Anda di halaman 1dari 15

TITRASI REDOKS

(PERMANGANOMETRI)

DINNY ANDRIANI ERNA PUTRIANI IYAI MARLIN ROSWITA MISA


TITRASI REDOKS
• Titrasi redoks merupakan titrasi terhadap larutan analit berupa
reduktor atau oksidator dengan titran berupa larutan dari zat
standar oksidator atau reduktor.

• Reaksi redoks adalah reaksi yang melibatkan penangkapan dan


pelepasan elektron, sehingga terjadi perubahan bilangan
oksidasi.
SYARAT REAKSI REDOKS UNTUK TITRASI

• Hanya ada satu reaksi yang terjadi pada keadaan


tertentu,

• Reaksi harus berkesudahan pada titik ekuivalen, dan

• Harus ada indikator yang dapat digunakan untuk


menunjukkan titik akhir titrasi
ZAT-ZAT PEREDUKSI DAN PENGOKSIDASI

• Zat-zat pengoksidasi : Kalium Permanganat, Kalium dikromat,


Serium (III) Sulfat, Iod, Kalium Iodat dan Kalium Bromat.

• Zat-zat pereduksi : Arsen (III) Oksida, Natrium Tiolsulfat.


PRINSIP TIRASI REDOKS

• Reaksi oksidasi reduksi atau reaksi redoks adalah reaksi yang


melibatkan penangkapan dan pelepasan elektron.

• Dalam setiap reaksi redoks, jumlah elektron yang dilepaskan oleh


reduktor harus sama dengan jumlah elektron yang ditangkap oleh
oksidator.
PRINSIP TIRASI REDOKS

• Ada dua cara untuk menyetarakan persamaan reaksi redoks yaitu


metode bilangan oksidasi dan metode setengah reaksi (metode ion
elektron).
JENIS-JENIS TITRASI REDOKS

• Dikromatometri atau Bikromatometri


• Permanganometri
• Bromatometri
• Iodimetri
• Iodometri
HUBUNGAN REAKSI REDOKS DENGAN ENERGI

• Reaksi redoks melibatkan perpindahan elektron; Arus listrik adalah


perpindahan elektron;

• Reaksi redoks dapat menghasilkan arus listrik, contoh: sel galvani;


Arus listrik dapat menghasilkan reaksi redoks, contoh sel
elektrolisis.
INDIKATOR TITRASI REDOKS
Indikator Warna Reduktor Warna Oksidator Potensial Transisi (V) Kondisi

Metilen Tak Berwarna Biru 0.53 1 M asam

Difenilamin Tak Berwarna Ungu 0.76 1 M H2SO4


Difenilbenzidin Tak Berwarna Ungu 0.76 1 M H2SO4
Asam Difenilamin
Tak Berwarna Merah - Ungu 0.85 asam encer
Sulfonat
Ferroin Merah Biru Muda 1,11 1 M H2SO4
Nitroferroin Merah Biru Muda 1,25 1 M H2SO4
PERMANGANOMETRI

• Titrasi yang didasarkan pada reaksi redoks. Dalam reaksi ini, ion
MnO4- bertindak sebagai oksidator. Ion MnO4- akan berubah
menjadi ion Mn2+ dalam suasana asam.

• Teknik titrasi ini biasa digunakan untuk menentukan kadar oksalat


atau besi dalam suatu sample
PERMANGANOMETRI

• Pada permanganometri, titran yang digunakan adalah kalium


permanganat.

• Kalium permanganat mudah diperoleh dan tidak memerlukan


indikator kecuali digunakan larutan yang sangat encer serta telah
digunakan secara luas sebagai pereaksi oksidasi selama seratus
tahun lebih
PERMANGANOMETRI

• Kalium permanganat merupakan oksidator kuat dalam larutan yang


bersifat asam lemah, netral atau basa lemah.

• Dalam larutan yang bersifat basa kuat, ion permanganat dapat


tereduksi menjadi ion manganat yang berwarna hijau
STANDARISASI KALIUM PERMANGANAT

1. Arsen (III) Oksida

2. Natrium Oksalat

3. Besi Logam

4. Etilenadiamonium besi (II) sulfat


PENETAPAN KADAR DENGAN KALIUM PERMANGANAT

1. Penetapan Besi (II)


Fe2+ + MnO4- + 8H+ → 5Fe3+ + Mn2+ + 4H2O

2. Analisis Hidrogen Peroksida


2MnO4- + 5H2O2 + 6H+ → 2Mn2+ + 5O2 + 8H2O
PENETAPAN KADAR DENGAN KALIUM PERMANGANAT

3. Penetapan Mangan dioksida dalam pirolusit


MnO2 + H2C2O4 → Mn2+ + 2CO2 + 2H2O

2MnO2 + 2H3AsO3 + 4H+ 2Mn2+ + 2H3AsO4 + 2H2O

4. Penetapan Nitrit
2MnO4- + 5NO2-+ 6H+ → 2Mn2+ + 5NO3 + 3H2O

Anda mungkin juga menyukai