Anda di halaman 1dari 17

ASMA

• Adventy Putri
• Fulgesius Miga
• Michelle Shanice
• Riko Ivan
Pengertian Asma
 Jenis penyakit jangka panjang atau
kronis pada saluran pernapasan
yang ditandai dengan peradangan
dan penyempitan saluran napas
yang menimbulkan sesak atau sulit
bernapas.
 Asma bisa diderita oleh semua
golongan usia, baik muda atau tua.
Gejala Asma
Gejala utama :
sulit bernapas,

 batuk-batuk,

dada sesak, dan

mengi.

*Gejala ini penyebabkan penderita kesulitan tidur


Lanjutan..
Gejala Lainnya :

 Inhaler pereda yang tidak ampuh lagi dalam mengatasi


gejala.
 Gejala batuk, mengi dan sesak di dada semakin parah dan
sering.
 Sulit bicara, makan, atau tidur akibat sulit bernapas.
 Bibir dan jari-jari yang terlihat biru.
 Denyut jantung yang meningkat.
 Merasa pusing, lelah, atau mengantuk.
 Adanya penurunan arus puncak ekspirasi
Penyebab Asma
 Infeksi paru-paru dan saluran napas yang umumnya
menyerang saluran napas bagian atas seperti flu.
 Alergen (bulu hewan, tungau debu, dan serbuk
bunga).
 Paparan zat di udara, misalnya asap kimia, asap
rokok, dan polusi udara.
 Faktor kondisi cuaca, seperti cuaca dingin, cuaca
berangin, cuaca panas yang didukung kualitas udara
yang buruk, cuaca lembap, dan perubahan suhu yang
drastis.
 Kondisi interior ruangan yang lembap, berjamur, dan
berdebu.
 Stres.
Penyebab Asma
 Emosi yang berlebihan (kesedihan yang berlarut-larut,
marah berlebihan, dan tertawa terbahak-bahak).
 Aktivitas fisik (misalnya olahraga).
 Obat-obatan, misalnya obat pereda nyeri anti-inflamasi
nonsteroid (aspirin, naproxen, dan ibuprofen) dan obat
penghambat beta (biasanya diberikan pada penderita
gangguan jantung atau hipertensi).
 Makanan atau minuman yang mengandung sulfit (zat
alami yang kadang-kadang digunakan sebagai pengawet),
misalnya selai, udang, makanan olahan, makanan siap
saji, minuman kemasan sari buah, bir, dan wine.
 Alergi makanan(misalnya kacang-kacangan).
 Penyakit refluks gastroesofageal (GERD) atau penyakit di
mana asam lambung kembali naik ke kerongkongan
sehngga mengiritasi saluran cerna bagian atas.
Resiko Menderita
Asma
 Memiliki keluarga dengan riwayat penyakit asma atau
 alergi atopik (kondisi yang berkaitan dengan alergi,
misalnya Alergi makanan).
 Mengidap penyakit bronkiolitis atau infeksi paru-paru
saat masih kecil.
 Lahir dengan berat badan di bawah normal, yaitu kurang
dari dua kilogram.
 Kelahiran prematur, terutama jika membutuhkan
ventilator.
 Terpapar asap rokok saat masih kecil. Pada kasus ibu
yang merokok saat hamil, risiko anak untuk menderita
asma akan meningkat.
Diagnosa Asma

Rontgen CT-Scan Spirometri

peak flow meter


(PFM)
Diagnosa
 1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas yang
berhubungan dengan adanya bronkhokonstriksi,
bronkhospasme, edema mukosa dan dinding
bronkus, serta sekresi mucus yang kental.
 2. Resiko tinggi ketidakefektifan pola napas yang
berhubungan dengan penignkatan kerja pernapasan,
hipoksemia, dan ancaman gagal napas.
 3. Gangguan pertukaran gas yang berhubungan
dengan serangan asma menetap.
Lanjutan..
 4. Gangguan pemenuhan nutrisi: kurang dari kebutuhan
tubuh yang berhubungan dengan penurunan nafsu makan.

 5. Gangguan ADL yang berhubungan dengan kelemahan


fisik umum, keletihan.

 6. Cemas yang berhubugan dengan adanya ancaman


kematian yang dibayangkan (ketidakmampuan untuk
bernapas).

 7. Kurangnya pengetahuan yang berhubungan dengan


informasi tidak adekuat mengenai proses penyakit dan
pengobatan.
Pengobatan
 Inhaler pereda. Inhaler pereda digunakan untuk
meringankan gejala asma dengan cepat saat
serangan sedang berlangsung. Biasanya inhaler ini
berisi obat-obatan yang disebut short-acting beta2-
agonist atau beta2-agonist yang memiliki reaksi
cepat (misalnya terbutaline dan salbutamol).
 Inhaler pencegah. Selain dapat mencegah
terjadinya serangan asma, inhaler pencegah juga
dapat mengurangi jumlah peradangan dan
sensitivitas yang terjadi di dalam saluran napas.
Biasanya Anda harus menggunakan inhaler
pencegah tiap hari untuk sementara waktu sebelum
merasakan manfaatnya secara utuh
Lanjutan..
 Steroid oral. Tablet steroid mungkin akan diresepkan dokter jika asma
Anda masih belum bisa dikendalikan
 Tablet theophylline. Obat yang bisa difungsikan sebagai obat pencegah
gejala asma ini bekerja dengan cara membantu melebarkan saluran
napas dengan melemaskan otot-otot di sekelilingnya.
 Tablet leukotriene receptor antagonist (montelukast). Obat ini
bekerja dengan cara menghambat bagian dari reaksi kimia yang
menyebabkan radang di dalam saluran pernapasan.
 Ipratropium. Meski lebih banyak diresepkan pada kasus bronkitis kronis
dan emfisema, ipratropium juga bisa digunakan untuk menanggulangi
serangan asma.
 Omalizumab. Obat ini mampu menurunkan risiko terjadinya peradangan
saluran pernapasan dengan cara mengikat salah satu protein yang
terlibat di dalam respons imun dan mengurangi kadarnya pada darah
 Bronchial thermoplasty. digunakan untuk mengobati asma parah
dengan cara merusak otot-otot sekitar saluran napas yang dapat
mengurangi penyempitan pada saluran pernapasan
Implikasi Keperawatan

 Tujuan terapi asma adalah:


 Menyembuhkan dan mengendalikan gejala asma
 Mencegah kekambuhan
 Mengupayakan fungsi paru senormal mungkin serta
mempertahankannya
 Mengupayakan aktivitas harian pada tingkat normal
termasuk melakukan exercise
 Menghindari efek samping obat asma
 Mencegah obstruksi jalan nafas yang ireversible
Lanjutan..

 Terapi medikasi untuk asma antara lain:


 Agonis Beta
 Antikolinergik
 Metilsantin
 Kortiikosteroid
 Inhibitor sel mast
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai