Anda di halaman 1dari 46

TERAPI MODALITAS & ASKEP

PENANGANAN KASUS PALIATIF CARE


DENGAN KANKER

KELOMPOK 2
1 2 3

KARSINOMA LIMFOMA LEUKEMIA


Yaitu jenis kanker yang berasal Kanker yang berasal dari jaringan
dari sel yang melapisi permukaan yang membentuk darah, misalnya Kanker jenis ini tidak
jaringan limfe, lacteal, limfa, membentuk massa tumor,
tubuh atau permukaan saluran berbagai kelenjar limfe, timus, dan
tubuh, misalnya jaringan seperti sumsum tulang.
tetapi memenuhi pembuluh
sel kulit, testis, ovarium, kelenjar Limfoma spesifik antara lain darah dan mengganggu
mucus, sel melanin, payudara, adalah penyakit Hodgkin (kanker fungsi sel darah normal
kelenjar limfe dan limfa)
leher rahim, kolon, rectum,
lambung, pancreas, dan
4 5 6

SARKOMA GLIOMA KARSINOMA IN SITU

Jenis kanker dimana Kanker susunan syaraf, Istilah yang digunakan untuk
jaringan penunjang yang misalnya sel-sel glia menjelaskan sel epitel
berada dipermukaan tubuh (jaringan penunjang) di abnormal yang masih
seperti jaringan ikat, susunan saraf pusat terbatas di daerah tertentu
termasuk sel - sel yang sehingga masih dianggap
ditemukan diotot dan tulang. lesi prainvasif (kelainan/luka
yang belum memyebar)
Inacare - Indonesia Cancer Profile
Tahun 2015
Inacare - Indonesia Cancer Profile
Tahun 2015
Jumlah Kasus Kanker di Indonesia
Tahun 2013-2018
Didasari pada falsafah Maka bagi penderita kanker
bahwa setiap penderita yang penyakitnya tidak
28 mempunyai hak untuk berangsur sembuh,
mendapat perawatan yang perawatan diberikan untuk
terbaik sampai akhir mengurangi penderitaanya,
hayatnya sehingga kualitas hidup
tetap dapat dipertahankan
dan meninggal dengan
tenang dalam iman (Djauzi
et al., 2003)
WHO mendefinisikan “Semua tindakan aktif guna
perawatan paliatif (Djauzi et meringankan beban penderita,
al., 2003) terutama yang tak mungkin
disembuhkan. Tindakan aktif yang
dimaksud antara lain menghilangkan
nyeri dan keluhan lain, serta
mengupayakan perbaikan dalam
aspek psikologis, sosial dan
spiritual”

7
1. Penyangkalan.
2. Kemarahan.
3. Tawar-menawar.
4. Depresi.
5. Penerimaan.
Gejala kanker terdeteksi dengan cara WASPADA yang merupakan kependekan
dari istilah-istilah berikut ini:

• Waktu buang air besar atau kecil ada perubahan kebiasan atau gangguan
• Alat pencernaan terganggu dan susah menelan
• Suara serak dan batuk yang tidak kunjung sembuh
• Payudara atau di tempat lain ada benjolan
• Andeng-andeng atau tahi lalat yang berubah sifat, menjadi semakin besar dan
gatal
• Darah atau lendir yang tidak normal keluar dari lubang-lubang tubuh
• Ada koreng atau borok yang tidak bisa sembuh
Tanda dan Gejala
• Gejala kanker timbul dari organ tubuh yang diserang sesuai dengan
jenis kanker, gejala kanker pada tahap awal berupa kelelahan
secara terus menerus, demam akibat sel kanker mempengaruhi
sistem pertahanan tubuh sebagai
respon dari kerja sistem imun tubuh tidak sesuai (Akmal, dkk.,
2010).
Tanda dan Gejala
• Gejala kanker tahap lanjut berbeda-beda.
• Perbedaan gejala tergantung lokasi dan keganasan sel kanker.
• Menurut Sunaryati gejala kanker yaitu penurunan berat badan tidak
sengaja dan terlihat signifikan, pertumbuhan rambut tidak normal,
nyeri akibat kanker sudah menyebar (Sunaryati, 2011).
Kategori Umum Gejala

• Nyeri
• Gangguan GI
• Fatique
• Dispnea
• Gangguan psikososial
Gangguan GI
• Hilang nafsu makan
• Gastroparesis, biasa pada kasus kanker, walaupun bukan kanker
GI
• Masalah oral: mucositis, ulkus di mulut, candidiasis
• Konstipasi
• Mual dan muntah
• Nyeri abdomen dan pelvik bisa ditimbulkan akibat organomegali,
obstruksi atau invasi pada organ dalam
Fatique
• Agak sulit dijelaskan: kelemahan, kelelahan, kurang energi,
asthenia
• Identifiable causes: anemia, hipoksia, malnutrisi dan
gangguan metabolis.
• Bersifat reversible
• Penyebab lain: proses metastasis. Irreversible
• Mungkin terkait dengan gangguan psikososial yang tak
terselesaikan, ketakutan, depresi dan kecemasan
Dispnea
• Gangguan yang umum pada kasus tanpa sakit paru
• Dispnea akut atau kronis bisa menandakan komplikasi dari:
pneumonia, efusi pleura, aspirasi, emboli paru dan
penyebaran tumor via limfe
• Terminal dispnea biasa pada pasien yang sedang sekarat
• Terapi opioid
Gangguan psikososial
• Apakah gejala psikologis mempengaruhi tingkah
laku sosial pasien, mis. disfungsi kognitif atau
hubungan interpersonal
• Gejala umum pada kasus kanker: kecemasan,
depresi, insomnia dan delirium
• Sosial isu: nyeri finansial atau nyeri spiritual
Manajemen Nyeri Non Farmakologi

• Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT)


• Hipnoterapi
• Herbal
Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT)

• Dalam mengurangi nyeri pada kanker salah satu teknik yang dapat
digunakan SEFT sebagai satu teknik yang bermula dari teknik
Emotional Freedom Technique (EFT).
• SEFT merupakan teknik penggabungan dari sistem energi tubuh
(energy medicine) dan terapi spiritualitas dengan menggunakan
metode tapping pada beberapa titik tertentu pada tubuh
Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT)

• Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi intervensi SEFT


dan terapi analgesik lebih efektif untuk menurunkan nyeri pada
pasien kanker dibandingkan hanya terapi analgesik saja. Hasil
penelitian ini dapat digunakan untuk mengurangi nyeri pada pasien
kanker serta mendorong kemandirian dalam peran autonomi
perawat dan mengurangi kebergantungan pasien pada terapi
analgetik (Hakam, dkk, 2009)
Hipnoterapi

• Pre Induksi
• Induksi
• Deepening
• Hipnoterapi
• Terminasi
• Post hipnoterapi
• Normal
Herbal

• Bidara upas (Merremia


mammosa)
Bidara upas (Merremia mammosa)
• Umbi segra ¾ jari, cuci, parut,
tambahkan 4 sdm air matang,
peras, airnya ditambahkan 2 sdm
madu.
• Airnya bagi 3 kali minum perhari.
• Ampasnya tempelkan pada
bagain yang sakit
Pengobatan Ca dengan tanaman obat

Pengobatan dengan tanaman obat ditujukan untuk:


1. Memperkuat jaringan yang terserang serta memperbaiki kerusakannya.
2. Menghentikan perdarahan (hemostatik).
3. Menghilangkan radang / bengkak (anti radang/anti inflamsi).
4. Menghilangkan / menetralkan racun (anti toxic).
5. Menghilangkan rasa sakit (analgesik/anti piretik).
6. Menghilangkan demam / menurunkan temperatur tubuh (antipiretik).
7. Membersihkan darah dengan meningkatkan sifat phagocyte dan macrophage dari sel darah putih.
8. Meningkatkan daya tahan tubuh (immunotheraphy).
9. Menghentikan pertumbuhan sel kanker (anti neoplastik / sitostatika).
Tanaman-tanaman Obat Penting untuk Penyembuhan Penyakit Kanker :

Tanaman-tanaman Obat Penting untuk Penyembuhan Penyakit Kanker :


1. Bambu Tali (Asparagus chonchinchinensis (Lour.)
Merr.)
2. Bidara Upas (Merremia mammosa (Lour.) Hall. F. )
3. Buah Makassar (Brucea javanica (L.) Merr. ).
4. Cakar Ayam (Selaginella doerdelinii Hieron.)
5. Daruju (Acanthus ilicifolius Linn.) 10. Ki Tolod (Isotoma longiflora Presl.)
11. Komfrey (Symphytum officinale L.)
6. Jali (Coix lachryma-jobi L.)
12. Kunir Putih (Curcuma alba L.)
7. Jombang (Taraxacum mongolicum Hand-Mazz.)
13. Kunyit Putih (Kaemferia rotunda L.)
8. Kayumanis Cina (Cinnamomum cassia Presl.) 14. Mimba (Azadirachta indica Juss.)
9. Keladi Tikus (Typhonium flageliforme (Lodd.) Bl. 15. Rumput Mutiara (Hedyotis corymbosa (L.) Lamk.)
16. Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm. F.) Ness
)
17. Sembukan (Paederia foetida L.)
18. Tapak Dara (Catharanthus roseus (L.) G. Don.)
19. Temu Putih (Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe.)
20. Waru landak (Hibiscus mutabilis L.)
LUKA KANKER
 Fungating malignant wound
 malignant cutaneous
wound.
 proliferasi sel ganas
 bentuk menonjol ,
 non mobile,
 bentuknya menyerupai
jamur
LUKA KANKER

 Angka kejadian luka kanker 5-10


% pada pasien kanker
(Naylor,2002)

 Lokasi luka kanker:


1. Dada and
abdomen
2. Kepala dan leher
3. Ekstremitas
4. Tempat lain
PERAWATAN PALIATIF
TUJUAN :
• MENINGKATKAN RASA NYAMAN
• MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI
• MEMPERTAHANKAN /
MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP LAYAK

FOKUS PERAWATAN:
MENGONTROL / MENGHILANGKAN GEJALA YANG DITIMBULKAN LUKA
KANKER
 Masalah khas luka kanker:

1. Bau tidak sedap


2. Cairan yang berlebihan
3. Perdarahan
4. Nyeri
5. Maserasi kulit sekitar luka
6. Infeksi
7. Mengganggu penampilan
Penatalaksanaan :

BAU TIDAK SEDAP

Penyebab :
Bakteri aerob / anaerob pada jaringan nekrotik

Akibat :
•Menggunakan wewangian
berlebihan
•Mengisolasi diri
•Malu
•Jijik
•Depresi
•Mual - muntah
BAU TIDAK SEDAP
Prinsip perawatan :

• mengurangi / mengontrol
bau tidak sedap (topikal
salep zink )

• personal higiene adekuat


/mandi

• tingkatkan rasa percaya diri


klien.
CAIRAN LUKA YANG BERLEBIHAN

AKIBAT :

• BALUTAN CEPAT BASAH

• MALU

• JIJIK

• RASA BERSALAH

• DEHIDRASI
CAIRAN YANG BERLEBIHAN
 Prinsip perawatan

 Efektifitas mengatasi cairan yang keluar

 Menggunakan balutan menyerap cairan yang berlebihan


(high exudate: calsium alginate)

 Melindungi kulit sekitarnya dari iritasi akibat cairan yang


meleleh

 Monitor kebutuhan cairan dan elektrolit


PERDARAHAN

 Infiltrasi sel tumor ke sekitar  Akibat :


pembuluh darah dan
berkurangnya jumlah zat BINGUNG
pembeku darah dalam sel STRESS
tumor menyebabkan luka TAKUT
kanker mudah berdarah
PERDARAHAN

• Meminimalisasi terjadinya perdarahan dan trauma

• Hindari temperature yang ekstreem

• Tekan tempat perdarahan

Balutan hemostatik:ca.alginante, Spongostan® or Oxycell®,;lokal


cauter: silver nitrate; balut tekan / bandage
Adrenalin ( dowset,2002 )

• Monitor adanya anemia dan kebutuhan transfusi


NYERI
PADA LUKA KANKER

Pertumbuhan tumor yang menekan saraf dan pembuluh darah dapat


menyebabkan rasa tidak nyaman sampai dengan nyeri pada
luka kanker.

Akibat :
•Takut ganti balutan
•Mudah marah
•Frustasi
NYERI
PADA LUKA KANKER
 Hati-hati saat membuka balutan (buka plester
searah rambut )

 Hindari perlakuan secara kasar


 Mencuci luka dengan lembut
(guyur/siram/basahi dengan cairan pencuci)

 Hindari menggosok luka hingga berdarah.

 minta obat nyeri pada dokter/ minum obat


nyeri
 sesaat sebelum dilakukan penggantian
balutan
KEMORADIASI SIMULTAN
Di mana obat-obatan digunakan sebagai
perangsang sensitivitas untuk
meningkatkan efektivitas radioterapi;

KEMOTERAPI KEMOTERAPI TAMBAHAN


AWAL Kemoterapi tambahan (terapi
Induksi untuk memperkecil setelah pengobatan kanker awal, untuk
ukuran tumor menekan pembentukan tumor sekunder) di
sebelum pengobatan lokal mana obat-obatan diberikan setelah
sesungguhnya, baik dengan pembedahan atau radioterapi untuk merawat
pembedahan atau mikro-metastasis yang tidak terlihat, sehingga
radioterapi; pasien mendapat peluang sembuh yang lebih
Kemoterapi Paliatif untuk
kanker stadium lanjut yang

6
bertujuan untuk membunuh
sel-sel kanker,
mengendalikan penyakit,
mempertahankan kualitas
hidup dan memperpanjang
usia hidup keseluruhan.

4 5
Kemoterapi kuratif dalam
pengobatan kanker sangat Kemoterapi dosis tinggi dan
kemo-sensitif, seperti penyelamatan sel batang
limfoma, tumor sel induk (stem cell);
(germ cell) dan leukemia;
PERAN PERAWAT
Promotif sampai dengan rehabilitatif
• Memberi dukungan klien terhadap prosedur diagnostik
• Mengenali kebutuhan psiko sosial dan spiritual
• Memenuhi kebutuhan cairan dan nutrisi klien
• Memberi bantuan bagi klien yang mendapat pengobatan anti kanker/terhadap
keganasan
• Membantu klien fase penyembuhan/rehabiltasi
• Membantu klien untuk tindak lanjut pengobatan
• Berpartisipasi dalam koleksi data penelitian/registrasi kanker
Pengkajian Keperawatan pada Askep Kanker

Sistem Integumen
• Perhatikan : nyeri, bengkak, flebitis, ulkus
• Inspeksi kemerahan & gatal, eritema
• Perhatikan pigmentasi kulit
• Kondisi gusi, gigi, mukosa & lidah
Sistem Gastrointestinal
• Kaji frekwensi, mulai, durasi, berat ringannya mual &
muntah setelah pemberian kemotherapi
• Observasi perubahan keseimbangan cairan &
elektrolit
• Kaji diare & konstipasi
• Kaji anoreksia
• Kaji : jaundice, nyeri abdomen kuadran atas kanan
Sistem Hematopoetik
1. Kaji Netropenia
a. Kaji tanda infeksi
b. Auskultasi paru
c. Perhatikan batuk produktif & nafas dispnea
d. Kaji suhu
2. Kaji Trombositopenia : < 50.000/m3 – menengah, < 20.000/m3 –
berat
3. Kaji Anemia
a. Warna kulit, capilarry refill
b. Dispnoe, lemah, palpitasi, vertigo
Sistem Respiratorik & Kardiovaskular

1. Kaji terhadap fibrosis paru yang ditandai :


Dispnoe, kering, batuk non produktif –
terutama bleomisin
2. Kaji tanda CHF
3. Lakukan pemeriksaan EKG
Sistem Neuromuskular
1. Perhatikan adanya perubahan aktifitas motorik
2. Perhatikan adanya parestesia
3. Evaluasi refleks
4. Kaji ataksia, lemah, menyeret kaki
5. Kaji gangguan pendengaran
6. Diskusikan ADL
Diagnosa Keperawatan pada
Askep Kanker
1. Nyeri kronis berhubungan dengan adanya penekanan massa
tumor (D.0078)
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan imobilisasi (D.0054)
3. Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap kematian
(D.0080)
4. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan efek tindakan atau
pengobatan (D.0083)
5. Resiko infeksi berhubungan dengan luka operasi (D.0142)
6. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi
(D.0111)
7. Resiko defisit nutrisi (D.0032)
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai