Anda di halaman 1dari 29

 Tauhid merupakan masdar/kata benda

dari kata yang berasal dari bahasa arab


yaitu “wahhada-yuwahhidu-tauhiidan”

 Wahhada-yuwahhidu-tauhidan ialah
menunggalkan sesuatu atau
keesaan. Maksudnya ialah
mempercayai bahwa Allah adalah Esa
 secara istilah ilmu Tauhid ialah ilmu yang
membahas segala kepercayaan-
kepercayaan yang diambil dari dalil dalil
keyakinan Allah itu esa.
 Allah SWT berfirman:
ُ َّ ‫ه إِ ََّل‬
‫َللا‬ ُ َّ‫م أَن‬
َ َ‫ه ََل إِل‬ ْ ‫ف‬
ْ َ‫اعل‬ َ
Artinya: “Maka ketahuilah, bahwa
sesungguhnya tidak ada Tuhan (Yang
Haq) melainkan Allah.” (Q.S.
Muhammad: 19)
Ilmu ‘Aqa’id
 Ilmu Kalam
Ilmu Ushuluddin
 Ilmu Ma’rifat
 Aqdun artinya pengikat
 ‘Aqa’id adalah bentuk jama’ dari
‘Aqdun
 Disebut ilmu‘Aqa’id, karena mempelajari
tentang keimanan yang mengikat hati
seseorang dengan Allah, baik meyakini
wujud-Nya, ke-Esaan-Nya atau
kekuasaan-Nya.
 kalam artinya pembicaraan.
 Disebut ilmu kalam, karena dalam ilmu
ini banyak membutuhkan diskusi,
pembahasan, keterangan-keterangan
dan hujjah (alasan) yang lebih banyak
dari ilmu lain.
 Ushuluddin artinya pokok-pokok agama.
 Disebut Ilmu Ushuluddin, karena
didalamnya membahas prinsip-prinsip
ajaran agama
 ma’rifat artinya pengetahuan.
 Disebut ilmu ma’rifat, karena
didalamnya mengandung bimbingan
dan arahan kepada kepada umat
manusia untuk mengenal khaliqnya.
 Seluruh manusia terlahir ke dunia ini
dalam keadaan fitrahnya, yakni
bertauhid.
Sebagaimana yang di terangkan dalam
ayat Q. S. Ar-Rum: 30.
Allah SWT berfirman :
‫ى َفطَ َر‬ ۡ ‫ّٰللا الَّ ِت‬
ِ‫ت ه‬ َ ‫ط َر‬ ۡ ِ‫ح ِن ۡي ًفا ​ؕ ف‬
َ ‫ن‬ ِ ‫لد ۡي‬
ِ ِ‫ك ل‬ َ ‫ َفاَقِ ۡم و َۡج َه‬
‫ن‬ُ ‫الد ۡي‬
ِ ‫ك‬ ​ِ ‫ق ه‬
َ ِ‫ّٰللا ؕ ٰذ ل‬ ۡ ‫خ‬
‫ـل‬ َ ِ‫ل ل‬ َ ‫ال َّناسَ َعلَ ۡيهَا ​ؕ ََل تَ ۡب ِد ۡي‬
ِ
َ ‫م ۡو‬
ۙ‫ن‬ ُ َ‫اس ََل ي َۡعل‬ َّ
‫ن‬ ‫ال‬ ‫ر‬
َ َ
‫ث‬ ‫ك‬ۡ َ ‫ا‬ ‫ن‬َّ ‫ك‬
ِ ‫ـ‬ ٰ
‫َل‬ ‫و‬ ۙ ‫م‬ُ ‫ي‬
ِ َ
‫ق‬ ۡ
‫ال‬
ِ
Artinya: “Maka hadapkanlah wajahmu dengan
lurus kepada agama Islam; sesuai fitrah Allah
disebabkan Dia telah menciptakan manusia
menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada
ciptaan Allah. (Itulah) Agama yang lurus, tetapi
kebanyakan menusia tidak mengetahui.” (Q.S. ar-
Rum:30)
 Rasulullah saw. Bersabda:

“setiap anak dilahirkan dalam keadaan


fitrah (bertauhid). Kedua orang
tuanyalah yang menjadikannya seorang
Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” (H.R.
Bukhari dan Muslim).
 Tauhid dalam Islam yang diekspresikan
dengan kalimat “laa ilaaha ilallah”
merupakan titik tolak untuk membebaskan
manusia dari belenggu manusia lainnya
serta dari sikap hidup materialistis.
 tauhid mengandung pengertian bahwa
manusia tidak membutuhkan apa-apa
selain Allah, sehingga seseorang yang
beriman diberi kemulIaan dan kepuasan
sebagai hamba yang bebas dan benar-
benar terhormat.
 Allah SWT berfirman :

ْ ‫ان َف ْلي‬ ُ ٌ َ َ‫سأَل‬


‫َس َتجِي ُبوا‬ َ ‫يب د َْع َو َة ال َّداعِ إِ َذا د‬
ِ ‫َع‬ ُ ‫ج‬ِ ‫يب أ‬ ‫عبَا ِدي َعنِي َف ِإنِي َق ِر‬ ِ ‫ك‬ َ ‫وَإِ َذا‬
َ ‫ش ُد‬
‫ون‬ ْ ‫لِي و َْل ُي ْؤ ِم ُنوا بِي لَ َعلَّ ُه‬
ُ ‫م يَ ْر‬

Artinya : “dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya


kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka
sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan
orang yang berdo’a apabila dia berdosa kepada-Ku.
Hendaklah mereka itu memenuhi perintah-Ku, agar
mereka memperoleh kebenaran. (Q.S. al-Baqarah: 186)
 Inilah diantara hakikat tauhid “laa ilaaha
ilallaah”. Apabila setiap orang mempunyai
tauhid yang benar dan memahami
tentang dirinya yang bebas dari belenggu
apapun selain Allah swt., maka seharusnya
ia dapat bekerja dan berkarya lebih baik
tanpa gangguan pemikiran-pemikiran
khurafat dan takhayul yang justru
menghalangi etos kerja dan karya bagi
kehidupan manusia. (Ismail, 2008: 10-23)
 Tauhid mempunyai beberapa pembahasan diantaranya ada 6
yakni:
 1. Iman kepada Allah, tauhid kepada-Nya, dan ikhlash
beribadah hanya untuk-Nya tanpa sekutu apapun bentuknya.
 2. Iman kepada rasul-rasul Allah para pembawa petunjuk ilahi,
mengetahui sifat-sifat yang wajib dan pasti ada pada mereka
seperti jujur dan amanah, mengetahui sifat-sifat yang mustahil
ada pada mereka seperti dusta dan khianat, mengetahui
mu’jizat dan bukti-bukti kerasulan mereka, khususnya mu’jizat
dan bukti-bukti kerasulan Nabi Muhammad saw.
 3. Iman kepada kitab-kitab yang diturunkan Allah kepada para
nabi dan rasul sebagai petunjuk bagi hamba-hamba-Nya
sepanjang sejarah manusia yang panjang.
 4. Iman kepada malaikat, tugas-tugas yang mereka laksanakan,
dan hubungan mereka dengan manusia di dunia dan akhirat.
 5. Iman kepada hari akhir, apa saja yang dipersiapkan Allah
sebagai balasan bagi orang-orang mukmin (surga) maupun
orang-orang kafir (neraka).
 6. Iman kepada takdir Allah yang Maha Bijaksana yang
mengatur dengan takdir-Nya semua yang ada di alam semesta
ini.
 Allah swt berfirman:

ٌّ‫كل‬
ُ ‫ون‬
َ ‫م ُن‬ ْ ُ ْ َ َّ ْ َ َ ُ َ ُ ُ َّ َ ‫م‬َ ‫آ‬
ِ ‫ه والمؤ‬ ِ ِ‫من رب‬ ِ ‫ه‬ ِ ‫زل إِلي‬ ِ ‫ن الرسول بِما أن‬
‫ه‬ ُ ‫ه َو ُر‬
ِ ‫س ِل‬ ِ ‫ك ُت ِب‬ ُ ‫ه َو‬ َ ِ‫مآلئ‬
ِ ‫ك ِت‬ ِ ِ‫ن ب‬
َ ‫اّلل َو‬ َ ‫م‬َ ‫آ‬

 Artinya: “Rasul telah beriman kepada Al-


Qur’an yang diturunkan kepadanya dari
Tuhannya, demikian pula orang-orang
yang beriman. Semuanya beriman kepada
Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-
Nya, dan rasul-rasul-Nya.” (QS: Al-Baqarah:
285)
 Rasulullah saw. ditanya tentang iman, lalu
beliau pun menjawab :

‫ر‬
ِ ‫خ‬ ِ ‫ه َواليَ ْو‬
ِ ‫م اآل‬ ُ ‫ه َو ُر‬
ِ ‫س ِل‬ ُ ‫ه َو‬
ِ ‫ك ُت ِب‬ َ ِ‫مالَئ‬
ِ ‫ك ِت‬ ِ ِ‫ن ب‬
َ ‫اهلل َو‬ َ ‫م‬ِ ‫أن ُت ْؤ‬
ْ
‫ر ِه‬
ِ ‫ش‬َ ‫ر ِه َو‬ ِ ‫خ ْي‬ َ ‫ن بِال‬
َ ‫ق َد ِر‬ َ ‫م‬ِ ‫َو ُت ْؤ‬

 Artinya: “Iman adalah engkau


membenarkan dan meyakini Allah, para
malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-
Nya, hari akhir, dan taqdir baik maupun
buruk.” (HR. Muslim).
 Tauhid Zat Allah
 Tauhid dalam sifat sifat Allah
 Tauhid dalam Perbuatan Allah
 Tauhid dalam Ibadah
Tauhid Zat Allah
 Allah Esa dalam Zat-Nya.
 Allah adalah wujud yang tidak
bergantung pada apa dan siapa pun
dalam bentuk apa pun.
 Dalam bahasa Al-Qur'an, Dia adalah
Ghani (Absolut). Segala sesuatu
bergantung pada-Nya dan
membutuhkan pertolongan-Nya. Dia
tidak membutuhkan segala sesuatu.
Allah berfirman :
ُّ ِ‫ه َو ْال َغن‬
‫ي‬ ُ ‫َّٰللا‬ ُ ‫اس أَ ْن ُت‬
ِ َّ ‫م ْال ُف َق َرا ُء إِلَى‬
ُ َّ ‫ّٰللا ۖ و‬ ُ ‫يَا أَيُّهَا ال َّن‬
ُ ‫م‬
‫يد‬ ِ ‫ح‬ َ ‫ْال‬

Artinya: Hai manusia, kamulah yang


berkehendak kepada Allah; dan Allah
Dialah Yang Maha Kaya (tidak
memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.
(QS. Fâthir: 15)
Tauhid dalam sifat sifat Allah
 Tauhid Sifat-sifat Allah artinya adalah
mengakui bahwa Zat dan Sifat-sifat Allah
identik, dan berbagai Sifat-Nya tidak
terpisah satu sama lain.
 Allah memiliki segala sifat yang
menunjukkan kesempurnaan, keperkasaan
dan ke-indahan, namun dalam Sifat-sifat-
Nya tak ada segi yang benar-benar
terpisah dari-Nya.
 Tauhid dalam Sifat-sifat Allah artinya
adalah mengakui bahwa Zat Allah dan
Sifat-sifat-Nya adalah satu.
Tauhid dalam Perbuatan Allah
 mengakui bahwa alam semesta dengan
segenap sistemnya, jalannya, sebab dan
akibatnya, merupakan perbuatan Allah
saja, dan terwujud karena kehendak-Nya.
 Dalam bahasa Al-Qur'an, Dia adalah
pemelihara alam semesta. Dalam hal
sebab-akibat, segala yang ada di alam
semesta ini bergantung. Maka dari itu, Allah
tidak memiliki sekutu dalam Zat-Nya, Dia
juga tak memiliki sekutu dalam perbuatan-
Nya. Setiap perantara dan sebab ada dan
bekerja berkat Allah dan bergantung
pada-Nya. Milik-Nya sajalah segala
kekuatan maupun kemampuan untuk
berbuat.
Tauhid dalam Ibadah
 menerima Allah saja sebagai yang layak
untuk ditaati tanpa pamrih,
memandang hanya Dia saja yang
menjadi ideal dan arah perilaku, dan
menolak selain-Nya serta menganggap
selain-Nya tidak layak ditaati tanpa
pamrih, atau tidak layak untuk dijadikan
ideal.
 Tauhid ibadah artinya adalah tunduk
kepada Allah saja, bangkit untuk-Nya
saja, dan hidup untuk-Nya saja, serta
mati untuk-Nya saja.
(Nabi Ibrahim berkata): "Sesungguhnya aku
menghadapkan diriku kepada Tuhan yang
mendptakan langit dan bumi dengan
cenderung kepada agama yang benar,
dan aku bukanlah termasuk orang yang
mempersekutukan Tuhan"... Katakanlah,
"Sesungguhnya sembahyangku, ibadahku,
hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah,
Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-
Nya. Dan demikian itulah yang
diperintahkan kepadaku, dan aku adalah
orang yang pertama tunduk patuh
kepada-Nya." (QS. al-An'am: 79, 162-163)
 ilmu tauhid, ini ilmu paling mulia karena objek
pembahasannya adalah sesuatu yang paling mulia.
Adakah yang lebih agung selain Pencipta alam semesta
ini? Adakah manusia yang lebih suci daripada para rasul?
Adakah yang lebih penting bagi manusia selain
mengenal Rabb dan Penciptanya, mengenal tujuan
keberadaannya di dunia, untuk apa ia diciptakan, dan
bagaimana nasibnya setelah ia mati?
 Apalagi ilmu tauhid adalah sumber semua ilmu-ilmu
keislaman, sekaligus yang terpenting dan paling
utama.Karena itu, hukum mempelajari ilmu tauhid adalah
fardhu ‘ain bagi setiap muslim dan muslimah sampai ia
betul-betul memiliki keyakinan dan kepuasan hati serta
akal bahwa ia berada di atas agama yang benar.
Sedangkan mempelajari lebih dari itu hukumnya fardhu
kifayah, artinya jika telah ada yang mengetahui, yang lain
tidak berdosa. Allah swt.

Anda mungkin juga menyukai