Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG

DI DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAN


PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK (DP2KBP3A) KABUPATEN BANJAR
TANGGAL 19 AGUSTUS – 14 SEPTEMBER 2019

“UPAYA PENINGKATAN KETAHANAN KELUARGA MELALUI PROGRAM BINA


KELUARGA LANSIA (BKL) DI DINAS P2KBP3A KABUPATEN BANJAR
TAHUN 2019”

Oleh :
ULFA IMANINGTYAS
NPM : 16070235
Latar Belakang
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami,
istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya. (UU No. 52 Tahun 2009).

Lansia adalah seseorang yang berusia 60 tahun ke atas. (UU. NO. 13 Tahun 1998).

Di Kabupaten Banjar jumlah Lansia pada tahun 2015=13,9 juta Jiwa, 2016=14,8 juta Jiwa dan
tahun 2017=15,9 juta Jiwa (Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Selatan).

Jumlah Lansia yang semakin meningkat ini tentu memerlukan perhatian dan menjadi
tantangan untuk mencapai target Lansia yang sehat dan mandiri. Masih banyaknya Lansia
yang dianggap beban,karena Lansia dianggap hanya mampu bergantung pada orang lain,
masih banyaknya Lansia yang dibawa ke Panti Jompo, orang tua (Lansia) yang ditelantarkan
dan jumlah Lansia dalam garis kemiskinan cukup besar dan cenderung melemahnya nilai
kekerabatan, sehingga Lansia kurang diperhatikan,dihormati serta dihargai.
Tujuan Khusus

• Mahasiswa mampu mengobservasi dan mengidentifikasi prosedur


kerja/Standar Operating Procedure (SOP) di tempat magang dan melakukan
analisis situasi di instansi magang.

• Mahasiswa dapat berperan aktif dengan cara memberikan upaya rencana


kegiatan program kesehatan masyarakat.

• Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah, menganalisis dan memberi


alternatif pemecahan masalah
Gambaran Umum Analisis Situasi
Tempat Khusus
Magang Penduduk Lansia di Indonesia dari tahun ke tahun
meningkat jumlahnya. Pada satu sisi jumlah Lansia
yang besar dapat menjadi suatu sumber daya yang
Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana,
dapat dimanfaatkan. Di sisi lain, jumlah Lansia yang
Pemberdayaan Perempua dan Perlindungan Anak
besar merupakan satu tantangan guna meningkatkan
Kabupaten Banjar beralamat di Jalan Pendidikan,
kualitas Lansia.
Sekumpul, Martapura. Berikut gambaran secara umum
Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana,
Bina Keluarga Lansia (BKL) adalah Kelompok
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kegiatan (Poktan) keluarga yang mempunyai Lansia
Kabupaten Banjar.
yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan keluarga yang memiliki Lansia dan
Luas wilayah Kabupaten Banjar ± 4.668,50 K
Lansia itu sendiri untuk meningkatkan kualitas hidup
m², merupakan wilayah terluas ke 3 di Provinsi
Lanisa dalam rangka mewujudkan Lansia Tangguh.
Kalimantan Selatan setelah Kabupaten Tanah Bumbu.
Kabupaten Banjar terdiri dari 20 Kecamatan dan 277
Berdasarkan data kelompok Bina Keluarga Lansia
Desa dan 13 Kelurahan.
(BKL) di Kabupaten Banjar masih adanya Kecamatan
yang kadernya belum dilatih dan hanya beberapa
kader saja yang sudah dilatih. Dan juga masih ada
yang tidak menggunakan sarana saat penyuluhan
Bina Keluarga Lansia (BKL).
Identifikasi Masalah

NO Masalah Kumulatif Nilai

1 Malas mengikuti sosialisasi 44

Berpikir lebih baik bekerja (menghasikan uang)


2 41
daripada mengikuti sosialisasi

3 Kurang percaya diri 33

Berdasarkan prioritas masalah pada masalah tersebut diketahui


bahwa malas mengikuti sosialisasi ini menjadi masalah yang
pertama kali harus diselesaikan dengan cara mengidentifikasi
masalah dengan mencari faktor serta pemecahan masalahnya.
Fishbone
Distribusi Penyebab Masalah Distribusi Kumulatif Penyebab Masalah

No Penyebab Masalah Tally Jumlah No Penyebab Masalah Frekuensi Frekuensi % %


Kumulatif Kumulatif
1. Aspek Manusia IIII 4
Kurangnya pengetahuan masyarakat
dan faktor umur Lansia, Petugas
1. Aspek Manusia 4 4 40% 40%
kurang mendekatkan diri ke masyarakat
Kurangnya pengetahuan
masyarakat dan faktor umur
Lansia, Petugas kurang
mendekatkan diri ke masyarakat
2. Aspek Dana II 2
Keterbatasan dana
2. Aspek Dana 2 6 20% 60%
3. Aspek Sarana II 2 Keterbatasan dana
Dibeberapa tempat masih ada yang
tidak menggunakan sarana 3. Aspek Sarana 2 8 20% 80%
Dibeberapa tempat masih ada
penyuluhan BKL
yang tidak menggunakan sarana
penyuluhan BKL
4. Aspek Lingkungan I 1
Jarak rumah masyarakat ke tempat
Posyandu Lansia jauh 4. Aspek Lingkungan 1 9 10% 90%
Jarak rumah masyarakat ke
tempatPosyandu Lansia jauh
5. Aspek Metode I 1
Kurangnya kerjasama dengan pihak
lain 5. Aspek Metode 1 10 10% 100%
Kurangnya kerjasama dengan
pihak lain
Total 10 10
Grafik Pareto Penyebab
Masalah
4.5

4
4

3.5

Aspek Manusia
2.5 Aspek Dana
Aspek Sarana
2 2
2 Aspek Lingkungan
Aspek Metode

1.5

1 1
1

0.5

Masalah malasnya masyarakat mengikuti sosialisasi


Alternatif Pemecah Masalah

FAKTOR KEKUATAN (S) KELEMAHAN (W) PELUANG (O) Strategi (SO) Strategi (WO)
• Peraturan Pemerintah - Masih banyaknya
- Bekerja sama - Membentuk lebih - Memanfaatkan
Undang-Undang Republik Kader yang belum
dengan Kader banyak lagi Center Of dana dari APBN
Indonesia Nomor 13 tahun dilatih.
yang telah dilatih Excellence (COE) dan APBD untuk
1998 tentang - Masih banyaknya
untuk
Kesejahteraan Lansia Lansia yang Bina Keluarga Lansia melengkapi
menjelaskan
• Adanya Peraturan dianggap (BKL) di Kabupaten membantu
bahwa Kelompok
beban,karena Lansia Banjar. kegiatan
Pemerintah Undang-
dianggap hanya Bina Keluarga
Undang nomor 52 Tahun sosialisasi ke
mampu bergantung Lansia itu penting.
2009 tentang masyarakat.
pada orang lain - Dukungan dari
Perkembangan
- Kurangnya pihak terkait
Kependudukan dan
pengetahuan
Pembangunan Keluarga.
masyarakat akan
• Pasal 47 menyatakan
pentingnya
bahwa Pemerintah dan
sosialisasi Bina ANCAMAN (T) Strategi (ST) Strategi (WT)
Pemerintah Daerah
Keluarga Lansia.
menetapkan kebijakan - Kurangnya - Meningkatkan - Melakukan
- Petugas kurang
Pembangunan Keluarga kesadaran sosialisasi kepada sosialisasi rutin
mendekatkan diri ke
melalui Pembinaan masyarakat akan masyarakat tentang tentang program
masyarakat.
Ketahanan dan pentingnya pentingnya Bina Keluarga

Kesejahteraan Keluarga. Program Bina kesejahteraan Lansia. Lansia (BKL).


INTERNAL Keluarga Lansia
(BKL).
EKSTERNAL
N Indikator/Keberhasil
Kegiatan Tujuan Sasaran Metode Waktu Tempat
o an
1 Melakukan Untuk pembinaan Keluarga yang Kerjasama Per 3 (tiga) Kecamatan Terjalin kerjasama
kerjasama dengan ketahanan dan memiliki Bulan dalam Kabupaten antar Instansi
pihak lain dalam kesejahteraan Lansia dan 1 (satu) Banjar terkait dalam hal
keluarga khususnya
pembentukan Lansia itu Kecamatan pembentukan COE-
peningkatan kualitas
COE-BKL sendiri BKL
keluarga yang
memiliki Lansia dan
Lansia itu sendiri

2 Petugas aktif Meningkatkan Petugas Sosialisai Selama 1 Kecamatan Sosialisasi


dan Tanya
dalam kesadaran sosialisasi (satu) Kabupaten dihadiri Kepala
Jawab
melakukan pengetahuan Bina Tahun Banjar Bidang serta
sosialisasi Bina masyarakat Keluarga Petugas KB dan
Keluarga Lansia tentang Lansia KS di Dinas
pentingnya P2KBP3A
sosialisasi Bina Kabupaten
Keluarga Lansia Banjar

Rencana Kegiatan
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan magang di Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak maka dapat dilihat kesimpulan sebagai berikut :

1) Berdasarkan hasil dari identifikasi masalah yang ada di Dinas P2KBP3A Kabupaten Banjar didapatkan adalah Upaya
Peningkatan Ketahanan Keluarga Melalui Program Bina Keluarga Lansia (BKL) di Kabupaten Banjar.

2) Berdasarkan prioritas masalah pada masalah tersebut diketahui bahwa di faktor yang paling utama dalam upaya peningkatan
ketahanan keluarga melalui program Bina Keluarga Lansia (BKL) adalah masih banyak masyarakat yang malas mengikuti
sosialisasi.

3) Dari masalah yang telah di identifikasi, maka perlu adanya alternatif pemecahan masalah. Penyelesaian masalah tersebut
adalah sebagai berikut :

• Meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya kesejahteraan Lansia.

• Memanfaatkan dana dari APBN dan APBD untuk melengkapi membantu kegiatan sosialisasi ke masyarakat;

• Melakukan sosialisasi rutin tentang program Bina Keluarga Lansia (BKL);

• Bekerja sama dengan Kader yang telah dilatih untuk menjelaskan bahwa Kelompok Bina Keluarga Lansia itu penting

Anda mungkin juga menyukai