Anda di halaman 1dari 13

Dr. Wanda Junita & dr.

Vania Amanda
PKM Serang Kota
 PJK terjadi akibat penumpukan plak lemak pada
dinding pembuluh darah jantung, yang lama
kelamaan dapat menyebabkan gangguan aliran
darah ke jantung
 Gejala yang muncul terjadi akibat
ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen
pada otot jantung
 Penumpukan lemak pada dinding pembuluh
darah, sewaktu-waktu dapat mengalami
perlukaan dan menimbulkan sumbatan total pada
pembuluh darah  SERANGAN JANTUNG
 Berdasarkan kesepakatan dokter
jantung Indonesia (PERKI) :
 Individu dengan resiko tinggi penyakit
jantung koroner (PJK) adalah seseorang
yang memiliki minimal 1 faktor resiko
mayor PJK, yaitu :
 Diabetes melitus
 Hipertensi
 Dislipidemia
 Wanita sdh menopause
 Perokok
 Pria usia >40 tahun
 Memiliki riwayat keluarga menderita PJK

 Disebut sbg PJK Asimptomatik


Tekanan didalam pembuluh darah yg tinggi akan
Hipertensi menyebabkan perlukaan pada dinding pembuluh darah
yg memudahkan masuknya sel lemak kedalam dinding PD

Diabetes Pasien dgn DM memiliki kecenderungan lebih mudah


Melitus untuk mengalami penyempitan pembulih darah

Pasien dgn berat badan berlebih memiliki kadar lemak


Obesitas darah yang tinggi

Saat stress akan dikeluarkan hormone stress yang


Stress menyebabkan peningkatan TD dan menurunnya
kelenturan dinding pembuluh darah
 PJK merupakan salah satu
penyakit keturunan yang
dipengaruhi oleh pola hidup
 Anak dari orang tua yang
menderita PJK, memiliki risiko
yang lebih tinggi untuk
menderita penyakit yang sama
 Sehingga, pola hidup sehat
yang dilakukan semenjak dini
akan menurunkan risiko
menderita penyakit kronis di
usia tua
 Rasa tidak nyaman pada
dada  Angina
 Sesak nafas
 Berdebar-debar
 Mual, muntah
 Keringat dingin

 Gejala sangat mirip dengan


gejala sakit maag, sehingga
pada pasien dengan risiko
tinggi perlu dilakukan
pemeriksaan lebih lanjut
 Angina merupakan istilah medis untuk
nyeri dada, terbagi menjadi 2 bentuk :
 Angina Tipikal
 Angina Atipikal

 Angina berlangsung dalam waktu


beberapa menit dan dapat membaik
dengan istirahat
 Angina yang muncul saat beraktivitas,
dan membaik saat istirahat  Angina
Stabil
 Sewaktu-waktu, angina dapat muncul
saat istirahat atau tidak membaik
dengan istirahat  Sindrom Koroner
Akut
 Berdasarkan rekomendasi dokter
jantung Indonesia, pada pasien
PJK Asimptomatik perlu dilakukan
pemeriksaan lanjut dalam rangka
skrining, yaitu :
 Exercise stress test
 Pemeriksaan pencitraan, seperti :
Echocardiography stress test,
Stress test perfusion scanning,
MSCT
 Jika sudah terdeteksi, perlu
konsumsi obat untuk pencegahan
progresi penyakit
 Jika menemukan pasien dengan
keluhan nyeri dada yang khas untuk
angina, SEGERA BAWA KE RS
 Saat dibawa ke RS, pastikan :
 Pasien dalam posisi setengah duduk
(kepala lebih tinggi)
 Bebaskan daerah leher dari pakaian dan
benda apapun
 Anjurkan untuk mengatur nafas, jangan
banyak bergerak dan berbicara
 Jangan berikan minuman atau makanan
apapun
 Jika pasien sudah memiliki riwayat PJK
dan mengonsumsi obat, dapat diberikan
obat ISDN yang diberikan dibawah lidah
 Jangan tunda, segera ke RS
 Melakukan Pola Hidup Sehat dan mengelola
faktor risiko yang diderita dengan baik
 Pola Hidup Sehat dengan C.E.R.D.I.K
 Cek Kesehatan Secara Rutin dan Berkala
 Enyahkan Asap Rokok
 Rajin aktifitas fisik dan olahraga
 Diet gizi seimbang
 Istirahat yang cukup
 Kelola stress dengan baik

 Kelola faktor risiko dengan P.A.T.U.H


 Periksa dan kontrol kesehatan secara rutin
 Atasi penyakit dengan pengobatan yg teratur
 Tetap lakukan diet gizi seimbang
 Upayakan aktivitas fisik dengan aman
 Hindari asap rokok, alcohol dan zat
karsinogenik
 Pada pasien dengan PJK, dianjurkan
untuk melakukan “diet jantung” yaitu :
 Cukup energi untuk BB ideal
 Cukup protein, rendah lemak
 Rendah garam
 Tinggi serat
 Makanan yang mudah dicerna dan tidak
menimbulkan gas
 HINDARI :
 Daging berlemak, jeroan, gajih, kepiting,
kerang, susu tinggi lemak
 Kacang merah, kacang mete, oncom
 Sayuran kol, sawi, lobak, durian, nanas,
nagka, cempedak
 Teh, kopi, minuman bersoda
“Jantung Sehat, Hidup Bahagia”

Anda mungkin juga menyukai