Disusun Oleh :
Intan Alvionita (P27820117021)
Rizcha Noviyanti (P27820117051)
Fatkhiyatur Rahma (P27820117053)
Alvan Yacob Firmansyah (P27820117078)
LAPORAN PENDAHULUAN
Definisi Flu Burung:
demam nyeri
Kerusakan jaringan paru
evaporasi
Eksudasi dan edema intra Gangguan defusi oksigen
alveora
Kekurangan volume Hipoksia
cairan
Bersihan jalan nafas tidak Gangguan pertukaran gas
efektif
MANIFESTASI KLINIS
Tanda dan gejala flu burung pada dasarnya sama dengan flu biasa.
Tanda dan gejala pada flu burung menunjukkan adanya gejala
berupa:
1. Demam ±39˚C
2. Batuk
3. Lemas
4. Sakit tenggorokan
5. Sakit kepala
6. Tidak nafsu makan
7. Muntah
8. Nyeri sendi
9. Nyeri perut
10. Diare
I11. nfeksi selaput mata (conjunctivitis)
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN FLU BURUNG
1. Pengkajian
Identitas
a. Umur flu burung biasanya menyerang sekelompok
entitas (orang-orang jompo dan paling banyak
didominasi oleh anak-anak (Akoso,2013)
b. Suku bangsa
Kasus terbanyak flu burung dari vietnam, thailand,
kamboja,dan terakhir Indonesia (J Kunoli, 2012)
c. Pekerjaan
Flu bururng beresiko tinggi menyerang pekerja
peternakan unggas (Akoso, 2013)
STATUS KESEHATAN KLIEN SAAT INI
a. Keluhan Utama
Keluhan utama yang terjadi adalah sesak nafas yang
merupakan salah satu tanda terjadi infeksi di paru-paru
(pneumoni), batuk, pilek, nyeri otot atau sendi, peningkatan
suhu tubuh, dan sakit tengoorokan (Wahid, 2013)
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Riwayat penyakit sekarang, suhu tubuh ±39˚C, sesak nafas,
batuk, diare (Nurafif, 2015)
RIWAYAT KESEHATAN DAHULU
a. Riwayat Kesehatan Dahulu
Mengkaji apakah ada riwayat sakit paru-paru atau tidak,
serta mengkaji riwayat perjalanan dalam waktu 7 hari
sebelumnya apakah melakukan kunjungan ke daerah atau
tempat tinggal di wilayah yang terjangkit flu burung,
mengonsumsi unggas sakit, kontak dengan unggas atau
orang yang positif flu burung (Wahid, 2013)
b. Riwayat Kesehatan Keluarga
Penyakit flu brurung tidak diturunkan, tetapi perawat
perlu menanyakan apakah penyakit ini pernah dialami
oleh anggota keluarga yang lainnya sebagai faktor
predisposisi penularan di dalam rumah (Wahid, 2013)
c. Riwayat Pengobatan
Dosis oseltavimir 75mg per oral sehari selama 1 minggu.
Bila dibersihkan dengan kratinin 10-30m//menit,
oseltavimir diberikan setiap hari sekali (Nelwan, 2104)
PEMERIKSAAN FISIK
1) Keadaan Umum
Lemah, demam, radang tenggorokan, sesak nafas. (Nurarif,
2015)
a. Kesadaran
Pada pasien H5N1 kesadaran penuh.
b. Tanda-tanda Vital
TD : Pada pasien flu burung terjadi peningkatan tekanan
darah.
Nadi : takikardi dan dispneu
RR: Melebihi normal
Suhu : lebih dari 38˚C (Nurarif, 2015)
2) BODY SISTEM
Sistem Pernafasan
Inspeksi : Membran mukosa hidung-faring tampak kemerahan, tonsil
tampak kemerahan dan edema, biasanya terdapat secret atau lendir
pada daerah hidung, hidung tampak kemerahan, Adanya batuk
Palpasi : tidak teraba adanya pembesaran kelenjar limfe, Tidak
adanya pembesaran kelenjar tiroid.
Perkusi : area paru sonor/ hipersonor/ dullness
Auskultasi : suara nafas area vesikuler. (Wahid, 2013)
Sistem pengindraan
Pemeriksaan mata
Inspeksi : kesimetrisan mata, ada tidaknya oedem pada kelopak
mata/palpebra,konjungtivitis dan sklera tidak ada perubahan warna.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Pemeriksaan telinga
Inspeksi : bentuk simetris,terdapat serumen, tidak
terdapat benjolan, tidak terdapat hiperpigmentasi.
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan.
Pemeriksaan hidung
Inspeksi : amati bentuk tulang hidung dan posisi septum nasi (adakah
pembengkokan atau tidak,) terdapat secret atau tidak,
Palpasi :ada atau tidaknya terdapat nyeri tekan, dan masa
Pemeriksaan mulut
Inspeksi : amati bibir (kelainan konginetal : labioseisis, palatoseisis atau
labiopalatoseisis), warna lidah terdapat perdarahan atau tidak, ada abses
atau tidak. (Nurarif, 2015)
.
Sistem kardiovaskular
Inspeksi : ada atau tidak adanya nyeri tekan
Auskultasi : ada atau tidaknya suara tambahan
Palpasi : pada dinding torak teraba lemah/ kuat/ tidak teraba
Perkusi : batas-batas jantung