Anda di halaman 1dari 29

Asuhan Keperawatan

Acute Kidney Injury


Rudi Hariyono M.Kep
Review anfis
Juxtagromerular
Definisi
AKIN mendefinisikan AKI
penurunan fungsi ginjal secara tiba-tiba (dalam
48 jam) ditandai dengan
peningkatan serum kreatinin (SCr) >0.3 mg/dL
(>25 µmol/L) atau meningkat sekitar 50%
penurunan output urin < 0.5 mL/kg/hr selama
>6 jam
Epidemiologi
In-Hospital AKI from March-April 2014
100
Consider the small
90
change in Creatinine/
80
urine output needed to
70 trigger a stage 1 AKI
Survival

60
AKI 1 (n=110)
50
AKI 2 (n=13)
40
AKI 3 (n=14)
30
%

20

10

0
0 2 4 6 8 10 12

Months Post Admission


This graph shows that regardless of stage survival at 1 year post AKI was only 50-60%.
Klasifikasi AKI dengan
kriteria AKIN
3 patofisiologi utama
• Penurunan perfusi ginjal (pre-renal)
• Penyakit intrinsik ginjal (renal)
• Obstruksi renal akut (post renal)
- Bladder outlet obstruction (post renal)
- Batu, trombus atau tumor di ureter
Etiologi AKI
• AKI Pra Renal
– Hipovolemia
– Penurunan curah jantung
– Perubahan rasio resistensi vaskular sistemik
AKI Intrinsik Renal
– Obstruksi renovaskular
– Penyakit glomerulus atau mikrovaskular ginjal
– Nekrosis tubular akut
– Nefritis interstitial
– Obstruksi dan deposisi intratubular
AKI Post Renal

• Obstruksi ureter
• Obstruksi kandung kemih
• Obstruksi uretra
Treatment of AKI tergantung penyebab

Pre- Renal Intrinsic Post-Renal


YANG SERING Konsekuensi obstruksi saluran
MENYEBABKAN AKI DAN Melibatkan kerusakan pada ginjal kemih
DISEBABKAN OLEH itu sendiri. Beberapa penyebab
PENURUNAN ALIRAN DARAH termasuk:
KE GINJAL
• Nekrosis tubular
• akut
• Glomerulonefritis
Obat / racun

TERMASUK
PENYEBAB: • Block catheter
• HIPOTENSI • BPH
• DEHIDRASI • Tumours
• GAGAL
JANTUNG
Kaji Hidrasi Semua AKI kalau tidak ditngangani
dengan baik akan menjadi AKI Perlu dilihat oleh bagian
Koreksi dengan Hidrasi intrinsic i Urologi
cairan yang hilang
Faktor pre-renal dalam mencegah HIDRASI AKI

Menilai hidrasi sangat penting untuk pencegahan dan manajemen AKI

Dehidrasi adalah penyebab paling umum dari AKI


pra-ginjal
INGAT !!!
Balance cairan
Cairan intravena sering digunakan
untuk itu mengobati AKI pra renal. Warna Urine
Hanya 72% dari 366 pasien dilihat Bobot harian
oleh Tim AKI
TD Pada saat tidur /
standar

Warna urine sehat adalah 1-3, 4-8 Anda harus hidrasi!


Pada pasien yang terhidrasi dengan stabil, singkirkan obstruksi dan pertimbangkan
penyebab intrinsik!
Kenapa keseimbangan cairan sangat penting?

Pengkajian
cairan

Balance cairan yang


optimal

Sedikit cairan Terlalu banyak cairan


Kehilangan Fluid overload
cairan
Oedema
Hipotensi
Hipertensi
Shock
Penurunan oksigenasi
DOKUMEN PENGUKURAN

Semua pasien dengan AKI harus di cek urine. Darah


dan Protein di urine menandakan penyakit ginjal
dan intrinsik AKI
Diagnosa Peyebab
Asuhan Keperawatan pasien
dengan AKI
• Keluhan Utama
• RPS
• RPD
– diabetes melitus,hipertensi
• Sistem Pernafasan (B1)
– Gejala : nafas pendek
– Tanda : Takipnoe, dispnoe, peningkatan frekuensi, kusmaul,
nafas amonia, batuk
• Sistem Kardiovaskuler (B2)
– Tanda :
– hipotensi/hipertensi, nadi kuat, hipervolemia,
edema jaringan umum, pucat, kecenderungan
perdarahan.
• Sistem Persyarafan (B3)
– Gejala:
– Sakit kepala penglihatan kabur. Kram
otot/kejang
– Gangguan status mental
• Sistem Perkemihan (B4)
• Gejala : Perubahan pola berkemih, oliguria
riwayat HPB, batu/kalkuli
• Tanda : Perubahan warna urine contoh kuning
pekat,merah, coklat, berawan. Oliguri
(biasanya 12-21 hari) poliuri (2-6 liter/hari).
• Sistem Pencernaan (B5)
– Gejala : Peningkatan berat badan (edema)
,penurunan berat badan (dehidrasi), mual,
muntah, anoreksia, nyeri uluhati.
– Tanda : Perubahan turgor kulit/kelembaban,
edema (umum, bagian bawah).
Diagnosa Keperawatan
• Penurunan curah jantung berhubungan dengan beban
jantung yang meningkat.
• Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan
dengan udem sekunder: volume cairan tidak seimbang oleh
karena retensi Na dan H2O.
• Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan anoreksia, mual, muntah.
• Perubahan pola nafas berhubungan dengan hiperventilasi
sekunder, kompensasi melalui alkalosis respiratorik.
• Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan suplai O2 ke
jaringan menurun.
Penurunan curah jantung berhubungan
dengan beban jantung yang meningkat

• Tujuan : Penurunan curah jantung tidak


terjadi
• Kriteria hasil : Mempertahankan curah
jantung dengan bukti tekanan darah
danfrekuensi jantung dalam batas normal,
nadi perifer kuat dan sama dengan waktu
pengisian kapiler
Intervensi:
• Auskultasi bunyi jantung dan paru
• R/ Adanya takikardia frekuensi jantung tidak teratur
• Kaji adanya hipertensi
• R: Hipertensi dapat terjadi karena gangguan pada system
aldosteron-renin angiotensin (disebabkan oleh disfungsi ginjal)
• Selidiki keluhan nyeri dada, perhatikanlokasi, rediasi, beratnya
(skala 0-10)
• R: HT dan GGK dapat menyebabkan nyeri
• Kaji tingkat aktivitas, respon terhadap aktivitas
• R: Kelelahan dapat menyertai GGK juga anemia
Gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit berhubungan dengan edema
sekunder :Volume cairan tidak seimbang
oleh karena retensi Na dan H2O
• Tujuan: Mempertahankan berat tubuh
ideal tanpa kelebihan cairan
• Kriteria hasil: tidak ada edema,
keseimbangan antara input dan output
Intervensi:
• Monitor status cairan dengan menimbang BB perhari,
keseimbangan masukan danhaluaran, turgor kulit tanda-tanda vital
• Batasi masukan cairan
• R/ Pembatasan cairan akn menentukan BB ideal, haluaran urin, dan
respon terhadap terapi
• Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang pembatasan cairan
• R/ Pemahaman meningkatkan kerjasama pasien dan keluarga
dalam pembatasan cairan
• Anjurkan pasien / ajari pasien untuk mencatat penggunaan cairan
terutama pemasukan dan haluaran
• R/Untuk mengetahui keseimbangan input dan output

Anda mungkin juga menyukai