3.3.5.4 Gangguan Tidur Kuliah BLOK 3.3

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 39

Gangguan Tidur

dr. Rini Gusya Liza, M.Ked (KJ), Sp.KJ

BAGIAN PSIKIATRI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
2019
Ada 2 kelompok Utama
Gangguan Tidur

DYSSOMNIA PARASOMNIA
2

4
Dissomnia

 Tidurnya sendiri cukup normal


 Namun pasien mengeluhkan durasi tidur
yang sedikit,, durasi tidur yang lama,
atau waktu tidur yang tidak benar
 Sehingga, masalah nya terletak pada
jumlah (kuantitas), atau waktu tidur dan
terkadang juga masalah pada kualitas
tidur pasien
Parasomnia

 Peristiwa abnormal yang terjadi


pada pasien ketika akan tidur, selama
tidur, atau ketika bangun tidur
( contoh : mimpi buruk )
 Kualitas, kuantitas dan waktu tidur biasa
nya normal
Gangguan tidur terbagi atas 4 macam :

Gangguan tidur primer termasuk semua


1 gangguan tidur kecuali :

Gangguan tidur yang berhubungan dengan


2 gangguan mental lainnya

Gangguan tidur akibat gangguan medis umum


3

Gangguan tidur yang diinduksi oleh obat-


4 obatan
Gangguan tidur primer

A. Insomnia primer

Karakteristik : Sering disebabkan oleh :


• Kesulitan untuk tidur dan • Episode depresif, episode manik
mempertahankan tidur atau gangguan cemas
• Keluhan dirasakan minimal 1 bulan • Peyalahgunaan obat – obatan
atau lebih • Gangguan sistem pernapasan
• Diagnosis ini jarang terlepas dari Penyebab lain yang tidak bisa
gangguan Axis I atau II atau diidentifikasi
gangguan medis umu dan
penggunaan narkoba.
Tatalaksana :
• Rutin berolahraga, tapi jangan berolahraga tepat sebelum
tidur
• Melakukan hubungan sexual, jika itu menyenangkan
• Metronom atau detak jam yang lambat, 60 per menit atau
lebih lambat
• Latihan relaksasi sebelum tidur
• Kurangi stimulasi, dan usahakan lingkungan yang tenang
• Kebiasaan tidur yang baik (sleep hyegiene)
• Membaca bagaimana menjadi insomnia
B. Hipersomnia primer
Terlalu banyak tidur, banyak mengantuk
yang seharusnya pasien terjaga disaat itu
Karakeristik :
• Rasa kantuk yang berlebihan
• Keluhan dirasakan sejak 1 bulan atau
lebih
• Diagnosis ini jarang terlepas dari
gangguan Axis I atau II
atau gangguan medis umum dan
penggunaan narkoba
Tentukan : jika berulang
Sering disebabkan oleh :
• Episode depresif, gangguan distimik dengan
bentukan yang atipikal
• Penggunaan zat lebih sedikit menghasilkan
hipersomnia daripada insomnia, tetapi itu bisa
terjadi (contoh : Overdosis pil tidur)
• Penyebabnya terkadang tidak bisa diidentifikasi.
Tatalaksana : Olahraga ketika merasa mengantuk
C. Narcolepsy

Tidur diwaktu yang salah


Karakteristik :
• Tidur mengganggu kondisi terjaga pasien
• Menyebabkan pasien tertidur hampir
secara instan
• Tidur singkat tapi menyegarkan
• Mungkin juga mengalami kelumpuhan tidur,
kehilangan kekuatan secara tiba-tiba,
dan halusinasi saat tertidur atau terbangun.
Pengobatan: Stimulan, terkadang
antidepresan, dengan keberhasilan yang lebih
sedikit.
D. Gangguan tidur terkait
gangguan pernapasan
Karakteristik : Tatalaksana :
• Rasa kantuk yang berlebihan atau • Dalam kasus-kasus ringan:
susah untuk tidur yang disebakan penurunan berat badan, tidur miring
oleh gangguan sistem kesisi sebelah kanan atau kiri, dan
pernapasan menghindari alkohol (Untuk tidur pada
( contoh : Obstructive Sleep Apnea posisi miring, bola tenis bisa dijahit di
Syndrome) belakang pakaian tidur pasien)
• Dalam kasus yang lebih serius:
penggunaan mesin yang memberikan
tekanan positif pada jalan napas
secara terus menerus
• Pembedahan: Beberapa manfaat
bisa juga dipertimbangkan
E. Circadian Rhythm Sleep Disorder
Tatalaksana :
• Sulit untuk di tatalaksana karena
melibatkan seluruh anggota
Karakteristik : keluarga
Gangguan tidur yang persisten atau • Kamar tidur digelapkan dan
berulang yang menyebabkan kantuk atau gunakan peredam suara
insomnia yang berlebihan, karena • Kurangi kafein dan makanan
ketidaksesuaian antara jadwal tidur-bangun yang susah dicerna
yang dibutuhkan oleh lingkungan dan pola • Pastikan semua anggota keluarga
tidur-bangun sirkadian pasien belajar bergiliran
(contoh: Kerja shift, jet lag) • Untuk mengurangi jet lag, perlu
paparan sinar matahari
• Tentukan jenis: Jenis Fase Tidur
Tertunda, Jenis Jet Lag, Jenis
Pekerjaan Shift, dan
Jenis Tidak Ditentukan
F. Dissomnia NOS

Kategori ini untuk insomnia,


hipersomnia, gangguan irama
sirkadian yang tidak termasuk
kedalam kriteria dissomnia
spesifik
Parasomnia
Informasi terkait gangguan mimpi buruk:
A. Gangguan mimpi buruk
• Biasanya terjadi pada dini hari ketika fase
Karakteristik :
tidur REM mendominasi
• Selalu terbangun ketika bermimpi
• Mimpi buruk yang sama mungkin berulang
buruk
berulang atau mimpi yang bemungkin
• Setelah terbangun pasien
muncul selama tiga kali seminggu.
menjadi lebih waspada dan was -
• Stres dapat menyebabkan 60% mimpi
was
buruk.
• Setengah dari kasus gangguan mimpi
buruk muncul sebelum usia 10 tahun
dan 2/3 sebelum usia 20 tahun
• Mimpi diingat dengan jelas
• Obat-obatan dapat memicu mimpi buruk.
• Tiba-tiba menghentikan obat-obatan
penekan REM dan obat-obatan dapat
menyebabkan REM
B. Sleep Terror disorder
Karakteristik : • Biasanya anak anak yang sering
• Bangun tiba-tiba dari tidur, biasanya mengalami sleep terror disorder
dimulai dengan jeritan panik atau • Pasien tidak mengalami mimpi
menangis. buruk
• Ketakutan yang intens dan • Mata terbuka, jeritan keras
tanda-tanda otonom meningkat • Biasanya terjadi pada sore hari.
• Tidak berespon terhadap usaha • Berbeda dengan mimpi buruk, sleep
orang lain untuk menenangkan terror disorder tidak merespons
pasien dengan psikoterapi
• Tidak ada mimpi yang teringat • Mungkin karena gangguan
• Amnesia untuk episode yang terjadi gelombang otak, demam, atau
obat-obatan.
Namun, beberapa obat dapat
membantu gejala sleep terror
disorder
C. Sleep Walking Disorder • Sebagian besar anak-anak yang
Karakteristik : berjalan dalam tidur secara
• Bangkit dari tempat tidur saat tidur psikologis normal.
dan berjalan-jalan. • Riwayat dalam keluarga.
• Biasanya terjadi pada dini hari. • Dimulai antara usia 6 dan 12 tahun
• Saat bangun, orang tersebut menga dan mungkin bisa terkait stres.
lami amnesia untuk episode • Biasanya pejalan tidur menunjukkan
kejadian tersebut gangguan tidur-delta lainnya.
• Pada suatu waktu 1-6% anak-anak
tidur sambil berjalan. Dari jumlah
tersebut,15% melakukannya
sesekali.
• Tidur sambil berjalan pada orang
dewasa lebih jarang,
biasanya lebih buruk dan lebih kronis
.
C. Sleep Walking Disorder
Tatalaksana :
• Teknik relaksasi
• Pelatihan biofeedback
• Hipnotik.
• Mungkin perlu tidur di lantai dasar, memiliki pintu luar
yang dikunci dengan aman, dan tidak memiliki kunci
mobil.
D. Parasomnia NOS
Karakteristik :
• Perilaku atau fisiologis yang abnormal
selama tidur atau bangun tidur,
tetapi itu tidak memenuhi kriteria untuk
Parasomnia yang lebih spesifik.
D. Parasomnia NOS • Kelumpuhan tidur: ketidakmampuan
Contoh : untuk melakukan gerakan volunter
• Berbicara saat tidur. Sering selama transisi antara bangun dan
mengganggu pasangan dan pada tidur.
pagi harinya tidak mengingat Biasanya dikaitkan dengan kecemasan
kejadian tersebut. ekstrem, dan kadang-kadang takut
• Bisa terjadi pada fase REM, jika akan terjadi kematian.
pada fase REM maka • Gangguan perilaku tidur REM:
pembicaraan lebih jelas dan ditandai dengan perilaku gelisah
dapat dimengerti, sedangkan jika dan kasar.
terjadi pada fase delta, pasien Parasomnia hadir tetapi tidak dapat
akan berbicara bergumam dan menentukan apakah itu primer, karena
tidak dapat dipahami gangguan medis umum, atau pengaruh
zat dan obat - obatan
Gangguan tidur terkait dengan
gangguan mental lainnya

Ada 2 diagnosis :
1. Insomnia terkait dengan
gangguan mental lainnya
2. Hipersomnia terkait dengan
gangguan mental lainnya
Insomnia terkait gangguan
mental lainnya
Karakteristik :
1. Kesulitan untuk memulai tidur
dan mempertahankan tidur
2. Keluhan ini sudah dirasakan
sejak 1 bulan atau lebih

Hipersomnia terkait
gangguan mental lainnya
Karakteristik :
1. Rasa kantuk yang berlebihan
2. Keluhan sudah dirasakan sejak 1
bulan atau lebih
Gangguan tidur yang berhubungan dengan
gangguan mental lainnya
Ada 2 diagnosis :
1. Insomnia berhubungan….. Dengan gangguan
mental lainnya- menunjukani gangguan pada
axis I atau axis II
2. Hipersomnia berhubungan….Dengan gangguan
mental lainnya- menunjukani gangguan pada
axis I atau axis II
Gangguan tidur akibat
kondisi medis umum
Harus ada bukti bahwa gangguan tidur
merupakan konsekuensi fisiologis
langsung dari kondisi medis umum.
Tentukan Jenis: (1) Jenis Insomnia (2) Jenis
Hypersomnia (3) Jenis Parasomnia
(4) Jenis Campuran
Gangguan tidur yang
diinduksi oleh zat
Karakteristik :
Karakteristik Harus ada bukti bahwa
gangguan tidur merupakan konsekuensi
fisiologis langsung dari penggunaan narkoba.
Penggunaan zat yang menghasilkan
gangguan tidur cukup parah untuk menjamin
perhatian klinis

Kode: 291.8 Alkohol; 292.89 Amphetamine; 29


2.89 Kafein; 292.89 Kokain; 292.89 Opioid; 29
2.89 Sedative, Hypnotic, atau Anxiolytic; 292.8
9 Substansi lain (atau tidak diketahui)
Jenis :
Tipe Insomnia
Tipe Hypersomnia
Tipe Parasomnia
Tipe Campuran
Tentukan jika:
dengan onset intoksikasi
dengan onset putus obat
INSOMNIA

Definisi

Insomnia adalah kondisi dimana


seseorang sulit untuk tidur, sulit
untuk mempertahankan tidur
atau kualitas tidur yang buruk
Epidemiologi

Sekitar per tahun orang


30 - 45% dewasa
menderita
insomnia.

Sekitar 9% dari populasi


umum yang menderita
insomnia kronik

5% individu dengan insomnia


kronik  mencari pengobatan
kepada tenaga kesehatan

40%  menghilangkan gejala dengan


menggunakan obat-obatan terlarang
ataupun alkohol
Klasifikasi insomnia
Berdasarkan derajat keparahan
• Ringan
• Insomnia terjadi hampir setiap malam
• Mempengaruhi kualitas hidup 
minimal

• Severe
• Sedang
• Setiap malam
• Setiap malam,
• Mempengaruhi kualitas
• Mempengaruhi kualitas hidup
hidup  moderate, namun
 moderate ( kelelahan, mudah
kondisi kelelahan, mudah
tersinggung, dan kecemasan)
tersinggung dan kecemasan
semakin parah
Klasifikasi insomnia
According to form of presentation

Sleep onset/ early Sleep


insomnia maintenance/ End of sleep/ late
middle insomnia insomnia
Pasien susah
untuk tertidur Pasien sering Bangun tidur
terbangun ketka terlalu cepat
tidur
Klasifikasi Insomnia
Berdasarkan penyebab
Insomnia yang disebabkan
oleh gangguan psikis
Berdasarkan durasi
Gangguan ansietas
• Sementara / transient

Insomnia • Short term


disebabkan oleh
gangguan organik • Long term
Hipertiroid,
Zat zat stimulansia

Insomnia sebagai
gejala peyerta
Pasien skizofrenia
dengan insomnia

Primary insomnia
Tidak ada penyebab
insomnia
Kriteria diagnosis Insomnia menurut DSM-5
A. Mengeluhkan adanya ketidakpuasan dalam kualitas dan kuantitas tidur yang
berhubungan dengan satu aau lebih gejala dibawah ini :

01 Sulit untuk memulai


tidur

Sulit untuk mempertahankan kondisi


02 tidur
Pasien sering terbangun dimalam hari dan
sulit untuk tidur kembali setelah terbangun

03 Bangun terlalu pagi dan


sulit untuk tidur kembali
B. Insomnia menyebabkan distress atau mempengaruhi
kehidupan sosial, pekerjaan, pendidikan, tingkah laku dan,
kebisaaan

C. Insomnia terjadi 3 kali dalam 1 minggu


D. Insomnia minimal terjadi selama 3 bulan
E. Insomnia tetap terjadi meskipun sudah ada kesempatan
yang baik untuk tidur
F. Insomnia tidak disebabkan oleh gangguan tidur lain seperti
“breathing related sleep disorder”
G. Insomnia tidak disebabkan oleh penggunaan zat atau pun
obat obatan
H. Gangguan jiwa lainnya dan kondisi medis lain tidak cukup
adekuat untuk menjelaskan keluhan insomnia
Penatalaksanaan Farmakoterapi
Pada primary insomnia
 benzodiazepin,
zolpidem (non
benzodiazepin), zaleplon
Dapat juga diberikan antidepressant
pada pasien insomnia

Early insomnia
short acting drugs Pemberian obat
(zolpidem, sedative tidak
triazolam) direkomendasikan
> 2 minggu 
tolerance dan
Middle of night insomnia withdrawal
 long acting sleep
medication ( flurazepam,
guazepam)
Penatalaksanaan insomnia
CBT ( Cognitive Behavioral Therapy)

CBT merupakan kombinasi


terapi antara behavior dengan
cognitive

Cognitive
therapy Behaviour
therapy

Memperbaiki Universal sleep hyegiene


pemikiran-
pemikiran yang Pemberian edukasi
salah, yang mengenai sleep hyegiene
menyimpang dan dapat meningkatkan efek
mengganggu tidur untuk tidur
Relaxation therapy
Universal sleep hyegiene
Kebiasaan tidur yang baik
dapat mempermudah
seseorang untuk tidur dan
Banyak kegiatan atau kebiasaan yang
mempertahankan tidur
mempengaruhi tidur, sistem saraf, atau
irama sirkardian

Penjelasan yang baik, program yang


terarah, dan follow up yang teratur dari
universal sleep hyegiene, dapat
menjadi terapi pilihan yang tidak mahal
namun menjanjikan bagi penderita
insomnia
4. Jangan tetap berada di tempat tidur jika
tidak bisa tidur, lakukan hal lain yang
bermanfaat
5. Jangan melihat lihat jam ketika tidak bisa
tidur, pergi lah keluar dan lakukan sesuatu
yang penting
Instruksi yang diberikan sangat
sederhana, namun harus
konsisten :
1. Pergilah tidur ketika sangat Meskipun tidak akan tampak efeknya
mengantuk dalam 1 minggu atau 1 bulan pertama ,
2. Berada di tempat tidur hanya tapi jika dilakukan terus menerus akan
untuk tidur dapat mengurangi keparahan insomnia
3. Jangan menonton tv, bermain
hp, makan, di atas tempat tidur
Relaxation therapy
Aspek terapi relaksasi harus
dilakukan dengan benar dan
dapat menjadi pilihan.
Self hypnosis, relaksasi,
teknik menarik napas dalam Latihan pernapasan dilakukan
dapat memunculkan efek selama 20 menit setiap hari
relaksasi. selama 2 minggu
Namun tidak semua pasien
insomnia membutuhkan terapi
relaksasi
Penggunaan muscle relaxan
dapat diberikan  ketegangan
otot
Thank you

Anda mungkin juga menyukai