Anda di halaman 1dari 11

INTERAKSI OBAT DAN

MAKANAN
(Daging, unggas dan telur)

Rizky Utami
Putri Ayu Nafisa
Venny Carasea

Dosen Pengampu : dr. Hidayani Fazriah, MARS


Pengertian Interaksi Obat
Menurut Ganiswarna, 2007: 862

Di antara berbagai factor yang mempengaruhi


respons tubuh terhadap pengobatan terdapat
factor interaksi obat. Obat dapatberinteraksi
dengan makanan, zat kimia yang masuk dari
lingkungan,atau dengan obat lain.

Menurut Shargel, 2012 : 645

Interaksi obat adalah modifikasi efek suatu obat


akibat obat lain yang diberikan pada awalnya
atau diberikan bersamaan sehinggakeefektifan
atau toksisitas satu obat atau lebih.

Kesimpulan :

Interaksi obat adalah faktor yang mempengaruhi


respon tubuh terhadapobat, dimana obat dengan
berinteraksi obat dengan obat, obat denganmakanan,
obat dengan senyawa kimia lain.
JENIS INTERAKSI OBAT

1. Interaksi farmakodinamik 2. Interaksi farmakokinetik

 adalah interaksi antara obat yang bekerja pada  Interaksi farmakokinetik terjadi jika salah satu
sistem reseptor, tempat kerja atau sistem fisiologik obatmempengaruhi absorbsi, distribusi, metabolisme
yang sama sehingga terjadi efek aditif, sinergik atau atau ekskresi obatkedua, sehingga kadar plasma
antagonistic,tanpa terjadi perubahan kadar obat obat kedua meningkat atau
dalam plasma (Ganiswarna,2007: 872). menurun. Akibatnya terjadi peningkatan toksisitas
atau penurunan efektivitas obat tersebut
Aditif : ketika obat A diberikan bersamaan dengan obat (Ganiswarna, 2007: 863).
Bdan obat A meningkatkan efek dari obat B, baik itu Fase absorbsi : Interaksi pada fase absorbsi dapat
efek terapiataupun efek sampingnya. terjadi dengan jalan diantaranya memperpendek
Sinergik : ketika obat A diberikan bersamaan dengan atau memperpanjang waktu pengosongan lambung
obat Bdan ketika efek obat yaitu dengan merubah pH lambung atau membentuk
A meningkat, menyebabkan efek dariobat B juga kompleks obat (Kee and Hayes, 1996).
meningkat, begitupun sebaliknya.
Antagonis : ketika obat A diberikan bersamaan
dengan obat Bdan obat A menghambat obat B untuk
berikatan denganreseptor, dan menyebabkan efek
dari obat B menurun.
Fase Distribusi : Interaksi pada fase distribusi dapat Fase Ekskresi : Suatu obat dapat
terjadi ketika dua obat bersaing untuk mendapatkan mempengaruhi ekskresi obat lainnya
tempat pada protein atau albumin di dalam plasma. dengan cara mengubah ikatan protein.
Apabila salah satu obat tergeser dari ikatan protein Dengan demikian mengubah kecepatan
maka akan banyak obat dalam bentuk bebas yang filtrasi glomerulus. Lalu dapat
bersirkulasi dalam plasma, sehingga dapat menghambat sekresi tubuli, dan dapat
meningkatkan kerja obat dan menimbulkan toksik. mengubah aliran urin atau Ph urin.
Interaksi pada fase distribusi hanya terjadi jika obat
tersebut memiliki ikatan kuat dengan protein (> 90%),
obat dengan jendela terapi sempit, volume distribusi 3. Interaksi Farmasetik
kecil dan memiliki onset yang cepat.
 Interaksi farmasetik atau disebut juga
Fase Metabolisme : Metabolisme atau biotransformasi inkompatibilitas bersifat langsung dan dapat secara
adalah proses memetabolisme atau merubah fisik atau kimiawi. Misalnya terjadi presitipasi,
senyawa obat yang biasanya bersifat lipofil (non perubahan warna, tidak terdeteksi (invisible), yang
polar) yang sukar dieliminasi menjadi metabolit inaktif selanjutnya menyebabkan obat menjadi tidak aktif.
(polar) sehingga mudah untuk dieliminasi dari tubuh Interkasi ini terjadi pada saat obat diformulasikan/
melalui urin dan feses. Proses ini dilakukan oleh disiapkan sebelum obat digunakan oleh penderita.
enzim pemetabolisme yang ada di hati. Interaksi obat Fisik : terjadi perubahan kelarutan
pada fase ini dapat meningkatkan atau menurunkan Kimia : terjadi reaksi satu dengan yang lain atau
kadar obat di dalam darah (Wynn et al., 2009). terhidrolisisnya suatu obat selama dalam proses
pembuatan ataupun selama dalam penyimpanan.
INTERAKSI OBAT DAN MAKANAN

Interaksi obat dan makanan terjadi bila makanan


mempengaruhi bahan dalam obat yang diminum
sehingga obat tidak dapat bekerja sebagaimana
mestinya. Interaksi ini dapat menyebabkan efek yang
berbeda-beda, dari mulai peningkatan atau penurunan
efektivitas obat sampai efek samping. Makanan juga Interaksi obat dan makanan dapat terjadi ketika
dapat menunda, mengurangi atau meningkatkan makanan yang dimakan mempengaruhi obat yang
penyerapan obat. sedang kita gunakan sehingga mempengaruhi efek
obat tersebut, contoh reaksi yang dapat timbul :
Makanan dapat mempercepat/memperlambat efek
obat
Beberapa obat tertentu dapat menyebabkan vitamin
dan mineral tidak bekerja secara tepat.
Menyebabkan hilang/bertambah nafsu makan
Obat dapat mempengaruhi nutrisi tubuh
Obat Antidepresan
(Tranylcypromine, phenelzine, dan nialamide)

Obat untuk mengatasi depresi ini bekerja dengan


cara membuat normal kembali zat neurotransmitter yang
terganggu ketika mengalami tekanan yang besar. Zat
neurotransmitter tersebut adalah monoamine oxidase inhibitor Obat ini dapat berinteraksi secara negatif bersama
(MAOIs) yang bekerja sebagai pengantar sinyal antara sel makanan yang mengandung tiramine. jika berinteraksi
saraf dan mengatur mood seseorang. dengan tiramine bisa menyebabkan peningkatan
tekanan darah secara cepat/ berisiko menimbulkan
tekanan darah tinggi dengan cara menghambat
penguraian hormon stress di sistem saraf pusat dan di
pembuluh perifer.

Tyramine adalah asam amino tirosin yang


terbentuk pada makanan yang mengandung
protein yang dapat memicu migrain dengan cara
melepaskan berbagai jenis hormon stress
(dopamin, norepinefrin dan epinefrin) kedalam
darah.

Contoh makanan : daging dalam kalengan/ kemasan,


daging diasap, hati sapi atau ayam, dendeng daging.
Obat Antibiotik Obat Antiinflamasi
(quinolone, ciprofloxacin dan tetrasiklin) (kortikosteroid dan obat antiinflamasi
nonsteroid/OAINS)
Antibiotik adalah kelompok obat yang digunakan untuk
mengatasi dan mencegah infeksi bakteri. Obat ini bekerja Obat-obatan jenis ini memiliki efek mengurangi
dengan cara membunuh dan menghentikan bakteri peradangan, dan meredakan rasa nyeri.
berkembang biak di dalam tubuh.
Obat ini memiliki efek yang positif bila dikonsumsi
Golongan obat ini akan berinteraksi negatif bila bersamaan dengan makanan tinggi kalsium contohnya
dikonsumsi bersamaan dengan makanan tinggi zat susu.
besi. Akibat yang ditimbulkan yakni terjadi penurunan Alasannya adalah karena obat ini dapat meningkatkan
efektivitas penyerapan antibiotik pada tubuh. pembuangan kalium dan kalsium dari tubuh. Susu
Contoh makanan tinggi zat besi dan kalsium : susu, berfungsi menggantikan kalium dan kalsium yang
hati sapi atau ayam, daging merah, daging ayam, terbuang akibat penggunaan obat kortikosteroid. Selain
kuning telur dll. itu, Susu berfungsi untuk mencegah efek samping
berupa iritasi lambung atau nyeri perut, dan mual akibat
Untuk menghindari interaksi ini, konsumsi makanan penggunaan obat tersebut..
tersebut dua jam sebelum atau sesudah
mengonsumsi obat antibiotik.

Antibiotik(Siprofloksasin, Tetrasiklin, Azitromisin) tidak boleh


diminum bersama susu maupun produk susu karena
menyebabkan terbentuknya senyawa khealat yang membuat
Antibiotik sulit diserap dalam tubuh sehingga dapat terjadi gagal
terapi.
Obat asma (Teofilin, Albuterol, Ephinephrine) Antijamur (Griseovulfin)

Obat asma khususnya golongan teofilin bila berinteraksi Griseofulvin adalah obat untuk melawan infeksi yang
dengan makanan yang mengandung lemak tinggi akan disebabkan oleh jamur di kulit kepala, selangkangan atau
meningkatkan jumlah teofilin dalam darah dan memacu lipat paha (tinea cruris), dan kuku. Griseofulvin
susunan saraf pusat hingga tak terkontrol. mencegah sel jamur berkembang dengan cara
Menurut allergycliniconline.com, penyerapan obat asma mengendap di sel keratin yang ada di permukaan kulit,
yang tidak sesuai juga bisa menyebabkan gangguan sehingga menghalangi jamur untuk menyerang kulit.
gastrointestinal seperti mual dan muntah hingga kejang.
Interaksi griseovulfin pada saat makan makanan
berlemak seperti daging sapi, ayam goreng yakni
interaksi positif seperti penyerapan obat menjadi lebih
baik dan meningkatkan efektivitas obat.
Obat antiparkinson (levodopa)

Levodopa merupakan obat anti parkinson yang digunakan


untuk mengobati gejala penyakit Parkinson atau gejala
serupa Parkinson (tubuh gemetar, kaku, dan kesulitan
bergerak) yang umumnya disebabkan karena kurangnya
kadar dopamin di dalam otak.

Cara kerja Levodopa adalah saat ia masuk ke dalam otak,


levodopa akan berubah menjadi dopamin yang membantu
mengontrol gerakan. Levodopa dapat digunakan secara
tunggal atau dikombinasi dengan obat lainnya seperti
Carbidopa dengan tujuan untuk mencegah pecahnya
levodopa di dalam aliran darah sehingga levodopa dapat
masuk ke dalam otak.

Hindari makanan tinggi protein saat mengonsumsi


levodopa karena protein dapat mengganggu respon
tubuh terhadap levodopa.
REFERENSI
Gunawam,.Sulistia., 2012.,Farmakologi Dan Terapi
Edisi 5., UI Press,Jakarta.
http://gizimu.com/interaksi-obat-dengan-makanan/
http://majalahkesehatan.com/waspadai-interaksi-
obat-dan-makanan/
https://www.honestdocs.id/kegunaan-zat-besi
THANKS

Anda mungkin juga menyukai