Anda di halaman 1dari 30

ARBOVIRUSES

ARTHROPOD-BORNE
VIRUS
INFECTIONS
ARBOVIRUSES
• VIRUS-VIRUS YANG DITULARKAN
KEPADA MANUSIA/VERTEBRATA
MELALUI GIGITAN VEKTOR YANG
BERUPA ARTHROPODA
• DILIHAT DARI SUKUNYA SANGAT
BERANEKA
• HOST RESERVOIRSNYA ADALAH
BURUNG LIAR DAN MAMALIA KECIL.
PENAMAAN ARBOVIRUS
BEBERAPA PENAMAAN VIRUS
DIDASARKAN PADA:
• JENIS PENYAKIT YANG DITIMBULKAN
(Yellow fever, Dengue)
• GEOGRAFI MUNCULNYA PENYAKIT
PERTAMA KALI (St. Louis Encephalitis,
West Nile fever)
Penyakit utama yang muncul
karena Arbovirus
• Encephalitis
• Fever (kadang-kadang dengan
pendarahan/haemorrhage)

Dikenal ada:
• Arbovirus encephalitis
• Arbovirus fevers dan haemorrhagic
fevers
Arbovirus Terpenting
Alphaviruses (ada yang menyebut Golongan A)
(Togaviridae)
• Eastern Equine Encephalitis (encephalitis)
• Western Equine Encephalitis (encephalitis)
• Venezuelan Equine Encephalitis (encephalitis &
febrile disease)
• O’nyong-nyong (febrile disease)
• Chikungunya (febrile disease & haemorrhagic fever)

Semua golongan A berkembang biak dalam


artropoda.
Arbovirus terpenting (lanjut)
Flaviviruses (ada yang menyebut golongan B) (Togaviridae)

• St Louis Encephalitis (encephalitis)


• Japanese B Encephalitis (encephalitis)
• Murray Valley Encephalitis (encephalitis)
• Tick-borne Encephalitis (encephalitis)
• Louping Ill (encephalitis, meningitis)
• Yellow fever (haemorrhagic fever)
• Kyasanur-forest fever (haemorrhagic fever)
• Dengue (febrile disease; haemorrhagic fever)

Tidak semua Golongan B berkembang biak dalam artropoda.


Togaviridae
• Lebih dari 300 serological type
• RNA virus
• Enveloped; simetri kubik
• Haemaglutinasi efek
• Dapat tumbuh dalam KJ(Kultur
Jaringan)
Arbovirus terpenting (lanjut)
Bunyaviruses (Bunyawera)
(Bunyaviridae)

• California Encephalitis (encephalitis)


• Crimean Haemorrhagic Fever (haemo
rrhagic fever)
Arbovirus terpenting (lanjut)
Orbivirus (Reoviridae)

• Colorado Tick Fever (febrile disease)


(belum dikenal penyakit ini pada
manusia)
• Chenuda virus (encephalitis ringan)
Arbovirus terpenting (lanjut)
Arenavirus (Arenaviridae)
• Junin Virus (argentina haemorrhagic
fever)
• Machupo virus (bolivia haemorrahgic
fever)
• Lassa virus (haemorrhagic fever)
• Pichinde virus (tidak infeksi pd
manusia)
Arbovirus Encephalitis
• Worldwide problem (Amerika; Afrika;
Timur jauh; Eropa timur; Australia)
• Gejala klinik utama: demam, sakit
kepala yang berat; mual; muntah;
timbul gangguan syaraf dengan tanda
paralisis dan tremor.
• Angka kematian masih tinggi
Arbovirus Fever dan
Haemorrhagic faver.
• Cukup tersebar terutama di daerah Sub-tropik dan tropik.
• Gejal Klinik Umum: demam tinggi; menggigil; sakit kepala
yang sangat; mual; muntah (beberapa arbovirus
menyebabkan gejala yg khusus)

• Yellow fever: Endemik di Amerika Selatan dan Afrika Tengah.


Ini ada dua macam:
a. Urban: Reservoir adalah manusia; dan Vektor nyamuk Aedes
aegypti
b. Sylvan or Jungle: Reservoir adalah Kera dan Vektornya
berbagai nyamuk hutan
Kekhasan klinik Yellow Fever tubuh kekuningan, berkaitan
dengan invasi virus pada hati yang menyebabkan hepatitis;
pada kasus berat, pendarahan sering terjadi dan neprosis
dengan proteinuria umum teramati, angka kematiannya tinggi.
Chikungunja dan O’nyong-nyong
• Banyak ditemukan di Afrika
• Secara klinik kedua penyakit ini
ditandai dengan rasa sakit yang sangat
pada persendian.
• O’nyong-nyong, ada nama lokal yang
berarti”break-bone fever”
• Sakit pada persendian mungkin masih
tetap tersisa setelah sehat dari penyakit
akut.
Virus Lassa
• Arenaviridae

• Pertama kali ditemukan penyakit ini (berupa demam) di Lassa


Nigeria yang disebabkan virus dengan anka kematian 36-67 %

• Virus ini dapat menyerang hampir semua sistem organ dengan


gejala klinis: demam tinggi, tukak pada mulut, sakit otot berat;
ruam kulit disertai pendarahan; pneumonia; kerusakan jantung
dan ginjal.

• Pengobatan hanya dengan serum yang diperoleh dari penderita


yang sudah sehat atau dari yang kebal secara alami.

• Virus dapat menetap dalam darah untuk beberapa bulan


setelah sembuh, karena itu penggunaan serum dari orang yang
baru sembuh harus waspada.
HERPESVIRUS
• Herpesviridae
• dsDNA; emploved; simetri kubik
• Dibagi menjadi tiga sub-suku:

1. Alphaherpesvirus
2. Betaherpesvirus
3. Gammaherpesvirus
Alphaherpesvirus
• Siklus replikasi yang pendek
• Efek sitopatologi (ECP) tinggi
• Infeksi laten sering ditemukan pada
ganglion
• Meliputi:
1. HSV 1 dan 2(Herpes simpleks virus)
2. Varisela-Zoster Virus
Betaherpesvirus
• Siklus replikasi lebih panjang
• ECP progresif lambat
• Inangnya relatif terbatas
• Virus utama: Sitomegalovirus
Gammaherpesvirus
• Replikasi dalam sel limfoblas dan
spesifik bagi limfosit T maupun B disertai
latenisasi yang sering ditemukan pada
jaringan limfoid.
• Meliputi: (Utama)
1. Epstein-Bar virus (EB)
2. Virus penyakit Marek
Infeksi herpes pada manusia
• HSV 1
• HSV 2
• Varisella-Zoster virus
• Epstein-Bar virus dan
• Sitomegalovirus
HSV 1
• herpes labialis
• ginggivostomatitis herpetik akut;
• eksema herpetikum;
• keratokonjungtivitis dan
• meningo ensefalitis
HSV 2
• Herpes genitalis
• Herpes neonatal (bisa menimbulkan
kerusakan otak permanen, untuk
menghindari ini harus caesar)
Herpes varisella-zoster
• Herpes varisela (cacar air) dan herpes zoster
disebabkan oleh virus yang sama tapi gejala
klinis yang timbul berbeda
• Varisela umumnya pada anak-anak, zoster
pada orang dewasa
• Varisela adalah penyakit ringan yang sangat
menular ditandai dengan adanya gangguan
kulit dan selaput lendir berupa erupsi
vesikular.
Varisela-zoster (lanjut)
• Penyakit zoster (shingles) pada orang
dewasa (jarang pada anak) ditandai oleh
peradangan radix posterior saraf dan
ganglia, diikuti oleh vesikel yang
berkelompok seperti vesikel varisela pada
kulit yang dipersarafi oleh saraf sensoris
yang terkena.
• Varisela merupakan penyakit akut karena
kontak primer dengan virus
• Zoster merupakan reaktivasi virus varisela
dalam bentuk laten pada ganglia sensorik
Patologi varisela-zoster
• Jalur infeksi varisela melalui selaput lendir
saluran pernapasan atas, kemudian masuk
keperedaran darah dan virus menetap pada
kulit.
• Terjadi pembengkakan sel epitel, degenerasi
balon, dan penimbunan cairan sehingga
terbentuk vesikel
• Virus varisela bisa masuk ganglion dalam
waktu lama (infeksi laten), dan bisa
mengalami reaktivasi.
Epstein-Barr virus (EBV)
• Ditemukan pada leukosit simpanse dan
baboon normal
• Dilaporkan penyakit mononukleosus
infektiosa (demam glandula, ditandai demam
dan pembesaran kelenjar getah bening serta
limpa) yang ada hubungannya dengan
karsinoma nasofaring dan limfoma Burkitt
(tumor pada anak-anak di afrika tengah)
diduga berat karena virus EB
Sitomegalovirus
• Umumnya ditularkan dari ibu yang terinfeksi ke bayi
pada masa kehamilan (congenital infection)
• Sitomegalik sel dapat ditemukan pada organ hati,
paru-paru, ginjal, saluran pencernaan, kelenjar
paratiroid, pankreas, kelenjar ludah dll.(terjadi
pembesaran sel dengan inti sel yang besar)
• Kematian umumnya pada anak-anak dibawah 2
tahun. Kalaupun hidup biasanya mengalami
retardasi mental.
• Sitomegalovirus merupakan penyebab 10 % kasus
microcephaly.
Virus Rabies
• Rabies suatu bentuk ensepalitis yang
mematikan disebabkan oleh infeksi suatu
virus pada berbagai jenis binatang (anjing,
kera, kucing, kelelawar, anjing liar dll). Dan
masuk ke manusia karena gigitan dari
binatang yang terinfeksi tsb.
• Masa inkubasinya cukup panjang, biasanya
4-12 minggu, dan kadang-kadang lebih
panjang lagi. Tapi kalau gigitan terjadi pada
kepala, leher maka masa inkubasinya bisa
lebih pendek. Penyebaran virus dari daerah
gigitan ke SSP adalah melalui syaraf.
Virus rabies (lanjut)
Gejala:
• tremor; kontraksi otot; kejang;
• Dulu penyakit ini dikenal sebagai
hydro phobia/fear of water

• Rhabdoviridae (hanya satu type)


• RNA virus; enveloped; helik; 70-80 nm
• Haemaglutinasi eritrosit angsa
Mumps (gondongan)
• Secara klinik menunjukan demam dengan
peradangan kelenjar saliva yang ditandai
pembengkakan kelenjar parotid dan submaxillary.
• Komplikasi neurologi: tidak umum tapi dapat terjadi
meningitis aseptik atau meningoensefalitis; kadang-
kadang muncul melemahnya otot atau paralisis
• Komplikasi lain: orchitis (radang testis); pancreatitis;
oophoritis (radang opharium) dan thyroiditis
• 20 % laki dewasa yang terinfeksi mumps mengalami
orchitis
Mumps (lanjut)
• Paramyxovirus (satu type)
• RNA virus
• Enveloped; 110-170 nm; simetri helik
• Haemaglutinasi butir darah merah
unggas

Anda mungkin juga menyukai