuki fase sekresi dimana stroma edema dan
glandular berliku-liku shg pd USG akan menghilangnya
gambaran triple line
Di Korpus Luteum
terjadi steroidogenesis
dengan mekanisme yg
sedikit berbeda shg
Dominan produksi
Progesteron selain E2
Ovulasi
Fase Luteal
Mens
LH

Progesteron
Estrogen
Inhibin A
FSH Estrogen

Inhibin B
Inhibin A Inhibin B

Setelah Ovulasi Peningkatan Progesteron


Sel Theca & Granulosa membuat FB Neg. ke
mengalami luteinisasi Hipofisis shg LH menurun
menjadi sel luteal
Peningkatan Progesteron
jg mbuat Inhibin B menurun
Di Korpus Luteum namun ganti Inhibin A meningkat
terjadi steroidogenesis utk menekan FSH
dengan mekanisme yg (Folikulogenesis)
sedikit berbeda shg
Dominan produksi
Progesteron selain E2
Ovulasi
Fase Luteal Akhir
Mens
LH

Progesteron
Estrogen

FSH
Inhibin A
Inhibin B Progesteron
Inhibin A Inhibin B Estrogen

Jika tidak ada hCG Note :


maka akan terjadi Penurunan Progesteron dan Estrogen akan
Degradasi Korpus Luteum memicu PGF2alfa, yang akan meningkatkan
Endotelin-1 sehingga meningkatkan TNF alfa
yang mnybbkan peningkatan MMP dan membuat luteolisis

Penurunan produksi Jika terjadi implantasi dan menghasilkan hCG maka hormon
& Sekresi E2 serta hCG akan meningkatkan VEGF dan angiopoetin dan
Progesteron juga Inhibin A membuat pembuluh darah sekitar korpus luteum tidak
sebagai akibat dari kolaps
Degradasi sel Luteal
Ovulasi
Fase Luteal Akhir
Mens
LH

Progesteron
Estrogen

FSH
Inhibin A
Inhibin B Progesteron
Inhibin A Inhibin B Estrogen

Jika tidak ada hCG


maka akan terjadi
Degradasi Korpus Luteum

Withdrawl E2 & Progesteron


Penurunan produksi menyebabkan Menstruasi
& Sekresi E2 serta
Progesteron juga Inhibin A
sebagai akibat dari
Degradasi sel Luteal
Ovulasi
Kembali ke Fase
Mens
Folikular
LH

Progesteron
Estrogen

FSH FSH
Inhibin A
Inhibin B Progesteron
Inhibin A Inhibin B Estrogen

Jika tidak ada hCG


maka akan terjadi
Degradasi Korpus Luteum

Withdrawl E2 & Progesteron


Penurunan produksi menyebabkan Menstruasi
& Sekresi E2 serta
Progesteron juga Inhibin A
sebagai akibat dari
Penurunan E2, Progesteron, &
Degradasi sel Luteal
Inhibin A mnybbkan FB Neg.
ke hipofisis untuk sekresi FSH
Steroidogenesis
(Teori Dua Sel, Dua Gonadotropin)
FSH LH

Sel Granulosa Sel Theca

Estrogen Androgen Androgen Cholesterol

Aromatase
FSH :
•Meningkatkan Enzim Aromatase
•Memicu aktivasi adenylate cyclase-mediated signal → ekspresi mRNA →
sel proliferasi dan diferensiasi → Meningkatkan jumlah sel granulosa
•Meningkatkan reseptor LH
Note :
MEKANISME OVULASI Pemberian anti prostaglandin dapat menghambat ovulasi

Proteolitik enzim
Prostaglandin E2 & HETEs ↑ Inflamatory like respons
Smooth muscle cell contraction
↑ Cyclic AMP
LH ↓ Oosit Maturation Inhibitor
pada Sel Granulosa
Surge (OMI) & Luteinization
(Cumulus Oophorus)
Inhibitor (LI)~Endotelin-1

↑ Plasminogen Activator
(TTPA & UTPA)
Progesteron ↓ Plasminogen inhibitor
↑ Progresif
Proses Meiosis kembali dimulai
Menipiskan Plasminogen → Plasmin (Maturasi Oosit)
Dinding folikel &
Proteolitik enzim
Kolagenase →
Merusak dinding
Folikel
Sampai Suatu titik Korpus luteum
Dimana kadar Progesteron
Tinggi → Feedback (-) pada Ovulasi
Hipofisis anterior → LH ↓ Progesteron
Peningkatan FSH Peningkatan LH
Peningkatan FSH
sekunder untuk utk maturasi oosit FSH
→ Folikulogenesis
meningkatkan & Ovulasi Kembali
→ Steroidogenesis 14 hari kemudian
Reseptor LH Meningkat
Corpus Luteum
Degradasi
Penurunan FSH
ec FB Neg E2
(seleksi & dominasi) Peningkatan
→ Fol.Dominan punya Inhibin A
sel granulosa lebih banyak
(Reseptor FSH lebih ↑), yg membuat
sehingga dengan kadar FSH FSH tetap
menurun masih bisa membuat rendah
kondisi dirinya dominan estrogen

Peningkatan
Inhibin B Peningkatan
Steroid (E&P)
[Dominan P]
oleh Sel Luteal
Peningkatan E2
Withdrawl
E&P → Menstruasi
TKP Kedua → Endometrium

Endometrium
• Proliferasi
• Sekresi
• Menstruasi
Lapisan Endometrium
Lapisan Endometrium ada dua yaitu
• Lapisan Fungsional
• Lapisan Basal
Fase Proliferasi,
Sekresi, Degradasi,
Implantasi site

Regenerasi
Secara histologi, endometrium terdiri dari
Epitel, Glandular, dan Stroma

Histological Jika kuret endometrium dan tidak menunjukkan adanya ketiga


komponen tersebut, berarti lapisan endometrium tidak terambil
Endometrium on menstruation

Hari 5-6 Mens → Seluruh


Permukaan telah reepitelisasi
Note :
Gambaran USG menstruasi
maka ET < 5 mm,
Reepitelisasi
Jika AUB dengan gambaran ET Tipis tapi padat
tipis maka kemungkinan
kelainan pada produksi E2
~ Lapisan Basalis
Stromal mengandung Estrogen Receptor
sehingga tidak terjadi
epitelisasi yang menyebabkan
menstruasi memanjang

Lap.Basal berguna utk regenerasi. Lap Basal ini mengandung


stem cell yang dapat berubah menjadi stromal

USG : Endometrial Thickness < 5mm


Normalnya Menstruasi
Proliferation Phase
Epitel Mitosis ↑ → Pseudostratification
Estrogen ↑ Proliferation
Gland Narrow & Tubuler State
Stromal Suncytial-like → Reinflation

Puncak pd
Hari 8-10
Siklus

ET → Early Proliferation : 5-7 mm → Late Proliferation : 11 mm


Triple line apperiance
Secretory Phase
Mitosis & Sintesis DNA 

Turtousity of Gland
Glycogen Vacuola intraluminer Peak of Secretion state
Progesteron ↑ 7 days after LH Surge
Stromal edema
Coliling of Spiral Vessel

Loss of Halo
Loss of Triple line

ET on Secretory Phase:7-16mm
Endometrial Breakdown
No Support hCG
Tidak ada Implantasi Withdrawal Progesteron Loss of adhesion molecule
& Estrogen & Apoptosis

Plasminogen TNF alfa ↑ Dissolusion of


Activator ↑ TNF beta ↓ Cell to Cell
PAI ↓

Endometrial
Plasminogen → Plasmin
BreakDown

Bleeding Stop
MMP ↑
(Colegenase, Gelatinase, Stromelisin)
Vasoconstrition Prostaglandin ↑
Thrombin → Fibrin → Clotting PLT plug ↑
Matrix Degradation Angiogenesis VEGF ↑
Dalam Evaluasi Kelainan Menstruasi
Perlu dicocokan Fase dalam Ovarium dan Fase dalam
Endometrium
Fase dalam Endometrium :
Menstruasi Late Proliferasi Sekresi

Folikular Pre Ovulasi Luteal


Fase Ovarium :
Fase dalam endometrium :

Fase Menstruasi Fase Proliferasi Fase Sekresi

ET 1-4 mm ET 7-11 mm ET 8-16 mm


Fase dalam ovarium :

Fase Luteal
Sudah terbentuk korpus luteum
(The great immitator)
Fase Proliferasi Pre Ovulasi

Ukuran folikel rata-rata 2-5 mm Sudah terbentuk folikel


dominan / Preovulasi
Ukuran bisa 2 cm
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai