Anda di halaman 1dari 13

K E L 1

HEPATITIS B
EPIDEMIOLOGI P E N YA K I T M E N U L A R

A N G G O T A K E L O M P O K :

YUFEN LORENS ATI KURNIAWATI M. BENU


ROWI LAKE PALI DELTO TANESAB
JERI YUSUF BUITLENA YULIANA NANUNG
ESRYK INDRIYANI KALE REYNALDO C. LAY LENA
HERPRI A. BATUKH YERMI ANANDA SUEK
PEMBAHASAN
Defenisi Hepatitis B

Penyebab Dan Masa Inkubasi Hepatitis B

Gejala Dan Patofisiologi Hepatitis B

Cara Penularan, Pencegahan Dan Pengobatan


Hepatitis B
Distribusi Frekuensi Hepatitis B Berdasarkan
Variabel Epidemiologi
DEFENISI HEPATITIS B

Hepatitis B merupakan suatu penyakit hati yang


disebabkan oleh virus hepatitis B (VHB), suatu
anggota famili Hepadnavirus yang dapat
menyebabkan peradangan hati akut atau menahun
yang pada sebagian kecil kasus dapat berlanjut
menjadi sirosis hati atau kanker hati

Virus ini tidak menyebar melalui makanan atau kontak biasa, tetapi menyebar melalui darah atau cairan
tubuh dari penderita yang terinfeksi.
PENYEBAB HEPATITIS B

VIRUS HEPATITIS B CARA KERJA VIRUS HEPATITIS B


virus (Deoxyribo Nucleic Acid) DNA Gen C yang mengkode protein inti
terkecil berasal dari genus Orthohepadnavirus (HBcAg) dan HBeAg, gen P yang
famili Hepadnaviridae berdiameter 40-42 nm. mengkode enzim polimerase yang
Bagian luar dari virus ini adalah protein digunakan untuk replikasi virus, dan
envelope lipoprotein, sedangkan bagian dalam terakhir gen X yang mengkode protein X
berupa nukleokapsid atau core (HBx), yang memodulasi sinyal sel host
secara langsung dan tidak langsung
mempengaruhi ekspresi gen virus
MASA INKUBASI HEPATITIS B FASE HEPATITUS B AKUT
Pada minggu awal terpaparnya virus HB,
seseorang akan mengalami 3 fase hepatitis B
yaitu fase HB Aniterik (tanpa gejala), fase HB
Hipterik dan fase HB Ikterik.

Pada waktu bersamaan yaitu 2-10


minggu setelah paparan dari virus
Masa inkubasi dari Muncul HBsAg, IgM anti- HBc dan HBeAg
hepatitis B adalah
berkisar antara 1-4 bulan
atau rata-rata 60-90 hari
FASE HEPATITIS B KRONIS
HBsAg yang bertahan lebih dari 6 bulan dapat
dipastikan penderita sebagai hepatitis B kronik.
Pada HB Kronik dibagi menjadi 3 yaitu fase:
1. Fase imunotoleransi
2. Fase imunoaktif
3. Fase residual
GEJALA (MANIFESTASI) KLINIS HEPATITIS B

HILANGNYA NAFSU DEMAM, MUAL DAN


MAKAN DAN YERI PERUT MUNTAH

RASA LELAH YANG SAKIT KUNING PADA MATA,


BERLEBIHAN KULIT DAN MUKOSA
GEJALA HEPATITIS B AKUT TERBAGI DALAM 4 TAHAP

FASE INKUBASI

FASE PRODROMAL

FASE IKTERUS

FASE KONVAKESEN
PATOFISIOLOGI HEPATITIS B

Sel hati manusia merupakan target organ bagi virus


HBV
Hepatitis B. Virus Hepatitis B mula-mula melekat pada
reseptor spesifik di membran sel hepar kemudian
HBV HBV mengalami penetrasi ke dalam sitoplasma sel hepar.
HATI
Virus melepaskan mantelnya di sitoplasma, sehingga
HBV melepaskan nukleokapsid. Selanjutnya nukleokapsid
akan menembus sel dinding hati. Asam nukleat VHB
HBV HBV akan keluar dari nukleokapsid dan akan menempel
pada DNA hospes dan berintegrasi pada DNA tersebut.
HBV Proses replikasi virus tidak secara langsung bersifat
toksik terhadap sel, terbukti banyak carrier VHB
asimtomatik dan hanya menyebabkan kerusakan hati
ringan.
HORISONTAL MELALUI
DARAH, JARUM TATO ATAU CARA
AKUPUNTUR
PENULARAN
HORISONTAL JARUM SUNTIK
YANG TERKONTAMINASI VIRUS
HEPATITIS B
HEPATITIS B YANG DIPAKAI
BERULANG KALI

HORISONTAL MELALUI
HUBUNGAN SEKSUAL TIDAK
SEHAT ATAU TIDAK AMAN

VERTIKEL DARI IBU KE BAYI


HORISONTAL
MELALUI PLASENTA ATAU AIR ASI
DAN
VERTIKEL
Grafi 1. Persentase Ibu Hamil HbsAg Reaktif Menurut 34 Provinsi di Indonesia Tahun 2017
EPIDEMIOLOGI HEPATITIS B

Hepatitis B merupakan Virus yang dapat menyerang siapa, kapan saja dan dimana saja
asalkan ada penderita dan faktor sanitasi lingkungan dan hygene perorangan. Infeksi VHB
merupakan penyebab utama hepatitis akut, hepatitis kronis, sirosis, dan kanker hati di dunia.
Infeksi ini endemis di daerah Timur, sebagian besar kepulaan Pasifik, banyak negara di
Afrika, sebagian Timur Tengah, dan di lembah Amazon. Sepertiga penduduk dunia
diperkirakan telah terinfeksi oleh VHB dan sekitar 400 juta orang merupakan pengidap
kronik Hepatitis B, sedangkan prevalensi di Indonesia berdasarkan data yang diambil pada
penelitian ibu hamil dengan HBsAg reaktif di 34 provinsi pada tahun 2017 memiliki
persentase 2.21%. Prevalensi pengidap VHB tertinggi ada di Indonesia adalah NTB, NTT,
dan Papua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hepatitis klinis terdeteksi di hamper
seluruh provinsi di Indonesia dengan prevalensi sebesar 2.21% (rentang: 0,00%-6.15%),
kecuali Kalimantan Tengah yang tidak didapatkan terinfeksi VHB pada ibu hamil. Hal ini
menunjukkan bahwa 1 dari 10 penduduk Indonesia telah terinfeksi virus Hepatitis B.
K E L 1
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai