Anda di halaman 1dari 27

ISU ETIK

Pembimbing:
dr. Abdul Hakim N., S.KF

Disusun Oleh:
Fatma Nashriati (1813020001)
Rosmayda Ria J (1813020013)
Arista Lestiyani (1813020022)
Sony Andik P (1813020026)
Ferdian Rifqi N (1813020045)
ILUSTRASI KASUS

ISU ETIK TI NJ AUAN PUSTAKA

ISU ETIK

SOLUSI
ILUSTRASI KASUS
01
ILUSTRASI KASUS
ILUSTRASI KASUS
ILUSTRASI KASUS

• Saat itu kami sedang bertugas menjadi koas IGD stase forensik, di IGD ada seorang pasien dengan post KLL
pasien mengendarai motor bertabrakan dengan motor sekitar jam 09.00 pagi dan pada pasien terdapat
luka lecet dan luka robek yang perlu di tangani lukanya, dan terdapat jejas pada dada dan perut pasien.
Pada pemeriksaan fisik terlihat adanya retraksi dalam pada dinding dada sebelah kiri.
• Perawat bedah IGD yang seharusnya membersihkan dan menjahit lukanya itu sendiri kepada pasien tidak
langsung datang untuk melihat pasien di bed pasien tetapi menyerahkan kepada mahasiswa perawat yang
sedang praktek jaga di IGD. Kemudian perawat jaga IGD menyerahkan tugas tersebut kepada mahasiswa
perawat praktekan dengan alasan mereka sudah terbiasa menangani dan menjahit luka tersebut pada
pasien di IGD.
• Kondisi pasien juga mengalami penurunan kesadaran yang seharusnya diawasi dengan ketat, tetapi pasien
diposisikan jauh dari pengawasan perawat dan dokter. Pasien hanya dipasang monitor dan saturasi
oksigen.
ILUSTRASI KASUS

• Akibat kelalaian dalam menangani luka pasien dan tidak adanya supervisi dari DPJP secara
langsung, kami koas forensik saat akan memvisum lukanya melihat ada luka terbuka didaerah dahi
sebelah kiri dengan bentuk memanjang berukuran 3cm x 2 cm dalam luka 1 cm,tepi tidak rata,
batas tegas, tebing dinding tidak rata, dasar luka jaringan , permukaan basah warna kemerahan
masih tetap dibiarkan tanpa dijahit atau di bersihkan lukanya padahal pasien di IGD sejak jam
14.00 dan saat kami melakukan visum jam 15.00 . Kemudian kami menanyakan penanganan luka
tersebut kepada coas yang sedang jaga IGD stase bedah, namun jawaban mereka hanya menjawab
dengan kata "nanti". Kemudian kami berdiskusi dan sempat ragu antara melaporkan atau tidak
melaporkan kejadian ini kepada dokter yang sedang berjaga di IGD. Akhirnya kami memutuskan
untuk melaporkan dengan menimbang konsekuensi yang mungkin kami hadapi jika terjadi sesuatu
yang tidak diharapkan pada pasien.
TINJAUAN PUSTAKA
02
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2004
TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN
• Pasal 1
• Praktik kedokteran adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
dokter dan dokter gigi terhadap pasien dalam melaksanakan upaya
kesehatan.
• Pasal 9
• Sarana pelayanan kesehatan adalah tempat penyelenggaraan upaya
pelayanan kesehatan yang dapat digunakan untuk praktik kedokteran
atau kedokteran gigi.
• Pasal 10
• Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah
kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan
baik secara langsung maupun tidak langsung kepada dokter atau dokter
gigi.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2004
TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN
• Bab 2 Pasal 3
Pengaturan praktik kedokteran bertujuan untuk :
• memberikan perlindungan kepada pasien;
• mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan medis yang
diberikan oleh dokter dan dokter gigi; dan
• memberikan kepastian hukum kepada masyarakat, dokter dan dokter
gigi.
• Pasal 52
• Setiap pasien berhak mendapatkan pelayanan sesuai kebutuhan medis
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2004
TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN
• Pasal 51
Dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran mempunyai
kewajiban :
a. memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan standar
prosedur operasional serta kebutuhan medis pasien;
b. merujuk pasien ke dokter atau dokter gigi lain yang mempunyai keahlian atau
kemampuan yang lebih baik, apabila tidak mampu melakukan suatu
pemeriksaan atau pengobatan;
c. merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, bahkan juga
setelah pasien itu meninggal dunia;
d. melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila ia
yakin ada orang lain yang bertugas dan mampu melakukannya; dan
e. menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu kedokteran
atau kedokteran gigi.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2004
TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN
• Pasal 66
(1) Setiap orang yang mengetahui atau kepentingannya dirugikan atas tindakan
dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran dapat
mengadukan secara tertulis kepada Ketua Majelis Kehormatan Disiplin
Kedokteran Indonesia.
(2) Pengaduan sekurang-kurangnya harus memuat :
a. identitas pengadu;
b. nama dan alamat tempat praktik dokter atau dokter gigi dan waktu tindakan
dilakukan; dan
c. alasan pengaduan.
(3) Pengaduan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) tidak
menghilangkan hak setiap orang untuk melaporkan adanya dugaan tindak pidana
kepada pihak yang berwenang dan/atau menggugat kerugian perdata ke
pengadilan.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2004
TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN
• Pasal 79
• Dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda
paling banyak Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah), setiap dokter atau
dokter gigi yang :
a. dengan sengaja tidak memasang papan nama sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 41 ayat (1);
b. dengan sengaja tidak membuat rekam medis sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 46 ayat (1); atau
c. dengan sengaja tidak memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 51 huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, atau huruf e.
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47
TAHUN 2018 TENTANG PELAYANAN KEGAWATDARURATAN

• Pasal 1
• Pelayanan Kegawatdaruratan adalah tindakan medis yang dibutuhkan oleh
pasien gawat darurat dalam waktu segera untuk menyelamatkan nyawa dan
pencegahan kecacatan.
• Pasal 3
• Pelayanan Kegawatdaruratan harus memenuhi kriteria kegawatdaruratan.
• Pasal 2
Kriteria kegawatdaruratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :
a. mengancam nyawa, membahayakan diri dan orang lain/lingkungan;
b. adanya gangguan pada jalan nafas, pernafasan, dan sirkulasi;
c. adanya penurunan kesadaran;
d. adanya gangguan hemodinamik; dan/atau
e. memerlukan tindakan segera.
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47
TAHUN 2018 TENTANG PELAYANAN KEGAWATDARURATAN

• Secara garis besar tindak pidana dalam praktek kedokteran dapat dibagi
dua :
• Tindak pidana yang dikelompokan dalam malpraktek yudiris (yudirical
malpractice) : mengakibatkan pasien cacat atau bahkan meninggal dunia
• Tindak pidana yang dikelompokan dalam malpraktek etika (ethical
malpractice) : melanggar kode etik kedokteran saja
• Seorang dokter yang menyimpang dari standar profesi medik
dikatakan telah melakukan kelalaian atau kesalahan dan dalam hal ini
menjadi salah satu unsur malpraktik, yakni apabila kelalaian atau
kesalahan bersifat sengaja atau dolus serta menimbulkan akibat yang
serius atau fatal pada pasien. Seorang dokter yang melanggar atau
menyimpang dari standar profesi medik dikatakan telah melakukan
kesalahan profesi atau malpraktik medik, tetapi belum tentu
merupakan malpraktik yang mengarah pada malpraktik yang dapat
dipidana. Untuk pemidanaan suatu malpraktik diperlukan pembuktian
adanya unsur kelalaian berat atau culpa lata dengan akibat fatal atau
serius.
ISU ETIK
03
ISU ETIK

BENEFICENCE NON-MALEFICENE

JUSTICE
BENEFICENCE
• Koas memutuskan mengambil tindakan melakukan
perawatan luka sendiri ke pasien akibat petugas yang
seharusnya memberikan perawatan luka tidak kunjung
merawat lukanya. Tindakan ini sebenarnya sesuai
dengan prinsip beneficence yaitu tidak menunda
terapi kepada pasien. Semakin cepat penanganan
maka penyakit yang diderita dapat segera teratasi.
Tindakan tersebut juga dapat memperpendek length
of stay (LOS) pasien di RS.
NON-MALEFICENE
• Dalam memberikan perawatan luka atau pengobatan
terhadap pasien sehendaknya perbuatan kita
tersebut tidak merugikan pasien, dalam hal ini koass
tetap meminta izin kepada sejawat untuk membantu
menangani luka pasien tersebut.
• Pengambilan keputusan untuk melapor ke dpjp
sudah tepat dilakukan karena sesuai dengan prinsip
non maleficence yaitu jika timbul komplikasi atau hal
tidak diinginkan dokter dapat segera melakukan
penanganan yang tepat kepada pasien dan
mencegah perburukan kondisi pasien .
JUSTICE
• Seorang pasien juga dapat merasakan bila tidak
diperlakukan sama dengan pasien yang lainnya atau
ketika tidak sedang dilayani dengan baik.
• Sebagai dokter di unit kegawat daruratan , dokter
harus dapat memutuskan pasien mana yang dapat
dilakukan pertolongan lebih dahulu sehingga pasien
yang tidak dilakukan pertolongan meskipun tidak
dalam keadaan darurat tetap diberikan pengertian
dan penjelasan serta tetap melakukan penanganan
dengan baik dan tidak terburu buru.
SOLUSI
04
DOKTER MUDA

• Dokter muda dapat memutuskan untuk


mengambil tindakan melakukan perawatan
luka sendiri ke pasien karena petugas yang
seharusnya memberikan perawatan luka tidak
kunjung merawat lukanya.
• Dokter muda bagian stase bedah ikut serta
bertanggung jawab dan membatu mahasiswa
perawat praktikan dalam menangani pasien.
• Kemudian dokter muda bersangkutan segera
melapor ke dokter jaga atas kejadian tersebut.
DOKTER PENANGGUNG JAWAB PASIEN (DPJP)

• Dokter penangangung jawab di IGD tetap


follow up tiap pasien yang sudah di lakukan
penanganan oleh tim medis, mengkoreksi
kembali apakah yang telah di instruksikan
sudah benar-benar di lakukan.
TENAGA MEDIS

• Perawat IGD sebaiknya lebih teliti dalam melakukan


penanganan pasien.
• Perawat IGD sebaiknya benar-benar mengerjakan
advice yang telah di berikan oleh DPJP.
• Perawat IGD hendak tidak hanya meminta bantuan
pada mahasiswa perawat dalam penanganan pasien,
tetapi meminta bantuan pada koas bedah untuk
membatu dalam tindakan penanganan pasien.
• Perawat IGD hendak mendampingi mahasiswa
praktikan dan mengkoreksi kembali setelah
melakukan tindakan.
PIHAK RUMAH SAKIT

• Monitoring dan Evaluasi (MONEV) serta sosialisasi


SPO RSUD Margono juga perlu dilakukan secara
rutin agar seluruh staff RSUD Margono dapat
bekerja sesuai peraturan yang berlaku sehingga
tercapai pasien selamat dan nyaman.
• Pihak rumah sakit dapat menegur dan memberikan
sanksi pada setiap pelanggaran SPO RSUD Margono.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai