Intro
POD
• QTA : 20%
• UTS : 35%
• UAS : 45%
------------------------------------------------------------------
100%
Komponen tersebut dapat berubah sewaktu-waktu
disesuaikan dengan bobot tugas
• Komputer
– Sebuah mesin yang melaksanakan berbagai macam tugas
berdasarkan perintah khusus
CPU
– Central Processing Unit
– Processor merupakan “otak” pada komputer
– Yang melakukan komputasi dasar dalam sistem
– Contoh: Pentium, Athlon dan SPARC.
Komponen Dasar pada Komputer : Hardware
Memori
– Tempat dimana dapat ditemukannya data dan
perintah yang dibutuhkan oleh CPU untuk
melakukan tugas-tugas yang ditetapkan
– 2 Tipe:
• Memori utama (Main Memory)
• Memori Sekunder (Secondary Memory)
Komponen Dasar pada Komputer : Hardware
Memori Utama
Memory sekunder
I/O Device
– Digunakan supaya sistem komputer dapat berinteraksi
dengan dunia luar dengan cara memindahkan data ke
dalam dan keluar sistem
– Contoh:
• Input device: keyboard, mouse dan mikrofon
• Output device: monitor, printer dan speaker
Komponen Dasar pada Komputer : Software
• Software
– Suatu program yang digunakan oleh komputer untuk
melakukan suatu fungsi
– Disimpan pada beberapa piranti keras (hardware) seperti
hard disk, tetapi software sendiri bersifat tidak dapat
diukur (intangible)
– data yang digunakan komputer dapat berupa apapun
yang program perlukan
• Program
– Tindakan seperti instruksi untuk processor.
Komponen Dasar pada Komputer : Software
Program Sistem
Program Aplikasi
Compiler
– Bahasa mesin
• Bahasa yang dimengerti oleh komputer.
Bahasa pemrograman
Bahasa Pemrograman
– Suatu teknik komunikasi yang distandarisasi untuk
menyatakan instruksi pada komputer
catatan:
1. Mendefinisikan masalah
2. Menganalisa masalah
3. Mendesain algoritma dan representasi atau penyajian
(Pseudocode atau flowchart)
4. Coding dan debugging
1. Mendefinisikan Masalah
• Suatu masalah yang dideklarasikan secara jelas sudah
merupakan setengah solusi.
• Contoh Permasalahan:
– Hitung berapa kali suatu nama tampil pada sebuah daftar
• Input program:
– Daftar dari nama-nama (kita sebut nameList)
– Nama yang dicari (kita sebut keyName)
• Output program:
– Jumlah seringnya suatu nama tampil pada suatu daftar
3. Desain Algoritma & penyajian
Algoritma
– Langkah-langkah yang jelas dan dengan spesifikasi yang
tidak ambigu sangat dibutuhkan dalam memecahkan suatu
permasalahan
4. Jika keyname sama dengan nama pada daftar, tambahkan 1 pada count
(penghitungan)
catatan:
Ini hanya sebagai petunjuk untuk simbol-simbol yang umum dipakai dalam
pembuatan flowcharts. Anda dapat menggunakan simbol apapun dalam
pembuatan flowcharts Anda, selama Anda konsisten dalam penggunaan
simbol-simbol tersebut.
3. Desain Algoritma dan
Penyajian- Pseudocode
Menyatakan solusi menggunakan pseudocode:
• Debugging
– Proses perbaikan beberapa error (bug) pada program Anda
Tipe-Tipe Error
• Runtime Error
– Compiler tidaklah sempurna sehingga tidak dapat menangkap semua error
pada waktu proses kompilasi. Hal ini sepenuhnya benar untuk error yang
logis seperti pengulangan tanpa batas. Tipe error ini disebut dengan runtime
error.
Sistem bilangan
• Bilangan dapat direpresentasikan dalam berbagai macam
cara.
– Biner (basis 2)
• Digit valid adalah 0 dan 1
• Contoh: 11111102
Sistem bilangan
Berikut ini representasi paling umum. (lanjutan)
– Oktal (basis 8)
• Digit valid dari 0 hingga 7
• Contoh: 1768
– Heksadesimal (basis 16)
• Digit valid dari 0 hingga 9 dan A hingga F (atau dari a hingga f)
• Contoh: 7E16
Sistem bilangan
Metode:
Metode:
– Konversi bilangan desimal ke Oktal atau heksadesimal pada dasarnya
sama seperti konversi dari desimal ke biner.
– Bagaimanapun, sebagai ganti 2 sebagai pembagi, Anda menggantinya
dengan 8 (untuk oktal) atau 16 (untuk heksadesimal)
contoh: Desimal ke Oktal/Heksadesimal
Konversi: Oktal/Heksadesimal ke Desimal
Metode:
– Konversi bilangan oktal atau heksadesimal juga sama caranya seperti
pada konversi bilangan biner ke desimal.
– Untuk melakukannya, kita hanya akan mengganti bilangan basis 2
dengan 8 untuk Oktal dan 16 untuk heksadesimal.
contoh: Oktal/Heksadesimal ke Desimal
Konversi: Biner ke Oktal
• Metode:
– membagi bilangan biner ke dalam
kumpulan 3 digit (dari kanan ke
kiri)
– Ganti dengan nol jika digit bilangan
tidak dapat dibagi dengan 3
– Mengkonversi masing-masing
pembagi ke dalam digit oktal nya
yang sesuai
– Berikut ini tabel yang
menunjukkan representasi biner
dari masing-masing digit oktal.
Contoh: Biner ke Oktal
Konversi: Oktal ke Biner
Metode:
• Metode:
– Membagi bilangan biner ke dalam
kumpulan 4 digit (dari kanan ke kiri)
– Ganti dengan nol jika digit bilangan
tidak dapat dibagi dengan 4
– Mengkonversi setiap pembagi ke
dalam digit heksadesimalnya yang
sesuai
– Berikut ini tabel yang menunjukkan
representasi biner dari setiap digit
heksadesimal
Contoh: Biner ke Heksadesimal
Konversi: Heksadesimal ke Biner
• Metode:
– Mengkonversi bilangan heksadesimal ke biner hanya kebalikan dari
apa yang telah diberikan sebelumnya.
– Mengkonversi setiap digit heksadesimal ke dalam representasi biner
nya (diberikan pada tabel) dan menggabungnya.
– Hasil merupakan representasi biner.
Contoh: Heksadesimal ke Biner
kesimpulan
• Tipe-tipe Error
– Compile time error/syntax error
– Runtime error
• Sistem Bilangan
– Desimal, Heksadesimal, Biner, Oktal
– Konversi
Quiz – 15 menit
Dari permasalahan–permasalahan di bawah ini, susunlah sebuah algoritma
untuk menyelesaikannya. Anda dapat menyusunnya dengan menggunakan
pseudocode ataupun flowchart.
• Memasak Roti
• Menggunakan Komputer di Laboratorium
• Menghitung rata–rata dari 3 buah bilangan