Anda di halaman 1dari 14

PRINSIP-PRINSIP LEGAL

ETIK DALAM
KEPERAWATAN

Kelompok 2
Pengertian Etika Keperawatan

• Suatu norma yang


digunakan sebagai
etika acuan mengatur
hubungan perawat
dengan pasien

• Profesi keperawatan
keperawat yang memiliki kontrak
an social terhadap
pasien, keluarga dan
masyarakat
Etika adalah peraturan atau norma yang dapat
digunakan sebagai acuan bagi perlakuan seseorang
yang berkaitan dengan tindakan yang baik dan
buruk yang dilakukan seseorang dan merupakan
suatu kewajiban dan tanggungjawab.
Keperawatan merupakan salah satu profesi
yang bergerak pada bidang kesejahteraan manusia
yaitu dengan memberikan bantuan kepada
individu yang sehat maupun yang sakit untuk
dapat menjalankan fungsi hidup sehari-hari (Nila
Ismani, 2001).
Etika keperawatan adalah norma-norma yang
dianut perawat dalam bertingkah laku dengan
pasien, keluarga, kolega, atau tenaga kesehatan
lainnya di suatu pelayanan keperawatan yang
bersifat profesional. Perilaku etik akan dibentuk
oleh nilai-nilai dari pasien, perawat dan interaksi
sosial dalam lingkungan.
KODE ETIK KEPERAWATAN

 Kode etik keperawatan merupakan suatu


pernyataan komprehensif dari profesi yang
memberikan tuntutan bagi anggotanya dalam
melaksanakan praktek keperawatan, baik yang
berhubungan dengan pasien, keluarga,
masyarakat, teman sejawat, diri sendiri dan tim
kesehatan lain.
Tujuan Kode Etik
1. Memberitahukan kepada masyarakat mengenai standart minimal
profesi dan membantu mereka mengerti tindakan keperawatan
professional.
2. Menunjukkan kepada masyarakat bahwa perawat diharapkan
memahami dan menerima kepercayaan serta tanggung jawab yang
diberika kepada mereka oleh masyarakat.
3. Memberikan tanda bukti atas kesepakatan profesi kepada
masyarakat yang dilayani.
4. Menjadi pedoman utama untuk pertimbangan etis sebagai profesi.
5. Memberikan pedoman untuk berperilaku professional
6. Menetapkan hubungan perawat dengan klien sebagai advokat
pasen, dengan profesi kesehatan lain sebagai sejawat, dengan
profesi keperawatan sebagai seorang konstributor dan dengan
masyarakat.
7. Menjadi pedoman bagi profesi untuk berperilaku professional
8. Mengingatkan bagi ners, akan tanggung jawab khusus yang
dimiliki dalam memberikan asuhan pada orang sakit.
PRINSIP-PRINSIP DALAM ETIKA
KEPERAWATAN

beneficienc
e

autonom Non
y maleficience
Prinsip-
prinsip
dalam etika
keperawata
n
confidentiali
ty justice

veracity
1. Autonomy (menghargai)
Autonomi berarti kemampuan untuk menentukan sendiri atau mengatur
diri sendiri, berarti menghargai manusia sehingga harapannya perawat
memperlakukan mereka sebagai seseorang yang mempunyai harga diri dan
martabat serta mampu menentukan sesuatu bagi dirinya dan juga untuk
menentukan perawatan yang terbaik untuk pasien.
Perwujudan dari autonomy adalah Infont Concent, proses pemberian
informasi hingga pasien memberikan persetujuan atas tindakan yang
dilakukan.

2. Beneficience (manfaat)
prinsip ini menuntut perawat untuk melakukan hal yang baik dan
bermanfaat, contoh perawat menasehati klien tentang progam latihan
untuk memperbaiki kesehatan secara umum, tetapi perawat mengatakan
untuk tidak dilakukan karena alasan resiko jantung.
3. Non malefisience (tidak merugikan)
prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya atau cedera fisik dan
psikologis pada pasien.

4. Justice
nilai ini direfleksikan dalam praktek profesional ketika perawat bekerja
untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktik dan keyakinan yang
benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan tanpa membedakan
pasien berdasarkan status ekonomi, sosial, suku, ras, dll.
5. Veracity
nilai ini bukan hanya dimiliki oleh perawat namun harus dimiliki oleh
seluruh pemberi layanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran
pada setiap klien untuk meyakinkan agar klien mengerti. Informasi yang
diberikan harus akurat, komprehensif, dan objektif. Kebenaran
merupakan dasar membina hubungan saling percaya.

6. Confidentiality (kerahasiaan)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah menjaga privasi (informasi)
klien. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan
klien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien. Tidak ada
seorang pun dapat memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijinkan
oleh klien dengan bukti persetujuan. Diskusi tentang klien diluar area
pelayanan, menyampaikan pada teman atau keluarga tentang klien
dengan tenaga kesehatan lain harus dihindari
Contoh kasus :

 Perawat Neny bertugas di bagian Intensive Care Unit (ICU). Saat ini
sedang merawat seorang nenek berusia 80 tahun dengan gagal
jantung dan kondisinya sangat kritis dan harus dipasang ventilator.
Klien berasal dari keluarga miskin dan tidak mempunyai dana untuk
kelangsungan perawatan di ICU, klien tidak mempunyai keluarga dan
tidak dapat di laku kan perawatan lanjutan di rumah (nursing home).
Tiba-tiba datang instruksi dari pimpinan rumah sakit bahwa nenek
tersebut harus segera keluar dari ICU dan dipindahkan kebangsal
perawatan umum karena tempatnya akan digunakan oleh pejabat
yang mengalami coma diabetikum dan memerlukan perawatan di
ICU.
Pembahasan menurut prinsip-prinsip dan etika keperawatan :

1. Justice
 Setiap pasien pada dasarnya memiliki hak yang sama, namun pada kenyataannya
justru pasien yang mampu lebih diprioritaskan dibanding yang tidak mampu.
 Misalnya saja seperti kasus nenek yang tidak mampu dengan seorang pejabat.
Padahal keduanya mempunyai penyakit yang sama – sama parah. Namun pihak
rumah sakit justru lebih memprioritaskan pejabat yang dinilai martabatnya lebih tinggi
dikarenakan martabat yang notabene mempunyai hak untuk menjatuhkan institusi
tersebut.
2. Autonomy
 Pasien yang tidak mampu harus kehilangan kebebasannya dalam memilih
pengobatan yang terbaik untuk kesembuhannya justru haknya sebagai pasien
dihilangkan begitu saja dikarenakan terbatasnya materi yang pasien miliki. Padahal
pasien dapat memanfaatkan kebebasannya tersebut untuk kebaikan dirinya. Namun
apadaya nenek tersebut tidak mempunyai keluarga dan dana yang mencukupi
sehingga harus mematuhi prosedur dari rumah sakit tersebut.
3. Beneficiencedan Non-malefecience
 Pelayanan di rumah sakit tidak hanya dituntut secara intelektual melainkan softskill
perlu dimiliki setiap tenaga medis dalam memberikan pelayanan kepada klien atau
pasiensesuaidenganstandar.

4. Veracity
 Dalam nilai ini, perawat menyampaikan instruksi dengan benar dari pimpinan rumah
sakit untuk memindahkan nenek kebangsal umum. Perawat menyampaikan dengan
jujur kepada nenek apa yang harus dilakukannya untuk mematuhi aturan dari
instansi.

5. Convidentiality (kerahasiaan)
 Perawat sangat berperan dalam menjaga privasi pasien. Perawat tidak
diperbolehkan untuk mengatakan tentang kondisi pasien ke orang lain, namun
dalam kasus diatas tidak ada keterlibatan dalam kerahasiaan.

Anda mungkin juga menyukai